Devil's Fruit (21+)

Demon Andrea



Demon Andrea

4Fruit 1193: Demon Andrea     
2

Api hitam milik demon tua menyentuh sebuah objek. Sebuah perisai, namun bukan milik Dante. Itu adalah perisai setinggi orang dari kristal. Perisai itu segera terbakar dilahap api hitam dan dilepaskan pemiliknya sebelum mencapai tangan si empunya.     

Dante dan Jovano terkejut menatap siapa yang tiba-tiba hadir di depan mereka.      

"Mom!"     

"Andrea!"      

Dua bapak anak itu bersama-sama memekikkan seruan pada sosok di depan mereka. Itu memang adalah Andrea yang telah datang untuk menangkis serangan api itam neraka demon tua menggunakan perisai kristalnya.      

Perisai itu langsung terlahap habis oleh api hitam tepat setelah dilepaskan oleh Andrea. Padahal perisai kristal itu adalah salah satu benda terkuat yang dimiliki Andrea dan sudah terbukti kekuatannya, namun ternyata menghadapi api hitam neraka masih bisa meleleh dengan cepat.      

Ini menunjukkan bahwa kekuatan api hitam neraka bukan main-main belaka.      

Andrea menatap tajam ke demon tua yang tertegun di depan sana. "Siapa yang mengatakan bisa menyentuh anak dan suamiku dengan seenaknya, hah?" Suaranya memang tidak melengking meraung, namun suara berat mendalam Andrea justru bermuatan bahaya bagi musuhnya.      

Jovano dan Dante sudah mengenal karakter bertempur Andrea. Semakin dia terlihat tenang dan mendalam, disitulah Andrea semakin serius dan fokus pada musuh. Dan situasi yang begitu harus ditakuti karena menandakan Andrea akan mengeluarkan kekuatannya yang besar.      

Demon tua menoleh ke arah dimana dia 'menitipkan' Andrea pada anak buahnya, yaitu para makhluk asap tipe dedengkot. Di kejauhan sana, ternyata para dedengkot tadi sudah terkapar dan beberapa berubah menjadi serpihan kabut dan menghilang perlahan.      

Dengan itu sangat jelas bahwa mereka semua sudah dikalahkan oleh Andrea. Berapa banyak yang disuruh mengepung tadi? Sepertinya ada belasan. Demon tua sengaja memerintahkan para dedengkot untuk mengurung Andrea dalam sebuah pengeroyokan, demi dia bisa menangkap Jovano.      

Tak disangka, setelah mendapatkan interupsi dari Dante, kini justru si Cambion Hera berhasil keluar dari kepungan anak buahnya. Demon tua menyeringai meski hatinya sangat kesal. Anak buah tak berguna, teriak batinnya.      

Tidak ada kata-kata apapun dari si demon tua saat Andrea menanyai secara retoris. Dia hanya melihat Andrea mulai mengubah penampilannya menjadi sosok berwarna hitam pekat dari ujung kepala hingga kaki, menandakan Andrea sedang bermetamorfosis menjadi demon sejati.      

Wajah dingin demon Andrea menguarkan energi hitam yang mengerikan. Dua tangannya telah mengeluarkan cakar tebal dan panjang runcing, menakutkan. Rambut panjangnya berkibar-kibar ke atas dengan seluruh tubuh tertutupi selubung hitam misterius.      

Andrea dalam mode demon adalah sesuatu yang sangat jarang terlihat, terutama oleh Jovano dan para generasi muda Blanche. Mode itu hanya dimunculkan dalam kondisi khusus saja.      

Tanpa menunggu lebih lama, demon Andrea melesat cepat ke demon tua, memulai penyerangan terlebih dulu membuat demon tua kaget.      

Demon tua segera mengangkat tangannya hendak memunculkan api hitam neraka dia, namun tangan bercakar Andrea lekas saja dikibaskan ke demon tua.     

Craasss!      

Brukk!     

Jovano dan Dante membelalakkan mata mereka ketika melihat salah satu tangan demon tua itu jatuh ke tanah. Itu merupakan hasil kibasan tangan demon Andrea.      

Demon tua tidak boleh lengah atau mungkin kepalanya yang akan ditebas. Dia segera saja mundur dan demon Andrea mengejarnya. Gerakan keduanya sangat cepat hingga susah diikuti dengan mata biasa. Akhirnya, keduanya hanya terlihat bagaikan tali cahaya saja. Sama-sama berwarna hitam.      

Keduanya bertempur di angkasa. Demon tua berusaha melakukan penyerangan menggunakan satu tangan saja tapi demon Andrea terlalu agresif dan mendesak, membuat si tua sedikit kewalahan. Demon tua tidak mengira demon Andrea bisa begini kuat bahkan bisa mengimbanginya.      

Serangan tangan demon tua ditangkis cepat oleh demon Andrea. Kaki demon tua menendang membawa api hitam neraka, namun demon Andrea lekas menangkis menggunakan cakarnya hingga kaki demon tua nyaris putus.      

Betapa marah dan herannya demon tua akan kekuatan besar demon Andrea. Kini dia paham kenapa King Zardakh sangat berambisi mewariskan kerajaan Orbth kepada putri Cambionnya ini. Kekuatan Cambion Hera milik Andrea memang tidak bisa diremehkan, bahkan oleh demon sejati seperti dirinya.      

Inilah kenapa di beberapa manuskrip kuno di Underworld, dikatakan Cambion Hera dan Cambion Zeus sangat mendominasi dan bisa lebih berbahaya ketimbang raja iblis itu sendiri.      

Inilah kenapa Cambion Hera dan Cambion Zeus sudah diburu semenjak usia dini. Selain untuk dihisap kekuatannya, juga untuk dimusnahkan sebelum menjadi ancaman bagi para demon sejati.     

Tak heran ketika Andrea berumur 17 tahun dan mulai memunculkan kekuatan Cambionnya, begitu banyak iblis yang memburu dia sampai dia harus terus berlari di bawah lindungan anak buah ayahnya saat itu.      

"Kau sudah memotong tanganku!" Demon tua berteriak tak terima. Baru kali ini dia dibuat berteriak marah. "Kau bahkan hampir memutuskan kakiku juga, dasar iblis palsu rendahan!"     

Namun, meski diteriaki dengan kata-kata makian macam apapun, demon Andrea tidak menjawab, wajahnya tetap setenang air danau tanpa emosi dan bahkan tanpa berkedip terus menatap tajam demon tua.      

Demon Andrea kembali merangsek maju ke demon tua membawa kekuatan besarnya. Api hitam demon Andrea keluar bersamaan ketika dia mengulurkan tangan bercakar tebal dan panjangnya, hendak menghajar demon tua.      

"Huh! Hanya api hitam biasa saja kau hendak sombong di depan mataku?! Kau masih butuh jutaan tahun untuk bisa sombong di hadapanku, bocah ingusan!" Demon tua ternyata terpelatuk amarahnya karena menganggap demon Andrea sangat susah dihadapi dengan satu tangan saja begini.      

Seperti tadi, demon Andrea tidak memberikan reaksi wajah ataupun jawaban, namun hanya aksi dan aksi saja yang dia berikan ke demon tua, memukul bertubi-tubi menggunakan segenap kekuatan yang dia miliki.      

Api hitam demon Andrea terus berderu dari dua telapak tangannya, terkadang membentuk cambuk, kadang juga berubah bentuk menjadi gumpalan energi yang akan diledakkan di sekitar demon tua.      

Dan yang paling berbahaya adalah ketika api hitam itu diubah menjadi duri-duri besar yang menghujani demon tua.      

Walaupun itu hanyalah api hitam biasa, namun akan tetap berbahaya jika terkena tubuh demon tua, sekuat apapun dia. Itulah sebabnya demon tua tidak bisa mengeluarkan serangan balasan dan malah sibuk menghindari semua terjangan hujan duri api hitam.      

Marah karena merasa dipecundangi orang yang dia ejek sebagai demon palsu namun cukup kuat untuk melawannya, demon tua pun tidak ingin sungkan lagi dan dia mulai membuka segel kekuatannya yang paling besar.      

Ia tidak perduli jika bumi ini akan hancur sebagai akibatnya, yang penting Andrea mati! Tak perduli apabila gara-gara pembukaan segel kekuatan ini berakibat nirwana akan menurunkan banyak angel untuk menekannya, yang penting dia tidak ingin dipecundangi dan harus melenyapkan Andrea!     

Demon tua mundur jauh dari demon Andrea demi mengumpulkan tenaganya saat dia menggerakkan jemarinya untuk membuka segel di tubuhnya sendiri.      

Saat segel terakhir hendak terbuka, mendadak saja muncul sosok di depan demon tua itu.     

Pangeran Djanh.      

Si pangeran Incubus lekas mengucapkan sesuatu pada demon tua itu dan seketika demon tua pun tertegun dan akhirnya menghilang begitu saja. Apakah pangeran itu begitu sakti hingga bisa melenyapkan demon tua hebat itu?      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.