Devil's Fruit (21+)

Dorongan Pertama



Dorongan Pertama

3Fruit 1055: Dorongan Pertama      1

Saat ini, Ivy berjalan mendekat ke Danang dengan hanya memakai lingerie transparan berwarna hitam tanpa dalaman apapun. Sungguh membuat napas Danang terasa tercekat.     

Tidak hanya itu, bahkan dengan 'mencuri' ability sihir dari keturunan iblis, Ivy membuat tubuhnya menjadi tubuh perempuan berumur 20 tahun yang seksi dan memikat visual para lelaki. Dengan dada penuh sesuai dengan yang dia idamkan, dia tampil sangat percaya diri ketika bersikap genit di hadapan Danang.      

Bahkan, ketika wajahnya mendekat pada Danang secara seduktif seperti yang sudah dia pelajari dan rencanakan matang, pria bujang lapuk itu makin susah bernapas dan terengah-engah pendek menyaksikan apa yang tersaji di depan mata.      

"Om Danang ... aku ... aku ingin Om tunjukkan padaku seberapa besar cinta Om padaku ..." erang Ivy saat mendekatkan wajahnya ke Danang.      

"Hi-hime ... Hime-chan ..." Sebuah dorongan membuat Danang juga memajukan wajahnya dan tangan sang pria mengelus pipi Ivy sembari gadis remaja itu melenguh lirih dan tangan itu terus berlanjut bergerak hingga ke bawah, tiba pada dagu runcing menawan Ivy untuk dipetik serta ditarik agar bisa menyatukan bibir mereka.      

"Hime ... ummchh ..." Danang tidak menahan diri apapun ketika dia melumat bibir kenyal Ivy. Sang gadis remaja juga sudah menanti-nanti datangnya hari ini dan balas berikan pagutan lembut pada pria pujaannya.      

"Mmgghh ... mrrcphh ... Ommhh-mmcpphh ..." Ivy berjuang mengungguli keraguan dia dan meneruskan cumbuannya. Ini adalah hal baru bagi dia yang masih amatir mengenai hal ini. Yang membuat Ivy nekat melakukannya karena dia memiliki hasrat yang sulit dia kendalikan seiring dengan bertambahnya umur dia dan meningkatnya kekuatan vampir yang dia miliki.      

Sesuai dengan rumor mengenai vampir, bahwa salah satu ras makhluk abadi itu sama maniaknya seperti iblis Lust. Ras mereka memiliki timbunan hasrat yang lebih banyak ketimbang ras lainnya dan hanya kaum keturunan Asmodeus saja yang bisa menyamai libido para vampir.      

Tak heran, ketika memasuki usia belasan, Ivy sudah mulai merasakan gejolak hasratnya jika emelihat orang yang dia sukai. Semakin ditahan, semakin dibendung, maka akan semakin menyiksa batinnya. Maka, ia mencoba solusi gila ini. Dia ingin meluapkan kegilaan ini pada orang yang dia sukai.      

"Aanghh ... Om ..." Ivy mengerang pelan ketika payudaranya disentuh dan kemudian diremas oleh tangan besar Danang. Wajahnya memerah dengan mata terpejam serta tubuh melengkung ke belakang karena langkah dari pria itu kemudian adalah menenggelamkan wajahnya ke dada penuh itu.      

Lingerie tipis transparan itu makin meninggikan gejolak hasrat Danang sebagai lelaki normal yang sehat. Hanya dengan sekali gerakan, dada penuh Ivy sudah tidak lagi tertutupi kain apapun dan mulut Danang seketika rakus mengulum pucuk dada sang gadis remaja.      

Ivy adalah gadis yang sangat cantik meski tidak pernah merasa demikian karena dibayang-bayangi oleh ibunya yang sering dipuji orang-orang. Meski memiliki banyak penggemar, tapi Ivy belum merasa dirinya cantik. Belum jika dia belum bisa mengalahkan kecantikan ibunya.      

Terlebih ketika Ivy akhirnya mengetahui bahwa Danang dulunya sempat menyukai sang ibu, ini membuat Ivy semakin geram dan ingin mengungguli Andrea. Ia tidak mau pria idamannya menyukai siapapun selain dirinya. Tidak juga ibunya.      

"Annghh ... Om Danang ... apakah ... apakah Om suka itu?" Ivy memaksakan diri menatap bagaimana mulut Danang secara agresif menghisap dan menguasai dadanya.      

Danang melirik ke utara dan menyatukan tatapan mereka sekejap demi mengatakan, "Yaahh ... Hime-chan sangat seksi, dan aku menyukai dada montokmu, Hime-chan."      

Brukk!     

Sang pria merebahkan tubuh setengah telanjang Ivy di futon dan makin beringas melumat tubuh dewasa Ivy.      

"Haanghh ... Om Danang ... Om ... iyaahh ... teruuss ... mmghh ..." Ivy masih pejamkan mata karena sebenarnya dia malu, apalagi ketika Danang mulai menindihnya. "A-aarghh!" Ivy membuka mata hanya demi melihat apa yang dikerjakan Danang di selatan tubuhnya. "Ooommhh ..." erangnya sewaktu melihat Danang tengah sibuk di pangkal pahanya.      

"Akan aku tunjukkan seberapa aku mencintaimu, Hime-chan ... ummrrllhhh ..." Lidah ganas Danang terus saja memulas benda basah istimewa milik Ivy.      

Kedua paha dibuka lebar demi mendapatkan akses mudah ketika mulut dan lidahnya bekerja sama memberikan penaklukan pada area intim Ivy, Danang terus beraksi hingga akhirnya Ivy tak bisa menahan sebuah dorongan aneh di bawah perutnya dan dia mengalami kejang-kejang kecil ketika dorongan itu lepas bebas.      

Ivy terengah-engah usai itu dan memandang sayu pada Danang yang menatap takjub padanya. "Om ... cintai aku ... lebih ... lebih lagi ..." pintanya dengan wajah merona dan basah.      

Danang segera menyatukan bibir mereka dalam cumbuan panas sembari tangan lelaki itu berkeliaran menyentuh apapun yang ingin dia sentuh dari Ivy. Terkadang muncul lenguhan panjang lirih dari mulut Ivy, dan tangan si gadis juga berusaha menggapai apapun milik sang lelaki.      

Ketika Danang pada akhirnya tidak bisa lagi membendung sesuatu yang telah menegang sempurna, pria itu bertanya ke Ivy, "Boleh? Apakah aku boleh memilikimu, Hime? Aku ingin menunjukkan sebesar apa cinta dan hasratku pada Hime."      

Pria itu sendiri sudah dilingkupi kabut napsu. Berawal dari pengendalian pikiran yang dilakukan Ivy, menyebabkan napsu murni dari Danang sendiri terbangkitkan. Setidaknya, dia memandang Ivy sebagai wanita dewasa.      

Malahan Danang tidak mengetahui asal-usul dari Ivy karena gadis itu sengaja menghapus beberapa memori mengenai dia dan juga kelurarganya dari otak Danang. Yang Ivy tanamkan di pikiran Danang hanyalah dia dan Danang merupakan sepasang kekasih yang saling mencintai dan tak bisa terpisahkan.      

Kalau Andrea mengetahui ini, Danang harus siap-siap babak belur. Mungkin juga dia harus mempersiapkan peti matinya sendiri.     

Ivy melirik pada benda yang dipegang tangan Danang, sebuah tongkat hidup penuh urat dan terlihat kokoh perkasa menjulang ke langit. Pipinya seketika merah padam karena malu. Ini adalah hal nyata dari milik lelaki yang dia lihat melalui matanya tanpa terlindungi apapun, bahkan bukan dari buku atau tontonan.      

"Iya, Om ... aku ... aku ... mmhh ... mau ..." Ivy tertunduk dengan wajah merona malu. Dia hanya tahu bahwa melakukan itu pertama kali adalah sakit, namun seiring berjalannya waktu, itu akan terasa nikmat.      

Baiklah, dengan ini, Ivy akan bertahan dari sakit apapun, asalkan dia bisa memiliki Danang. Saliva ditelan ketika benda menjulang berurat itu mulai dipersiapkan dan kemudian didekatkan pada pintu masuk liang perawan Ivy.      

Menggigit bibir karena sangat berdebar-debar, Ivy menunggu hal itu terjadi. Apakah benar akan sangat menyakitkan? Atau hanya seperti digigit semut saja dan lalu langsung terganti dengan perasaan bahagia dan nikmat?      

Kalau memang itu sangat menyakitkan, mana mungkin bersetubuh menjadi hal yang disukai banyak makhluk, apapun itu. Ya, kan? Berbekal pemikiran ini, maka hati ivy menjadi lebih tenang. Dia yakin Danang akan memberikan momen pertama yang membahagiakan baginya.     

"Hime ... Ivy-hime ... aku mencintaimu ... errrmmghhh ..." Dengan sebuah dorongan, Danang mendesakkan miliknya ke celah sempit Ivy.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.