Devil's Fruit (21+)

Wabah Supernatural



Wabah Supernatural

3Fruit 1057: Wabah Supernatural      4

Disaat semua keluarga dan kerabatnya sibuk membasmi makhluk asap hitam, Ivy justru menambah masalah dengan membangun sebuah kerajaan vampir yang dia inginkan.      

Hanya karena si gadis remaja pernah kecewa dan sakit hati atas apapun yang terjadi pada dirinya saat kecil, seperti penculikan, penyiksaan oleh si penculik, bahkan kematian ayahnya yang sangat dia puja, Ivy menumpulkan hatinya untuk tidak perduli pada apapun selain keinginannya sendiri.      

Bahkan dia dengan tega mengendalikan Danang sesuka hatinya serta menghapus ingatan lelaki itu mengenai Andrea hanya karena Ivy cemburu berat sang pria pujaan pernah menyukai sang ibu saat mereka berdua masih remaja.      

Ivy tidak suka ada yang melampaui dirinya, apalagi dalam hal cinta. Dia tidak ingin dikalahkan sang ibu. Dia sudah muak dan bosan dengan ucapan orang-orang yang kerap memuji ibunya dibandingkan dirinya.      

Kerajaan vampir yang Ivy bangun adalah sebagai pembuktian bahwa dia juga bisa bersaing dengan sang ibu dan hendak melampaui apapun yang dicapai oleh ibunya.      

Kecemburuan, iri dengki dan juga salah paham sudah menutupi semua akal sehat Ivy. Dia hanya melihat dunia dengan mata benci saja. Bahkan dia sudah kecewa ketika sang kakak justru lebih mencintai Nadin ketimbang dia.      

Sudah. Cukup. Ivy tidak mau lagi mencari cinta dan perhatian dari teman dan keluarganya. Dia lebih memilih mendapatkan itu semua dari bawahan dia, dari anak buah yang berhasil dia dapatkan.      

Ketika Ivy kembali ke mansion, dia menyusup dalam wujud kupu-kupu dan setiba di kamar, dia kembali pada sosok manusianya, lalu berpura-pura tidur.      

Mansion di masa-masa kekacauan ini, sepi dan jarang ada orang kecuali satu atau dua orang saja untuk menjaga Shelly, Zivena, dan Kiran serta Ivy. Hal inilah yang mengakibatkan Ivy bisa seenaknya keluar masuk mansion tanpa ketahuan. Apalagi ketika dia sudah mengetahui cara memanipulasi aroma dan auranya, menipu array yang sudah dibangun ibunya.      

Pagi itu, ketika semua penghuni mansion mulai pulang, berdatangan di mansion untuk membicarakan mengenai patroli malam mereka, biasanya mereka akan mengobrol serius, berunding ataupun mencari cara jika ada masalah.     

"Semakin hari, semakin kacau di Jepang." Andrea memijat pelipisnya sambil Shelly menyodorkan wedang jahe hangat untuk si cambion. "Thanks, beb!" Ia menyeruput minuman hangat itu. Semalam sangat dingin dan dia sudah berjam-jam di luar dengan suaminya untuk berpatroli.      

"Benar. Gelombang kemunculan vampir sudah mulai menyebar dan menggila. Meski sebagian besar para vampir berkemuflase sebagai manusia biasa yang menutup diri, namun ada juga yang terang-terangan menunjukkan jati diri barunya hanya karena merasa bangga sudah mendapatkan kekuatan." Dante menimpali.      

Tuan Nephilim tidak keliru, memang demikian fenomena mengerikan yang terjadi. Banyak anak muda dan para berandalan lainnya yang merasa bangga ketika berubah menjadi seorang vampir dan mereka mulai mengacau.      

"Sepertinya kita harus melakukan sesuatu untuk menangkal wabah vampir ini." Shiro mengerutkan kening ketika mengatakan idenya.      

"Benar. Kita harus menemukan sebuah formula ataupun obat untuk bisa diberikan pada manusia agar mereka tidak bisa digigit vampir ataupun dirasuki makhluk asap hitam." Kenzo setuju dengan usul Shiro.     

"Mama, bisakah Mama membuat obat atau mantra untuk manusia agar tidak dijangkiti wabah ini?" Kuro menopang dagu dengan dua tangan yang tegak di atas meja makan. Saat ini mereka semua berkumpul di ruang makan.      

Andrea tampak ragu meski kilatan semangat dan antusias berpendar di matanya. Dia juga sudah lama memikirkan ini dan sedang mencari cara. "Mama juga ingin bisa bikin obat atau ramuan atau mantra untuk menangkal serangan 2 pihak kancut itu, Kuro sayank, ini Mama sedang menunggu kabar dari Druana. Biasanya dia nemu ramuan kuno yang langka untuk hal-hal ajaib. Siapa tahu dia nanti bisa cari buku kuno tentang itu."     

"Druana yang iblis medis itu, yah Ma?" Kuro memastikan. Andrea mengangguk.      

"Sementara ini, bagaimana dengan mantra yang kamu sedang kerjakan, sayank?" tanya Dante sambil menoleh ke istrinya.      

"Aku lagi nunggu si Djanh untuk bawain kertas mantranya. Katanya mpok Kitty sih siang nanti mereka bakalan datang ke Adora." Andrea sudah dihubungi Revka mengenai itu.      

"Oh, ya ... bagaimana dengan Adora? Apakah terkena dampak serangan 2 wabah itu?" Kenzo teringat dengan tempat pelatihan yang didirikan oleh Andrea, Adora.      

"Kemarin aku melihat data dari para guru dan pegawai, ada banyak siswa Adora yang kena. Sekitar 20 persen lebih. Sialan sekali memang!" Andrea geram. "Guru juga ada yang kena, Furukawa Ima dari divisi suara, Kimura Jito yang mengurusi seiyuu, dan Darren Ho dari divisi dance. Teknisi yang kena Fukube Jinto."     

"Ndre, itu termasuk banyak!" Shelly terkejut dan berkata, "Tropiza juga lumayan kena dampaknya, sekarang gak seramai biasanya. Paling-paling sehari cuma mencapai 60 sampai 70 persen dari biasanya sebelum ada wabah aneh."     

"Ya, kalau sudah begini, segala macam cara dan antisipasi harus lekas dipikirkan dan dibuat. Tidak boleh sampai menunggu para Angels yang bertindak. Kita cegah bumi di reset ulang." Andrea kepalkan tangannya.      

"Kemunculan vampir semakin sering. Sepertinya mereka makin bertambah banyak. Kalau sudah begitu, kita tidak bisa melakukan apa-apa selain membunuh mereka." Gavin berkomentar sesuai dengan hasil dia berpatroli beberapa hari ini bersama kelompok Vargana.      

"Yah, itulah yang bikin aku sangat kesal sampai ubun-ubun! Kalau sekedar disusupi makhluk asap kancut sih masih bisa dipulihkan jadi manusia, tapi kalau udah jadi vampir, mau gak mau musti dibasmi meski sebenarnya kagak tega. Mereka dari manusia juga, bukan lahir langsung jadi vampir." Wajah kesal Andrea berangsur-angsur menjadi sedih.      

Jovano datang ke mansion dan langsung bergabung dengan mereka di ruang makan untuk membahas mengenai 2 wabah yang sedang menjangkiti bumi. Meski dia memiliki sebuah pemikiran, namun dia masih ragu dan belum ingin mengeluarkan isi pikirannya dulu. Dia butuh mengamati dan meneliti lebih jauh.      

"Oke, nanti siang, aku harap si Djanh ama mpok Kitty beneran datang ke Adora untuk ngasih kabar baik. Dan moga aja Druana juga buruan dapat ramuan ataupun formula untuk 2 wabah kancut kampret ini!" Andrea memutuskan demikian dan dia bersiap untuk ke Adora.      

Andrea sedih karena beberapa murid Adora dan segelintir guru yang berharga juga terkena wabah makhluk asap dan vampir. Jika mereka dirasuki makhluk asap, maka Andrea bisa mengurungnya di alam milik Jovano. Namun apabila menjadi vampir, Andrea harus menggigit gerahamnya ketika dia terpaksa memusnahkan mereka sebelum mereka membahayakan sekitarnya.      

Ini sungguh keputusan yang sulit.      

Akhirnya, masing-masing orang pun mulai kembali ke kamar mereka masing-masing dan hendak beraktivitas seperti biasanya meski di tengah wabah supernatural begini. Sungguh aneh memang jika menyebut ini sebagai wabah supernatural. Bahkan mungkin yang begini ini adalah pertama kalinya ada di bumi manusia.     

Nyonya Cambion bertanya ke suaminya saat mereka sudah berada di kamar. "Dan, enaknya ungsikan anak-anak ke Cosmo lagi apa, yah?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.