Devil's Fruit (21+)

Mengatakan Kejujuran



Mengatakan Kejujuran

1Fruit 1061: Mengatakan Kejujuran       0

Melihat keadaan semakin kacau, maka Jovano yang tak tega melihat kondisi adiknya, dia pun berteriak ke Shiro, "Kak Shiro! Tolong bebaskan Ivy!" teriaknya sembari menangkis serangan dari vampir iblis anak buah Ivy.      

Shiro terkejut akan permintaan Jovano. Bagaimana bisa dia malah harus melepaskan Ivy. Tapi karena dia paham perasaan Jovano yang sangat menyayangi Ivy, dia menggertakkan giginya dan meniadakan petir putih yang mengurung Ivy.      

Mengetahui pemimpinnya sudah terbebas dari kurungan petir putih, maka itu tidak disia-siakan oleh salah satu anak buah Ivy dan segera saja dia memasukkan Ivy ke sebuah ruang penyimpanan jiwa yang setara dengan alam pribadi.      

Jovano dan Shiro terkejut melihat Ivy sudah disembunyikan anak buahnya ke dalam ruang penyimpanan jiwa seperti itu.      

"Ivy!" teriak Jovano.      

"Mundur!" teriak Magi sebagai pemimpin pengganti Ivy. Segera saja vampir iblis itu pun menghilang cepat tanpa sempat dikejar Jovano.      

"Astaga!" Jovano menyadari kesalahannya, dia tidak mengira bahwa salah satu dari vampir iblis itu memiliki ruang penyimpanan jiwa setara alam pribadi. "Sial! Sial! Sial!" Dia memukuli tanah saking kesalnya.      

Shiro yang berdiri di dekatnya tidak berkata apa-apa selain memandangi Jovano yang sedang menyesali diri.      

"Kak Shiro, aku salah perhitungan. Aku salah mengambil keputusan ..." Jovano mendongak, menatap kakak hybrid dia dengan tatapan penuh penyesalan.      

"Hm, tidak ada yang perlu disesali terlalu dalam, Jo. Lebih baik laporkan ini pada mama." Shiro memberikan nasehat yang tepat.      

Jovano mengangguk dan bersama dengan Shiro, mereka pun kembali ke mansion. Ternyata, Andrea sedang sibuk di Alam Cosmo untuk membuat mantra khusus.      

"Mom tidak bisa keluar untuk sementara waktu ini, yah?" tanya Jovano saat bertemu ayahnya.      

Dante mengangguk. "Ya, dia bilang dia tidak ingin diganggu dulu sebelum menyelesaikan kertas mantra dia. Kemarin dulu, Pangeran Djanh membawakan banyak kertas mantra pada mamamu dan dia langsung masuk ke Alam Cosmo untuk bekerja giat menghasilkan mantra ampuh melawan makhluk asap hitam."     

"Dad, apakah vampir sungguh tidak bisa dikembalikan menjadi manusia?" tanya Jovano saat dia berbincang dengan ayahnya. Dia belum ingin mengungkapkan mengenai Ivy.      

"Sepertinya tidak bisa, Jo. Vampir adalah sebuah kutukan abadi. Karena itu, jika sudah terkena virus dari vampir, maka dia akan terkutuk selamanya. Itu sudah dikatakan demikian sejak dulu." Tuan Nephilim menjawab anaknya.      

"Apakah itu juga sama halnya dengan para werewolf?" Jovano ingin memastikan.      

"Ya." Dante mengangguk. "Mereka berdua adalah makhluk terkutuk abadi, namun mereka adalah musuh bebuyutan sejak awal mula jaman."     

"Sebenarnya apa yang membuat mereka jadi bermusuhan bebuyutan begitu, yah Dad?" Jovano tak habis pikir akan permusuhan abadi antara kaum vampir dan werewolf.      

"Dikatakan ... iblis yang membentuk vampir dan yang membentuk werewolf saling bermusuhan, oleh karena itu, mereka menurunkan permusuhan mereka kepada ciptaan mereka masing-masing." Dante membeberkan apa yang dia ketahui dari literatur kuno mengenai legenda itu kepada anaknya.      

"Dad ... andaikan aku ... andaikan aku berubah menjadi jahat dan merugikan kalian, apa yang akan kalian lakukan padaku?" Jovano tak bisa menahan diri untuk menanyakan itu ke ayahnya.      

Tuan Nephilim menoleh sambil mengerutkan keningnya ke Jovano. "Hm? Kenapa kau bertanya begitu, Nak?"     

"Dad, jawablah terus terang, yah! Aku ingin tahu apa pendapat Daddy." Jovano memang menemui dilema hebat ketika dihadapkan pada kenyataan bahwa adiknya yang selama ini membuat masalah mengenai kemunculan ras vampir baru.      

"Hn ... jika kau berubah jahat dan merugikan kami? Hn ..." Dante harus merenungkan dulu pertanyaan itu sebelum menjawab dengan hati-hati. "Yang pasti, rasa sayang Daddy padamu tidak akan berubah dan tidak akan berhenti. Jikalau kau menjadi sosok yang jahat, mungkin Daddy akan berusaha sekuat tenaga Daddy untuk menyadarkanmu dan membawamu ke dirimu sebelum jahat. Daddy akan berjuang menjadikan kau anak baik yang Daddy ketahui."     

"Bagaimana jika Dad sudah berjuang tapi aku masih juga ingin tetap jahat?" Jovano belum puas dan terus mendesak dengan pertanyaan seperti itu.      

Tuan Nephilim terkekeh. Sebuah hal yang sangat langka darinya, sosok dingin dan kaku. "Jika kau sungguh keras kepala tidak mau berubah, maka Daddy dan mommy kamu akan memukul pantatmu keras-keras agar kau sadar."     

Jovano hendak mengerang tidak terima akan ucapan ayahnya, namun dia langsung tersadar akan makna dibalik ucapan sang ayah. Memukul keras-keras pantatnya. Itu bisa diartikan ... mereka akan tetap memerangi Jovano yang berubah jahat sampai Jovano sadar dan kembali kepada mereka.      

Yah, keluarga adalah tempat kita kembali dalam keadaan seperti apapun, separah apapun, keluarga akan selalu menerima kita tanpa syarat, karena darah sungguh sangat kental melebihi air.     

Berdasarkan jawaban dari ayahnya ini, Jovano jadi lega dan ia semakin paham bagaimana menghadapi Ivy nantinya.      

"Dad ..."     

"Hn?"     

"Aku ingin mengatakan sesuatu ... tapi aku harap Dad tidak kaget atau marah."     

"Apalagi yang kau lakukan, Jo? Kenakalan apa lagi yang ingin kau sampaikan ke Daddy?"      

Jovano terkekeh tak berdaya. Tidak heran jika ayahnya menduga demikian. Apalagi karena sebelum ini dia sudah menanyakan hal seperti tadi, wajar saja jika ayahnya mengira dirinya melakukan sesuatu yang salah lagi.      

Yah, memang salah, sih! Dan meski bukan sepenuhnya dia yang bersalah, tetap saja dia memiliki andil mengenai terjadinya hal itu. Maka, bisa dianggap bahwa ini juga merupakan kesalahan dia, ya kan?     

"Dad ... Ivy yang menciptakan vampir-vampir baru itu." Jovano akhirnya mengatakan itu. Dante hendak memberikan komentar namun didului anaknya yang melanjutkan bicara, "Tapi itu juga adalah salahku kenapa Ivy melakukan itu, Dad."     

"Salahmu?" Dante tidak mengerti. Dia masih syok akan berita mengenai Ivy dan kini putra kandungnya malah juga mengatakan bahwa itu merupakan kesalahan sang putra pula. "Maksudmu bagaimana, Jo?"     

"Sepertinya Ivy melakukan itu karena dia kesepian ... karena kita terlalu sibuk mengurus hal lainnya sehingga melupakan dia. Dan aku ... aku juga meninggalkan dia hanya karena Nadin." Jovano menundukkan kepala saking merasa bersalahnya.      

"Hgh!" Dante menghela napas keras. "Semua sudah terjadi. Maka, sekarang lebih baik kita perbaiki apa yang salah, kita perbaiki apa yang rusak." Tuan Nephilim meskipun menyayangkan tindakan Ivy, namun dia juga sayang pada anak itu meski bukan dari hasil benihnya.      

"Apakah kita perlu merundingkan ini ke tim kita, Dad?" Jovano tidak ingin salah bertindak, maka dari itu dia meminta pertimbangan dari ayahnya.     

"Di mana adikmu?" tanya Tuan Nephilim.     

"Dia ... tadinya dia sudah ditangkap Kak Shiro, tapi aku meminta dia dilepaskan saat kami dikeroyok vampir yang memiliki kekuatan iblis mengepung kami. Ketika Ivy dibebaskan Kak Shiro, tiba-tiba saja ada salah satu vampir yang memindahkan Ivy ke alam pribadi dia atau semacam ruang penyimpanan hidup, mungkin." Jovano siap dimarahi atas kecerobohannya.      

Tapi ternyata Dante tidak memarahi dia dan hanya menghela napas seraya mengatakan, "Kumpulkan tim kita petang ini."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.