Devil's Fruit (21+)

Membangun Sarang Cinta



Membangun Sarang Cinta

2Fruit 1063: Membangun Sarang Cinta      2

Dua alis Ivy terangkat karena dia merasa tertarik dengan yang diucapkan Douga. "Apapun? Siapapun? Itu semua bisa aku pindahkan ke alamku ini?"     

"Bisa, Ratu. Tapi mungkin akan lebih sulit jika orang yang hendak dipindahkan ke sana memiliki niat dan tekad yang kuat untuk menolaknya. Tapi, berdasarkan ilmu hipnotis Ratu yang sangat tinggi, hamba yakin tidak ada satu makhluk pun yang bisa lolos dari kendali pikiran Ratu." Douga memberikan kata-kata semanis gula-gula untuk menyenangkan Ivy.      

Dan memang, sang ratu itu pun tersenyum tanpa bisa ditahan ketika mendengar penjelasan dari Douga. Bahkan Ivy mengesampingkan adanya kenyataan bahwa orang yang bertekad kuat tidak ingin masuk ke alam itu, maka dia tidak akan bisa memaksa orang itu meski memindahkan dengan tenaga pikiran yang kuat sekalipun.      

Saat ini, hanya ada satu yang memenuhi pemikiran Ivy.      

Danang.      

Segera saja, Ivy mendatangi Danang yang sedang bersantai di penginapan dia. Dengan satu pemikiran sederhana, Danang pun berpindah alam di dalam alam baru milik Ivy.      

Kemudian, Ivy pun mulai ikut masuk setelah memerintahkan anggota lainnya untuk meneruskan tugas mereka masing-masing.      

Di dalam alam pribadinya, Ivy bersenang-senang dengan Danang, melakukan apapun yang Ivy inginkan dan berjalan-jalan mengeksplorasi segenap sudut yang bisa dijangkau oleh keduanya.      

Setelah beberapa waktu di dalam alam tersebut, Ivy jadi paham bahwa alam yang didominasi warna biru ini berhawa sejuk dan memang cocok bagi para vampir.     

Bangsa vampir menyukai tempat-tempat yang dingin dan tidak terlalu bermandikan cahaya matahari secara terik. Itulah kenapa kerajaan terbesar bagi para vampir berada di kedalaman Kutub Selatan yang sangat dingin melebihi Kutub Utara.      

Ivy belum menemukan nama untuk alam dia ini, yang menjadi perhatian utama dia adalah dia harus membangun rumah di tempat ini yang bisa dia tempati bersama Danang. Namun, karena Ivy sadar dia tidak memiliki tenaga magis layaknya ras iblis ataupun tenaga kuat seperti pekerja biasa, maka dia tidak ingin bersusah payah membangun rumah.      

"Magi, sediakan vampir manusia untuk kujadikan pekerja pembangun di sini. Mulai sekarang, cari manusia yang kuat tenaganya." Ivy memberi perintah melalui suara yang tersalur keluar dari bola kristal hita tadi. Jika dia ingin suaranya terdengar keluar, maka bola kristal alam itu akan membuat keinginan Ivy terwujud karena dia sebagai majikan dari alam tersebut.      

Demikian juga apabila ada bawahan dia yang hendak mengatakan sesuatu atau melaporkan apapun pada Ivy, mereka bisa memanggil kemunculan bola kristal hitam menggunakan mantra khusus, sehingga kristal itu bisa keluar di hadapan mereka dan bisa menyampaikan yang ingin mereka katakan pada Ivy saat gadis remaja itu berada di dalam alamnya.      

Saat ini, Ivy sedang melakukan aktivitas intim yang menyenangkan dengan Danang di tepi danau alam pribadinya. Seperti biasa, Danang melihat Ivy bagaikan gadis berusia 20 tahun yang matang tubuhnya.      

Ketika mereka sedang penuh semangat memacu dirinya, tiba-tiba terdengar suara dari langit. "Ratu, manusia-manusia kuat sudah kami kumpulkan." Itu adalah suara Magi yang bicara pada Ivy melalui bola kristal hitam.      

"Lima belas menit! Suruh mereka menunggu ... mmghh ... lima belas ... aaghh ... menit lagi! Arrghh ... Danang ... mmghh ..." Ivy kemudian mematikan komunikasi sebelum suaranya keluar mencapai telinga anak buahnya lebih lama lagi.      

Magi dan yang ada di ruangan itu hanya bisa tersenyum masam mendengarkan suara erotis sang ratu mereka. Tentu saja semua di situ sudah paham apa yang sedang dilakukan sang ratu di alam itu berduaan dengan Danang.      

Mereka sudah paham ketergila-gilaan Ivy pada Danang.      

Leon mendengus usai komunikasi diputus oleh Ivy. "Csk! Memangnya apa hebatnya manusia satu itu? Dia hanya makhluk lemah yang pastinya merepotkan saja!"     

"Hei, jaga ucapanmu, Leon. Jangan sampai ratu mendengar itu atau kau bisa ucapkan selamat tinggal pada kepalamu." Magi memperingatkan.      

Leon terkekeh.      

Mereka yang menjadi anak buah Ivy, memang sebelumnya dikalahkan dan digigit oleh Ivy, kemudian untuk membangkitkan mereka menjadi kaum vampir, Ivy meneteskan beberapa darahnya untuk mereka telan. Dengan begitu, maka mereka sudah memiliki sumpah keterkaitan dengan Ivy.      

Oleh karena itu, bagi yang sudah dibangkitkan oleh darah Ivy, maka tidak akan bisa melawan Ivy dan meski kekuatannya besar sekalipun, tetap saja akan takluk dalam kuasa Ivy sebagai pemberi darah.      

Ivy menerapkan ini pada anggota vampir iblis, karena mereka lebih kuat dan berguna ketimbang vampir manusia biasa. Walaupun begitu, tetap saja Ivy masih menginginkan prajurit dari ras manusia, dan para vampir iblis adalah atasan dari para manusia itu.      

Setelah menit berlalu hingga batas yang ditentukan oleh Ivy, maka terdengarlah suara disertai munculnya sebuah bola kristal hitam di udara, berkata, "Siapkan pekerja manusia itu."     

Magi segera menyahut. "Mereka sudah siap sedia sampai detik ini, Ratu. Siap kau pindahkan. Silahkan."     

Menggunakan kekuatan pikirannya, Ivy pun mulai memindahkan banyak vampir manusia ke dalam alam dia. Jumlahnya sekitar 50 orang lebih. Rasanya itu sudah lebih dari cukup untuk mendapatkan perintah ini dan itu dari Ivy nantinya.      

"Kalian, ada beberapa peraturan yang harus kalian ingat baik-baik." Ivy berbicara di depan para vampir manusia yang telah berbaris tenang di pinggir danau. "Pertama, aku adalah penguasa kalian, dan aku adalah absolut! Kalian harus ingat itu dengan baik atau kalian akan aku hilangkan kepalanya apabila berani melawanku."     

Ucapan dari Ivy mengakibatkan para vampir manusia kini memahami siapa sosok di depan mereka.      

"Lalu ..." Ivy melanjutkan, "... ini adalah suamiku, dan tidak boleh ada satupun dari kalian yang boleh menyentuh dia! Pahami itu atau kepala kalian lepas!" seru Ivy secara tegas sembari menepuk lengan Danang yang diakui suami. "Ungkap kesediaan kalian!"     

Para vampir manusia pun berseru bersamaan. "Baik, Ratu! Paham!"     

"Bagus ..." Ivy berjalan bolak-balik di depan barisan anggota vampir dia. "Sekarang, buat aku bangga sebagai pemimpin kalian dengan kalian dirikan rumah kayu yang layak dan bagus untukku. Di sini!" Tanpa basa-basi, Ivy memberikan perintah pembangunan rumah.      

"Baik, Ratu! Siap!" seru serempak lima puluh lebih vampir manusia di depan Ivy.      

Kemudian, mereka pun mulai membubarkan diri untuk mengerjakan tugas yang diberikan pemimpin mereka. Semua orang masih ingin memiliki kepala yang menempel pada leher mereka masing-masing, oleh karena itu, mereka tidak mungkin bersantai-santai dan ingin secepatnya menuntaskan tugas mereka.      

Sedangkan Ivy, dia memilih untuk berjalan-jalan dengan Danang ke sudut lain alam itu. Sebagaimana halnya alam pribadi yang biasa dimiliki para bangsawan iblis di Underworld, alam pribadi yang ini pun tergolong luas meski masih kalah luas dibandingkan alam milik Andrea, Jovano dan Pangeran Djanh. Itu menunjukkan bangsawan iblis yang dirampok Douga tidak memiliki kedudukan status tinggi di Underworld.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.