Devil's Fruit (21+)

Bulan Madu ke Sekian Ratus



Bulan Madu ke Sekian Ratus

2Fruit 1064: Bulan Madu ke Sekian Ratus     
0

Dalam waktu satu minggu lebih tiga hari, rumah kayu itu pun berdiri tegak dan kokoh setelah dibangun oleh para vampir manusia. Mereka tidak hanya membangun rumah kayu namun juga termasuk membuat perabot di dalamnya.      

Bahkan Ivy menginginkan agar sistem sanitasi air dan pembuangan limbah juga ada di sana. Apapun yang dia mau, semuanya dia ucapkan secara lugas pada anak buahnya.      

Kini, rumah kayu itu benar-benar lengkap dengan segala perabot dan juga berbagai sistem yang mirip dengan rumah di bumi. Ada listrik dari pembangunan beberapa kincir angin, pembuangan limbah, dan juga saluran sanitasi air yang baik.      

Ketika Ivy memasuki rumah itu bersama Danang, dia sangat puas atas kinerja anak buahnya. Tidak salah memang memilih mereka yang kuat dan pintar untuk menjadi pekerja pembangunan.      

"Danang, kau suka di sini?" tanya Ivy kepada lelaki tercintanya.      

Danang menatap Ivy penuh cinta dan menjawab, "Tentu saja, himechan. Ini sempurna untuk tempat kita memadu cinta." Dia yang sudah dilingkupi dan dikuasai oleh pengendalian pikiran Ivy, hanya bisa berkata bagaikan sebuah boneka ataupun robot yang sangat patuh pada program yang diberikan.      

Program untuk Danang dari Ivy adalah ... kepatuhan penuh cinta.      

-0-0-0-0-     

Sementara itu, di dunia manusia, Bumi, Andrea keluar dari Alam Cosmo dengan wajah letih namun terlihat puas.      

"Bagaimana, sayank?" tanya Dante, suaminya, ketika bertemu sang istri di ruang tengah mansion.      

"Fyuuhh ... sukses, sih! Ini sekarang kita bisa mengeluarkan makhluk asap hitam dari tubuh manusia sekaligus langsung memusnahkan makhluk kancut tadi." Andrea penuh dengan senyum senang ketika menjawab itu.      

Dante merasa ironis seketika. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi Andrea apabila mengetahui mengenai Ivy. Apalagi Ivy dinyatakan menghilang tak tahu di mana. Apakah Andrea masih bisa menampilkan senyum gembiranya?     

"Ndrea ..." Shelly yang hadir di ruang itu pun merentangkan tangan ke sahabatnya.      

"Beb ... kangen ..." Andrea berubah manja sambil berpelukan dengan Shelly.     

"Kamu keliatan lusuh dan kayaknya super capek, yah?" Shelly melonggarkan pelukan untuk menanyakan itu sambil menatap lekat pada sang cambion.      

Andrea mengangguk dengan wajah dibuat-buat seakan nelangsa sekali. "Iya, Beb! Cuapek banget! Mana beberapa kali kena ledakan, ha ha ha!"     

"Ehh! Apakah kau baik-baik saja, sayank?" Dante seketika cemas mendengar istrinya terkena ledakan.      

"Santai aja, babang!" Andrea menepuk lengan suaminya. "Kan udah biasa kalo aku neliti di Pondok Alkimia dan ada ledakan, ya kan? Kagak usah khawatir. Lagian, aku kan punya banyak pil penyembuh." Cengirannya menandakan dia memang baik-baik saja meski wajahnya terlihat tirus dan lelah. Mungkin beberapa hari tidak tidur.     

Ketika tuan Nephilim hendak mengatakan sesuatu, Kenzo dan Shelly bersama secara kompak menggeleng pelan secara tersembunyi dari Andrea, seolah mereka tahu apa yang hendak disampaikan Dante ke Andrea dan mereka berusaha mencegah dengan kode halus tersebut.      

Baiklah, mungkin memang belum saatnya mengatakan hal itu. Apalagi Andrea masih baru saja keluar dari alam pribadinya, dia butuh istirahat dulu sebelum mendengar berita mengenai Ivy nanti.     

"Oke, aku mo ke Adora dulu, deh!" Andrea segera saja mengganti penampilan dia menjadi lebih bersih menggunakan kekuatan magis.      

"Eits! Ndrea, jangan ke sana dulu." Shelly lekas mencegah sahabatnya.      

"Kenapa?" Andrea bingung.      

"Kan kamu abis datang dari Cosmo, mendingan kamu istirahat atau tidur atau berendam nyaman dulu, gih!" Shelly beralasan.      

Dante dan Kenzo serempak mengangguk. Mereka yang biasanya seperti Tom and Jerry, kini bisa kompak.      

"Iya, sayank, lebih baik kamu istirahat dulu." Dante berujar.      

"Tuan Putri, kemarikan saja kertas-kertas mantranya maka akan hamba distribusikan kepada semua anggota tim kita agar segera dijajal ke makhluk asap hitam." Kenzo menimpali.      

Andrea menatap mereka satu demi satu, terbersit rasa curiga di hatinya, namun dia berusaha menepis dan memang dia butuh istirahat. Sangat butuh.      

"Atau ... Dante temani Ndrea di alam Cosmo saja, sana!" Shelly memberikan sarannya. "Kalian anggap saja refreshing atau bulan madu kedua ke Cosmo dan bersantai dulu saja di sana sembari Andrea memulihkan diri."     

"Betul, sepertinya itu usul yang bagus dari istri hamba, Tuan Puteri." Kenzo menyetujui saran istrinya.      

"Ayo, sayank ..." Dante mengulurkan tangannya ke Andrea, siap di bawa ke Alam Cosmo.      

"Ogah!" tolak Andrea sambil menepuk tangan suaminya yang terulur ke dia. "Kita kan udah ratusan kali bulan madu. Lagian, kamu maniak banget, yang ada, aku makin capek kalo disuruh bulan madu ama kamu." Ia cemberut.      

Dante sedikit malu dengan apa yang diungkapkan Andrea karena ada Shelly dan Kenzo di sana. Ia hanya bisa mengulum senyum canggung.      

"Oh ya, ke mana anak-anak?" tanya Andrea sambil matanya menatap ke sekeliling.      

"Loh, kan ini jam mereka sekolah, jadi yah wajar kalau mereka lagi ada di sekolah, dong Ndre." Shelly lekas saja memberikan jawaban sewajar mungkin agar tidak menimbulkan kecurigaan pada sahabatnya.      

Andrea terdiam sejenak sebelum akhirnya dia berkata ke Dante. "Ya udah, ayo dah ke Cosmo, aku tadi sempat mo berendam di mata air misterius, tapi buru-buru pengen pulang."     

Tuan Nephilim dan sepasang suami istri di dekatnya merasa lega mendengar Andrea setuju ke alam Cosmo dulu untuk mengulur waktu bagi mereka sebelum mengatakan fakta yang pasti akan membuat Andrea meledak.      

"Ayo, sayank ..." Kali ini, uluran tangan tuan Nephilim tidak lagi ditepis istrinya.      

"Tapi di sana cuma bersantai aja loh yah! No anuh-anuh yang itu!" Andrea terlebih dahulu memberikan prasyarat pada Dante.      

"Iya, iya, aku janji ... akan aku pijat juga kamu nanti di sana, oke?" Dante menambahkan janji memijat pula.      

Kemudian, setelah setumpuk kertas mantra diserahkan ke Kenzo, Andrea dan Dante pun menghilang dari hadapan mereka berdua, tentunya sudah menuju ke alam Cosmo.     

Shelly dan Kenzo saling menatap dan menghela napas lega. Mereka bisa memiliki waktu lebih lama untuk menyiapkan kalimat macam apa yang akan diberikan ke Andrea sehubungan dengan kasus Ivy.      

-0-0-0-0-     

"Ini kertas mantra, kalian bisa bawa satu orang 100 kertas." Kenzo membagikan kertas mantra berwarna merah dengan sudah ada rajah rune kuno yang bercampur dengan huruf kanji kuno juga. Kedua huruf kuno itu bersinergi dengan baik di tangan Andrea.     

Semua anggota Tim Blanche menerima masing-masing 100 lembar kertas mantra. Duo pangeran kembar juga ikut diberi karena tunangan mereka termasuk dalam Tim Blanche.      

"Ingat, untuk mengaktifkan ini, gunakan tenaga murni kalian, tidak perlu berlebihan agar efek yang diharapkan benar-benar keluar dan tidak sampai membahayakan manusia." Kenzo mengingatkan.      

"Apakah Mama masih akan lama di Cosmo?" tanya Kuro sambil dia menerima jatah kertas mantra dia.      

"Mungkin beberapa hari saja. Kalian pokoknya harus berusaha sebaik mungkin untuk hal ini. Jika mantra ini berhasil, maka ini akan menjadi sebuah kemajuan besar bagi kelompok kita untuk memusnahkan makhluk asap hitam." Kenzo menambahkan.      

"Ya sudah, kita mulai beroperasi seperti biasa!" Myren berseru. Lalu, mereka pun mulai berpencar ke arah yang mereka inginkan masing-masing.      

Hanya Kenzo saja yang tidak ikut patroli karena dia harus menjaga mansion menggantikan Dante yang sedang pergi menemani Andrea di Cosmo. Dia harus tetap ada di mansion untuk melindungi Shelly, Kiran, dan Zivena.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.