Devil's Fruit (21+)

Level Dedengkot



Level Dedengkot

4Fruit 1072: Level Dedengkot     
2

Setelah seharian ini Andrea sedih, menangis dan nyaris depresi karena Ivy, akhirnya dia mendapatkan pelipur lara dengan adanya formula membuat kertas mantra. Ini sesuatu yang sejak lama dia inginkan.      

"Aku akan ke Cosmo dulu, bye!" Tanpa menunggu persetujuan siapapun di sana, Andrea sudah menghilang ke alam pribadi dia. Dante bahkan tidak mendengar kalimat pamit dari istrinya.      

Tuan Nephilim hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah buru-buru istrinya. Begitu senangnya kah Andrea karena seperti mendapatkan mainan baru? Terkadang istrinya itu begitu bersemangat apabila menemui tantangan dalam hal alkemi dan array.      

Hanya Jovano saja yang paham alasan apa saja yang membuat sang ibu melesat masuk ke alam Cosmo. Memang karena gembira tak sabar ingin membuat kertas mantra. Namun, alasan lainnya adalah untuk menyembunyikan kesedihan hatinya karena sang adik. Ibunya ... sedang kabur.      

Tak apa. Mungkin memang itu lebih baik. Dengan adanya formula yang diberikan Pangeran Djanh tadi, setidaknya Andrea tidak perlu lama-lama menenggelamkan diri dalam kekalutan serta kesedihan karena Ivy.      

Yang Jovano dan lainnya tidak ketahui adalah ... Pangeran Djanh sudah tahu Andrea sedang mengalami duka karena Ivy. Itulah kenapa dia lekas menyuruh anak buahnya memintakan formula membuat kertas mantra pada pemilik toko array dan mantra di alam Feroz.      

Sebagai makhluk yang 'tertawan' entah sampai kapan di alam Feroz dan hanya bisa mengharapkan kemurahan hati dari Pangeran Djanh untuk tidak membunuh mereka, para penghuni alam Feroz akan sangat ketakutan sekaligus patuh apapun yang dikatakan sang pangeran pemilik Feroz tersebut.      

"Sepertinya istrimu begitu tidak sabar ingin lekas menggarap lebih banyak mantra untuk membasmi makhluk asap, Tuan Dante." Pangeran Djanh beralih bicara pada Dante, satu-satunya lelaki yang sebenarnya sanggup memunculkan rasa cemburu pada dirinya, hanya karena sang istri dulunya pernah beberapa kali bersetubuh dengan suami dari Andrea.      

Oke, itu masa lalu, dan mereka sedang konyol saja, Pangeran. Seperti kau lebih baik saja daripada mereka. Namun iblis tetaplah iblis. Mana mau mereka dikatakan salah? Mereka memiliki kebanggaan dan kesombongan yang sanggup meruntuhkan dunia.      

"Ahh, ya benar, Pangeran. Andrea memang sangat menyukai tantangan akan hal-hal berkaitan dengan alkemia dan array." Dante tidak menampik akan fakta tersebut.      

"Tapi, apakah pembuatan kertas mantra hanya membutuhkan keahlian alkemia saja? Sepertinya juga membutuhkan kemampuan para pembuat senjata, armor-maker." Pangeran Djanh melirik Jovano seolah memberikan kode.      

"Benarkah?" Jovano segera paham arti dari lirikan sang pangeran. "Aku harus ikut Mom!" Maka, dia pun lekas melakukan telepati dengan ibunya dan tak perlu menunggu lama, Jovano sudah ditarik masuk ke alam Cosmo oleh ibunya.      

Pangeran Djanh terkekeh senang dan dia berharap memiliki anak secerdas Jovano. Hanya diberi kode sedikit, langsung paham dan bergerak. "Nah, bagaimana dengan perkembangan terakhir serangan kalian ke makhluk asap? Aku pikir mantra dari Putri Andrea harus disebarkan ke iblis kita di seluruh penjuru bumi." Ia pun duduk jumawa bagaikan dia yang empunya mansion ini.      

"Um, itu benar. Kita harus gerak cepat membasmi para makhluk asap itu." Tuan Nephilim mengangguk setuju.      

"Tuan Pangeran, maaf, tapi sepertinya tadi Anda mengatakan Anda memiliki beberapa tujuan untuk datang ke sini." Di luar dugaan, Kenzo mengingatkan Pangeran Djanh mengenai itu.      

"Ha ha ha, Kenz, kau ini sungguh memiliki daya ingat tinggi, yah! Aku pikir kalian semua sudah lupa, maka aku tidak rugi jika tidak perlu mengatakannya." Pangeran Djanh malah seperti sedang mempermainkan mereka, tapi semua anggota tim Blanche tidak ada yang berani memprotes sikap seenaknya ayah dari Shona.      

"Djanh, aku sudah katakan sebelumnya, jangan omong kosong!" Revka mengatakan dengan suara berat dan penuh tekanan.     

"He he ... oke, my honey ... oke ..." Pangeran Djanh berdehem sejenak sebelum berucap lagi. "Ada anak buahku yang melaporkan bahwa makhluk asap itu memiliki semacam tetua dan dan kekuatan makhluk jenis tetua itu sangat kuat dan setara dengan kita. Mereka dibekali dengan kemampuan elemen seperti kita para iblis juga."     

Setelah mengatakan itu, keadaan hening seketika dan semua orang saling memikirkan ucapan Pangeran Djanh.      

Kemudian, terdengar suara dari Shiro, "Maaf, Pangeran, kau mengatakan 'mereka', apakah jumlahnya banyak?"     

"Kemungkinan iya, ada banyak." Pangeran Djanh menjawab, lalu melanjutkan, "Kekuatan mereka dikatakan tidak main-main."     

"Maaf, Pangeran ..." Shiro kembali bicara, "kalau memang benar mereka bisa memakai energi elemen seperti halnya kita para makhluk iblis, termasuk seperti aku hewan iblis yang telah berevolusi, sebenarnya apakah mereka dulunya?" Keningnya berkerut saat bertanya.      

Pangeran Djanh tidak mengira bahwa Shiro ini ternyata tidak hanya sekedar hewan iblis yang telah berevolusi, namun juga kecerdasannya tidak bisa diremehkan. "Coba tebak."     

Mulut Shiro mengatup erat sebelum mengucapkan sebuah jawaban, otaknya berpikir cepat dan lantas dia mulai bicara, "Apakah mereka tadinya ... iblis? Atau mungkin sama sepertiku?"     

Tawa Pangeran Djanh tidak bisa ditahan mendengar jawaban Shiro. "Ha ha ha ... ternyata kau memang pantas menjadi anak Putri Andrea dan jadi saudara Jovano. Kepintaranmu memang hampir seperti mereka."      

"Jadi ... apakah itu artinya jawabanku benar?" Shiro penuh antisipasi.      

Kepala Pangeran Djanh mengangguk. "Ya, mereka adalah sejenis seperti kau, dulunya mereka adalah para siluman tingkat tinggi atau hewan iblis level tinggi yang mampu berevolusi dan bahkan mengembangkan kecerdasan sehingga bisa memiliki kekuatan elemen seperti kita ini."     

Ahh, ternyata demikian! Semua di situ yang mendengar penjelasan lugas Pangeran Djanh seketika melongo. Makhluk asap yang levelnya dikatakan paling tinggi dan menjadi semacam tetuanya adalah para siluman dan hewan iblis level tinggi!      

"Kira-kira jenis yang begitu ada berapa?" Kuro menggumam, "Pasti ada banyak sekali, ya kan?" Ia sampai bergidik ngeri jika memang apa yang dikatakan oleh Pangeran Djanh itu benar.      

Jika memang para jiwa hitam siluman dan hewan iblis sampai berubah menjadi makhluk asap hitam, bukankah itu artinya mereka seperti berperang melawan seperti dulu lagi ketika di alam Feroz milik si pangeran incubus itu?     

Dan andai benar begitu, apakah mantra dari Andrea yang baru saja kemarin diciptakan dan berhasil gemilang, bisa manjur pada yang jenis tetua?     

"Apakah membasmi mereka juga bisa dengan api ungu?" Myren bertanya.      

"Sepertinya tidak bisa." Pangeran Djanh menggeleng. "Aku sendiri belum pernah berhadapan dengan jenis yang seperti itu maka aku tidak bisa memastikan jawaban pertanyaanmu, Jenderal." Dia tidak menutupinya.      

"Baiklah, setidaknya kita sudah mengerti ada jenis berbahaya yang seperti itu. Dan mungkin nanti kita juga bisa berharap mantra ciptaan Andrea bisa berfungsi pula menghadapi mereka." Myren mendesahkan napasnya ketika mengucap itu.      

Tidak bisa dipungkiri, mereka memang sudah banyak membasmi makhluk asap hitam level rendah dan juga level tinggi. Sudah begitu berlimpah hasil yang mereka raih sehingga sekarang banyak makhluk asap hitam ketakutan pada kemunculan iblis.      

Namun, ternyata ... katakanlah level dedengkotnya sudah datang ke bumi manusia. Harus dengan cara cepat apalagi untuk memusnahkan mereka?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.