Devil's Fruit (21+)

Peperangan di Langit



Peperangan di Langit

0Fruit 1091: Peperangan di Langit     
3

Saat Pangeran Abvru sedang mengendarai motor besarnya bersama Vargana ketika gadis itu keluar dari gerbang sekolahnya, cakrawala bagai tiba-tiba mulai memunculkan jejak warna kelabu gelap seakan hendak ada badai besar.     

Tak lama kemudian, angkasa perlahan tersibak, perlahan terbuka dan menyemburkan keluar banyaknya makhluk asap hitam dari robekan langit kelam tersebut.      

"Oh, shit!" umpat Vargana tak bisa ditahan ketika melihat kejadian di atas sana. Dia lekas menekan anting komunikasi dia dan mengabarkan apa yang dia lihat pada tim Blanche.      

"Apa?! Benarkah?!" Kuro lekas saja berlari keluar ke teras Joglo Fiesta. Dan benar saja, langit di ufuk selatan sana begitu gelap dan ada robekan dengan banyaknya kelebatan hitam keluar dari robekan itu.      

Shiro yang turut bergegas keluar meski tidak sampai berlari, pandangannya terarah ke langit sama seperti saudara kembarnya dan perasaannya mendadak tak nyaman. Ini tidak baik. Sungguh tidak baik! "Ayo!"      

Dua hybrid itu pun saling pandang dan mengangguk paham tanpa perlu banyak percakapan lagi. Kuro dan Shiro segera kembali ke ruang restoran, melewati deretan meja yang penuh dengan pengunjung, lalu menuju ke dapur.      

"Kami harus pergi dulu." Shiro berkata pada salah satu pelayan iblis di sana.      

"Tolong jaga tempat ini. Gunakan kertas jimat jika memang diperlukan, oke!" Kuro menambahkan sambil dia meletakkan celemek yang dia pakai ke sandaran kursi di sana.      

"Baik, manajer." Pelayan iblis itu tidak bertanya-tanya lagi dan langsung patuh. Mereka sudah dibekali banyak kertas jimat buatan Andrea agar bisa melindungi para manusia yang datang ke Joglo Fiesta.      

Kemudian, Shiro dan Kuro melesat ke angkasa bagai sebuah cahaya kilat, tidak terlihat oleh mata manusia biasa. Mereka terbang ke arah robekan langit itu.      

Di dekat tempat tersebut, sudah ada anggota tim Blanche lainnya yang telah melayang di angkasa, tentu saja tidak bisa dilihat mata manusia normal. Selain tim Blanche, berkumpul juga satu demi satu pasukan iblis dari tiga kerajaan: Huvro, Orbth, dan Isvax.      

"Mereka banyak sekali!" seru Kuro melayang di sisi Vargana sambil tatapan matanya terus terarah ke robekan di atas sana yang seperti sedang menumpahkan sesuatu yang hitam, yaitu makhluk asap.      

Karena mereka belum merasuki manusia, maka wujud mereka masihlah seperti asap bersiluet bagai manusia.      

"Ayo! Serang!" teriak Myren menggunakan suara menggelegar.      

Dipicu oleh komando Myren, maka pasukan iblis dari kerajaan Orbth miliknya pun segera merespon dan berteriak garang pada makhluk-makhluk asap itu.      

"Bantai!" teriak Pangeran Zaghar saat memimpin pasukan kerajaan Isvax bersama Pangeran Abvru, adiknya.      

Pasukan Isvax pun lekas menerjang maju ke tumpahan makhluk asap hitam dari langit di atas sana.      

"Maju!!!" teriak Zevo sebagai pemimpin pasukan iblis kerajaan Huvro untuk mewakili ayahnya yang tidak ada di sana. Karuan saja teriakannya ditimpali seruan keras anggota serdadu kerajaannya, bersama-sama meraungkan semangat mereka ketika maju ke arah makhluk asap hitam yang terus keluar dari robekan langit.      

Segera saja, semua orang mengeluarkan kertas jimat mereka untuk memusnahkan cepat para makhluk asap hitam.      

Untuk yang lebih kuat dan memiliki kekuatan api hitam, seperti Jovano dan Myren serta Andrea, mereka cukup melingkupi area saja mengurung makhluk asap hitam dan menggunakan serangan itu untuk membasmi dengan lebih cepat ketimbang memakai kertas jimat yang harus ditempelkan lebih dahulu.      

Karena hujan makhluk asap hitam ini bagai tak ada henti-hentinya, Andrea terpaksa memanggil Gazum, Bara si pedang api, Fro si pedang es, juga Rogard dan Kyuna untuk ikut membantu mereka.      

Sungguh begitu banyak melimpahnya para makhluk asap hitam itu, bagai sebuah hujan deras berwarna hitam memenuhi langit.      

Jika dalam pandangan manusia biasa yang memiliki mata normal, kejadian ini hanyalah dilihat sebagai mendung gelap saja.      

"Apakah hendak terjadi badai?"      

"Sepertinya begitu. Ayo kita lekas pulang sebelum terjebak badai!"     

"Kenapa bisa ada badai di bulan-bulan seperti ini? Aneh sekali!"     

"Hei, lekas pulang! Langit begitu hitam menyeramkan!"      

Para manusia menatap ke atas, melihat betapa hitamnya langit di selatan sana. Mereka bergegas menuntaskan keperluan mereka agar bisa kembali secepatnya ke rumah dan berlindung dari badai.      

Jepang sering dilandai bencana alam, terutama badai, dan banyak kali yang datang dari laut. Meski sering dihempas badai berkali-kali, namun Jepang selalu bisa bangkit lagi dan lagi setelah porak-poranda. Maka dari itu, masyarakat Jepang sudah paham apa yang harus mereka lakukan jika tanda-tanda badai hendak datang.      

Myren dan Jovano terus saja mengeluarkan api hitam masing-masing dan membentuk sebuah kubah mengurung puluhan makhluk asap hitam sekaligus. Cara ini begitu efektif dan efisien untuk membasmi banyak dari mereka sebelum gerombolan makhluk asap turun ke bumi.      

Karena mengeluarkan api hitam membutuhkan sangat banyak tenaga, tiga orang itu sudah mempersiapkan banyak buah energi roh. Mereka tidak pernah kekurangan buah energi roh.      

Untuk Andrea, karena dia bisa mengeluarkan api emas ungu yang unik, maka dia tidak perlu memakai api hitam dia untuk membasmi para makhluk asap hitam. Dia bisa lebih banyak menghemat tenaga untuk itu.      

Sedangkan para serdadu iblis tak henti-hentinya melemparkan kertas jimat yang berisi api ungu emas karena saat ini makhluk asap hitam yang turun ke bumi manusia adalah level rendah dan tinggi saja dan itu cukup dibasmi menggunakan kertas jimat berwarna merah.      

Beberapa panglima iblis yang memiliki kekuatan api ungu emas tidak memerlukan kertas jimat dan langsung melenyapkan lawan menggunakan kubah api ungu emas saja seperti yang dilakukan oleh Andrea.      

Para makhluk asap hitam yang berhasil lolos mencapai tanah akan dikejar oleh serdadu iblis sampai tertangkap dan dibasmi. Semua begitu bersemangat bertarung melawan si musuh hitam ini.      

Ketika hujan makhluk asap hitam level rendah dan tinggi mulai berkurang, tiba-tiba keluarlah tipe dedengkot dari celah robekan langit tersebut.      

Dengan keluarnya makhluk asap hitam tipe dedengkot yang jauh lebih kuat dari level sebelumnya, kertas jimat mulai berganti, menggunakan yang berwarna hitam. Namun, sayang sekali, kertas itu tidak melimpah karena Andrea belum sempat membuat secara masif. Ledakan serangan dari makhluk asap hitam begitu tidak terduga meski dia sudah mengantisipasi.      

Ternyata, masih juga tidak terkejar jumlah masif pembuatan kertas jimat hitam berisi api hitam.      

Ini sangat merepotkan bagi para serdadu iblis. Banyak dari mereka yang mati sia-sia di tangan si level dedengkot ini. Kekuatan mereka begitu bercelah dalam bagai ada jurang. Sangat sedikit di antara tim iblis yang bisa mengeluarkan api hitam.      

Perlahan-lahan, keadaan mulai berbalik, makhluk asap hitam tipe dedengkot berhasil memukul pihak pasukan iblis dan ini sangat merugikan di pihak para iblis di sana. Satu demi satu serdadu iblis dari tiga kerajaan tumbang berubah jadi debu atau terbakar oleh serangan para tipe dedengkot.      

Andrea menggigit gerahamnya menyaksikan jumlah serdadu iblis kian menyusut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.