Devil's Fruit (21+)

Dasar Penonton JAV!



Dasar Penonton JAV!

3Fruit 1120: Dasar Penonton JAV!      3

Zevo diam-diam bersorak dalam hatinya ketika akhirnya Kuro setuju untuk dipijat olehnya. Maka, dia pun perlahan merebahkan tubuh Kuro di ranjang dalam keadaan tengkurap.      

"Coba rilekskan tubuhmu, yah Kuro." Zevo menuangkan minyak pijat ke punggung Kuro, dan perlahan dia menarik handuk di tubuh tunangannya dan menyingkirkannya.      

"Ehh! Kok handuknya diambil?" Kuro sudah siap memberontak.      

"Yah, namanya pijat yang baik itu harus tidak terhalang apapun, Kuro. Apa kau masih meragukan aku? Kau bisa melihat Sho dan Voi di sebelah, mereka semua tidak memakai apapun ketika dipijat." Zevo miringkan kepala dengan tatapan santai.      

Kuro ternyata benar-benar turun dari ranjang pijat dan memakai handuknya lagi untuk melihat bilik di sebelahnya.      

"Ehh? Kak Kuro?" Shona menoleh ketika pintu bilik dibuka.     

Kuro melihat Shona sedang dipijat oleh calon suaminya dan dalam keadaan telanjang tanpa memakai apapun meski Pangeran Zaghar masih berpakaian, meski selapis tipis.      

Dan Kuro tidak ingin ke bilik satunya tempat Voindra dipijat Vargana karena dia yakin pasti di sana pun sama juga seperti di bilik Shona.      

Kuro pun kembali dan mendengus ketika dia kembali rebah di ranjang, berbaring tengkurap sambil menaruh handuk di ujung kepala ranjang.      

Zevo tersenyum menang tanpa sepengetahuan Kuro. "Oke, aku mulai, yah ...." Ia kembali menuang minyak pijat ke punggung, lalu ke pantat dan kaki Kuro, lalu tangannya cekatan mengusap minyak itu sebelum luruh turun dari tubuh Kuro.      

"Mghh!" Kuro bergerak spontan ketika pantatnya diusap tangan Zevo. Ia menoleh ke belakang dan mendapati Zevo seakan sedang sangat serius mengerjakan sesi pijat ini. Ia pun tidak berkomentar apapun dan kembali arahkan kepala ke depan sambil ditopang dua lengan.     

Tangan Zevo yang sudah berlumuran minyak pijat beraroma lavender pun mulai bergerak di kaki Kuro dan kemudian naik ke atas dengan gerakan perlahan namun tegas.      

Kuro mulai merasa nyaman ketika betisnya dipijat dan ditekan dengan tepat. Sepertinya spa sangat menyenangkan. Pantas saja banyak orang kota besar yang menyukai kegiatan tersebut.      

Saat tangan Zevo semakin bergerak ke atas hingga ke paha, Kuro mulai waspada. Apalagi saat tangan lelaki itu mencapai bagian pantatnya, Kuro mau tak mau menoleh ke belakang.      

"Kuro, jangan bergerak seenaknya atau bisa-bisa kau salah urat, loh!" Zevo malah menakuti kekasihnya. Dengan ini, Kuro mau tak mau memang pasrah dan memalingkan kepala ke depan seperti semula.      

Lagi-lagi Zevo tersenyum dan meneruskan gerakan tangannya.      

Setelah berkali-kali dia menampilkan wajah serius dalam memijat, tentunya Kuro tidak lagi curiga, kan? Maka dari itu, tangan Zevo mulai bergerak nakal hingga memijat dan meremas pantat calon istrinya.     

Pantat itu meski kecil tapi kenyal dan kencang. Sangat memuaskan ketika berada di remasan telapak tangannya.      

Sedangkan Kuro, meski merasa tak nyaman dan risih, bisa apa dia? Daripada salah urat dan malah gawat, dia pun menahan perasaan itu dan mengira memang pijat spa yah begini, padahal ini hanya akal-akalan Zevo saja.      

Tangan Zevo mulai makin nakal dengan menyusup masuk ke pangkal paha Kuro dan memijat perlahan di selangkangan si hybrid hitam.      

"Ngghh ...." Terdengar suara erangan dari Kuro yang benar-benar berada dalam kondisi dilema. Malu dan risih tapi takut dia akan mengalami salah urat. Apalagi jika dia kebanyakan rewel, bisa-bisa Vargana akan datang dan menukar Zevo dengannya, dalam arti ... Zevo harus memijat Voindra.     

No!!!     

Membayangkan gerakan seperti yang sekarang Zevo lakukan padanya dilakukan juga pada gadis lain meskipun itu Voindra yang sudah dia kenal baik, mana sanggup Kuro bisa menahan kesalnya jika itu terjadi sungguhan?     

Kuro takkan sudi tangan Zevo menyentuh tubuh perempuan lain!      

Oleh karena pemikiran kerasnya ini, Kuro pun menekan perasaan risih dia dan menerima apapun yang sedang dilakukan oleh Zevo terhadapnya.      

Mengetahui Kuro sudah 'takluk dan tunduk' pada pijatannya, Zevo mulai berani dan makin menginginkan lebih. Tangannya bergerak menekan-nekan di area paling sensitif Kuro.      

"Hngghh ... mmrrghh ...." Kuro tak berdaya, tak bisa berbuat apa-apa selain mengerang lirih ketika dia merasakan benda spesialnya beserta lembah intimnya ditekan-tekan jemari Zevo. Apakah benar seperti ini yang namanya pijat spa?     

Ahh, terserah lah bagaimana, yang penting jangan sampai Zevo dipindahkan ke bilik selain dirinya!     

Meremas handuk yang ada di ujung kepalanya, Kuro menahan semua rasa aneh yang dia terima dari tindakan nakal Zevo. Dia sungguh tak tahu bahwa dia sedang dikerjai oleh tunangannya. Coba kalau tahu, sudah pasti Zevo jadi bubur saat ini.      

Tangan binal Zevo terus saja mengelus-elus area sensitif Kuro sampai Kuro terus mengerang dan merintih.      

Dan ketika Kuro hendak 'meledak', tangan Zevo malah beralih ke punggung gadis itu dan mulai memijat di sana. Kuro ingin mengumpat sepuas hatinya tapi malu.      

Awalnya dia hendak mengomeli Zevo yang berhenti di saat dia mulai merasakan kenikmatan, tapi kalau dia marah-marah, bukankah itu artinya dia kesal jika Zevo berhenti mengusap bagian terbaiknya?     

Dan kini, dia mulai cooling down lagi menikmati pijatan di punggung, sangat enak dan sampai membuat Kuro hampir tertidur.      

Kuro terbangun ketika Zevo menepuk bahunya. "Kuro, balik badanmu."     

"Hah?" Kuro gelagapan bingung. Balik badan apa?     

"Ayo, balikkan tubuhmu menjadi rebah telentang ke atas." Zevo memberikan penjelasan lebih spesifik.      

"Ehh?" Kuro jadi ragu-ragu. Bukankah itu artinya dia akan ....     

"Kuro ...."     

"Iya! Iya!"      

Menepis segala rasa malunya, Kuro mulai bergerak membalikkan tubuhnya menjadi seperti yang diinginkan Zevo. Padahal dia sangat amat malu dalam kondisi demikian.      

Dadanya terekspos dengan jelas dalam posisi demikian. Terlebih penting lagi, daerah kewanitaan dia benar-benar terlihat!     

Tapi mau bagaimana lagi jika memang spa harus begini.      

Padahal, aslinya pijat spa tidak sevulgar ini. Pijat spa semacam yang dilakukan Zevo hanya ada di adegan film dewasa di Jepang saja.      

Ohh, jangan beritahu Kuro mengenai itu.      

Tangan Zevo mulai memijat lagi dari bawah seperti sebelumnya dan kemudian naik dan naik sehingga sampailah di area yang sangat mendebarkan bagi keduanya.      

Kuro memilih untuk memejamkan mata saja daripada dia malah melihat apa yang diperbuat Zevo, dia bisa malu sendiri nantinya.      

Melihat Kuro memejamkan mata, Zevo terkekeh tanpa suara dan merasa ini jadi lebih mudah untuknya. Dia pun mulai mengelus bidang peka itu dan terus mengusap di sana.      

"Hrrnnhh ... mmrrhh ...." Erangan lirih Kuro makin membuat Zevo bersemangat.      

Jemari Zevo kian berani mengusap lebih intens di lembah intim Kuro dan menyentuh mutiara sang gadis hingga erangan Kuro makin jelas.     

Tak hanya itu saja tindakan nakal Zevo, dia juga mulai meremas payudara Kuro sembari tangan lainnya masih berada di mutiara peka Kuro.      

Dasar penonton JAV!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.