Devil's Fruit (21+)

Nasehat Macam Apa Itu?



Nasehat Macam Apa Itu?

1Fruit 1141: Nasehat Macam Apa Itu?     
4

Mendengar sindiran dari ayahnya, secara otomatis Zevo menelan ludah dan wajahnya menyiratkan rasa malu. Memang, selama ini dia tidak melakukan prestasi apapun yang bisa membuat papa dan mamanya bangga akan dia.      

Bahkan Shona yang perempuan saja telah membanggakan orang tua dengan kekuatan Healer dia yang selama masa perang banyak membantu prajurit dan rekan tim mereka.      

Lalu? Apa prestasi Zevo?      

Menelan ludah sekali lagi, Zevo menjawab, "Y-yah, saat ini aku memang belum bisa memberikan prestasi membanggakan untuk Papa dan Mama. Tapi nanti pasti! Pasti akan aku buat kalian bangga!" Sembari mengucapkan kalimat itu dengan tegas penuh optimisme, Zevo juga menatap tajam ke arah Pangeran Djanh.      

Ayah Zevo terkekeh-kekeh mendengar ucapan putra sulungnya. "Baiklah, akan aku tunggu momen itu tiba. Semoga tidak mengecewakan. Dan semoga juga aku dan mamamu tidak perlu lama menunggu saat itu tiba." Ia mengerling jenaka pada putranya.      

Revka menepuk pelan kepala sulungnya dan berkata, "Jadi kau benar sudah serius dengan bocah hybrid itu, Kuro namanya, kan?" Ia bertanya pada Zevo.      

Mengangguk mantap disertai tatapan tegas dari Zevo, itu sudah menyiratkan jawaban pemuda tersebut. "Aku hanya cinta dia. Hanya menginginkan dia. Ini ... ini sama seperti Papa dan Mama saling menginginkan satu sama lain. Maka begitu juga aku dan Kuro."      

Ucapan Zevo mengena telak ke hati Pangeran Djanh dan Revka. Sang pewaris tahta Huvro sampai terbahak-bahak. Sedangkan Revka sudah tak memiliki banyak kalimat untuk melawan putranya. Pemuda itu benar-benar tahu bagaimana cara menghentikan orang tuanya untuk melawan cinta dia dan Kuro.      

Bahkan Zevo sudah mempersiapkan jawaban jika orang tuanya hendak memaksakan konsep selir atau istri kedua dan seterusnya kepada dia.      

Pangeran Djanh dan Revka tidak bisa lagi membantah ucapan Zevo. Ayahnya mengangguk-angguk paham seraya menepuk bahu putranya. "Semoga kau tidak menyesali keputusan yang kau pilih sendiri. Dan kami harap, istrimu banyak menghasilkan anak bagimu agar garis keturunan kita tidak tandus."      

Zevo melongo mendengar kata-kata ayahnya. Apakah itu merupakan syarat tersembunyi yang dilantunkan sang ayah padanya agar Kuro bisa diterima di keluarga mereka?      

"A-aku akan berjuang." Terbata sejenak, Zevo menyahut perkataan ayahnya. Gila, apakah Kuro mau jika dia harus melahirkan banyak anak?      

Jovano yang berdiri di samping hanya tersenyum kecil dan menundukkan kepalanya agar tidak dianggap sebagai pengganggu mereka yang sedang berbincang.      

.     

.     

"Ingat, Kuro. Kamu sebentar lagi menjadi istri." Andrea menasehati putri hybrid-nya. "Jangan bertindak sembarangan lagi. Terlebih, sayank, kau menikahi Zevzev. Itu artinya kau masuk ke keluarga si Djanh."      

Kuro langsung menekuk wajahnya. "Kalau begitu tak usah menikah saja." Ia jadi sebal jika harus diatur ini dan itu hanya untuk menjaga martabat sebuah keluarga.      

"Haiyaa, Nak, jangan keras kepala." Raja naga iblis Heilong mencoba membujuk putri nakalnya. Bisa dibilang, dia sangat bangga jika benar putrinya akan masuk ke sebuah keluarga kerajaan iblis lust terbesar dan terhebat di Underworld. Orang tua mana yang tidak bangga.      

Tapi Kuro sama sekali tidak melihat Zevo karena latar belakangnya. Dia bahkan tidak memiliki perasaan apapun terhadap pria itu sejak awal.      

Hanya karena trik Zevo yang terus dimainkan ke Kuro, menjadikan gadis ular naga itu kian lama kian merasakan sesuatu di hatinya yang membuat dia jadi kian posesif pada Zevo.      

Dan Kuro masih belum sadar bahwa itu merupakan salah satu dari definisi cinta.      

Kuro tidak suka Zevo menyentuh perempuan lain dan Kuro juga kesal jika Zevo bercanda intens dengan perempuan lain. Lebih dari itu, Kuro cemas jika sesuatu terjadi pada si pemuda Incubus.      

Bukankah itu sudah menandakan adanya cinta yang telah hadir secara bertahap dan perlahan di hatinya? Karena Kuro tergolong lambat paham dan juga lugu, dia tak menyadari perasaan dia yang telah berkembang pada Zevo.      

"Babehmu benar, Kuro sayank. Kau harus bisa menghilangkan keras kepalamu itu pelan-pelan, yah! Buat Mama bangga denganmu yang jadi bini hebat untuk Zevzev. Oke?" Andrea terpaksa menggunakan cara pamungkas untuk membujuk Kuro.      

Karena Kuro selalu menjadikan Andrea sebagai idola dan juga panutannya, mana mungkin dia hendak membuat Andrea kecewa? Ia mengangguk. "Iya, Ma. Aku akan berusaha, asalkan Zevo tidak menyebalkan."      

"Memangnya dia menyebalkan bagaimana, sih?" tanya Andrea sekedar ingin tahu saja. Jika Zevo memang menindas anak angkatnya, jangan harap pemuda itu bisa lolos meski dia anak Revka dan Pangeran Djanh sekalipun!      

"Y-yah dia sih ... dia sering menempel dan memelukku! Itu kan menyebalkan! Apalagi jika aku sedang menyembuhkan dirinya, dia malah sibuk memegang dan meraba-raba aku. Itu kan geli! Padahal aku sedang mengobatinya!" keluh Kuro.      

Sepertinya Andrea paham apa saja muslihat Zevo kepada Kuro. Dia menahan tawanya agar tidak meledak. Sementara itu, raja naga iblis Heilong berdehem tak nyaman mendengar cerita putrinya.      

Meskipun sang raja naga iblis Heilong baru beberapa hari lalu diberitahu mengenai hubungan antara Zevo dan putrinya, tetap saja mendengar deskripsi singkat perlakuan Zevo ke Kuro cukup membuat dia terpana.      

Bagaimana pun, sebagai ayah yang sangat protektif terhadap putrinya, mana mungkin raja naga iblis Heilong tidak merasakan hatinya berdarah ketika sang putri dimesumi orang lain?      

Ini memang tipikal seorang ayah yang kerap berpikir bahwa putri mereka adalah selamanya gadis kecil lugu yang murni dan tidak boleh terkontaminasi apapun.      

Tapi, sekali lagi raja naga iblis Heilong berpikir, dia hendak menjadi keluarga kerajaan besar Huvro. Dia bahkan berkemungkinan menjadi ratu Huvro kelak jika Zevo diangkat jadi raja. Masa depan anakku tidak terbatas dan cerah.      

Berdasarkan pemikiran tersebut, hati raja naga iblis Heilong yang berdarah pun berhasil sembuh secara perlahan.      

"Itu karena Zevzev sangat mencintai kamu, Kuro sayank." Andrea menasehati putri hybrid-nya. "Atau kau lebih suka Zevzev melakukan itu ke gadis lainnya?"      

"Huh! Awas saja kalau dia berani! Aku patahkan semua tulangnya!" Kuro berseru tegas sambil kepalkan tangan seraya wajahnya mendadak menjadi bengis.      

Melihat itu, Andrea lega dan tersenyum. "Bagus. Memang jangan beri kendor ke laki-laki, sayank." Tangannya mengelus rambut hitam lebat putri hybrid-nya. "Jangan kasi seorang laki-laki kesempatan untuk bisa melakukan hal-hal seenaknya dengan perempuan lain. Sikat langsung dia, oke!"      

Astaga, nasehat macam apa itu!     

"Oke, Ma. Aku mengerti." Kuro mengangguk mantap dengan tatapan serius di matanya saat memandang Andrea.      

Raja naga iblis Heilong menjadi berdarah-darah lagi hatinya. Kapan anak putrinya itu bisa seperti begitu padanya? Kenapa dia seakan kalah dari Andrea yang merupakan orang tua angkat?      

Yang sabar yah Paman Heilong.      

-0-0-0-0-     

Tidak diduga-duga, Andrea mendatangkan tuan raja kerajaan Izvax, Raja Drent, orang tua dari pangeran kembar.      

"Ho ho ho ... sungguh sebuah kehormatan bisa berkunjung ke alam pribadi milik Tuan Putri Andrea!" Raja Drent datang membawa istrinya, ibu kandung kedua pangeran tersebut.      

"Papa? Mama?" Pangeran Abvru yang melihat kedua orang tuanya sangat terkejut dan bingung. "Kenapa kalian ada di sini?"      

"Bocah nakal! Kau menikah begitu saja, hm?" Ibunya mencubit pipi Pangeran Abvru dengan gemas. "Mana menantu Mama?"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.