Devil's Fruit (21+)

Monster Tarazqo



Monster Tarazqo

1Fruit 1146: Monster Tarazqo     3

Pangeran Djanh telah melakukan beberapa uji coba untuk mengetahui karakteristik serangan dan juga pergerakan dari tanah tandus aneh yang ada di alam Cosmo.      

Pertama-tama, Pangeran Djanh menaruh seekor beast besar berbentuk seperti sapi bercula satu dan bergigi karnivora. Ternyata, hewan sebesar rumah itu bisa dengan mudah dihisap masuk oleh tanah aneh itu dan mati dalam waktu singkat.      

Setelah percobaan menggunakan beast sapi karnivora, kemudian sang pangeran Incubus menjajal dengan menggunakan seorang iblis narapidana bernama Sanzuc, pemberontak yang cukup ditakuti di kerajaan Huvro dikarenakan kekuatannya yang tak bisa disepelekan.      

Ternyata, iblis Sanzuc pun juga berhasil ditelan masuk ke dalam tanah. Meskipun perlawanan dari iblis Sanzuc tergolong lama, yaitu sekitar setengah hari, namun pada akhirnya iblis narapidana itu tidak bisa bertahan lama ditekan dengan kuat oleh kekuatan tanah itu.      

Karena dua percobaan itu, Pangeran Djanh semakin mempertebal keyakinan dia mengenai sesuatu. Dugaannya sudah bulat mencapai 90 persen. Ini menandakan dia telah memiliki asumsi spesifik mengenai fenomena tanah di bawahnya.      

Oleh karena keyakinan setinggi itu, maka Pangeran Djanh tidak bisa ragu lagi untuk mengeluarkan sebuah benda berbentuk botol kaca kecil berisi cairan berwarna merah pekat kehitaman.      

Isi botol itu dituang oleh sang pangeran hanya satu tetes saja hanya untuk membulatkan keyakinan sampai 100 persen.      

Awalnya, tidak terjadi apa-apa di menit-menit setelah cairan merah pekat kehitaman membasahi sedikit tempat di tanah tersebut.     

Tapi 4 orang yang melayang di angkasa masih diam menunggu dengan sabar karena Pangeran Djanh juga masih diam tanpa ada gerakan. Mana mungkin yang lainnya hendak bertindak sebaliknya?     

Ketika menit sudah berjalan di hitungan ke-4, tiba-tiba sesuatu hal yang sangat mengejutkan orang-orang di angkasa pun terjadi.      

Secara dramatis, tanah bergemuruh seolah akan ada sesuatu yang menyembur dari dalam sana. Bahkan sudah ada guncangan hebat di area yang tadi ditetesi oleh sang pangeran Incubus.      

Setelah detik demi detik mencapai yang ke-7 usai adanya pergolakan tanah sampai retak, sekonyong-konyong muncullah makhluk dari dalam tanah. Makhluk itu mengejar aroma sesuatu yang ada di dalam botol kaca kecil di tangan Pangeran Djanh.      

Gerakan itu begitu kuat dan cepat. Makhluk tersebut berwarna secoklat tanah lumpur, demikian pula tubuhnya yang lembek bagaikan lumpur, kepalanya besar dengan rahang sangat lebar berisi gigi bagaikan gigi paus.     

Mata makhluk itu kecil sangat tidak sebanding dengan mulut berahang lebar dan besarnya. Tidak ada hidung dan telinga, namun dia memiliki tangan seperti gurita dengan banyaknya duri-duri coklat kehitaman di sekujur tangan tentakel berjumlah delapan itu.      

Sedangkan sekujur tubuh makhluk itu dipenuhi oleh hal-hal seperti akar serabut namun berwarna hitam mengerikan. Dia memiliki perut tapi kakinya mirip tentakel gurita yang lebih besar dari ukuran tangannya. Kakinya berjumlah 4.      

Saat makhluk itu keluar dari tanah, dia mirip seperti gurita atau ubur-ubur yang sedang memompa naik tubuhnya. Hanya bedanya, dia memiliki kepala dengan rahang besar dan lebar berisi gigi paus yang sangat banyak berderet-deret memenuhi seluruh rahangnya.      

Rahang makhluk itu terus mengejar botol kaca kecil di tangan Pangeran Djanh. Namun, karena sudah diantisipasi oleh sang pangeran Incubus, maka pria itu berhasil melonjak naik lebih tinggi ke angkasa menghindari rahang makhluk tersebut.      

"Ha ha ha! Tidak kusangka kau bersembunyi di alam ini! Sangat tidak terduga kau masih ada di jagat raya ini, duhai monster langka Tarazqo!" Pangeran Djanh malah tertawa gila ketika dia melihat monster mengerikan itu.      

Meski monster yang disebut namanya adalah Tarazqo oleh Pangeran Djanh sudah mencoba sekuat mungkin melonjak ke angkasa, nyatanya dia tidak berhasil menggapai si pangeran Incubus. Dengan hitungan detik saja tubuh besar monster itu mulai luruh turun kembali ke tanah.      

Brusshhh!      

Tubuh lembek monster aneh itu menghujam kembali ke tanah tandus namun dia seakan tidak terluka sama sekali dari jarak jatuh di ketinggian itu dan tubuh mirip lumpurnya segera masuk ke dalam tanah.      

"Tarazqo?" 3 orang di angkasa saling memandang satu sama lain. Mereka semua sama-sama bingung. Monster jenis apa itu sebenarnya?      

"Monster macam apa itu dia, Djanh?" tanya Revka penuh rasa ingin tahu.      

Namun, sang suami tidak menggubris pertanyaan istrinya dan dia malah sibuk fokus hendak memancing keluar lagi monster Tarazqo tadi. "Ha ha ha! Jangan kau pikir bisa seenaknya muncul dan pergi begitu saja!"      

Meski Revka kesal karena diabaikan suaminya, tapi dia tahu jika Pangeran Djanh sudah seperti kesetanan begitu, dia tak boleh mengganggu. Dia pun memilih diam dan tidak menuntut jawaban dalam waktu dekat.     

Kesetanan? Bukankah dia iblis?      

Pangeran Djanh tertawa gila begitu melihat sosok monster aneh nan mengerikan tadi. "Jangan pergi, sweetie! Come to Papa!"      

Mendengar ocehan suaminya untuk sang monster, wajah Revka suram seketika.      

"Oi, Mpok meong, jangan bilang lakik lu juga doyan anuan ama yang model kayak tadi." Andrea berbisik di dekat Revka.      

Mantan Nephilim itu langsung melotot ke Andrea dan mendesis, "Jangan banyak bacot!"      

Respon dari Revka malah membuat Andrea terkikik makin geli. "Fu fu fu ... apakah Mpok meong lagi cemboker?" Dia dengan seenaknya memplesetkan kata. Intinya, dia tak tahan kalau tidak menggoda Revka.      

Mungkin mereka jodoh. Yah, jodoh menjadi frenemi.      

Sementara itu, tak jauh dari ketiganya, Pangeran Djanh sedang menggila membuntuti si monster yang sedang dilema. Ya, monster Tarazqo dilema. Dia sangat terpikat dengan cairan di botol kaca milik Pangeran Djanh, namun dia tak mau tertangkap si pangeran Incubus.      

Ini yang menyebabkan monster Tarazqo timbul dan tenggelam di tanah itu. Beberapa kali dia melonjak keluar tanah untuk meraih botol kaca kecil di tangan Pangeran Djanh, tapi kemudian dia harus kembali jatuh ke tanah tanpa membawa hasil apa-apa.      

Monster itu seakan sedang berenang di tanah tersebut. Dan hanya akan muncul keluar hanya untuk menggapai tangan Pangeran Djanh yang memegang botol kaca yang sengaja dibuka agar aroma cairan di dalam sana terus menguar mencapai indera penciuman monster itu.      

Dante terus mengamati pergerakan monster Tarazqo dan terus melihat apapun yang tersaji di depan mata antara si monster dan Pangeran Djanh.      

Setelah melakukan pengamatan secara teliti, Dante memiliki pemahaman mengenai karakteristik monster Tarazqo.      

Bahwa, monster itu tidak bisa terbang, oleh karenanya dia tidak bisa mencapai Pangeran Djanh yang langsung melonjak tinggi ke angkasa. Juga, sepertinya monster Tarazqo tidak bisa berlama-lama meninggalkan tanahnya yang telah menjadi semacam suaka terbaik baginya.      

Meski bentuknya seperti perpaduan ubur-ubur dan gurita, tapi dia malah berenang di tanah.      

"Hi hi hi! Woho ho ho ho!" Pangeran Djanh tertawa gila dan berkata, "Sepertinya cukup sekian saja main-main kita yah, sweetie!"      

Dante yang mendengar celotehan sang pangeran Incubus pada Tarazqo hanya bisa mengutuk dalam hati. Jadi sejak tadi itu dia hanya main-main?! Dasar iblis laknat! kutuk Dante.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.