Devil's Fruit (21+)

Pertemuan Keponakan dan Bibi



Pertemuan Keponakan dan Bibi

4Fruit 1153: Pertemuan Keponakan dan Bibi     3

Serdadu dari Myren geram, merasa kecolongan. Tidak hanya gagal menyelamatkan manusia, bahkan salah satu rekan mereka juga berhasil dibawa paksa oleh Ivy!      

Bagaimana ini? Sepertinya Ivy terlihat menakutkan di mata mereka yang kini mengepungnya. Apakah mereka bisa menangani Ivy?      

Salah satu serdadu mulai mengeluarkan kekuatan elemen angin untuk menciptakan badai. Namun, tanpa diduga semua orang, Ivy mengayunkan tongkat sihirnya sembari dia melesat maju ke serdadu itu dan menggigit lagi.      

Wajah pias serdadu iblis terlihat dengan penampilan beku dia. Rupanya Ivy menyihir tubuh si serdadu agar tidak bisa bergerak sehingga dia bisa lekas menggigitnya dengan secepat kilat, lalu memindahkan serdadu itu ke alam pribadinya.      

Serdadu lainnya segera menjauh dari Ivy. Ini sungguh di luar perkiraan mereka semua. Ivy adalah vampir yang sangat mengerikan, susah ditangani meski oleh iblis sekalipun.      

Ketika para serdadu masih bingung harus melakukan apa karena terlalu terkejut pada kemampuan aneh Ivy, gadis vampir itu kembali mengayunkan tongkat sihirnya dan segera banyak serdadu terkena efeknya dan membeku bersamaan.      

"Jangan mendekat! Jangan mendekat!" seru salah seorang serdadu yang berhasil dibuat tak bisa bergerak dan hanya bisa bersuara.      

"Khe he he ... apakah kau majikanku sehingga kau berhak memberi perintah padaku, hah!" Ivy membalas dengan tawa mengejek sebelum dia melesat maju ke serdadu itu.     

Mata mereka hanya bisa menatap ketakutan ketika Ivy menghampiri mereka dan hanya bisa pasrah mengharapkan kematian saja saat taring berbisa Ivy menghujam ke leher mereka satu demi satu.      

"Tidak! Jangan gigit aku! Bunuh saja aku! Bunuh saja! Aaarrghhh!" Serdadu itu pun tak berkutik saat lehernya digigit dan diberi racun virus dari Ivy.      

Setiap Ivy selesai menggigit satu serdadu dan hampir membuat iblis itu mati kering, Ivy lekas melemparkan sang serdadu ke alam pribadinya. Begitu dan begitu.      

Walaupun bagi Ivy darah iblis murni itu sangat pahit dan panas, dia berusaha bertahan. Dulu sebelum dia meningkatkan kekuatan, dia takkan kuat menghisap darah iblis murni seperti itu. Namun, setelah dia semakin kuat dan memiliki tongkat sihir pula, dia semakin kebal dengan rasa darah hitam iblis.      

Justru, kemampuan aneh milik Ivy yang bisa mengambil ability pihak yang dihisap itu semakin memupuk kekuatannya, menjadikan dia bukan vampir biasa.      

Ketika sudah tersisa 2 serdadu iblis lagi untuk dihisap, tiba-tiba ada bola api menerjang Ivy, menjadikan gadis vampir itu segera mundur menghindar karena bola api tersebut sangat panas dan kekuatannya tidak bisa diremehkan.      

Cekungan berdiameter kurang lebih 1,5 meter dan sedalam sekitar 0,5 meter segera tercipta di tempat bola api menghantam.      

Ivy menatap ke atas dan melihat Myren dan Ronh datang melesat dari angkasa.      

"Jangan bertindak terlalu jauh, Ivy!" seru Myren pada keponakannya.      

"Jenderal! Jenderal, selamatkan kami!"      

"Jenderal, tolong kami! Dia ingin menggigit kami!"     

Dua serdadu iblis berteriak bersahutan kepada Myren, berharap pemimpin mereka lekas menolong.      

Kaki Myren menghantam tanah dan retakan pun tercipta di bawah kakinya, dia menatap Ivy di depannya.      

Sedangkan Ronh berusaha melepaskan mantra sihir pembeku pada serdadunya.      

"Jangan ikut campur urusanku, duhai Bibi." Ivy mengalunkan suara mendayu dengan tatapan benci kepada Myren.      

"Ikut campur? Kuharap kau tidak berlagak buta karena jelas-jelas mereka semua adalah prajuritku, duhai keponakan," balas Myren.      

Mata Ivy berkilat merah terang saat dia mendelik dan ia pun mengayunkan tongkatnya.      

"Awas, tongkat itu berbahaya, Jenderal!" seru salah satu serdadu yang baru saja berhasil dibebaskan dari pembekuan oleh Ronh.      

Myren tak sempat menghindar dan menerima hempasan angin dari kibasan tongkat yang diarahkan padanya. Dari tongkat tersebut keluar cahaya merah kehitaman yang menerjang Myren.      

Sang jenderal menyilangkan dua tangannya di muka untuk menghalau cahaya tadi. Namun, ternyata cahaya itu bisa mengikat tangan Myren.      

Ivy menyeringai senang karena ternyata kekuatan sihir pada tongkatnya berhasil membelenggu tangan Myren. Ia melesat hendak menggigit Myren. Membayangkan dia akan bisa menghisap ability Myren dan juga menjadikan bibinya itu sebagai budaknya, hatinya berdebar-debar senang.      

Tass!     

Belum sempat Ivy mendekat ke Myren, tiba-tiba tali cahaya itu berhasil diputus oleh Myren sendiri. "Kau terlalu bermimpi jauh kalau mengira bisa menangkapku menggunakan trik itu, Ivy! Hraakkhh!" Ia mengeluarkan bola api yang merambat ke tali cahaya tadi.      

Ivy tidak mengira bahwa Myren bisa membebaskan diri dari belenggu yang dia ciptakan dari cahaya tongkat sihir. Bukan hanya tidak bisa menangkap Myren, dia malah mendapatkan serangan balasan dari bibinya.      

Panik karena bola cahaya itu terus merambat ke tongkatnya bagai mengejar dirinya, Ivy lekas kibaskan tongkat itu sambil berseru, "PUTUS!" Tapi tidak juga rambatan itu berhenti dan dia berteriak lagi lebih keras. "PUTUS! LEPAS!"     

Lalu, tali cahaya pun berhasil lepas dari tongkat dan Ivy lekas mundur ke belakang sejauh 5 meter saat bola api Myren meledak bersamaan dengan terputusnya tali cahaya tadi.      

Mengetahui bahwa dia masih kalah jauh dari Myren yang kuat dan berpengalaman, Ivy pun menggertakkan gigi saat dia kembali masuk ke alam pribadinya.      

"Sial!" Myren tidak berhasil menangkap keponakannya.      

"Sudah, jangan kesal begitu, Jenderal." Ronh menasehati istrinya yang nampak frustrasi karena kehilangan kesempatan untuk menangkap Ivy. "Kita lihat dulu bagaimana keadaan prajurit kita."     

Myren mendesah dan ia pun menghampiri 2 serdadu yang telah dipulihkan oleh suaminya. "Bagaimana keadaan kalian?" tanyanya pada mereka.     

"Maafkan kami yang lemah ini, Jenderal. Banyak rekan kami yang berhasil dijebak dan digigit dia." Salah satu serdadu menundukkan kepala.      

"Ceritakan bagaimana kronologisnya." Myren menatap keduanya bergantian. Dua serdadu pun bercerita secara bergantian di depan Myren dan Ronh.      

Usai mendengarkan cerita kedua serdadunya, Myren menatap Ronh. "Kita harus menghubungi Andrea. Ini tidak bisa dibiarkan terus seperti begini."     

Ronh mengangguk dan berkata ke 2 serdadu itu. "Kalian, pergilah dan jangan nekat bertarung jika muncul gadis vampir yang tadi."     

"Be-benarkah itu adalah putri dari Tuan Puteri Andrea?" tanya salah satu serdadu ingin memastikan rumor yang beredar di kalangan mereka akhir-akhir ini.      

Myren dan Ronh berpandangan satu sama lain dan sang jenderal pun mengangguk. Tak perlu ada yang disembunyikan lagi kalau sudah begini, kan? "Ya, mereka adalah keponakanku, anak kedua Andrea. Tadi pun kalian sudah mendengar sendiri aku dan dia saling memanggil bibi dan keponakan, kan?"     

Dua serdadu mengangguk paham dan segera pamit pergi untuk mengabarkan pada rekan mereka agar tidak melawan Ivy dan lekas menjauh jika bertemu Ivy, apapun yang terjadi daripada mereka dijadikan budak.      

Menjadi budak vampir? Itu merupakan penurunan derajat yang keterlaluan bagi seorang iblis murni. Bagaimana bisa ras yang menciptakan vampir malah berakhir menjadi budak dari ciptaan mereka sendiri?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.