Devil's Fruit (21+)

Penangkapan



Penangkapan

2Fruit 1164: Penangkapan      0

Setelah 8 orang itu sepakat dengan rencana mereka, maka mereka pun mulai berpencar dalam grup 2 orang seperti sebelumnya dan kini dengan adanya Ronh serta Orvaz, ada yang bertugas di bagian barat.      

Sekali lagi, mereka mencoba peruntungan mereka di hari ini. Mereka berdelapan sudah mengubah semua penampilan bahkan auranya menjadi sesuatu yang sangat berbeda dari aslinya, semoga saja benar-benar bisa menipu anak buah Ivy.      

Jovano dan Shiro masih berkeliaran di selatan, kadang mereka bahkan bertingkah layaknya iblis pengelana pada umumnya, bertubuh transparan dan berbuat aneh-aneh seperti bertengger di puncak tertinggi suatu gedung, atau sekedar berkubang di area kumuh sambil diam duduk tenang.      

Tadinya, Jovano hendak satu tim dengan Kenzo, tapi dia menyadari kalau kekuatan elemen milik Zevo dan Shiro itu satu tipe, yaitu petir. Akan kurang efektif jika dua pemilik elemen petir bersama-sama. Akan lebih baik jika satu tim berisikan dua orang dengan kekuatan elemen yang berbeda.      

Oleh karena itu, dia menyerahkan wilayah utara pada Zevo dan Kenzo. Zevo berelemen petir merah yang kuat dan Kenzo berlemen tanah dan kayu yang sangat kuat.      

Sedangkan Jovano, dia memiliki api hitam neraka dan cahaya surgawi sebagai senjata andalan. Shiro tentu saja dengan petir putihnya yang mumpuni yang bisa dia keluarkan melalui kesepuluh jarinya sekaligus jika diperlukan.      

Dalam penyamaran mereka, sesekali Jovano akan berlagak bertengkar dengan Shiro untuk menarik perhatian makhluk astral di dekat mereka. Jika dirasa yang mendekat bukanlah anggota kelompok Ivy, maka Jovano akan pergi begitu saja dan Shiro pun demikian ke arah lain, sebelum nantinya keduanya berkumpul kembali dan mencoba mengulang metode yang sama di kawasan lainnya.      

Hingga menjelang tengah malam, ketika kelompok Jovano mulai putus asa karena hari hendak berganti lagi tanpa keberhasilan, tiba-tiba saja ada segerombolan vampir iblis mencegat Jovano dan Shiro ketika keduanya sedang berjalan lunglai.      

"Wah, wah, wah ...." Salah satu dari vampir iblis itu berkata sembari menatap Jovano dan Shiro dari atas sampai bawah. "Apakah kalian sedang tersesat?" tanyanya berbasa-basi.      

"Tersesat? Huh!" Jovano berlagak serampangan dalam menjawab. "Memangnya kau pikir aku ini level rendahan, huh! Begini-begini, aku pernah menghuni penjara di Underworld! Dan kali ini aku melarikan diri ke bumi manusia karena ingin tahu sehebat apa manusia, siapa tahu aku bisa mengacau di sini. Khe he he he ...." Ia menambahkan seringaian jahatnya untuk meyakinkan anggota Ivy.      

"Nah! Kebetulan sekali!" Anggota lainnya maju beberapa langkah ke Jovano dengan wajah riang. "Hobi dan misi kita sama! Aku juga ingin mengacau manusia! Bagaimana kalau kalian berdua ikut kami saja?"      

Dalam pandangan para anggota Ivy, iblis pengelana yang di depan mereka saat ini terlihat kuat dan menakutkan dalam penampilan dan juga kekuatan, pasti Ivy akan sangat senang mendapatkan mangsa penuh potensi seperti itu.      

"Cih! Kalian ini siapa! Berani benar kalian ingin merekrut kami!" Jovano berlagak menolak sambil kibaskan tangannya acuh tak acuh pada vampir iblis yang bicara padanya tadi. "Aku ini iblis kuat yang sangat ditakuti di Underworld! Tanpa kalian, pasti aku bisa melakukan apa yang aku inginkan di sini sendiri saja!"     

"Hei, brengsek! Jangan lupakan aku!" Shiro memberatkan suaranya sampai mirip seperti geraman monster. "Aku yang membantumu keluar dari penjara. Kalau tak ada aku, kau hanya jadi iblis idiot yang membusuk di penjara!" Ia memelototi Jovano, saling berkirim telepati pada semua anggota tim mereka agar lekas datang ke tempat mereka ini.      

"Wo ho ho ho ... apakah ada pesta di sini? Kebetulan aku sangat lapar. Manusia terlalu kecil dan remeh untuk selera makanku." Tiba-tiba, muncul iblis besar dan tinggi 4 meter lebih di dekat mereka. Tubuhnya berwarna hitam dengan lendir keunguan menjijikkan terus keluar dari pori-porinya yang selalu dia kibaskan ke tanah, menimbulkan sensasi jijik tingkat maksimum.      

"Kau penjahat gila! Jangan ikut campur di sini! Pergi sana!" usir Jovano.      

Tapi sosok iblis monster itu tidak surut dan terus maju mendekat. "Memangnya kenapa kalau aku ingin ikut campur, hah? Cebol, lebih baik kau diam saja!"     

"Tunggu, kenapa aku tidak diajak?" Muncul iblis lain yang bentuknya sangat tinggi dan berwarna putih kelabu. Tubuhnya seperti batang bambu kurus namun setinggi 5 meter.      

Jovano memutar bola matanya. "Kenapa para busuk ini malah keluar ketika aku sedang ingin bersenang-senang?"     

Para anggota Ivy melihat ke beberapa iblis yang mendekat. Mereka segera memindai kekuatannya dan yakin bahwa iblis-iblis itu tergolong kuat. Mereka sungguh kumpulan kandidat yang sangat tepat untuk kerajaan Ivy. Sang ratu pasti akan puas dengan tangkapan yang ini.      

"Sudah, sudah, tidak perlu bertengkar lagi." Salah satu anggota Ivy yang sepertinya ketua dari kelompok itu pun berusaha melerai para iblis yang sepertinya saling mengenal namun bukan dalam kondisi yang baik seperti pertemanan.      

Yah, biasanya iblis memang sering berkelahi ketimbang berteman, kecuali mereka memiliki tujuan yang sama dan demi keuntungan, barulah mereka bisa saling berteman. Errr ... bukankah kadang manusia juga begitu, yah?     

Para iblis pengelana itu menoleh ke vampir iblis yang bicara pada mereka.      

Salah satu darinya bertanya ke dia, "Hei, kau ... kau ini apa? Kenapa baumu sepertinya ... aneh?"      

"Aneh?" ketua kelompok Ivy bertanya balik. "Aneh bagaimana?"     

"Kau tercium seperti ... hmm ... seperti iblis tapi ... rasanya aku mengenal bau lainnya, hanya lupa." Iblis tinggi kurus berwarna putih kelabu itu bertingkah seakan sedang mengingat-ingat.      

"Ha ha ha, aku memang iblis. Kami semua ini iblis, tapi kami memiliki kekuatan tambahan yang didapatkan dari ratu kami," jawab ketua kelompok vampir iblis itu.      

"Ratu? Apa-apaan itu ratu?!" Iblis tinggi besar hitam berlendir keunguan itu mencibir. "Memangnya dia ratu dari Underworld? Siapa namanya? Siapa tahu aku mengenal, meski sangat jarang ada ratu di Underworld."     

"Ratu kami bernama Ivy. Dia adalah seorang vampir yang kuat!" Si ketua tim berujar menjawab iblis tinggi besar dengan dagu terangkat tinggi, seakan dia sedang merasa bangga menjadi bawahan Ivy.      

"Vampir?" Semua iblis pengelana termasuk Jovano pun berbarengan mengucapkan itu. Lalu mereka tertawa keras-keras. Untung saja manusia tidak bisa melihat atau mendengar mereka atau akan ketakutan sampai terkencing-kencing.      

"Vampir, katamu? Makhluk lemah yang biasanya jadi budak kami, iblis ini? Wa ha ha ha! Jangan bergurau! Candaanmu sangat tidak manis, bangsat!" Iblis pengelana lainnya mencemooh.      

"Kalian ini iblis tapi mau-maunya diperbudak vampir? Cuih! Kalian payah dan menjijikkan! Memalukan ras iblis saja!" Iblis pengelana lainnya yang baru datang ikut berkomentar pedas pada para vampir iblis.     

Para anak buah Ivy sudah menunjukkan taring karena geram ratu junjungan kebanggaan mereka dihina sedemikian rupa.      

Namun, ketua kelompok Ivy itu bersikap lebih tenang dan menahan anak buahnya untuk maju menyerang. "Kami tadinya hanya iblis seperti kalian, tapi ratu kami memberikan tambahan kekuatan pada kami. Dibandingkan kalian yang hanya merupakan iblis biasa, tentunya kami lebih kuat, kan?"     

"Huh! Mengoceh saja kau pada anusku!" Iblis tinggi besar hitam itu pun mengibaskan tangannya dan hendak melangkah pergi, dia sudah berbalik.      

Tapi, mendadak, ketua tim kelompok Ivy itu melesat cepat ke iblis tinggi besar itu dan hendak menyerang si iblis pengelana menggunakan metode gigitan agar si iblis pingsan. Ivy sudah memberikan kemampuan pada anak buahnya agar bisa menggigit mangsanya hingga pingsan dan mudah dipindahkan ke kerajaan mereka.      

Namun, belum sempat taring ketua tim vampir iblis itu menghujam di leher iblis tinggi besar hitam, si iblis putih tinggi langsung saja memerangkap si ketua tim menggunakan penjara petirnya.      

Tak hanya itu saja, iblis pengelana lainnya pun melakukan penangkapan pada anggota vampir iblis lainnya. Setelah itu, memindahkan semua vampir iblis tangkapan itu ke alam pribadi Jovano.     

"Berhasil!" Para iblis pengelana itu saling bersorak senang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.