Devil's Fruit (21+)

Luapan Kemarahan Kenzo



Luapan Kemarahan Kenzo

1Fruit 1165: Luapan Kemarahan Kenzo      3

Ketua tim kelompok Ivy itu melesat cepat ke iblis tinggi besar dan hendak menyerang si iblis pengelana menggunakan metode gigitan agar si iblis pingsan.     

Ivy sudah memberikan kemampuan pada anak buahnya agar bisa menggigit mangsanya hingga pingsan dan mudah dipindahkan ke kerajaan mereka.      

Namun, belum sempat taring ketua tim vampir iblis itu menghujam di leher iblis tinggi besar hitam, si iblis putih tinggi langsung saja memerangkap si ketua tim menggunakan penjara petirnya.      

Tak hanya itu saja, iblis pengelana lainnya pun melakukan penangkapan pada anggota vampir iblis lainnya. Setelah itu, memindahkan semua vampir iblis tangkapan itu ke alam pribadi Jovano.     

"Berhasil!" Para iblis pengelana itu saling bersorak senang. Lalu, mereka segera menghilang bersama-sama sebelum ketahuan vampir iblis lainnya.      

Di alam pribadi milik Jovano yang masih dia beri nama Wadidaw, semua iblis pengelana itu saling bersorak senang dan tertawa lepas. Kemudian, mereka mulai berubah sedikit demi sedikit dan menjadi bentuk asli mereka.      

Perubahan bentuk itu sangat mengejutkan bagi para vampir iblis yang berhasil ditawan di sebuah penjara dengan bahan khusus yang tidak bisa ditembus. "Ternyata kalian!" teriak ketua tim vampir iblis dengan mata terbelalak kaget.      

Jovano dan yang lainnya menoleh ke para tawanan dan menyeringai.      

"Ya, memang kami." Jovano tersenyum nakal menunjukkan raut wajah mengejek.      

"Kenapa? Apakah kalian menyesal sudah mendekati kami?" sambung Zevo sembari terkekeh memandang remeh ke tawanan.      

"Lihat saja nanti kami akan-"     

"Akan apa?" Kenzo memotong ucapan salah satu vampir iblis. Tatapan matanya tajam ketika dia terlihat marah dan juga benci pada para tawanan itu.      

Vampir iblis di dalam kerangkeng berbahan khusus itu pun menciut melihat Kenzo.      

Sang panglima itu melanjutkan bicara, "Kalian ini sampah! Kalian iblis sampah yang sangat tolol! Percuma kalian dilahirkan jika pada akhirnya hanya menjadi budak ras lain yang lebih lemah dan rendah!" bentak Kenzo tidak ditahan-tahan, menggetarkan nyali para anggota Ivy yang tertangkap.      

Ketika Jovano mendengar ucapan pedas Kenzo, dia tidak bisa berucap apa-apa. Segera dia mengetahui bahwa itu merupakan pelepasan amarah sang panglima terhadap adiknya yang telah bersikap buruk pada Gavin sebelum ini.      

Ya, Kenzo memang sedang melampiaskan amarahnya terhadap Ivy kepada para anggota si gadis vampir itu. Masih terngiang di telinga Kenzo apa yang pernah diucapkan Ivy pada anak lelakinya. Meskipun dia sadar Gavin bukanlah pria yang sangat tampan seperti Jovano ataupun Zevo, namun Ivy sangat keterlaluan menghina Gavin.      

Apalagi di bagian saat Ivy menghina status Gavin yang dianggap jauh lebih rendah dari dia hanya karena Gavin merupakan anak dari bawahan Andrea dan Myren. Itu tidak akan dengan mudah luntur dari memori Kenzo.      

Sebagai orang tua, mana bisa dia rela anaknya dihina meski sang anak mungkin saja memang seburuk yang dikatakan orang lain. Tetapi sewajarnya orang tua adalah selalu membela anaknya, tidak peduli benar atau salah.      

Jikalau Ivy bukanlah anak dari junjungannya, sudah sejak lama Kenzo menebas kepala Ivy.     

"Apa kalian tidak tahu kalau vampir itu makhluk rendahan hasil ciptaan iblis leluhur?" Kenzo belum menyudahi kemarahannya. Sementara itu, anggota timnya hanya diam membiarkan Kenzo meluapkan emosinya. "Dan kalian bersedia menjadi anjing makhluk yang diciptakan leluhur kalian? Cuih!" Ia meludah ke sel itu.      

Panglima Orvaz yang hendak menghentikan Kenzo karena dia paham Ivy adalah putri dari Andrea, junjungan mereka, namun Ronh menahannya agar tidak mengatakan apa-apa. Ronh cukup memegangi tangan Orvaz dan menggeleng pelan.      

'Nanti akan aku ceritakan kenapa bicara Kenz seperti itu.' Demikian bunyi telepati Ronh terhadap rekannya, Orvaz.      

Setelah mendengar telepati dari Ronh, Orvaz pun diam dan membiarkan saja Kenz bertutur sesukanya.      

"Di hati kami, di pikiran kami, Ratu Ivy adalah yang terbaik!" Salah satu vampir iblis dengan lantang mengatakannya sembari balas melotot ke Kenzo.     

Crrtkkh ... Zuuuphh!     

Kenzo membalas dengan tindakan. Dia arahkan jari telunjuknya ke vampir iblis tersebut dan dari jari itu langsung keluar kayu tajam yang menembus ke mulut sampai belakang kepala vampir iblis. Rekan tawanan lainnya berteriak kaget menyaksikan kebengisan Kenzo.     

"Jangan sampai aku mendengar kalian menyanjung ratu kalian itu atau akan aku buat kalian mendambakan kematian melebihi apapun." Kenzo menggeram disertai tatapan tajam ke para tawanan lainnya.     

Sedangkan vampir iblis yang ditusuk oleh Kenzo tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa diam menderita sakit yang hebat pada mulutnya.     

Kerangkeng itu memang dibuat secara istimewa oleh seorang ahli persenjataan kenalan lama kakeknya. Dimana, sel dari bahan khusus itu tidak akan bisa ditembus kekuatan apapun oleh tawanan yang sudah dimasukkan ke sana.     

Namun, walaupun begitu, pihak di luar kerangkeng masih bisa dengan leluasa menyerang tawanan di dalam menggunakan kekuatan apapun tanpa perlu ikut masuk ke dalam kerangkeng.     

Ini adalah metode sel penjara yang tergolong kejam. King Zardakh dan banyak raja iblis kaya lainnya menggunakan kerangkeng semacam ini di penjara khusus mereka untuk mengurung napi istimewa.     

Karena Jovano sering menggunakan alam pribadinya untuk tempat memenjarakan musuh, maka King Zardakh pun menghadiahkan salah satu sel khusus itu pada cucunya.     

"Uncle, sudah, sudah," cegah Jovano ketika Kenzo sudah terlalu jauh meluapkan emosinya. Ia memegangi tangan Kenzo yang masih terarah dengan serangan elemen kayu dia ke mulut vampir iblis itu.     

Kenzo melirik Jovano dan menjawab, "Dua lagi, Pangeran Muda."     

Usai mengatakan itu, Kenzo segera saja menyegel kayu itu pada mulut vampir iblis tadi dan dia malah melancarkan dua pasak kayu berikutnya ke kedua mata vampir iblis tadi.     

"Uncle!" Jovano sampai berteriak ketika kedua mata vampir iblis tadi ditembus pasak kayu runcing dari jari Kenzo lalu disegel tetap berada di sana sehingga si vampir iblis tak bisa mencabut atau menyembuhkan luka itu.     

"Itulah akibat dari yang berbicara ngawur dan berani melotot padaku!" desis Kenzo dibarengi pandangan kejam pada tawanan lainnya.     

"Kenz, sebenarnya percuma kau marah pada mereka, karena otak mereka sudah dicuci bersih dan hanya berisi doktrin serta dogma dari Ivy saja." Ronh menepuk pundak rekan panglimanya.     

"Setidaknya hatiku sedikit lega melakukan itu." Lalu Kenzo pun berbalik dan menyingkir dari dekat sel, menenangkan diri.     

Jovano menghela napas sebentar sebelum dia akhirnya bicara pada rekan timnya. "Sebentar lagi aku akan memanggil Mom ke sini dan kita lihat alat macam apa yang bisa dihasilkan Mom untuk mereka."      

Mendengar kata 'alat' yang diucapkan oleh Jovano, mana mungkin para tawanan di situ bisa tenang.      

"Alat? Apa maksud kalian?!" seri ketua tim vampir iblis.      

"Apakah kalian hendak menjadikan kami bahan percobaan?"     

"Bunuh saja kami!"     

"Ya, kalau kalian sungguh benar hebat, bunuh saja kami, tidak perlu buang-buang waktu kami di sini!"     

Namun, teriakan para tawanan tidak digubris Jovano dan lainnya. Karena itu, takut jika mereka akan dijadikan suatu percobaan yang membahayakan Ivy, mereka sepakat bunuh diri.      

Tapi anehnya, mereka tidak berhasil menusuk diri mereka sendiri, bahkan menusuk rekan sesama tawanan saja tidak bisa.      

"Jangan repot-repot," tutur Jovano. "Kerangkeng ini memiliki bahan sangat khusus sehingga kalian tidak bisa menyakiti siapapun bahkan diri kalian sendiri. Hanya kami yang di luar yang bisa menyakiti kalian." Ia menyeringai nakal saat mengatakan kalimat yang membuat wajah para tawanan menjadi pias dan penuh kecewa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.