Devil's Fruit (21+)

Suami Jelek



Suami Jelek

2Fruit 1168: Suami Jelek     
2

Andrea dan yang lainnya segera saja menoleh ke arah kerangkeng dan mereka terkejut karena para tawanan itu malah sengaja memegang erat jeruji khusus yang bisa mengalirkan listrik puluhan juta volt. Satu demi satu dari mereka pun mulai tersetrum dan akhirnya meledak dengan tubuh gosong.      

"No!" Andrea hendak mencegah itu terjadi, namun terlambat. Semua tawanan sudah berubah menjadi sosok gosong tergeletak di lantai sel.      

Semua yang berada di sana pun mendesah kecewa. Sama sekali tidak mengira tindakan nekat para vampir iblis hanya agar tidak dijadikan bahan uji coba untuk melawan Ivy. Kesetiaan mereka terlalu tinggi sampai ke taraf tak masuk akal.      

Andrea terduduk di lantai dengan kepala tertunduk ditopang satu tangannya. "Huft! Padahal kalian pasti nangkap mereka dengan susah payah, ya kan?" Kemudian dia mendongak menatap tim khusus putranya.      

Mata kecewa dan sedih Andrea bertemu dengan satu demi satu mata anggota tim khusus yang menatap dia.      

"Gak apa-apa, Mom! Nanti akan kami tangkapin lagi yang lainnya untuk Mom. Jangan khawatir! Kami ini kan hebat!" Jovano menepuk dadanya secara bangga beserta dagu terangkat untuk menaikkan moral semangat semua yang ada di sana.     

"Iya, benar, Tuan Putri," sambung Kenzo pada Andrea. "Kami tentu saja akan mencarikan lagi untuk Putri, itu bukan hal yang berat bagi kami ini, sungguh!" Ia tidak ingin Andrea merasa terbebani karena itu.      

"Putri, serahkan saja ini pada kami, dan kau bisa fokus saja pada pekerjaanmu." Panglima Ronh ikut berkomentar. Panglima Orvaz di sebelahnya mengangguk setuju.      

Meski tugas menyamar dan menangkap vampir iblis merupakan hal yang terkadang membosankan karena harus menunggu beberapa hari, namun jika memang nantinya Andrea bisa menghasilkan sebuah kertas mantra yang tepat untuk memulihkan kesadaran para iblis dan manusia yang dijadikan budak oleh Ivy, maka kerja keras mereka akan terbayar dengan baik.      

Kemudian, mereka pun membereskan mayat para tawanan yang sudah gosong sebelum mereka bersama-sama dikirim keluar oleh Jovano kembali ke Bumi sedangkan Andrea dan Dante kembali ke Cosmo.      

Jovano dan rekan tim khusus dia kembali menyamar dan bersiap untuk berpencar ke arah seperti yang telah ditentukan bersama. Dia berkata sebelum berpencar, "Kita coba cari kelompok mereka yang ada banyak personelnya. Kalau hanya segelintir saja, abaikan."      

"Baiklah!" jawab mereka hampir bersamaan, lalu melesat ke berbagai arah sesuai tugas masing-masing.      

Sedangkan di Cosmo, Andrea masih kesal karena gagalnya kertas jimat dia, ditambah dengan bunuh dirinya para vampir iblis hanya agar tidak dijadikan kelinci percobaan.      

Dante terus menghibur istrinya. "Ayo, ayo, kita berendam dulu di kolam panas misterius, siapa tahu di sana kau bisa mendapatkan pemikiran baru dan bagus."      

"Huft! Oke." Andrea tidak menolak dan membiarkan suaminya menggendong dia ke arah kolam panas misterius yang sudah ada di Cosmo sejak awal Andrea memasukinya di masa dulu.      

Kolam itu memiliki air panas yang terus memperbarui dirinya sendiri usai digunakan berendam oleh seseorang. Selain itu, air di kolam itu juga berkhasiat bagus untuk tubuh dan organ dalam.      

Namun, sebelum Dante dan Andrea benar-benar tiba di kolam, mereka sudah dicegat oleh Vargana, Kuro dan Shona.      

"Aunty, bagaimana keadaan suami kami?" tanya Vargana sebagai ketua genk. Karena tiga perempuan itu kerap kemana-mana bersama, maka mereka seolah menjadi sebuah genk khusus.      

"Tenang saja, suami kalian masih hidup, sehat, dan jelek." Usai menjawab itu, Andrea menepuk dada suaminya memberikan kode pada Dante untuk meneruskan perjalanan mereka.      

Vargana, Kuro dan Shona saling diam sembari memikirkan jawaban dari Andrea. Saking berpikirnya mereka sampai membiarkan saja Andrea dan Dante melewati mereka.      

Apa tadi Andrea bilang? Suami-suami mereka masih hidup, sehat ... dan jelek? Jelek?      

"Maksud Aunty Andrea kira-kira apa, yah? Kok dia bilang suami kita jelek?" Vargana mengerutkan keningnya.      

"Hm, mungkin aunty hanya sedang bercanda saja mengatakan suami kita jelek." Shona menimpali dengan wajah tenangnya meski sedikit heran dengan ucapan Andrea.      

Ya, mereka tahu kalau Andrea suka bercanda dan terkadang ucapannya sangat apa adanya, ceplas-ceplos tanpa saringan di keadaan tertentu.      

"Huh! Kan emang suami kita jelek!" tandas Kuro dengan mulut mengerucut. Dia teringat terakhir kali sebelum keluar dari Cosmo, Zevo menipunya sehingga dia berhasil disetubuhi sampai semalaman penuh. Ia masih kesal mengenai itu. Memangnya apa susahnya sih kalau Zevo meminta secara terus terang jika menginginkan bercinta?     

Tapi, jika mengingat Kuro yang galak dan beringas ganas setiap hendak disentuh, mana bisa Zevo punya keberanian untuk mengajak istrinya itu bercinta secara blak-blakan?     

Kuro, kau harus memperbaiki sikapmu dahulu agar suamimu tidak perlu bermuslihat hanya untuk menindihmu di ranjang.      

Mendengar ucapan Kuro yang terdengar sengit dan kesal, Vargana terkikik, dia bisa mengerti apa yang sekiranya menjadikan Kuro kesal seperti itu, sedangkan Shona tersenyum tipis.      

Melihat respon sikap dari kedua teman timnya, Kuro jadi tak enak hati sendiri dan dia pun meralat ucapannya dengan sikap canggung, "A-anu, yah maksudku ... yang jelek itu suamiku, sih! Yah, kalau suami kalian sih ... umm ... yah, tidak jelek, ya kan? Kalian pastinya menganggap suami kalian tidak jelek, benar kan?"     

"Kak Kuro ... apa kau ingin bilang kalau kakakku itu jelek?" Shona berkata dengan diiringi kerlingan jenaka dan senyum nakalnya.      

"E-ehh!" Kuro jadi tak enak hati sendiri pada Shona. "Eng ... tidak ... tidak begitu maksud aku, Sho! Sungguh!" Kedua tangannya bergerak-gerak di depan tubuhnya sebagai tanda penyangkalan.      

Vargana tertawa keras dan Shona pun tersenyum geli. Menggoda Kuro itu memang menyenangkan.      

"Huatchiimm!" Mendadak, Zevo bersin keras-keras ketika dia masih berjalan bersama Kenzo. Ingus warna hitam di dalam hidungnya pun dia hirup keras-keras membuat Kenzo di sebelahnya merasa jijik.      

"Kenapa, Pange-uhum! Bozca?" Kenzo hampir saja membuka penyamaran mereka dengan penyebutan status Zevo.      

"Huft! Entah ini, Uncle! Mendadak saja hidungku ini gatal luar biasa dan tidak bisa ditahan lagi bersinnya. Maaf, yah Uncle! Sruuttt! Ahhh ... ingusku rasanya tidak buruk juga."  Zevo bertutur santai sambil menyedot masuk ingusnya. Penyamaran dia kebetulan memang iblis yang berlendir menjijikkan di hidung dan mulutnya.      

Sebelum bersin saja penyamaran Zevo sudah menjijikkan apalagi benar-benar bersin sampai ingusnya meleleh dan mengintip keluar dari hidungnya. Sudah tentu Kenzo menahan mualnya melihat itu. Memangnya iblis tidak boleh mual karena jijik?      

Sementara itu, di kerajaan milik Ivy, kerajaan yang dinamai Scarlett Blood Kingdom, Ivy duduk gusar di singgasananya, wajahnya suram dan tertekuk karena emosi. Dia sudah mendapatkan telepati dari anak buah dia yang tertawan oleh pasukan kakaknya.      

Ini merupakan hal yang tidak diketahui oleh Jovano dan yang lainnya. Mereka tidak akan menyangka bahwa salah satu anak buah Ivy sebelum bunuh diri, mereka melaporkan terlebih dahulu penangkapan mereka oleh Jovano dan tujuan penangkapan itu juga dibeberkan melalui telepati.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.