Devil's Fruit (21+)

Serang Mereka!



Serang Mereka!

4Fruit 1174: Serang Mereka!      3

Andrea bimbang, apa yang harus dia lakukan sekarang? Langsung membebaskan atau menunggu solusi mengenai gigi vampir itu? Tapi mereka semua sudah kembali ke kesadaran mereka!      

Bukankah ini yang dia harapkan? Bukankah ini yang dia tunggu-tunggu selama ini? Kesadaran mereka telah pulih! Telah pulih!      

Kini, setelah seluruh tawanan ditempeli dengan kertas jimat terbaru Andrea, mereka semua memang kembali pada kesadaran mereka dan terlihat saling bingung di dalam sel.      

Andrea harus memikirkan solusi ini secara baik dan tidak boleh asal saja. Ia mengusap-usap dagunya, mungkin berharap tumbuh jenggot di sana, atau keluar jin dari sana. Pokoknya, itu adalah mode serius dia ketika sedang berpikir keras.      

"Baiklah, kalau gitu ... potong atau kikir gigi taring mereka!" Akhirnya setelah memikirkan dalam-dalam, Andrea pun membuat keputusan.      

Para vampir di sel itu melongo, ada yang menggelengkan kepala. Menghilangkan gigi taring mereka? Bukannya mereka tidak rela taring mereka dimusnahkan, tapi ... jika sampai harus dicabut paksa, bukankah itu akan sangat menyakitkan?     

Apalagi ....     

"Tunggu dulu!" Seorang tahanan segera berteriak. "Kau tidak bisa seenaknya melakukan itu! Taringku ini adalah hal yang sudah ada semenjak aku lahir!"      

Para anggota tim Blanche pun memandang ke tawanan yang tadi berseru. Andrea memiringkan kepala. Benar juga, jika tawanan yang itu adalah dari ras iblis, maka bisa saja dia memang sudah memiliki taring sejak lahir.      

"Apakah kau memang sudah memiliki taring dari lahir?" Andrea bertanya hanya untuk menegaskan pemikiran dia saja. Walaupun sebenarnya, bisa dibilang kalau dia cukup jarang bertemu dengan iblis bertaring. Tapi, kemungkinan itu pasti ada, ya kan?     

Namun, segera saja Andrea teringat di kala jaman dia baru pertama berusia 17 tahun dan dia harus sering berlari menghindar dari kejaran banyak iblis yang ingin menghisap kekuatan Cambion Hera dia saat itu, dia ingat bahwa banyak dari iblis pengejar dia memiliki taring dan banyak pula yang berpenampilan mengerikan.     

Memangnya semua iblis setampan Pangeran Djanh atau Dante? Bahkan wujud aslinya saja pasti tidak setampan yang diperlihatkan. Meski memang ada iblis yang benar-benar terlahir sangat tampan tanpa perlu menyamar.     

Yah, bahkan leluhur iblis, Pangeran Lucifer, dia adalah sosok yang sangat tampan ketika masih menjadi malaikat Seraphim, malaikat tertinggi di hirarkinya. Dia adalah idola karena ketampanan dan kehebatannya.      

Tetapi, semenjak Lucifer dilempar ke neraka dan merajai seluruh Underworld, wajahnya mulai berubah menakutkan, ketampanannya direnggut oleh amarah yang melingkupi seluruh jiwa hitamnya.      

Dan banyak keturunan iblis lainnya memang ada yang memiliki taring. Sama seperti manusia yang juga memiliki ciri fisik masing-masing, tidak semuanya sama. Dan mungkin saja tawanan yang ini pun termasuk satu di antara jenis itu.      

Tawanan itu mengangguk tegas. "Tentu saja! Aku ini iblis dan ini adalah taring iblisku! Kau bisa bertanya pada orang tuaku di Underworld kalau tidak percaya."     

"Hm, memang terkadang ada jenis iblis yang memiliki taring, Tuan Putri." Kenzo memberikan penjelasan singkat pada Andrea. "Sebagian ada yang bertaring, dan sebagian lainnya tidak."     

"Ohh, begitu ternyata." Andrea mengangguk, diyakinkan oleh Kenzo, panglimanya.      

"Kau! Apakah kau bertaring?" Kuro segera saja membuka mulut suaminya hanya untuk memeriksa deretan gigi Zevo.      

"Sa-sayank, kalau aku bertaring, tentu saja kau bisa merasakannya saat aku mencium bibirmu atau menghisap put-"     

"STOP!" Kuro menutup mulut suaminya sebelum Zevo mengurai apa yang dilakukan padanya di saat intim. Jangan sampai itu terjadi!     

"Biasanya iblis-iblis golongan rendah dan menengah yang mempunyai gigi taring," timpal Pangeran Abvru. "Kaum bangsawan iblis lebih dikenali dari tanduk besar ketimbang taring." Ia mengelus tanduk besar yang melingkar di samping kepalanya bagaikan tanduk domba jantan, kebanggaannya.     

Vargana menjulurkan lidah sambil memutar bola matanya.      

"Oke, karena memang ternyata golongan iblis ada yang punya taring dari orok, maka taring yang dihilangkan atau dipangkas hanyalah dari jenis manusia aja. Dah! Pokoknya begitu keputusanku!" Andrea telah mendapatkan solusi final dari perkara ini.      

Semua anggota tim Blanche yang hadir di sana pun mengangguk setuju mengenai apa yang telah menjadi keputusan akhir Andrea.      

Maka, dengan gerakan cekatan, Kenzo mengikis ujung panjang taring pada manusia tawanan tanpa dia perlu menyentuh orang tersebut.      

Setelah semua tawanan dari golongan manusia telah selesai dipangkas taringnya, maka tak ada lagi alasan bagi mereka untuk tetap memenjarakan semua tawanan itu.      

"Oke, Jo, keluarkan mereka sekarang." Andrea meminta pada sang anak sebagai orang yang memiliki kendali penuh atas kerangkeng spesial itu untuk membebaskan semua tawanan sekaligus.      

"Apakah setelah ini kita akan membebaskan mereka ke Bumi, Mom?" tanya Jovano sebelum dia membebaskan mereka.     

"Hm, sepertinya karantina dulu sebentar di alam kamu, Jo. Tak apa, kan?" tanya Andrea.     

"Tak masalah kalau memang begitu, Mom. Toh alamku itu kosong dan mudah aku pantau." Jovano mengangguk.      

"Oke, kalau gitu, udah final, yah!" Andrea menepuk lengan putranya dan kini dia bersiap-siap untuk menyambut para tawanan yang telah pulih kembali menjadi sosok seperti yang sebelumnya mereka dahulu.      

Semua anggota Blanche diam dengan hati berdebar-debar. Namun, Shiro masih juga mengerutkan keningnya. Dia masih belum merasa nyaman akan keputusan ibu angkatnya. Tapi karena mayoritas mereka menyetujui keputusan Andrea, maka dia pun diam saja.      

Hanya dengan gerakan tangan sederhana, Jovano membuat pintu sel itu terbuka. Para tawanan itu pun bergantian keluar dari sel dan mereka menatap takjub pada apa yang tersaji di depan mereka.      

Apalagi di kejauhan sana, ada ladang kebun inti kristal dan juga kebuh buah energi roh. Kedua benda itu adalah sesuatu yang berharga bagi para iblis. Makanya tak heran para tawanan dari ras iblis memandang penuh minat pada lautan inti kristal dan buah energi roh di bentangan tak jauh di sana.        

Inti kristal adalah hal sangat bagus yang menjadi kebutuhan para iblis jika mereka ingin meningkatkan kekuatan elemen mereka. Meski benda itu tergolong cukup sulit ditemukan di Underworld, namun masih ada di bagian alam lainnya di luar Underworld. Hanya butuh yang kuat bertahan saja untuk berburu inti kristal di alam lainnya.      

Sedangkan untuk buah energi roh, itu merupakan sesuatu yang melebihi pentingnya inti kristal. Bahkan buah itu nyaris menjadi sebuah legenda saja karena saking langkanya. Buah itu kerap diburu para pejuang iblis dan para petempur untuk meningkatkan stamina sampai ke titik sangat tinggi.      

Buah energi roh itu bagaikan sebuah elixir paling hebat, itulah kenapa banyak diburu kaum iblis dan juga makhluk supernatural lainnya.     

Andrea tersenyum. Dia memahami para tawanan ras iblis pasti akan berliur menyaksikan inti kristal warna-warni dan juga buah energi roh yang bagaikan daging memikat selera. Mungkin nanti dia akan memberikan beberapa untuk oleh-oleh mereka saat keluar dari alam Cosmo ini.      

Namun, sebelum Jovano sempat memindahkan para bekas tawanan itu ke alam pribadi dia untuk menjalani karantina sementara, salah satu dari mereka mengeluarkan sesuatu dari balik bajunya. Ia mengeluarkan benda itu sambil menyeringai penuh kemenangan.     

Ternyata benda tersebut adalah sebuah bola kristal.      

Bola kristal?!     

Jangan-jangan ... itu ....     

Boofffhh!      

Dari bola kristal tadi, keluarlah asap tebal dan mendadak saja muncul Ivy dan para prajurit dia. "Serang mereka!" teriak Ivy lantang.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.