Devil's Fruit (21+)

Kuro Terluka Parah



Kuro Terluka Parah

4Fruit 1189: Kuro Terluka Parah     
3

Sementara medan perang ricuh dengan teriakan dan jeritan bagi yang terluka dan sekarat, Ivy duduk angkuh di atas punggung Sabrina dengan 4 punggawa terkuatnya. Tak jauh darinya, melayang sosok hitam yang diyakini Andrea sebagai dalang dari makhluk asap hitam.      

Kuro geram menatap Ivy yang bersikap bagaikan ratu sejagat dengan keangkuhan menjulang tinggi melampaui awan. Ia melesat ke arah Ivy, hendak memuaskan kemarahannya pada adik angkatnya.      

Namun, sosok hitam di dekat Ivy mengetahui gerakan cepat Kuro dan ia hanya melambaikan tangannya ke arah Kuro sehingga si hybrid hitam pun terhempas mundur ke belakang bagai daun terdorong angin kencang.      

"Aarrghh!" Kuro tak bisa menahan jeritannya ketika dia dikibas oleh dalang makhluk asap hitam tadi. Hanya dari satu serangan ringan sosok itu, Kuro langsung mengetahui bahwa kekuatan dia mungkin hanya seujung kuku dari sosok itu.      

Namun, itu sudah terlambat. Dia sudah menerima kepahitan dari sikap gegabahnya.      

"Kuro!" Zevo lekas menangkap tubuh Kuro. Istrinya sudah muntah darah dan ada bekas cabikan pada sekujur tubuh depannya. Darah melumuri kulit Kuro dari luka terbuka tersebut.      

Shona yang melihat kejadian itu, segera saja melesat ke Kuro dan berseru ke kakaknya, "Zev, bawa Kak Kuro menyingkir! Kalau perlu, masukkan dia ke alam pribadi!"      

Zevo mengangguk dan dia pun memasukkan Kuro ke alam pribadinya agar istrinya terlindungi secara sempurna tanpa bisa disentuh musuh.      

Setelah itu, Shona pun menyediakan dirinya masuk ke alam pribadi kakaknya untuk menyembuhkan Kuro. Zevo senang dan melakukan seperti yang diminta adiknya.      

Di alam pribadi Zevo yang hanya sebuah alam kosong berisi vegetasi dan pegunungan indah saja, Kuro sudah berbaring di rerumputan rendah. Shona tiba di sana dan lekas memburu ke Kuro.     

"Kak! Bertahanlah!" Shona bergerak cepat mengeluarkan tenaga Healer. Sinar kehijauan itu keluar dari telapak tangannya dan meliputi tubuh depan Kuro, berupaya menutup luka-luka cabikan yang diderita si hybrid.      

Sementara itu, Jovano mendekat ke sahabatnya, dan bertanya, "Zev, Kak Kuro kenapa?"      

"Dia dilukai dalang makhluk asap!" Zevo menjawab sembari kibaskan cambuk besar petirnya ke musuh sehingga membelah tubuh si musuh.     

"Bagaimana itu bisa terjadi, sih?" tanya Jovano heran.      

"Aku lihat tadi Kuro tiba-tiba melesat ke Ivy dan sosok itu menghadang lalu mengibaskan Kuro sehingga Kuro luka parah." Zevo menjelaskan sejelas mungkin apa yang dia ketahui. Wajahnya terlihat cemas dan memandang penuh benci pada sosok hitam di dekat Ivy. "Jika sampai Kuro kenapa-kenapa, aku bersumpah akan kejar makhluk bangsat itu untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya ke Kuro!"      

Sementara itu, si sosok hitam menatap ke Zevo dan mengetahui dengan jelas tatapan penuh benci dari pemuda iblis tersebut yang terarah terang-terangan kepadanya.      

"Zev, jangan gegabah." Jovano menepuk bahu sahabatnya, lalu dia menjulurkan tangan kirinya ke samping tanpa menoleh. Beberapa vampir iblis pun mengerang kesakitan sebelum berubah jadi abu dengan cepat.      

"Kuro adalah segalanya bagiku! Aku tak keberatan jika harus bertarung sampai mati dengan dia!" tunjuk Zevo ke sosok hitam dengan wajah berlumur kebencian mendalam. Matanya menyala menjadi nyaris hitam sepenuhnya.      

Tiba-tiba sosok hitam itu berbicara dari kejauhan ke Zevo. "Seharusnya kau bersyukur bahwa aku hanya menggunakan sekelumit persen dari kekuatanku saja. Kalau aku benar-benar ingin menyerangnya, dia takkan bernapas ketika kau tadi menangkap tubuhnya."     

Zevo mendelik ganas mendengar apa yang diucapkan sosok itu. Kebenciannya semakin meluap. Tapi ketika dia hendak bergerak maju, Jovano sudah menahannya. "Jangan, bro! Jangan mudah terpancing kayak gitu."     

"Ada apa?" Andrea mendadak sudah berada di dekat Jovano dan Zevo. "Apakah terjadi sesuatu pada Kuro?"     

Dua pria muda itu pun mengangguk hampir bersamaan.      

"Bawa aku ke alammu, Zevzev!" Andrea tak sabar ingin segera menjumpai anak angkatnya. Seharusnya dia ikut mengawasi Kuro karena dia sangat paham dengan emosi meledak-ledak Kuro dan sifat tak sabaran serta gegabah si hybrid hitam itu.      

Setiba di alam pribadi milik Zevo, Andrea lekas menghampiri Kuro yang terbaring di rerumputan empuk dengan Shona sedang mengalirkan tenaga Healer-nya ke luka-luka Kuro. "Sayank! Apa kau baik-baik aja?" Ia segera bersimpuh di sebelah anak angkatnya, berseberangan dengan Shona.      

Zevo tak lama kemudian turut masuk ke alamnya sendiri untuk melihat kondisi istrinya.      

"Mama ...." Kuro berkata lirih nyaris berbisik. Wajahnya pucat dengan bekas darah berlumuran di sekitar mulutnya.      

"Sshh ... shhhh ... udah, gak usah bicara lagi. Cepat makan ini." Andrea mengeluarkan pil obat buatannya, memberikan yang bermutu terbaik untuk sang putri angkat.      

Kuro membuka lemah mulutnya dan menerima pil sebesar telur puyuh berwarna putih berkilau dengan garis keemasan di bagian tengahnya. Pil itu lekas lumer begitu bersentuhan dengan lidah Kuro. Memang demikianlah cara kerja pil alkemia. Sebesar apapun, akan lumer begitu menyentuh lidah.     

Sebenarnya bukan lidah yang menjadi pelumernya namun ludah di lidah itulah yang menyebabkan pil bisa dengan cepat lumer tanpa halangan menuju ke kerongkongan secara lancar masuk ke tubuh pasien. Inilah keunggulan pil alkemia kuno.     

Dengan adanya asupan pil obat tingkat sempurna dari Andrea dan baluran cahaya Healer, secara perlahan namun signifikan, luka-luka cabik besar di tubuh depan Kuro mulai menutup meski tidak terlalu kilat.      

Zevo sudah bersimpuh di dekat kepala sang istri sambil menjadikan pahanya alas kepala untuk Kuro. Dia menahan tangisnya melihat kondisi menyedihkan Kuro. Namun karena perkembangan pengobatan Kuro dilihat cukup cepat dan memberikan efek baik, dia mulai jauh lebih tenang.     

Dengan adanya Shona dan Andrea, mana mungkin ada pasien yang tidak bisa ditolong. Asalkan jantung masih berdetak, maka dua wanita itu bisa memulihkan kembali pasiennya.     

Untuk kali ini, Andrea tidak ingin menegur atau memarahi Kuro yang sembrono sampai mengakibatkan luka parah seperti tadi. Dia lebih baik membiarkan Kuro merenungkan sendiri perbuatannya yang tidak dipikir jauh.      

"Kondisi Kuro udah mulai baik," ujar Andrea sambil menatap Zevo dan Shona. Mereka sudah mengobati Kuro selama lebih dari setengah jam lamanya. "Aku dan Shosho akan akan kembali keluar. Zevzev, jaga dulu Kuro di sini, dan kalian hanya boleh keluar kalau Kuro sudah benar-benar sembuh total. Mungkin setengah jam lagi."     

Zevo mengangguk, demikian pula Shona. Tak berapa lama kemudian, Andrea dan Shona dikirim keluar dari alam tersebut, meninggalkan Zevo yang masih menemani Kuro di dalamnya.      

Sepeninggal Andrea dan adiknya, Zevo menatap penuh sayang pada sang istri sambil membelai wajah Kuro yang tidak sepucat tadi. "Apa kau lapar? Ingin makan sesuatu? Aku ada buah energi roh kalau kamu mau."     

Kuro tidak menjawab, namun gelengan kepalanya sudah mewakili jawaban.      

"Lain kali jangan bertindak sembrono kayak tadi, yah sayank. Jangan bikin aku nyaris mati karena serangan jantung." Zevo masih membelai pipi istrinya sambil memangku kepala Kuro pada pahanya.      

Kuro tidak memberikan sahutan apapun, padahal biasanya dia akan menjawab dengan lantang apapun yang bisa mengacu ke perdebatan tak penting. Tapi kali ini dia hanya diam dan membiarkan Zevo memanjakan dirinya.      

Di luar, di medan perang, Andrea menatap sinis dan tajam ke sosok hitam. Dia tak kalah bencinya pada sosok itu, sama seperti Zevo. Dia berikrar akan mengejar sosok itu sampai kapanpun jika sampai Kuro tidak selamat.      

Andrea mengirim telepati kepada Jovano, "Jo, bikin huru hara pake 2 kekuatan tanganmu itu, biar para angel ngeliat ke sini dan tahu makhluk asap masih ada dan bahkan dedengkotnya!"     

Jovano mengangguk tanpa berkata. Ia segera saja menyemburkan api hitamnya di atas es tanpa menyentuh es agar tidak melelehkan kutub selatan dan membuat lingkaran raksasa mengepung area tersebut.      

Namun, betapa kagetnya ketika kemudian sosok hitam itu juga mengeluarkan api hitam sama seperti yang dimiliki Jovano untuk menepis lingkaran buatan Jovano.     

Jovano dan Andrea tertegun. Siapa sosok itu sebenarnya? Kenapa juga memiliki api hitam neraka?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.