Devil's Fruit (21+)

Pameran Sukses!



Pameran Sukses!

1Fruit 805: Pameran Sukses!      1

Pada siangnya, rombongan Andrea pun menuju ke tempat pameran craft yang diikuti Danang.      

Tentu saja Ivy juga akan ikut jika itu menyangkut Danang.      

Rombongan Andrea tidak datang bersama-sama dengan jam datang teman-teman Andrea yang sudah diantarkan memakai mobil para anak buah Andrea.     

Itu karena, Andrea tidak ingin tempat itu menjadi terlalu ramai jika semua orang dia arahkan ke sana. Dan memang, di sana sangat ramai dan penuh dengan para pengunjung dari berbagai negara.     

Pameran ini memang menampilkan berbagai craft dari banyak negara. Bahkan dari Indonesia sendiri tidak hanya ada Danang saja yang menjadi peserta, namun masih ada 4 lainnya.      

Di hari kedua pameran, masih ramai meski tidak seramai hari pertama, namun stand milik Danang terus saja ramai pengunjung dan banyak juga yang membeli.      

Danang sejak hari pertama sudah sangat terkejut karena begitu banyak orang yang memenuhi stand pameran dia dan juga mereka banyak membeli craft darinya.      

Ini merupakan hal yang dia rasa mengejutkan karena sekian kali dia ikut pameran di berbagai negara, baru di Jepang ini craft dia bisa selaris itu.      

Dan di hari ketiga bagai puncak dari larisnya craft dia, bahkan banyak juga orang-orang yang serius memesan craft dia dan bahkan rela membayar di muka—baik itu pembayaran penuh atau pembayaran 50 persen.     

Namun, itu sangat luar biasa bagi Danang. Ia merasa sudah berhasil membawakan vibe craft Indonesia ke mata dunia.      

Hari ketiga pameran benar-benar bagai puncaknya keberhasilan Danang. Dia sampai kewalahan menjual dan menjelaskan berbagai hal pada pengunjung yang berminat pada craft bambu milik dia.     

Ini cukup berbanding terbalik dengan stand craft lainnya yang justru kian sepi di hari ketiga atau hari terakhir pameran.      

Yang menggembirakan Danang pula, bahwa Andrea dan keluarganya selalu datang setiap hari. Malahan Ivy memaksa agar diijinkan menemani Danang menjaga stand-nya.      

Andrea yang tadinya ingin melarang sang putri, mendapat saran dari Dante dan Jovano.      

"Sudah, yank … biarkan saja Ivy ada di sana, nanti kan bisa dijemput kalau sudah usai." Dante menenangkan istrinya.     

"Iya, Mom. Ivy sekalian biar bisa belajar bersosialisasi ma orang-orang, biar kagak bengong di rumah melulu." Jovano menambahkan.     

Maka, Andrea pun mengijinkan putri sulungnya untuk sepulang sekolah pergi ke pameran dan menemani Danang hingga malam.     

Danang tentu saja senang karena ada teman mengobrol. Kebetulan dia memang hanya sendirian saja menjaga stand tersebut. Usaha craft yang dia bangun belum terlalu besar, makanya dia tidak mungkin mengirim banyak orang untuk ikut bersama ke Jepang mengurus ini.     

Dengan adanya Ivy, Danang benar-benar terbantu karena selain ada teman mengobrol, Ivy juga seakan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.      

Cuma, kekurangan Ivy adalah tidak banyak bicara dan terkesan dingin ke pengunjung yang bertanya-tanya dan harus Danang yang menjawab pertanyaan pengunjung. Tapi itu tidak terlalu menjadi masalah bagi Danang.      

Setelah selidik punya selidik, akhirnya Danang mengetahui kenapa stand dia tetap ramai dan kian ramai meski di hari terakhir pameran.      

Ternyata itu adalah ulah dari Andrea yang gencar berpromosi di akun media sosial dia, terutama Instagramm dan juga pada akun Instagramm Tropiza mengenai pameran craft itu, dan bahkan Andrea berfoto menggunakan barang-barang craft yang pernah dia beli dari Danang.      

Itu yang menjadikan banyak orang berminat ingin melihat craft milik Danang.      

Selain itu, Andrea juga memerintahkan para pelayan dia yang berwajah mirip selebritis dunia itu untuk mengajak para fans mereka di akun instagramm masing-masing.      

"Hei guys … di Omotesando ternyata ada pameran craft yang super keren. Yuk, kita ketemu di sana. Aku hari ini beli ini dan keren, ya kan?" tulis salah satu pelayan Tropiza sambil memamerkan tas pinggang dari anyaman bambu yang memang bentuknya unik dan bagus. Tak lupa dia mencantumkan alamat lokasi pamerannya.     

"Diajak Bos ke pameran craft di Omotesando dan … VOILA! Menemukan ini! Aku harus datang lagi! Ayo ke sana!" tulis pelayan lainnya sambil berfoto dengan gelas dari bambu yang berukir pemandangan gunung, juga di meja itu ada satu tea-set dari bambu.      

"Bagaimana menurut kalian tas bambu keren aku ini? Psstt! Masih ada banyak tas keren lainnya, loh! Cepat dan buru mereka semua! Coba tunjukkan padaku tas bambu keren kalian, apakah lebih keren dari tasku?" Pelayan wanita Tropiza berfoto menggunakan baju modis dia sambil membawa tas tangan dari bambu yang dia beli di stand Danang. Ia tak lupa menautkan akun craft Danang di postingannya.      

Sudah tentu dengan promosi halus para pelayan Andrea pada akun instagramm mereka masing-masing yang berbunyi seperti itu tadi, membuat banyak fans mereka pun berbondong-bondong ke stand craft Danang.      

Mereka berharap bisa bertemu dengan idola mereka di sana, atau sekedar membeli craft Danang dan berfoto untuk menarik perhatian si idola.      

Tidak itu saja upaya Andrea untuk melariskan dagangan Danang. Dia juga membujuk para karyawan dan klien dia di kantor dengan mengobrol mengenai craft-craft unik dan indah milik Danang.      

Tentu saja mereka tergelitik ingin tau. Maka setelah mereka terpikat, Andrea segera masukkan jurus-jurus dia sehingga mereka makin penasaran dan akan mendatangi stand craft Danang.     

Itulah alasan kenapa di hari terakhir malah stand craft Danang lebih ramai dari hari sebelumnya dan ini sangat jomplang dengan stand craft lainnya yang justru kian sepi.      

Andrea sama sekali tidak menggunakan otoritas dia sebagai kepala perusahaan untuk memaksa pegawai dia agar datang dan membeli carft milik Danang. Dia melakukan bujukan saja secara halus, terserah apakah pegawai dan klien dia tertarik atau tidak.     

Namun, untuk anak buah dia di Tropiza, karena mereka adalah iblis murni, Andrea memang memerintahkan pada mereka untuk melakukan promo dengan cara halus pada para fans mereka.     

Tapi Andrea menekankan pada para pelayan dia di Tropiza untuk tidak memaksakan sesuatu pada fans-fans mereka di akun-akun mereka.      

Menyadari bahwa Danang akhirnya mengetahui ulah Andrea, si Cambion hanya meringis ketika ditanya mengenai itu oleh Danang.     

"Gak apa, kok Ndre, gue malah makasih banget ke elu karena elu udah bantu usaha gue, sekaligus menyebarkan ini ke banyak orang. Lu juga ikut membantu craft Indonesia tampil di depan dunia." Danang tersenyum penuh rasa syukur. "Dan ini cewek manis, nih …" Dia menepuk bahu Ivy dengan lembut, "dia bantu gue banget jadi penarik perhatian pengunjung. Thanks, yah Vy."     

Ivy mendongak ke Danang dan tersenyum. Senyum yang tidak sembarang bisa didapatkan orang dari si gadis manis itu jika tidak diijinkan Ivy untuk menerimanya. Bahkan keluarganya sendiri saja belum tentu memperoleh senyum dari Ivy.     

-0-0-0-0-     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.