Devil's Fruit (21+)

Joglo Fiesta



Joglo Fiesta

4Fruit 808: Joglo Fiesta      1

Mereka pun berhenti di sebuah tempat dan memandang sebuah ruko kosong.      

"Kita ada di mana, Dan?" tanya Andrea sambil memandang berkeliling.      

Dante mengambil ponselnya dan menyahut, "Sepertinya di daerah … Bunkyo City?"     

"Oh iya, pantesan aja ada Universitas Tokyo, tuh!" Andrea menunjuk ke sebuah gedung yang ada di kejauhan. "Nah, ini tempat bisa dibilang strategis nih, Dan. Deket ma universitas gede, ya kan?"      

Tuan Nephilim mengangguk dan mulai bertanya-tanya pada sekitar di sana mengenai ruko tersebut. Kemudian, mereka menemui pemilik ruko dan memang itu sedang tidak ada penyewa.      

Setelah negosiasi sebentar, pemilik ruko pun menyetujui rukonya dibeli oleh Andrea. Itu karena Andrea ingin merombak ruko tersebut sesuai yang dia mau. Kalau hanya menyewa, tidak bisa sesuka hati mengubah eksterior-nya.      

Kebetulan ruko itu juga lumayan luas, jadi akan bisa dijadikan restoran butik dan sekaligus ada butik pakaian juga.      

"Aku hepi banget nemu ruko tadi, Dan." Andrea terlihat senang setelah semua urusan beres di sana dan kini mulai perjalanan pulang ke Hills. "Deket ama University of Tokyo, di jalan raya juga, ada banyak sekolah di sekitarnya, dan banyak hotel ma tempat shopping area situ juga. Wuuhh~ beneran puas ama lokasinya!"     

Si Nephilim menoleh sebentar ke istrinya dan tersenyum ikut senang kala si istri juga senang. Ia menggapai pipi Andrea dan mencubit lembut.      

"Gak nyangka, yah Dan … kita jalan nyampe ke sini. Nyampe ke Bunkyo, loh! Duilee … ha hah!" Andrea menggelitiki pinggang sang suami sebagai balasan pipinya dicubit meski pelan dan lembut.     

Begitulah kadang jahilnya Andrea. Suami sedang menyetir, dia malah main gelitik seenaknya saja. Untung Tuan Nephilim mahir mengendalikan setir mobilnya.      

Jangan meniru Andrea, yah! Kalau ingin menggelitiki pasangan, lakukan di atas ranjang saja—ehem!     

Sesampainya di mansion, Andrea mengatakan ruko temuannya pada Shelly.      

"Wah, Ndre … pasti tempatnya strategis banget kalo gitu." Shelly duduk nyaman mendengarkan Andrea di sofa ruang tengah.      

"Iya, beb! Bahkan itu dekat ama Tokyo Dome! Pokoknya aku hepi dapet lokasi seperti itu. Tadinya kan mo di daerah deket sini, tapi udah bejibun resto Indonesia di sini, makanya jalan agak jauhan dikit, eh nemu lokasi di Bunkyo." Andrea bersemangat menceritakan penemuannya.     

"Kapan mo mulai digarap, Ndre?" tanya Shelly lagi.      

"Hm … seminggu lagi, deh. Sambil nyari tukang dulu. Enaknya tukang iblis aja kali, yah! Yang bisa cepat nyelesaiin." Andrea ketuk-ketukkan dagu menggunakan telunjuk.     

Dante menimpali, "Tapi jangan sampai terlalu cepat, yank, agar manusia tidak curiga."     

Andrea mengangguk setuju. "Iya, nanti aku arahin mereka biar kecepatannya gak keterlaluan yang bikin orang curiga. Yah, kalopun lebih cepat dari manusia, jangan terlalu banyak aja bedanya."     

Ketika pembangunan restoran butik itu dikerjakan, Dante sering datang ke sana untuk mengawasi pembangunan dan Kenzo berlaku sebagai mandor. Sebagai panglima, mana mungkin serdadu iblis yang ditugaskan berani tidak patuh? Apalagi Andrea selalu memberikan upah murah hati berupa inti Kristal dan buah energi roh.      

Ini membuat para serdadu iblis Kerajaan Orbth mendamba ditunjuk untuk membantu Andrea dalam berbagai kesempatan. Bahkan mereka iri dengan serdadu yang ditugaskan sebagai pelayan dan pekerja Tropiza. Mereka dinilai sangat beruntung mendapatkan pekerjaan tersebut.     

Ada desas-desus di sekitar serdadu iblis bahwa akan ada persaingan untuk menjadi pekerja di restoran butik terbaru Andrea. Ini adalah persaingan antar mereka saja, sih!      

Dan Andrea sudah memberikan gambaran design restoran bambu dia pada Dante dan Kenzo. "Aku kepingin bentuk eksterior depannya kayak Ting Xii Bamboo Restaurant, tapi nanti di samping kanan kiri dan depannya ada kolam ikan dan itu ditutupi kaca tebal, jadinya pengunjung bisa jalan di atas kolam itu. Paham, gak kira-kira gambaran yang aku pengin?" Ia sambil menunjukkan foto di Gugel mengenai contoh restoran yang dia maksud.     

"Nah, kayak gini … tapi atapnya bikin kayak atap rumah joglo." Andrea meneruskan penjelasannya. "Jadi … itu nanti kan ada resto ama toko baju juga, nah berarti ada 2 atap joglo. Kita pilih yang joglo modern aja. Paham, yah! Nanti aku pesan bambu untuk eksteriornya dari Danang aja, deh! Biar dia yang carikan bambu yang bagus."     

"Oke, yank. Kamu sebut saja apa yang kamu ingin." Dante menyahut.      

"Dan bagian interior dalamnya aku kepingin kayak … ini, nih! De Bamboo Restaurant. Semacam ini. Nanti aku kasi gambar design-nya, deh kalo aku dah di depan komputer aku." Andrea menunjuk ke sebuah foto lagi. "Aku tinggal dulu ke kantor, yah! Nanti kita bahas lagi sepulang aku ngantor."     

"Oke, hati-hati di sana." Tuan Nephilim mengecup kening istrinya sebelum Andrea melangkah keluar dari rumah dan masuk ke Jeep SUV Cherokee silver grey dia.     

Dante dan Kenzo manggut-manggut sambil memperhatikan Ting Xii restaurant, De Bamboo Restaurant, dan juga menatap bentuk atap joglo modern. Tak lupa mereka juga harus memikirkan mengenai kolam ikan yang ditutupi kaca tebal agar kuat untuk tempat pijakan orang-orang nantinya.      

"Sepertinya kita gunakan Kristal saja, Ken. Bagaimana menurutmu?" Dante bertanya ke Kenzo.      

"Kristal kaca?" tanya Kenzo.      

"Ya. Yang bentuk lempengan, bisa kan kalian mengeluarkan elemen itu?" tanya Dante.     

"Nanti akan aku tanya ke serdaduku, apakah ada dari mereka yang bisa mengeluarkan elemen Kristal yang bisa berbentuk lepengan seperti kaca." Kenzo mulai menghubungi panglima yang ada di Underworld untuk menanyakan hal itu melalui sambungan telepati antar dunia. Jangan tanyakan apa itu.     

"Seperti ini." Dante membuka laman Gugel dan menunjukkan sebuah foto. "Di sini namanya Kristal kaca k9 optik."     

Kenzo melihat foto yang ditunjukkan Dante dan manggut-manggut paham. "Oke. Yang macam ini. Tebal berapa ini? Ohh, sekitar 7 sampai 10 sentimeter yang paling tebal, yah? Oke, mungkin anak buahku bisa membuat lebih tebal lagi."     

"Ken, yang dibutuhkan bukan sekedar tebal, tapi kuat. Supaya tidak retak atau pecah jika diinjak. Tipis pun tak masalah asalkan kuat, kokoh, melebihi yang tebal." Tuan Nephilim memberi penjelasan yang sekiranya pasti juga disetujui oleh Andrea.      

Kenzo mengangguk dan mulai menguhubungi panglima di Underworld untuk mencari serdadu yang mempunyai kekuatan elemen Kristal yang kuat.     

Setelah dikumpulkan, ada sekitar 3 serdadu iblis yang memiliki elemen kuat dari Kristal. Lalu ada juga 4 serdadu iblis yang memiliki elemen bumi kuat yang ikut didatangkan ke Tokyo.      

Selain itu, serdadu lainnya dipilih dari yang memiliki elemen api, elemen air, elemen logam, dan elemen kayu. Dan mereka semua yang paling kuat di antara lainnya.      

Total ada 27 pekerja untuk membuat restoran bambu dan toko baju Andrea.      

"Yank, ingin kamu namakan apa restoran yang ini?" tanya Dante ketika pembangunan sudah setengah jadi.     

"Hm … Joglo Fiesta." Andrea mantap menjawab.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.