Devil's Fruit (21+)

Jovano Ingin Berlibur Musim Panas



Jovano Ingin Berlibur Musim Panas

0Fruit 821: Jovano Ingin Berlibur Musim Panas      3

Dan keesokan harinya, usai mendapatkan surat ijin mengemudi, Jovano dengan bangga mengendarai mobil itu ke sekolahnya. "Gav, kau ingin ikut mobilku?" Ia menawari Gavin pagi itu.     

"Mau! Mau!" Gavin mengangguk cepat.     

Sayangnya, sang ibu—Shelly—tidak membolehkan dengan alasan sekolah Gavin jaraknya jauh dari sekolah Jovano, dan itu akan merepotkan Jovano saja.      

Menelan kecewanya, Gavin pun menunduk patuh dan masuk ke mobil yang dikendarai sang ayah. Namun, ketika dia menatap Ivy yang sudah duduk tenang di jok tengah SUV itu, Gavin pun kembali ceria dan tidak mempermasalahkan tidak jadi ikut mobil Jovano.      

"Ivy, kau wangi sekali pagi ini." Gavin mulai menggombal sambil duduk di sebelah Ivy, sementara sang adik—Kiran—ada di sebelah lain Ivy.      

"Hm." Ivy hanya menggumam itu sambil tenggelamkan diri pada ponselnya.      

Meskipun tanggapan dari Ivy seringnya seperti itu, namun Gavin tidak pernah keberatan dan menganggap itu keren.      

Kiran pun demikian. Dia merasa tingkah misterius Ivy itu sangat keren, meski Kiran sebenarnya juga hampir mirip Ivy pendiamnya, namun … Kiran pendiam karena pemalu, sedangkan Ivy karena memang apatis saja.      

Mobil yang dikendarai Kenzo meluncur terlebih dahulu keluar dari mansion Luxia de Manoir, lalu beberapa belas menit kemudian, barulah Jovano keluar menggunakan mobilnya.      

Jovano adalah bocah jenius yang dikabarkan melampaui sang ibu. Oleh karena itu, si bocah remaja itu bisa dengan cepat mempelajari sesuatu. Seperti menyetir, misalnya. Dia hanya cukup sekali melihat dan mengamati ayahnya atau Kenzo memberikan pengarahan mengemudi mobil, dia langsung paham dan lincah mempraktekkannya.      

Itulah yang menyebabkan sang ayah percaya anaknya akan baik-baik saja membawa mobil sendiri, meski sang ibu agak khawatir, bukan karena tidak mempercayai kemampuan mengemudi anaknya, tapi lebih karena cemas jika orang lain menabrak sang putra.      

"Aku mempercayai anakku hebat dan tangkas, tapi aku tidak mempercayai orang lain." Demikian ujar Andrea ketika ditanya kenapa masih saja merasa cemas ketika Jovano ingin memakai mobil sendiri ke sekolah.      

Tuan Nephilim biasanya akan menenangkan sang istri.     

Di sekolahnya, Jovano disambut oleh teman-temannya yang merubungi dia ketika dia sampai di area parkir. Mereka memuji mobil itu dan banyak yang ingin diajak jalan-jalan menggunakan mobil mewah dan gagah tersebut.      

"Iya, iya, nanti, yah! Gantian, oke?" Jovano memberikan jawaban pada para gadis yang menanya malu-malu tapi mau pada Jovano.      

Hingga tak lama kemudian Zevo pun datang dengan mobil Hommer dia. Zevo sudah lebih duluan bermobil ke sekolah dibandingkan Jovano karena oang tua dia lebih santai.     

Setelah turun dari mobil Hommer-nya, Zevo berjalan ke Jovano, lalu menepuk bahu sang sahabat sambil terkekeh. "Welcome to the club, bro! He he …"     

Seminggu ini bersekolah memakai mobil sendiri amat menyenangkan bagi Jovano. Selain dia tidak lagi merepotkan siapapun untuk mengantar dan menjemput dia, kini dia juga bisa lebih leluasa mengatur jadwal kegiatan dia.      

Jovano masih menekuni klub bela diri seperti sebelumnya, bahkan semakin giat. Namun, dia juga sudah mulai mengikuti klub olah raga lainnya seperti basket, voli, renang, dan sepak bola.      

Untuk kegiatan klub seni, dia mengambil klub melukis, alat musik, dan menempa. Di klub menempa, dia ingin memperkuat keahlian dia agar bisa semakin mahir menempa senjata.     

Semua jadwal kegiatannya ia atur sedemikian rupa sehingga tidak ada yang bentrok. Terkadang pula dia akan menggilir, misalkan minggu ini dia udah mengikuti klub sepak bola, maka di hari yang sama di minggu depan, dia akan mengikuti klub biola.     

Jovano adalah anak yang sangat aktif dan ingin mengetahui banyak hal. Itulah kenapa dia mengambil banyak klub di sekolahnya sampai membuat banyak guru dan teman-temannya terheran-heran. Apalagi di semua bidang akademis dan klub … Jovano sering di peringkat atas.     

Putra sulung sang Cambion Hera itu sungguh mengagumkan dalam banyak hal.      

-0-0-0-0-     

"Mom, bolehkan liburan musim panas ini aku dan beberapa temanku pergi ke suatu tempat?" tanya Jovano suatu hari pada ibunya.      

Karena beberapa hari lagi merupakan hari libur musim panas yang lumayan panjang, yaitu 40 hari.      

Di Jepang, sekolah memiliki 3 semester, dipisahkan oleh liburan musim.      

Libur musim panas pada 20 Juli hingga 31 Agustus. Libur musim dingin dan musim semi sama-sama berlangsung selama 10 hari dari 26 Desember hingga 6 Januari untuk libur musim dingin, dan pada 25 Maret hingga 5 April untuk libur musim semi.     

Andrea yang baru saja berenang 3 putaran, menepi dan mendongak ke putranya. "Apa?" Ia bertanya, karena tidak yakin apakah yang dia dengar itu salah.      

"Bolehkah aku menghabiskan liburan musim panas dengan teman-temanku?" Jovano mengulang pertanyaannya dengan kosakata yang berbeda.      

Bocah lelaki itu agak gelisah menunggu bagaimana ucapan ibunya nanti.      

Ucapan Jovano memaksa Andrea untuk keluar dari kolam renang malam itu dan mengambil mantel renangnya, kemudian duduk di bangku kolam. "Liburan musim panas?" Ia meraih jus alpukat di meja untuk disedot.      

Berenang malam hari? Tidak ada masalah bagi makhluk seperti Andrea.      

"Ya, Mom. Aku memiliki rencana itu dengan teman-temanku. Bagaimana? Boleh, kan?" Jovano berdiri di samping Andrea dengan berdebar-debar karena biasanya sang ibu ini yang paling susah dimintai ijin dengan alasan khawatir.      

Ya ampun, sampai kapan Andrea terus saja khawatir pada putranya? Kadang hal itu sangat menyebalkan bagi Jovano, namun jika sudah begitu, kekesalannya akan surut apabila sang ayah akan menceritakan kenapa ibunya se-overportektif itu padanya.     

Ya, apalagi jika bukan mengenai perang Ragnarok yang terjadi 2 kali antara Iblis dan Angel, berkaitan dengan kelahiran Jovano.      

Dan persis ketika Andrea ingin mengatakan sesuatu, Tuan Nephilim datang mendekat ke kolam. "Ehh, tumben Jo di sini?"      

Jovano meringis karena memang dia biasanya ada di kamarnya di jam seperti ini sepulang sekolah. Jika sampai ada di dekat ibunya di jam-jam yang tidak seharusnya, berarti dia sedang ada maunya. Dante sudah hapal mengenai itu.      

"He he … Dad … kau mau berenang juga?" tanya Jovano basa-basi.      

"Katakan, Nak, apa yang kau inginkan kali ini?" Dante langsung saja ke pertanyaan.      

"Ugh … Daddy tidak asik, ahh, kalau langsung ke pokok masalah." Jovano mengerucutkan bibirnya.      

"Daddy sudah paham kelakuanmu. Ayo, katakan saja, spill the tea." Tuan Nephilim menyodorkan kentang goreng bumbu BBQ buatannya ke sang istri. Andrea menerima dengan tatapan lapar nan sukacita.     

"Dia ingin berlibur musim panas dengan teman-temannya." Andrea yang spill the tea ke suaminya. "itu kan pasti sekalian ingin menjajal mobil baru." Meski suara Andrea terdengar biasa, tapi Jovano tau ibunya sedang menyindir halus dia.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.