Devil's Fruit (21+)

Wibu dan K-Popers



Wibu dan K-Popers

2Fruit 825: Wibu dan K-Popers     
0

Taka tertawa atas celetukan jujur Dex. "Kau serius tidak tau apa itu Kyuubi dan Tengu?"     

Dex menatap bingung ke Taka di sebelahnya dan menggeleng. "Aku hanya sering mendengar namanya tapi kurang paham itu apa."     

"Please, bro! Itu sering muncul di anime!" Taka sampai berseru dengan segala ketakjuban dia akan ketidaktahuan Dex mengenai dua hal tadi.      

"Hei, aku ini bukan wibu. Aku tidak menonton anime!" Dex sedikit meninggikan suaranya.      

"Memangnya apa yang kau tonton selama ini? Kau ini ada di Jepang, bruh! Pusat dari peradaban anime!" Taka sampai menggerak-gerakkan tangannya.      

"Tsk! Memangnya jika orang pergi dan tinggal di Jepang, maka harus menonton anime? Harus menyukai anime?" Dex balik bertanya ke Taka.      

"Well … sepertinya begitu yang dilakukan orang-orang." Taka naikkan dua bahunya secara santai.      

"Damn! Dasar wibu ngawur!" Dex membuang pandangannya secara kesal dari Taka.     

Ryu yang mendengar perdebatan itu pun menoleh ke belakang untuk bertanya. "Memangnya apa yang kau gemari selama ini, Dex?"     

Dengan wajah malu-malu dan merona, Dex menjawab, "K-Pop."     

Semua teman yang di mobil itu pun bersorak bersama secara spontan. Tidak menyangka akan jawaban Dex.      

"Kalau kalian berani meributkan itu dengan menghina plastik-plastik, akan aku pukul kalian semua di sini, right here right now!" Dex mengantisipasi hinaan yang datang padanya dengan ancaman sambil ia acungkan tinjunya.      

"Ha ha, Dex, tubuhmu ini menyuarakan kau sepertinya senang WWF Smackdown, tapi ternyata menyukai K-Pop?" goda Taka, berusaha tidak memburaikan tawanya secara berlebihan.      

"Memangnya yang menyukai K-Pop harus bertubuh seperti lidi dan manis, begitu?" Dex kernyitkan keningnya. Baru kali ini dia berani mengakui apa yang dia sukai pada teman-temannya. Ini pun dia mengakuinya karena dia mempercayai mereka karena mereka adalah teman dekat.      

Tubuh Dex memang besar dan tinggi, membuat dia tampak menyeramkan, ditambah dengan penampilan ala bule Amerika berambut pirang, semakin terlihat sosok yang mengintimidasi.      

"Hei, hei, Taka," ucap Jovano. "Jangan hina kesukaan orang. Kau juga pasti akan kesal jika anime dihina orang lain, ya kan?"     

Taka pun diam dan berpikir. "Hm, iya sih, he he … sori, Dex! Aku hanya kaget saja kau suka K-Pop."     

"Aku juga suka K-Pop." Jovano menyambung.      

"Ehh?!" Mereka semua berseru kaget.      

"Ha ha ha, aku akui, aku suka menonton video musik K-Pop. Selain penampilan mereka keren-keren, grafis dan pembuatan di video klip mereka itu super keren, oi! Apalagi jika mereka mulai menyelipkan ilmu sinematografi, wuih!"     

"Jo, kau suka grup K-Pop yang mana?" tanya Dex antusias, siapa tau satu fandom.     

"Aku mungkin hanya disebut penikmat K-Pop saja, bukan yang maniak, loh yah! Aku suka banyak, dari Blekpink, Mamamuu, Red Velv, BTC, EXI."     

"Wah, bro! You're ma'man!" Dex meninjuk bahu Jovano dari belakang dan terkekeh.      

Kemudian, pembicaraan malah berputar mengenai K-Pop dan membahas siapa yang paling seksi, paling manis, paling jago dance, paling pintar rap, paling dan paling lainnya.     

Sementara, mobil Jovano sudah di Wako, Saitama dan hendak menuju ke Namegawa, Saitama.      

"Ini kita pakainya jalur E17, kan?" tanya Ryu sambil menatap jalan.      

"Iya, pakai jalur E17, jalur cepat bebas hambatan Kan-etsu." Jovano menjawab sambil menyetir dengan tenang.      

"Hei, kau tak jadi ingin tau apa itu Kyuubi dan Tengu?" tanya Naru pada Dex.     

"Oh iya!" Dex pun teringat. "Sebagai K-popers, aku juga ingin menambah wawasan mengenai anime. Ayo, spill the tea."      

"Kyuubi dan Tengu itu bukan unsur anime. Keduanya adalah yokai di Jepang. Dan … yah, mungkin memiliki penyebutan berbeda di negara lain, entahlah." Naru berkata.      

"Baiklah, jelaskan padaku mengenai itu, agar aku juga semakin berwawasan mengenai Jepang ini." Dex mengangguk ke Naru.      

"Kyuubi itu siluman rubah berekor sembilan." Naru pertama-tama mengatakan itu. "Sedangkan Tengu adalah siluman gagak yang menghuni beberapa gunung." Kemudian Naru pun mengetik sesuatu di ponselnya dan menunjukkan layar ponsel ke Dex.     

Dex menerima ponsel Naru dan melihat gambar di sana. "Ini …"     

"Kyuubi. Lihat, ekornya ada 9. Itu adalah level tertinggi dari Kitsune." Naru menjelaskan.     

"Ahh, makanya dinamakan Kyuubi, karena jumlah ekornya ada 9, kyuu. Benar, kan?"     

"Yups!"     

"Kau bilang apa tadi? Kitsune?"     

"Itu adalah sebutan bagi roh rubah atau setan rubah atau iblis rubah, terserah mana yang kau anggap tepat." Naru menjelaskan. "Dan Kitsune yang sudah berhasil menumbuhkan ekornya hingga 9 karena bertapa, dan itu puncak kesaktian dia, maka dia bisa disebut Kyuubi Kitsune atau Kyuubi saja.     

Pembicaraan pun segera membahas mengenai Kyuubi dan Kitsune. Lalu membahas juga di anime mana saja ada cerita atau tokoh yang menggunakan monster rubah tersebut.      

"Biasanya kitsune itu perempuan, ya kan Naru?" Ryu menoleh sebentar ke Naru.      

"Kebanyakan sih iya, tapi kitsune jantan juga banyak." Naru menyahut.      

"Kebanyakan monster rubah itu perempuan dan sangat cantik, itu yang aku tau dari cerita-cerita." Taka menimpali.     

"Wah, Jo, apakah adikmu Ivy adalah jelmaan Kitsune?" Dex menepuk pundak Jovano dari belakang.      

Jovano terkekeh sambil berkata, "Sialan kau, Dex! Tentu saja bukan!" Dan dalam hatinya, Jovano menyambung: "Dia bukan jelmaan kitsune tapi jelmaan vampire, he he …"     

Obrolan kembali berlanjut dan kini membahas mengenai Tengu, si siluman gagak yang dikatakan sangat kuat di dunia yokai dan menjadi rival Kyuubi.     

Setelah itu, obrolan jadi makin melebar ke bahasan yokai lainnya seperti Yuki Onna (gadis salju), Tanuki (siluman rakun), Tsuchinoko (siluman ular), Bakeneko (siluman kucing), Tsuchigumo (siluman laba-laba), Kappa (monster sungai), Rokuro-kubi (yokai bentuk manusia yang bisa memperpanjang lehernya), Akaname (yokai menjijikkan yang suka menjilati WC kotor), dan banyak lagi lainnya.      

Hingga tidak terasa mobil tadi sudah melampaui Ranzan, Saitama dan masuk ke tol untuk menuju ke kota Ogawa, Saitama.      

Bahkan ketika mereka bercerita lagi mengenai grup girlband K-Pop, mobil sudah meluncur di jalanan tol kota Yorii dan hendak masuk ke kota Fukaya. Mobil terus patuh mengikuti jalur E17 tanpa pindah sama sekali agar tidak keluar dari destinasi.      

Mobil meluncur cepat di jalanan, diikuti mobil milik Zevo yang terkadang berada di depan atau di belakang mobil Jovano. Sesekali kedua mobil itu berpacu dan para penumpangnya saling bersorak memberi semangat Jovano dan Zevo.     

Meski begitu, dua bocah itu tau diri dan tidak berlebihan mengebut agar tidak membuat kesal pengguna jalan lainnya.     

"Hei, kalian sudah ada yang kelaparan?" tanya Jovano ketika melirik ini sudah sekitar hampir 3 jam mereka berkendara.      

Mereka pun saling bertanya satu sama lain.      

"Coba tanya ke rombongan Zevo." Ryu pun mengeluarkan ponselnya untuk menelepon salah satu teman mereka di mobil putra Pangeran Djanh.      

"Iya, mereka ingin berhenti sejenak di rumah makan kecil saja atau minimarket, sebentar." Ryu mendapatkan jawaban dan menyampaikan ke rombongan dia.      

"Baiklah, kita keluar dulu dari tol kalau begitu dan cari minimarket yang bisa untuk tempat makan." Jovano mulai mencari jalur untuk keluar dari tol.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.