Devil's Fruit (21+)

Stamina yang Berbeda



Stamina yang Berbeda

0Fruit 826: Stamina yang Berbeda      3

"Hei, kalian sudah ada yang kelaparan?" tanya Jovano ketika melirik ini sudah sekitar hampir 3 jam mereka berkendara.      

Mereka pun saling bertanya satu sama lain.      

"Coba tanya ke rombongan Zevo." Ryu pun mengeluarkan ponselnya untuk menelepon salah satu teman mereka di mobil putra Pangeran Djanh.      

"Iya, mereka ingin berhenti sejenak di rumah makan kecil saja atau minimarket, sebentar." Ryu mendapatkan jawaban dan menyampaikan ke rombongan dia.      

"Baiklah, kita keluar dulu dari tol kalau begitu dan cari minimarket yang bisa untuk tempat makan." Jovano mulai mencari jalur untuk keluar dari tol.     

Mereka tiba di sebuah minimarket yang menyediakan tempat untuk makan juga. Rombongan remaja itu pun mengambil makanan ringan yang mereka inginkan. Ada yang mengambil mie goreng, mie kuah, atau onigiri, sandwich, dan macam-macam lainnya.      

Jovano mempersilahkan mereka juga mengambil berbagai camilan untuk dibawa ke dalam mobil nantinya dan bisa dimakan di perjalanan.      

Dan semua itu dia yang akan membayarnya.      

Para remaja lelaki itu sibuk bercanda dan mengobrol di halaman minimarket tersebut sambil menghabiskan makanan mereka.      

"Mobil kami tadi malah ngobrol mengenai yokai dan Kpop." Taka berkata pada kelima teman di mobil satunya.      

"Woaahh! Yokai? Kpop?" tanya Ren, salah satu yang ada di mobil Zevo.      

"Hei, ada yang suka Kpop?" tanya Aoki dengan wajah penasaran.      

Dex melotot ke Taka karena merasa Taka sengaja bicara begitu untuk menjatuhkan dia di depan teman-temannya.      

"Siapa yang suka Kpop? Aku juga suka!" Kini Zac yang bicara.      

"Kau juga, bro?" Aoki menepuk lengan Zac.      

"Dan kau juga?"     

"Iya! Aku suka Jennie."     

"Ohh, kalau aku lebih suka Lissa."     

Dua remaja itu malah bicara sendiri mengenai bias mereka. Bias adalah sebutan untuk anggota yang difavoritkan dalam dunia Kpop.     

"Wah, Dex, kau punya banyak teman yang bisa mengobrolkan Kpop, he he …" Taka mencetus yang mengakibatkan Aoki dan Zac menoleh.      

"Dex? Kau suka Kpop?" tanya Zac.      

"Umm … iya." Dex agak malu-malu menjawabnya.      

"Ha ha ha, bukankah dulu kau sempat mengejek aku yang suka Kpop?" Zac menampar lengan Dex yang duduk di sebelahnya.      

"Waahh … Dex sempat membenci Kpop?" Taka jadi tertarik.      

"Hei, aku tidak pernah membenci Kpop, yah!" sangkal Dex. "Aku hanya tidak begitu menyukainya waktu itu."     

"Ha ha ha!"     

Mereka pun semakin asik mengobrol.      

Setelah menyelesaikan makan ringan mereka, Jovano dan Zevo kembali menyuruh teman-teman mereka masuk ke mobil. Sebelumnya, duo itu saling berbisik. "Apakah kau merasakannya?"     

Zevo menatap sahabatnya dan berkata, "Ya, aku merasakannya. Sepertinya mereka terlalu meremehkan kita, he he …"     

Kemudian, secara diam-diam, Jovano bicara pada sosok bayangan hitam di dekat mobilnya. "Kembalilah dan beritahu Mom kalau aku dan yang lain akan baik-baik saja, tak perlu membuntuti aku."     

Bayangan hitam itu terkejut karena ketahuan dan mau tak mau, dia pun mengangguk patuh. "Baik, Pangeran Muda. Hamba permisi."     

Setelah itu, Jovano acungka ibu jari pada Zevo yang menandakan dia sudah mengusir tukang kuntit tadi, yang ternyata adalah iblis kiriman Andrea untuk menjaga Jovano.      

Zevo beruntung bahwa orang tuanya tidak terlalu ketat over-protektif seperti orang tua Jovano. Yah, itu karena Zevo belum merasakan dikejar-kejar pasukan angel dan nephilim untuk dibunuh.      

Usai masuk kembali ke dalam mobil masing-masing, mereka mulai berbincang lagi dan ada juga yang menyetel musik meski lamat-lamat agar tidak menganggu yang sedang mengobrol.      

Mobil keduanya mulai masuk ke tol lagi dan menuju ke tol Misato, kemudian meluncur cepat ke tol Honjo, lalu ke tol Fujioka.      

"Ini kita sudah masuk daerah Gunma?" tanya Ryu pada Jovano yang tenang menyetir.      

"Iya, sudah. Sebentar lagi keluar dari tol Fujioka untuk lanjut ke tol Takasaki." Jovano menjawab.      

"Wow, cara menyetirmu hebat sekali, Jo. Bisa secepat itu tanpa terasa," puji Ryu.      

"Ha ha, mungkin berkat mobilnya." Jovano merendah.      

"Ho ho … mungkin saja." Ryu menyahut. "Jangan lupa masuk jalur E18, yah Jo." Ryu mengingatkan sembari dia membaca map.      

"Yups! Ini sebentar lagi akan masuk ke jalur E18 dan ke jalur cepat Joshin-etsu." Jovano mengangguk seraya tangan kanannya meraih botol minum di dekatnya.      

Ryu membantu dengan membukakan botol dingin itu. "Kalau kau butuh sesuatu seperti camilan atau minum, bicara saja padaku, Jo, jangan malah nekat ambil sendiri, bisa bahaya."     

"Oke, oke, sori, he he …" Jovano meringis dan menerima botol dari tangan Ryu untuk dia tenggak.      

Sementara itu, yang berada di belakang masih asik membahas mengenai yokai atau ayakashi dengan nara sumber Naru. Sepertinya dia memang expert tentang topik tersebut.      

Jalur-jalur cepat di Jepang sungguh nyaman dan sungguh membantu orang yang ingin bepergian menggunakan mobil secara cepat. Jalanannya lebar, mulus terawat dan tertata rapi jalurnya meski tidak jauh dari perkotaan.      

Kini mobil tidak terasa sudah sampai ke jalur cepat E18 kota Kanra, Gunma … lalu masuk ke jalur cepat kota Tomioka di Gunma, dan berlanjut dengan masuk ke terowongan sebentar.     

"Ini mulai akan banyak lewat terowongan, nih!" Jovano berkata. Benar saja. Baru saja mereka keluar dari terowongan, jarak sekian ratus meter kemudian bertemu terowongan lagi.      

"Sudah masuk ke jalur cepat Shimonita, yah Jo?"     

"Yups! Dan sepertinya agak panjang nih jalurnya sebelum masuk ke Annaka."     

Tak berapa lama, mobil memang tiba di kota Annaka dan masuk ke terowongan kota tersebut, keluar lagi di tol biasa, dan kemudian masuk ke terowongan lagi.      

"Terowongan apa nih, namanya?" tanya Taka ketika dia merasakan suasana gelap.      

"Terowongan … Inamurayama." Ryu menjawab setelah melihat peta online.      

Setelah itu, mobil mereka pun keluar masuk terowongan yang jumlahnya sangat banyak. Ada terowongan Oyama, Nikkureyama, bahkan terowongan panjang Happusan di kota Saku, Nagano.      

Setiap memasuki tol kota, mereka akan bertemu terowongan. Seperti di tol kota Komoro, Tomi, Ueda, Yamaguchi, Sakaki. Akan menjumpai banyak terowongan seperti terowongan Gorigamine yang panjang, kemudian sampai di tol Chikuma dan terus keluar masuk terowongan.      

"Ampun deh banyak sekali terowongan yang kita lewati. Apa kau bisa mengingat ada berapa banyak jumlahnya tadi?" tanya Ryu ke Jovano. Ia sengaja kerap mengajak bicara Jovano dengan maksud agar Jovano tidak mengantuk.      

Tapi, Ryu tidak tau bahwa stamina Jovano sangat berbeda dengan manusia biasa seperti Ryu dan yang lainnya. Namun, tentu saja mereka tidak perlu tau itu, kan?     

Bahkan di mobil Zevo juga sama. Stan yang duduk di sebelah Zevo kerap mengajak mengobrol agar Zevo tetap terjaga. Karena, jalur cepat dan tol serta terowongan yang mereka lewati itu begitu nyaman dan sering lurus tanpa banyak kelokan.      

Jangan khawatir, guys. Jovano dan Zevo tidak akan mudah lelah dan mengantuk, kok!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.