Devil's Fruit (21+)

Akhirnya Rahasia Naru Terkuak



Akhirnya Rahasia Naru Terkuak

0Fruit 833: Akhirnya Rahasia Naru Terkuak     0

Jovano dan Zevo langsung keluar dari mobil dan berlari secepatnya meninggalkan mobil mereka yang diserahkan teman untuk dikemudikan.      

Sementara teman-temannya sangat keheranan apa yang terjadi sehingga kedua pemuda itu meloncat turun dan lari, Jovano dan Zevo terus mempercepat lari mereka.     

Andaikan ini bukan siang hari, mereka ingin terbang saja. Maka, yang bisa mereka lakukan hanya berlari secepat mungkin.     

Sesampainya di penginapan, Jovano langsung mendobrak pintu dengan tenaga murninya. Begitu pintu terbuka, keduanya melihat tubuh Dex melayang di udara dan dilingkupi kabut putih aneh.     

"Ternyata benar dugaanku!" teriak Jovano sambil dia ulurkan tangan kanan untuk menarik Dex menggunakan kekuatan telekinesis semacam Mossa seperti milik Andrea.      

Rupanya, kabut putih itu tidak hendak menyerahkan Dex begitu saja dan terjadi tarik-menarik antara Jovano dan kabut tersebut memperebutkan Dex.      

Sedangkan Zevo, dia mulai menyerang dengan elemen petir dia ke pusat kabut itu, di bagian langit-langit.      

"Zev, hati-hati jangan sampai kena Dex!" Jovano berteriak.     

"I know!" Zevo membalas teriakannya karena kini ada semacam angin yang menerbangkan benda-benda di ruang itu. Bahkan semua game console milik Jovano dan Zevo pun terlempar terbang.      

Jovano terpaksa memakai tangan kirinya untuk menahan agar barang yang dilemparkan angin dari kabut itu tidak mengena ke dirinya dan Zevo, sementara tangan kanan masih mempertahankan Dex agar tidak direnggut kabut putih misterius.      

"Aku sudah curiga dia bukan berada di luar penginapan tapi ada di dalam!" seru Jovano disela-sela mempertahankan diri. Zevo juga terus mengaktifkan perisai Kristal dia untuk menolak semua benda yang dilempar ke arahnya.      

Akhirnya, kabut itu seperti menyerah namun malah masuk ke tubuh Dex. Tepat ketika itu terjadi, rombongan bocah itu tiba di penginapan. Mereka semua ternganga melihat ruangan yang berantakan dan Dex perlahan dimasuki kabut dan tubuhnya melayang di udara.      

"Kenapa Dex—"     

"Dex! Apa yang terjadi di sini?!"     

"Apa itu?!"     

"Asap apa itu?!"     

Dap! Dap! Dap!     

Suasana mendadak gelap seolah sedang mendung dan pintu utama penginapan tertutup rapat dan memenjarakan kesepuluh bocah tersebut.      

Dalam suasana kacau demikian, tiba-tiba naru maju dan dia memegang kertas jimat sambil berseru, "Om bishi bishi kara kara shibasi sowaka! Rin! Kyo! Tou! Sha! Kai! Jin! Retsu! Zai! Zen!" teriaknya sambil melakukan segel tangan.      

Seketika, tubuh melayang Dex terpental dan jatuh. Namun, ketika mereka hendak menghampiri Dex, Naru berteriak, "JANGAN! MUNDUR!"     

Para remaja lelaki itu pun urung maju dan mulai mundur ke belakang Naru. Benar saja, Dex bangkit berdiri namun wajahnya sudah terlihat aneh dan matanya merah menyala dengan taring yang perlahan mulai tumbuh memanjang.     

"Om basara sojirishuta gonji harajuta sowaka!" teriak Naru kembali sambil melakukan segel tangan lagi dan kertas mantra di tangannya mulai bersinar. "Rin! Kyo! Retsu! Zai! Jin! Kai! Sha! Tou!"     

Kertas di tangan Naru yang menyala tadi segera terbang sendiri ke arah Dex dan tangan Dex yang sudah mulai mengeluarkan cakar pun menepis kertas itu.      

Dhaarr!     

"Roaaarr!" Kini Dex malah berposisi seperti hewan berkaki empat di lantai .     

"Om sojirishuta jite rashi itara jiba ratano sowaka! Rin! Pyo! Tou! Sha! Kai! jin! Zai! Retsu! Zen!" Segel tangan Naru pun mengeluarkan sinar yang menyambar tubuh Dex, sehingga sesuatu yang merasuki Dex terpental ke belakang.      

Jovano segera bertindak dan menggunakan kekuatan telekinesis dia untuk menarik tubuh Dex yang lemas tidak sadarkan diri ke arah dirinya dan meninggalkan makhluk kabut misterius itu.      

Keenam bocah lainnya melongo menyaksikan apa yang ada di hadapan mereka. Naru yang seperti pendeta Onmyouji [1]dan Jovano yang memiliki kekuatan super bagaikan ninja di Naruto yang bisa melakukan jutsu [2]penarik.     

Jovano menyerahkan Dex yang pingsan ke Zevo dan dia berdiri bersisian dengan Naru. Ia mengeluarkan kertas jimat pula, melemparkan kertas-kertas jimat dia di sekeliling makhluk tersebut, mengurung si makhluk, sementara Naru terus merapalkan mantra Onmyodou [3]dia ke makhluk yang telah dikurung Jovano.      

Segel tangan Naru terus bergerak sambil mulutnya terus komat-kamit, sedangkan si makhluk meraung seperti kesakitan dan susah keluar dari kurungan array milik Jovano dan dia disiksa oleh mantra yang diucapkan Naru.      

Jovano tidak bisa menggunakan kekuatan Api Hitam ataupun Cahaya Nirwana karena akan membahayakan yang lain dimana mereka sedang berada di ruangan tertutup.      

"Zev! Petirmu!" teriak Jovano.     

Zevo segera memunculkan petir menggunakan satu tangan dan menambah kurungan baru untuk makhluk tersebut yang kian meraung marah dan kesakitan.      

DHUAARR!     

Makhluk itu pun meledak setelah dihujani mantra dan didesak kurungan petir dari Zevo.      

Apakah semua berakhir?      

Tidak.     

Tiba-tiba, di sekeliling dinding di ruangan itu terdapat ratusan bahkan ribuan mata.      

"Akhirnya kalian muncul juga!" seru Naru sambil mulai merapalkan mantra, melakukan segel tangan sembari mengucap sylabel Kuji-in[4].     

Beberapa kertas jimat dikeluarkan Naru bersamaan dengan Zevo menembakkan petir dia ke dinding dan Jovano memblokir serangan ribuan mata yang menembakkan cairan pekat warna hijau.      

Para bocah itu merasa merinding dan ngeri karena tidak menyangka akan menghadapi hal segila ini di hari liburan musim panas mereka.      

Kerja sama antara Naru, Jovano dan Zevo pun membuahkan hasil, yaitu musnahnya ribuan mata tadi.      

Naru merasa lega. "Mereka sudah menghilang."     

"Sebenarnya itu apa?" tanya Taka dengan wajah pucat karena ketakutan.      

"Ayakashi." Naru menjawab. "Inilah kenapa aku ingin ikut kalian meski tidak begitu tertarik dengan liburannya, karena aku mendengar bahwa di sini banyak terjadi hilangnya orang yang sedang berlibur."     

"Maksudmu, Naru?" Aoki bertanya.      

"Keluargaku adalah keluarga Onmyouji. Mereka beberapa kali menerima laporan terjadinya orang hilang di daerah ini di musim liburan begini. Oleh karena itu, ketika aku mendengar kalian hendak berlibur ke sini, aku mencoba ikut." Naru menjelaskan.     

"Ohh! Pantas saja kau sempat membicarakan mengenai ayakashi di perjalanan!" Ryu pun teringat. Kini terjawab sudah kenapa Naru seperti seorang ahli mengenai ayakashi. Ternyata karena keluarganya merupakan keluarga Onmyouji.     

"Oke, Naru memang memiliki basic sebagai Onmyouji karena latar belakang keluarganya. Nah, bagaimana dengan Jo dan Zevo?" Zac bertanya.      

Mereka pun mulai menoleh ke Jovano dan Zevo.      

"Benar juga! Jo, Zev, apakah kalian juga dari keluarga Onmyouji?" tanya Taka sambil kerutkan dahinya penuh tanda tanya pada kedua teman dekatnya itu.      

Jovano saling berpandangan dengan Zevo. Apa yang musti mereka katakan sehubungan dengan kekuatan yang mereka keluarkan tadi? Tak mungkin mereka jujur mengaku kalau mereka keturunan iblis, kan? Bisa heboh semua nantinya.     

Namun, belum sempat Jovano dan Zevo memberikan jawaban, tiba-tiba tanpa mereka sadari, Dex sudah bangun dan dia hendak tusukkan tangannya ke dada Zevo yang masih memeganginya.     

Untung saja Zevo bereaksi cepat dan menangkisnya. Tangan bercakar Dex pun menyasar ke leher Zevo untuk mencekiknya.     

"Zev!" teriak Jovano.     

[1] Onmyouji adalah pemusnah atau penyegel yokai/ayakashi dan juga kadang bisa meramal serta ahli fengshui. Mereka melakukan praktek ilmu Onmyoudo, yang didasari dari filosofi Tiongkok: Wu Xing serta Yin dan Yang yang diperkenalkan ke Jepang pada abad ke-6.     

[2] jutsu = jurus     

[3] atau 'Jalan Yin dan Yang' adalah kosmologi esoterik tradisional Jepang, campuran antara ilmu alam dan okultisme. Ini didasarkan pada filosofi Cina Wu Xing (lima elemen) dan yin dan yang, diperkenalkan ke Jepang pada awal abad ke-6.     

[4] Kuji-in kadang disebut juga 9 Segel Tangan, mengacu pada sistem mudra dan mantra terkait yang terdiri dari sembilan suku kata. Mantra disebut sebagai kuji, yang secara harfiah diterjemahkan sebagai sembilan karakter suku kata yang digunakan dalam kuji banyak, terutama dalam esoterik Mikkyou Jepang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.