Devil's Fruit (21+)

Terdistorsinya Ruang Ilusi Kyuubi Tobito



Terdistorsinya Ruang Ilusi Kyuubi Tobito

1Fruit 834: Terdistorsinya Ruang Ilusi Kyuubi Tobito      0

Namun, belum sempat Jovano dan Zevo memberikan jawaban, tiba-tiba tanpa mereka sadari, Dex sudah bangun dan dia hendak tusukkan tangannya ke dada Zevo yang masih memeganginya.     

Untung saja Zevo bereaksi cepat dan menangkisnya. Tangan bercakar Dex pun menyasar ke leher Zevo untuk mencekiknya.     

"Zev!" teriak Jovano.      

Zevo sudah mencekal tangan satu Dex lagi yang hendak menyerang dia, sementara para bocah menjauh dari Zevo yang sedang diserang Dex yang masih kerasukan.      

Tapp!     

Tangan Naru sudah mencengkeram leher belakang Dex dan dia sibuk mengucapkan mantra-mantra sembari matanya terpejam.      

Zevo telah berhasil melepaskan lehernya dari cekikan Dex. Jangan remehkan tenaga Zevo sebagai iblis anak Pangeran Djanh. Bahkan, jika mau, dia bisa mematahkan tangan Dex yang sudah berubah warna menjadi kehijauan dengan urat-urat hitam. Tapi Zevo tidak mungkin malah mencelakai temannya sendiri, kan?     

Jovano bergerak dan memegangi kedua kaki Dex yang hendak melakukan serangan juga. Dia dan Zevo sekuat tenaga memegangi kaki dan tangan Dex meski harus berhati-hati agar tidak menyakiti Dex.      

Sementara itu, mantra dari mulut Naru masih terus meluncur deras sembari tangan kanan mencekal leher Dex dan tangan kirinya membentuk salah satu segel.      

Meski sudah ditahan oleh ketiga orang, namun tubuh Dex masih bisa terus menggeliat berusaha memberontak lepas. Melihat gelagat tidak benar tersebut, Naru terpaksa menggigit jari kirinya hingga berdarah dan memanggil Shikigami [1]dia.     

Pufft!     

Muncul sesosok lelaki tinggi berkulit kecoklatan dan berambut merah tua dengan cincin emas menyerupai segel ada di dahinya membentuk seperti mahkota.      

"Garuga! Tekan dia!" teriak Naru pada Shikigami dia.      

Lelaki tinggi itu pun mengerti perintah majikannya dan dia memegangi ubun-ubun Dex. Dari telapak tangannya muncul cahaya putih terang.      

"Angkat!" teriak Naru pada Garuga dan lelaki Shikigami tersebut menarik tangannya dan sebuah asap tebal ikut tertarik bersamaan dengan diangkatnya telapak tangan Garuga dari kepala Dex.      

Rupanya, mantra dari Naru yang disalurkan ke leher Dex, mendorong sesuatu yang merasuki Dex dan ditarik keluar dari kepala oleh Garuga, sang Shikigami.      

Sesuatu yang keluar itu pun mementalkan Garuga usai dia keluar dari kepala Dex.      

Garuga lekas bangkit untuk melindungi tuannya, Naru.      

Kini, asap tebal itu perlahan-lahan membentuk sebuah sosok.     

"Kyuubi!" teriak Naru tidak percaya. "Ternyata kau dalang dibalik hilangnya orang-orang yang berlibur di sini!"     

"Atas dasar apa kau mengganggu aku!" Kyuubi itu berteriak penuh dendam pada Naru. "Dan jangan seenaknya menyebut aku! Kau tak punya wewenang untuk itu, manusia hina!"      

"Kau akan menyesal sudah memanggil manusia hina pada kami!" Naru pun mulai melancarkan mantranya lagi, namun Kyuubi itu hanya terkekeh.      

"Aku memang lumayan lemah ketika berdiam di tubuh manusia, tapi jika dalam wujud asliku begini, kau tak punya kesempatan sama sekali, manusia hina!" Dan Kyuubi berbulu merah menyala itu pun menjulurkan ekor-ekornya untuk menyerang mereka semua.      

Jovano dan Zevo mulai menangkis cambuk dari ekor yang diarahkan ke teman-teman mereka, sementara Naru dibantu Garuga untuk memblokir serangan ekor Kyuubi.      

"Kalian harus tunduk di bawah kuasa aku, Yang Mulia Tobito! Aha ha ha ha! Matilah kalian para makhluk hina! Aku yang berkuasa di sini!" Kyuubi Tobito terus menyerang dengan kesembilan ekornya yang panjang dan besar berwarna merah terang bagaikan bara api.      

Zevo mengeluarkan kekuatan petir dia untuk membalas serangan Kyuubi Tobito.      

"Sialan! Apa kau anak dewa petir, heh?!" Kyuubi Tobito mendelik kesal pada Zevo.      

"Tidak! Aku adalah anak ayahku!" seru Zevo sambil berikan cambukan petir pada Kyuubi Tobito.      

Jovano merasa ini semakin kacau. Ia bertelepati pada Shiro. "Kak Shiro, tolong bawa Weilong juga!"     

Usai Jovano bertelepati demikian pada Shiro, tiba-tiba saja Kyuubi Tobito pun membuat ruangan menjadi sebuah tempat antah berantah.      

"Damn! Seperti dugaanku!" seru Jovano. "Dia melempar kita ke ruang ilusi!"     

Kyuubi Tobito tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Meski kau bisa menebak, memangnya kau bisa apa?"     

Jovano tersenyum. "Aku? Bisa ini sekarang!" Ia pun menyemburkan api hitam dia ke Kyuubi Tobito.      

Segera saja wajah Kyuubi Tobito pias dan secepatnya menghindar. Namun, meski berhasil menghindari api hitam dari Jovano, masih saja ada satu ekor dia yang terkena.      

"Arrgghhh!" Kyuubi Tobito meraung dan lekas mengambil tindakan, yaitu memotong ekor itu sebelum api hitam menjalar di semua tubuhnya.      

Dengan tatapan penuh amarah dan benci dendam kesumat pada Jovano, Kyuubi Tobito menggunakan suara serak dan dalam dia untuk bertanya ke Jovano. "Bagaimana kau bisa memiliki api neraka tersebut?"     

"Panggil aku Yang Mulia Jovano, maka aku akan memberitahu tentang itu." Jovano tersenyum jenaka. Jika di medan ilusi begini, dia akan bisa lebih leluasa menyerang lawan.      

Tetapi, tiba-tiba saja Garuga sudah maju dan hendak menyerang Kyuubi. Sayangnya, serangan itu ketahuan dan dengan satu ekornya saja, Kyuubi secara mudah membanting Garuga.      

"Huh! Kau Shikigami lemah ingin mencoba meretasku diam-diam? Hah! Kau butuh bertapa ribuan tahun dulu untuk bisa sejajar denganku!" pongah Kyuubi Tobito sembari menatap hina pada Garuga yang tergeletak di tanah dan sedang dibantu berdiri oleh Naru.     

Sedangkan Naru sendiri tidak menyangka bahwa dia akan berhadapan dengan sesosok monster rubah ekor sembilan yang cukup kuat. Ini harusnya kelas ayah dan para pamannya untuk menangani Kyuubi seperti ini.     

Ketika Kyuubi Tobito hendak menyerang lagi, Jovano sudah mendahului dengan semburkan api hitam dan juga cahaya nirwana secara bergantian.     

Kyuubi Tobito menghindari segesit yang dia mampu sembari berdebar-debar karena nyaris saja dia terpanggang serangan Jovano. "Bocah! Kau siapa?! Kenapa kau punya dua elemen itu?! Kau bukan Kami[2], kan?"     

"Bukankah sudah aku bilang, panggil aku Yang Mulia Jovano, maka akan aku beberkan apa yang ingin kau tau." Jovano menyeringai nakal.     

"Keparat Jovano!" teriak Kyuubi Tobito. Saat dia hendak memberikan serangan balasan, tiba-tiba terjadi distorsi ruang.      

Jovano tersenyum. Kemudian, muncullah Weilong dan duo Hybrid, Shiro dan Kuro. "Ehh? Kok ada kak Kuro?"     

Kuro tersenyum sombong. "Tentu harus ada aku agar semua lekas selesai." Kemudian dia menoleh ke Kyuubi Tobito. "Ehh? Ada bangsa dari Kak Kyuna di sini! Perlukah aku panggil Kak Kyuna?"     

"Jangan! Umm … kita saja." Jovano mencegah.      

"Apakah aku harus melawan rubah kecil sombong ini, Jo?" tanya Weilong, si naga putih mungil.      

"Kau naga kerdil berani mengatai aku?" Kyuubi Tobito geram pada Weilong.      

Segera saja, Weilong berubah bentuk menjadi naga raksasa. "Kau panggil apa aku tadi, hm?"     

"Kak Kuro, tolong bawa teman-temanku keluar dari sini dan … sembuhkan mereka." Jovano mengerling penuh makna ke Kuro.      

"Ugh, padahal aku ingin ikut bermain dengan rubah itu, tapi … okelah!" Lalu dia berteriak pada Weilong, "Paman, bawa yang lain keluar dulu!"     

"Baiklah!" Weilong pun membuka portal ruang dan Kuro membawa semua bocah kecuali Zevo dan Jovano dari sana. Bahkan Naru pun dibawa keluar bersama dengan Shikigami-nya.      

[1] Shikigami atau Shiki no Kami adalah istilah yang digunakan untuk roh yang dipanggil para Onmyouji. Shikigami digunakan untuk melindungi dan melayani tuan mereka, seperti konsep Barat tentang familiar penyihir. Shikigami bisa berwujud hewan atau manusia.     

[2] Kami (Jepang: ka mi) adalah roh, fenomena atau "kekuatan suci" seperti dewa yang dihormati dalam agama Shinto. Mereka bisa menjadi elemen lanskap, kekuatan alam, serta makhluk dan kualitas yang diekspresikan makhluk ini; mereka juga bisa terjadi dari roh orang mati yang dihormati. Banyak Kami dianggap sebagai nenek moyang kuno dari seluruh klan (beberapa nenek moyang menjadi Kami setelah kematian mereka jika mereka mampu mewujudkan nilai dan kebajikan Kami dalam kehidupan). Secara tradisional, pemimpin hebat atau sensasional seperti Kaisar bisa menjadi Kami.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.