Devil's Fruit (21+)

Kau Sebenarnya Apa?



Kau Sebenarnya Apa?

0Fruit 835: Kau Sebenarnya Apa?     
2

"Kak Kuro, tolong bawa teman-temanku keluar dari sini dan … sembuhkan mereka." Jovano mengerling penuh makna ke Kuro.      

"Ugh, padahal aku ingin ikut bermain dengan rubah itu, tapi … okelah!" Lalu dia berteriak pada Weilong, "Paman, bawa yang lain keluar dulu!"     

"Baiklah!" Weilong pun membuka portal ruang dan Kuro membawa semua bocah kecuali Zevo dan Jovano dari sana. Bahkan Naru pun dibawa keluar bersama dengan Shikigami-nya.      

Padahal teman-teman Jovano masih terkejut demikian rupa ketika melihat wujud raksasa Weilong.      

"Naga! Itu sungguh seekor naga!"     

"Aku tidak bermimpi, kan?"     

"Ya ampun, kupikir mataku sedang menipuku! Tadi ... ada naga kecil di pundak Jo dan lalu ... wuuss! Naga itu berubah besar!"     

Sayangnya, mereka tidak lagi bisa bicara banyak mengenai Weilong karena sudah dibawa keluar dari sana oleh Kuro.     

Sesampainya Kuro dan teman-teman Jovano di luar bidang ilusi Kyuubi Tobito, gadis hybrid itu menyeringai ke 8 teman Jovano. Menggunakan kekuatan magis hipnotisnya, si hybrid hitam pun menghapus ingatan teman-teman Jovano mengenai kejadian hari ini.     

Mereka semua pun pingsan di pelataran depan penginapan dan Kuro menjaganya sesuai permintaan Jovano.      

Namun alangkah herannya dia ketika Kuro melihat bahwa Naru dan Shikigami-nya masih berdiri tenang di sana, menatap Kuro penuh selidik. Bahkan sepertinya Naru tidak terpengaruh hipnotis si hybrid.      

"Hei, kau ... kenapa kau memandangiku seperti itu? Apakah kau tidak ingin tergeletak seperti teman-temanmu yang lain?" tanya Kuro sambil menyeringai nakal.      

Kening Naru semakin berkerut dan Garuga bersiap penuh waspada tanpa memalingkan tatapan ke Kuro, berjaga-jaga andai Kuro akan menyerang mereka. "Apa kau ini sebenarnya? Siluman ular?"      

"Huh?" Kuro miringkan kepalanya.      

"Apakah kau Amikiri[1]? Atau Nure Onna[2]?" tanya Naru penuh rasa waswas. Ia tidak mengira bahwa temannya, Jovano, memiliki hubungan dengan sosok seperti Kuro. Meskipun Kuro tidak menunjukkan wujud aslinya, namun indera ilahi Naru yang peka bisa mengetahui seperti apa Kuro sesungguhnya.      

"Hah?" Kuro masih bingung karena dia sama sekali tidak mengenal dua sebutan yang dialamatkan padanya.     

"Jangan-jangan ... kau keturunan ... Yamata no Orochi[3]?!" Wajah Naru kian pias. Jika benar Kuro adalah keturunan atau bahkan jelmaan Yamata no Orochi, maka dia takkan mempunyai kesempatan hidup jika Kuro menyerangnya.      

"Kau ini bicara apa, sih? Aku tak paham." Kuro letakkan dua tangan di pinggangnya, menatap heran ke Naru. Lalu tatapannya terarah ke Garuga. "Siapa dia? Kenapa penampilannya aneh? Hantu? Jin?"     

"Dia ... dia Shikigami-ku," ujar Naru masih dengan sikap waspada ke Kuro.      

"Kau sebenarnya kenapa, sih? Kenapa menatap sinis padaku? Kau ingin tau aku keturunan siapa?" Kuro masih berkacak pinggang.      

"Y-ya. Aku ingin tau." Naru menelan saliva-nya, mempersiapkan hatinya jika benar Kuro keturunan dari Yamata no Orochi yang sangat tersohor dalam legenda dan juga mitologi Jepang.     

"Aku adalah Kuro, anak dari Raja Naga Iblis Heilong dan Siluman Boa bernama Bai Mei. Apa kau mengenal kedua orang tuaku? Naga yang di dalam tadi ... yang berwarna putih ... dia adalah pamanku. Paman bungsuku yang hebat dalam kekuatan ilusi." Rupanya Kuro tidak menahan informasi apapun dari Naru. Meski harusnya dia merahasiakan itu, tapi ia merasa Naru berbeda dengan bocah kebanyakan.      

Setelah tadi Kuro yang kerap bingung menatap Naru, kini gantian Naru yang menatap heran ke Kuro dan matanya menyiratkan dia benar-benar tidak tau harus berkata apa.      

Raja Naga Iblis Heilong? Eksistensi macam apa itu?     

Siluman Boa bernama Bai Mei? Siapa pula itu?     

Naru bertatapan dengan Garuga dan karena mereka memiliki koneksi jiwa, mereka bisa saling tau bahwa mereka benar-benar tidak mengenal siapapun yang tadi disebutkan oleh Kuro.      

"Kau tidak mengenal kedua orang tuaku?" tanya Kuro pada akhirnya karena Naru hanya senyap tanpa jawaban.      

Naru terpaksa menggeleng. "Mungkin ... beda habitat."     

"Hm ... mungkin saja." Kuro mengangguk santai. "Oh ya, kenapa kau dan jin kamu tidak bisa aku hipnotis?" Ini yang menjadi rasa penasaran Kuro sejak tadi.      

"Aku ... aku memiliki indera ilahi." Naru menjawab.      

"Indera ilahi? Indera macam apa pula itu?" Kuro kerutkan dahinya.      

"Itu ... seperti sixth sense, indera keenam, namun lebih tajam lagi. Makanya bisa menjaga aku bisa tetap sadar pada ilusi atau hipnotis apapun." Naru gedikkan bahunya.      

"Ohh, begitu." Kuro manggut-manggut. "Lalu, harus aku bagaimanakan kamu agar kau lupa peristiwa tadi dan pingsan?" tanya si hybrid, begitu polosnya.      

Naru terkekeh. "Tidak perlu."     

"Hn?"     

"Kalau kau ingin aku lupa kejadian barusan, kau tak perlu repot-repot melakukannya, karena aku tidak bermaksud berkoar-koar membongkar kejadian tadi. Mungkin hanya menceritakan pada keluargaku saja." Naru terkekeh. "Karena aku harus melaporkan hasil di sini pada mereka."     

"Tapi ..."     

"Tenang saja, keluargaku bukan jenis yang bermulut sumur. Mereka sama sepertiku, memiliki indera ilahi dan biasa membasmi yokai jahat yang mencelakai manusia."     

Kuro berpikir sejenak. "Jadi ... kau takkan mengekspos kami?"     

"Tidak perlu, kecuali pada keluargaku."     

"Tidak bisakah keluargamu tidak perlu tau? Misal kau cukup katakan pada mereka bahwa kau sudah berhasil menangani rubah ekor sembilan tadi."     

Naru menggeleng. "Tidak bisa begitu. Mereka pasti butuh mengetahui caraku menumpas siluman Kyuubi itu, apalagi itu adalah kyuubi, sosok yang sangat kuat dan tidak sembarang onmyouji bisa menanganinya. Mereka tidak akan percaya aku bisa menumpas Kyuubi sendirian bersama Garuga."     

Kuro mendesah berat. "Tapi ... ini akan buruk bagi Jovano jika kami ketahuan, meski oleh keluargamu."     

"Jika kalian tidak mencelakai manusia, tidak berbuat jahat pada manusia, keluargaku tidak akan memburu kalian, apapun jenis kalian." Naru menambahkan. "Jangan khawatir. Meski aku juga akhirnya tau kekuatan Jovano dan Zevo, tapi rahasia mereka aman bersamaku."      

"Lalu?"     

"Mungkin aku hanya akan katakan pada keluargaku bahwa aku dibantu seekor naga raksasa yang tiba-tiba muncul dan aku terpukul pingsan sehingga tidak tau bagaimana naga itu bertarung dengan Kyuubi. Bagaimana dengan itu?"     

Kuro berpikir lagi dan berkata, "Meski aku tidak suka kebohongan, tapi kata Mama ... kebohongan untuk kebaikan banyak orang itu tidak akan menjadi dosa, jadi ... baiklah, kupikir yang itu saja kau lakukan demi Jovano dan Zevo, yah!"     

"Oke, tidak masalah." Naru mengangguk setuju. "Omong-omong, tidak bisakah aku masuk lagi ke dalam sana meski hanya untuk menonton saja?" Jujur saja, dia sangat ingin mengetahui bagaimana pertempuran antara naga melawan kyuubi, karena seperti yang dia ketahui, kebanyakan para kyuubi merupakan sosok siluman yang sangat kuat. Mereka bukan sekedar kitsune biasa, namun telah menumbuhkan kesembilan ekor yang mewakili seberapa kuat mereka.     

"Sebentar aku tanyakan dulu pada Jovano." Si hybrid hitam berkirim telepati dengan Jovano menggunakan anting khususnya sejenak. Ia diam sejenak untuk menunggu jawaban dari Jovano.      

[1] adalah yokai air yang bisa hidup di darat dan terbang di udara. Wujudnya: memiliki kepala seperti burung camar, ekor ular dan capit lobster, dan dia tidak menyerang manusia.     

[2] adalah yokai mirip amfibi berkepala wanita dan bertubuh ular, cakar panjang, taring panjang dan rambut juga panjang dan indah.     

[3] adalah bijuu (monster berekor yang berkekuatan besar) berbentuk ular, punya mata merah darah, 8 ekor, 8 kepala.     

Kyuubi pun juga termasuk bijuu. Namun Kyuubi lebih kuat dari Yamata no Orochi karena ekor Kyuubi berjumlah 9.     

Dalam Bijuu, semakin banyak jumlah ekor, maka makin besar chakra (tenaga) mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.