Devil's Fruit (21+)

Akhir Dari Huru-Hara Mistis



Akhir Dari Huru-Hara Mistis

2Fruit 837: Akhir Dari Huru-Hara Mistis     3

"Baiklah, aku akan mulai sekarang. Kau bisa berdoa apapun detik ini." Jovano pun memunculkan api hitam dia yang berkobar besar di atas telapak tangan kiri.     

"Tunggu, Jo!" King Zardakh tiba-tiba muncul.     

Betapa kagetnya mereka yang di dalam ruang ilusi tersebut mendapati adanya si kakek masokis, muncul begitu saja.      

"Opa! Apa yang Opa lakukan di sini?" tanya Jovano keheranan.      

"He he ... Kebetulan Opa ini hendak menemui kamu, tapi kau tak ada dan Opa mendeteksi kau di sini, maka di sinilah Opa tampanmu ini berada." King Zardakh melancarkan narsisnya.     

Yang lain segera memutar bola mata mereka, sedangkan Jovano terkekeh geli. "Opa hebat juga bisa melacak aku di sini."      

Hidung King Zardakh mendadak mengembang sambil dia berkata, "Melacak hal beginian tentu seperti menatap telapak tangan Opa sendiri. Apalagi Opa mencium aura Weilong pula. Halo, Weilong." Sang Raja menyapa si naga mungil di bahu Jovano.      

"Huh!" Weilong palingkan pandangan ke arah lain dengan sikap sengit. Dia masih kesal karena ditangkap dan dipenjarakan oleh King Zardakh di alam Schnee dalam jangka waktu yang lama.      

"Begitulah Weilong jika sedang malu-malu," cetus King Zardakh.      

"Tidak!" seru Weilong sambil melotot gahar ke King Zardakh. Sang raja hanya terkekeh kecil.      

"Opa, apa tujuan Opa ke sini sebenarnya? Jangan gunakan kalimat bahwa Opa merindukan aku. Kita tau itu terlalu hiperbolis, Opa." Jovano mengerling nakal ke kakeknya.      

"Baiklah, baiklah, Opa memang susah berkilah banyak di hadapan kamu, Jo." King Zardakh menyerah. "Opa ingin itu." Ia menunjuk ke Kyuubi Tobito yang berada di dalam sangkar petir.      

"Dia?" tanya Jovano. "Kenapa?"      

"Yaahh ... Kau tau sendiri, kan Jo ... Opa kamu ini ... penyuka makhluk-makhluk unik dan ingin mengoleksi apapun itu." King Zardakh akhirnya mengaku. "Seperti Weilong, dia unik sekaligus imut." Sang raja melirik ke naga putih di bahu Jovano.     

"Huh!" Weilong mendengus keras sembari buang pandangan dari King Zardakh.      

Kyuubi Tobito yang mengetahui dirinya diminati oleh entitas tinggi seperti King Zardakh, tentu saja sangat gembira. Selain dia bisa tetap hidup, dia juga bisa menyembuhkan dirinya karena satu ekornya sudah dia potong demi menebas penjalaran api hitam sebelumnya dari Jovano.      

Wajah riang Kyuubi Tobito tampak jelas. "Bawalah aku, raja! Bawalah aku!" Dia mulai menjilat. Ia hanya mengira-ngira saja bahwa King Zardakh sosok kuat dan bisa jadi merupakan seorang raja. Itu karena mana ada sosok lemah yang bisa muncul begitu saja di dunia ilusi dia?     

"Huh! Kucing tak tau diri." Weilong menghina Kyuubi Tobito.      

"Ggrrhhhh! Aku bukan kucing! Aku Kyuubi! Kyuubi! Jangan samakan derajat aku dengan si kucing jelek ekor dua itu! Jangan samakan aku dengan Nekomata (monster/iblis bijuu berbentuk kucing dan berekor 2)!" teriak Kyuubi Tobito tidak terima.      

Hirarki kekuatan para bijuu sudah jelas dan ia berada di puncak tertinggi. Mana mau dia disejajarkan dengan si ekor 2?      

Weilong menatap remeh ke Kyuubi Tobito. "Hei, bodoh! Apa kau kira kau akan bersenang-senang menjadi hewan tangkapan dia?" Ia menunjuk ke King Zardakh yang berdiri melipat kedua tangannya di depan dada, penuh akan kebanggaan.      

"Huh!" dengus Kyuubi Tobito. "Setidaknya aku masih bisa hidup!"      

"Hah!" Tawa sumbang Weilong berkumandang penuh sarkas. "Ya, kau akan tetap hidup hingga kau sampai memohon untuk mati saja nantinya."      

"Terserah!" Kyuubi Tobito tidak terlalu menggubris ucapan Weilong. Bagi dia, hidup dalam waktu lama adalah yang ingin dia capai. Semakin lama dia hidup, semakin dia akan bisa meningkatkan kekuatan. "Raja, bawalah aku sekarang."      

King Zardakh menoleh ke Kyuubi Tobito. "Sepertinya kau tidak sabar ingin ikut denganku." Lalu Beliau beralih ke cucunya. "Jo, boleh aku bawa dia sekarang?"      

"Asal tidak Opa lepaskan dia atau sampai terlepas ke dunia manusia, karena dia sangat berbahaya bagi manusia." Jovano memberikan jawaban.      

"Deal! Opa akan jadikan dia penghuni salah satu alam Opa." Dan setelah mengucapkan itu, King Zardakh dengan mudah membuka penjara petir dan menghisap Kyuubi Tobito yang besar ke dalam salah satu alamnya. "Terima kasih, Jo. Lain kali, kalau ada monster unik seperti dia, segera hubungi Opa, yah!"      

Jovano belum sempat menjawab ketika kakeknya sudah menghilang dari sana dan ruang ilusi itu pun bubar secara otomatis setelah Kyuubi Tobito tidak lagi ada di situ.      

Mereka pun muncul di dalam sebuah penginapan bobrok yang jauh dari keadaan semula. Rupanya, penginapan bobrok itu adalah kondisi sebenarnya dan disulap menjadi bagus atas kekuatan ilusi Kyuubi Tobito sebelumnya.      

Dan Jovano yakin sosok orang yang mereka temui saat itu sebagai pemegang kunci penginapan, bisa jadi itu adalah budak dari Kyuubi Tobito.      

Pantas saja perasaan tak nyaman Jovano dan Zevo di malam pertama menginap tidak hilang meskipun mereka sudah memagari penginapan menggunakan array milik Jovano. Karena sesungguhnya makhluk itu justru ada di dalam penginapan itu sendiri dan bahkan mewujud sebagai penginapan!      

Menyadari mereka sudah jatuh dalam perangkap seekor yokai bijuu yang sangat kuat, Jovano sangat bersyukur dia dan teman-temannya masih bisa selamat, bahkan bisa merebut Dex dari kuasa makhluk itu.      

Ketika mereka muncul, teman-teman Jovano dan Zevo masih pingsan di pelataran depan penginapan bobrok. Namun, Naru masih berdiri di sana bersama Kuro. Shikigami dia, Garuga, sudah disimpan kembali.     

"Naru ..." Jovano mendekati temannya yang merupakan onmyouji muda.      

"Tenang saja, Jo. Aku takkan membuka rahasia kalian." Naru seolah tau apa yang ingin dikatakan oleh Jovano.     

Putra sulung Andrea pun tersenyum lebar dan menepuk bahu Naru. "Aku lega mendengarnya. Dan aku percaya kau bisa dipercaya. Sebelumnya, aku minta maaf karena menutupi ini darimu."      

Naru balas senyuman Jovano dan berkata, "Semua orang pasti memiliki rahasia mereka masing-masing."      

Jovano mengangguk. Lalu dia menoleh ke Kuro. "Terima kasih, Kak Kuro. Kakak sudah membantu menjaga mereka dan menghilangkan memori bagian itu dari otak mereka."      

"Jangan khawatir, Jo! Itu hal mudah!" Kuro acungkan ibu jarinya disertai senyum manis.      

"Ayo kita pulang." Shiro mengajak saudara kembarnya.      

"Ughh ... Padahal masih ingin bersama Jo lebih lama." Kuro mengerang. "Jo, kau tidak ingin bergabung dengan kami di Chiba?"      

Jovano menggeleng. "Lain kali saja, Kak."      

"Kau tidak ingin menawarkan itu ke teman-teman kamu? Siapa tau mereka ingin ke Chiba." Kuro masih mencoba membujuk Jovano.      

"Coba nanti aku tanyakan mereka mengenai itu. Jika mereka setuju, aku akan mengabari kalian." Jovano mengangguk.     

"Baiklah, kami akan menunggu kabar darimu!" Kuro pun mengerling jenaka dan beralih ke saudara kembarnya. "Hei, ayo kita kembali. Mama pasti sudah menunggu."      

"Paman ..." Shiro mengulurkan tangannya ke Weilong.      

"Aku ingin di sini dulu dengan bocah ini," sahut Weilong. "Aku harus menjaganya karena dia ini ceroboh!"      

Akhirnya, Weilong ditinggalkan bersama Jovano, sementara duo hybrid menghilang.     

.     

.     

Di alam lain, Kyuubi Tobito menjerit parau ketika dia ditempatkan di alam Schnee. "Kenapa sekelilingku hanya salju dan es saja?! Ini dingin sekali, brengsek!!! Keluarkan aku dari sini!!!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.