Devil's Fruit (21+)

Bocah Lelaki Pendamba Gadis Berbikini



Bocah Lelaki Pendamba Gadis Berbikini

1Fruit 838: Bocah Lelaki Pendamba Gadis Berbikini     0

Setelah kejadian mistis bersama Kyuubi Tobito, kelompok Jovano dan teman-temannya kembali bersenang-senang menikmati liburan mereka di Kota Hakui.     

Tidak ada yang ingat sama sekali apa yang terjadi sebelumnya, kecuali tentu saja Jovano, Zevo, dan Naru yang tidak bisa dihipnotis.      

Sedangkan bagi Dex yang hampir menjadi mangsa pertama dari Kyuubi Tobito, dia hanya merasa heran seperti ada yang menghilang dari otaknya.      

"Kenapa, Dex? Ada apa, bro?" tanya Jovano ketika mereka baru saja menyusuri sepanjang pantai yang memang sangat panjang dan bergantian menyetir mobil. Kini mereka tengah berhenti di sebuah kedai es krim dan menikmati berbagai rasa es krim.     

"Aku ... seperti ada yang hilang dari ingatanku, Jo, tapi entah apa itu." Dex mencoba mengingat-ingat. Dahinya berkerut dan terus merasa penasaran.      

Jovano menepuk bahu Dex dan berkata, "Sudahlah, tidak perlu capek-capek mengingat yang tidak penting. Nikmati saja apa yang tersaji di depan mata sekarang." Saat ini yang lain sedang sibuk dengan mobil Jovano dan mobil Zevo, sementara dua orang ini duduk di tanggul buatan.     

"Tapi ini ... ini rasanya akan membuatku sedih jika kehilangan ini, Jo." Dex menoleh ke Jovano.      

"Baiklah. Tentang apa?" Jovano tau Dex orang yang akan terus mencari sampai ketemu.     

"Sepertinya aku mengingat seorang perempuan." Dex memejamkan mata berusaha mengingat.      

"Perempuan?" Jovano malah terheran, karena jika itu mengenai Kyuubi Tobito, bukankah monster rubah ekor sembilan itu bergender lelaki? Kenapa bisa diingat Dex sebagai perempuan?     

"Iya, Jo! Sepertinya aku pernah berkencan dengan perempuan yang amat sangat cantik dan seksi! Aku tidak bohong! Dan ini sepertinya bukan mimpi! Ini nyata!" Dex bersikeras.      

Jovano berbicara dengan Weilong yang sejak tadi berada di bahunya menggunakan telepati. Namun, hanya dia, Zevo dan Naru yang bisa melihat Weilong. Ohh, mungkin onmyouji lainnya juga bisa. Entahlah.      

"Paman Wei, bagaimana menurutmu?" tanya Jovano sambil melirik ke bahunya.     

"Sepertinya rubah ingusan itu masuk ke otaknya menggunakan wujud perempuan untuk memikat temanmu." Weilong menyahut.      

"Paman, apakah berbahaya kalau dia teringat kepingan mimpi dia dengan Kyuubi Tobito?" Jovano waswas mengenai ini.      

"Tidak, sepertinya tidak. Oke, aku yakin tidak berbahaya. Bilang saja padanya bahwa itu hanya mimpi dia saja, dan memang kenyataannya demikian," ucap Weilong acuh tak acuh.      

"Jo, apa kau mendengarkan aku, bro?" tanya Dex beberapa kali sambil mengguncang pelan lengan Jovano.      

"Ohh, ah ... ya, Dex." Jovano tidak mengira dia malah hilang konsentrasi di alam nyata gara-gara bertelepati dengan Weilong.      

"Kau melamun apa, sih?" tanya Dex sedikit curiga.      

"Aku?" Jovano malah bertanya. "Umm ... aku hanya sedang memikirkan panda lucu yang aku temui di mimpi." Ia secara gesit menjawab demikian.      

"Panda? Kenapa panda?" tanya Dex.      

"Yah, jangan tanyakan padaku, Dex. Tanya ke pandanya saja, kenapa dia malah yang masuk ke mimpiku, dan bukan seorang gadis molek, ha ha ha ... sepertinya aku tidak seberuntung kau, Dex!"      

Mendengar jawaban Jovano, Dex perlahan mulai menata pikirannya dan bertanya-tanya sendiri, jangan-jangan beberapa mimpi pertemuan dia dengan seorang gadis cantik nan seksi, itu sungguh hanya merupakan mimpi seperti yang diucapkan Jovano.      

Memang, karena penginapan mereka sebelumnya yang merupakan hunian Kyuubi Tobito hancur porak poranda, Jovano dan Zevo membawa teman-teman mereka yang masih pingsan kala itu mencari penginapan lain.      

Namun, karena tidak juga menemukan penginapan yang masih kosong, akhirnya mereka tidak punya pilihan lain selain "memperbaiki" penginapan rusak tersebut.      

Dengan kekuatan magis Zevo yang besar, dia berhasil membuat bangunan penginapan yang lebih besar dan lebih baik dari bangunan sebelumnya. Dia merancang lima kamar dan semua kamarnya memiliki kamar mandi dan semuanya dilengkapi fasilitas yang akan membuat mereka nyaman.      

Mengenai game console milik Jovano dan Zevo yang hancur akibat pertarungan awal dengan anak buah Kyuubi, Jovano menggunakan kekuatan teleportasi dia untuk membeli game serupa di toko.     

Setelah semua siap sedia dan lengkap segalanya, barulah dia membangunkan teman-temannya dan semua bocah tampak linglung pada awalnya.      

Kembali ke Dex yang mulai berpikir bahwa dia hanya bermimpi saja mengenai gadis cantik seksi itu dikarenakan ucapan Jovano, ia kini tidak lagi ingin membicarakan mengenai gadis itu lebih larut karena akan dianggap mesum atau gila jika diteruskan.      

Karena ... yang dia alami dengan "gadis cantik nan seksi" di mimpi itu ... adalah hal yang biasa dilakukan oleh orang yang sudah berusia dewasa dan sudah berumah tangga. Paham, kan? Dex akan malu berat andaikan Jovano nanti akan bertanya memangnya dia dan gadis itu melakukan apa saja.      

Tidak, tidak, ini terlalu memalukan.      

Oleh karena itu, akhirnya Dex mengubur kenangan itu dalam-dalam saja agar tidak dianggap mesum level tinggi. Itu hanyalah merupakan mimpi basah biasa, untuk apa diceritakan pada teman?     

Rupanya, taktik Jovano untuk menghentikan rasa penasaran Dex berhasil.      

"Jo! Dex! Sedang ngobrol apa? Sepertinya asik!" Taka mendekat setelah memarkirkan mobil Jovano di dekat tunggul buatan.      

"Tsk! Kenapa kau serba ingin tau, sih?" Dex mendecih berlagak kesal.      

"Ha ha! Kenapa kau sengit begitu, Dex? Hayo, pasti obrolan mesum, nih!" Taka memang paling getol bila menggoda Dex. Pria bule Amerika itu gampang berwajah merah jika sedang malu.     

Dan saat ini Dex memang merah padam yang membuat Taka makin curiga dan tertawa keras. Sedangkan Jovano hanya terkekeh melihat tingkah polah teman-temannya.      

Dia tidak menyesal berlibur dengan mereka semua dan tidak ikut serta liburan bersama keluarganya seperti biasa. Jovano akan memiliki kenangan istimewa dengan teman-temannya ini.      

Memang benar yang dikatakan salah satu temannya, bahwa liburan ini harus menjadi liburan paling tidak bisa dilupakan oleh mereka.      

Yah, meskipun itu hanya berlaku bagi Jovano, Zevo dan Naru saja yang masih memiliki memorinya, baginya ... itu sudah yang terbaik tidak membiarkan yang lain memiliki kenangan tersebut, karena kenangan itu pasti menyeramkan dan aneh bagi mereka.      

Lebih baik mereka lupa daripada menjadi sebuah trauma seumur hidup.      

Di hari kesepuluh di Hakui, tiba-tiba saja Zac dan Stan ingin berlibur di pantai yang banyak terdapat para gadis berpakaian bikini.     

"Ayolah! Kita cari pantai yang seperti itu, oke?" Zac mengerang memohon.      

"Dasar mesum!" ejek Aoki.     

"Hei, usia seperti kita ini sah-sah saja ingin melihat wanita berbikini. Itu kan memang naluri kita sebagai lelaki muda!" elak Zac tidak ingin dikatakan mesum.      

"Benar! Kita sudah berada di sini cukup lama, dan liburan masih ada sekitar 20 hari lagi. Apa salahnya menjajal pantai lain yang lebih hot!" Stan membela ide Zac.      

Jovano dan Zevo saling menoleh dan mereka tidak berdaya selain mengiyakan kemauan kedua bocah mesum tadi.      

"Ayolah, guys! Namanya liburan musim panas itu yah membuat mata beristirahat setelah melihat rumus dan pelajaran selama berbulan-bulan dengan cara datang ke pantai penuh akan gadis berbikini!" Zac menambahkan.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.