Devil's Fruit (21+)

Talent House Adora



Talent House Adora

1Fruit 856: Talent House Adora      2

"Apakah aku perlu mengundang teman-teman aku untuk masuk ke sana?" tanya Ivy.      

"Boleh aja kalo Ivy gak keberatan. Kalau Ivy tidak mau undang juga gak apa. Nanti biar Mama dan yang lainnya akan menyebar promo dan iklan mengenai Adora."      

Ivy mengangguk disertai wajah datar. "Oke." Dan di dalam hati si putri sulung memang tidak ada keinginan untuk mengundang teman-teman dia. Biar saja sang ibu yang susah payah mengurus tentang itu.      

-0-0-0-0-      

Maka, Talent House Adora pun mengadakan peresmian, dipimpin Andrea dan Myren dan dihadiri semua anggota Tim Blanche, kecuali Keluarga Noir dan Sabrina, serta para naga dan si rajawali angin.      

Ivy diminta ikut juga untuk menggunting pita bersama Andrea dan Myren, karena ide adanya Adora juga karena Ivy.      

Peresmian Talent House Adora juga diliput beberapa televisi nasional dan televisi swasta.      

Setelah pengguntingan pita, semua orang yang hadir pun bisa masuk ke dalam gedung.      

Para wartawan bergantian bertanya pada Andrea mengenai program sanggar yang dia adakan. Nyonya Cambion menjelaskan dengan baik apapun yang ditanyakan padanya sekalian dia berpromosi melalui siaran televisi tersebut.      

Di dalam, orang-orang kagum melihat banyaknya peralatan dan sarana penunjang yang tersedia.      

"Talent House Adora ini ada 3 divisi." Andrea menerangkan pada wartawan. "Divisi cosplay, divisi suara, dan divisi dance."      

"Nyonya, kenapa cosplay?" tanya salah satu wartawan.      

Andrea tersenyum dahulu sebelum menjelaskan. "Di Jepang ini, hal yang populer adalah anime. Bahkan, orang luar negeri jika memikirkan Jepang, anime adalah pemikiran yang sering keluar pertama kali di benak mereka. Yah, katakanlah 5 hal terpopuler dari Jepang, anime pasti ada di sana. Maka dari itu, anime bisa dikatakan mewakili Jepang, dan membuat budaya pop Jepang lebih dikenal di mata dunia, berkat anime. Maka dari itu, budaya cosplay selalu berkaitan dengan anime. Maka, tidak salah jika saya membuat komunitas untuk orang-orang penyuka cosplay untuk berkarya lebih baik lagi."      

"Berkarya lebih baik lagi? Maksudnya bagaimana, Nyonya?" Wartawan lain ganti bertanya.      

"Di sini, kami tidak hanya sekedar ber-cosplay, lalu sudah begitu saja. Tidak! Di sini, selain kami akan mengajarkan cara ber-cosplay, kami juga akan sering membawa anggota kami mengikuti exhibisi-exhibisi mengenai cosplay dan juga lomba cosplay. Jangan salah, dewasa ini, cosplay juga bisa menjadi mata pencaharian jika diseriusi." Andrea menjawab.     

"Jadi, Anda ingin anggota Adora ini nantinya bisa menghasilkan uang dengan cosplay mereka, begitu?" Wartawan lain lagi bertanya.      

"Kami tidak akan memaksa jika mereka tidak ingin. Misalkan mereka hanya ingin just having fun saja dalam cosplay, yah kami hargai dan tidak paksa mereka. Tapi kami tentu akan support berbagai cara bagi anggota yang ingin lebih serius dalam bidang ini." Andrea menjawab sembari tersenyum.      

"Ini juga ada divisi suara. Apa itu, Nyonya?"      

Andrea sudah mengajak para wartawan ke lantai dua, tempat divisi suara berada. "Ini juga berkaitan dengan anime tadi. Divisi suara terdiri dari sub-divisi seiyuu dan sub-divisi penyanyi soundtrack anime."      

"Apakah Anda ingin memasukkan mereka nantinya ke perusahaan yang memang menangani seiyuu dan penyanyi soundtrack anime?"      

"Yah, itu harapan kami!" Andrea mengangguk antusias. "Itu yang kami inginkan. Karena di sini akan diajarkan bagaimana menjadi seiyuu atau pengisi suara dan bagaimana cara bernyanyi. Siapa tau ada PH yang mengetahui talenta mereka dan menariknya ke sana, alangkah suatu hal yang menggembirakan bagi semua orang, kan?"      

"Jadi, di sini bisa dikatakan penciptaan bibit-bibit baru, begitu Nyonya?"      

"Bukan penciptaan bibit-bibit baru," koreksi Andrea. "Tapi pembimbingan bibit-bibit baru yang siapa tau nantinya akan menjadi orang sukses di bidang tersebut."      

"Seperti bidang penyanyinya juga, Nyonya?"      

"Ya, apalagi bidang itu," sahut Andrea. "Karena, siapa tau dengan talenta bagus anggota kami di bidang menyanyi, dia tidak hanya berpotensi menjadi penyanyi soundtrack anime, melainkan juga berpotensi menjadi penyanyi pop atau rock di Jepang. Bermimpi tinggi tidak ada salahnya."      

"Rasanya aku ingin mengirimkan anak-anakku ke sini saja daripada mereka hanya sibuk menonton anime dan menyanyi sembarangan di rumah lagu-lagu anime." Salah satu wartawan berceletuk.      

"Yah, benar. Kirim saja mereka ke sini, Pak! Daripada mereka malah ke sana ke mari yang tidak jelas apakah berguna atau tidak untuk mereka, masukkan saja mereka ke Adora untuk mendapatkan pelatihan yang sesuai dengan minat mereka."     

Ketika mereka tiba di lantai 3, wartawan mengajukan pertanyaan, "Lantai ini untuk divisi apa, Nyonya?"      

"Untuk divisi dance," jawab Andrea. "Di sini, akan ada pelatih khusus dance modern ala K-Pop."      

"Kenapa Anda membidik dance ala K-Pop? Mengapa K-Pop."      

"Karena hal itu sedang jadi tren, sedang marak di banyak belahan dunia ini. Tidak bisa dipungkiri, budaya K-Pop sudah menjadi sebuah budaya yang diminati banyak anak muda. Dan banyak juga dari mereka yang belajar dance K-Pop. Apa salahnya kami juga menyediakan tempat untuk minat mereka, siapa tau dengan kami memberikan fasilitas dan pelatihan, serta dukungan promosi dari kami, anggota kami bisa dilirik oleh para agensi bagus di bidang tersebut? Siapa tau ada PH dari Korea Selatan yang melirik talent kami dan menarik dia ke sana?"      

"Nyonya, tindakan Anda memang terpuji. Saya salut dengan pemikiran Anda akan tempat hebat ini," puji salah satu wartawan yang disetujui wartawan lainnya.      

Andrea tertawa kecil. "Saya hanya ingin melakukan yang terbaik untuk anak muda di sini, agar apapun kegiatan mereka, semuanya positif dan berguna."      

"Nyonya, kenapa Anda begitu awet muda? Kecantikan Anda seolah tidak berubah." Wartawan lain menyeletuk demikian membuat rekan lainnya pun menyadari itu dan mereka menatap takjub pada Andrea.      

Sekali lagi Andrea tertawa kecil dan menjawab, "Ha ha, kalian ini bisa saja. Saya hanya melakukan perawatan biasa ke diri saya, makan makanan yang baik, banyak konsumsi sayuran dan buah-buahan, serta beristirahat yang cukup serta memperbanyak pikiran positif untuk kesehatan mental dan jiwa, sehingga itu mengalir ke seluruh tubuh dan membuat saya bagaikan awet muda."      

Wartawan hanya merespon dengan: "Aahh ... Ternyata demikian."      

"Ha ha, ayolah, jangan bicarakan saya. Bicarakan Adora saja." Andrea berkelit agar wawancara ini hanya tentang Adora, tidak melebar kemana-mana.      

Lalu, wartawan pun melihat fasilitas di berbagai ruangan. Mereka berdecak kagum karena semua disediakan oleh pihak Andrea.      

"Nyonya, apa tidak sebaiknya Anda mendirikan perusahaan agensi saja untuk mencetak banyak idol muda nantinya?"      

"Tidak. Untuk saat ini, kami hanya ingin membantu para talenta muda berkarya sesuai minat mereka saja sembari kami mencarikan kesempatan lebih besar bagi mereka untuk mengembangkan kemampuan mereka ke jenjang lebih tinggi. Itu saja dulu. Entah jika beberapa tahun lagi kami berubah pikiran dan mendirikan agensi sungguhan. He he ..."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.