Devil's Fruit (21+)

Ivy as Hell Girl



Ivy as Hell Girl

3Fruit 869: Ivy as Hell Girl     
0

Di Adora, di divisi cosplay, Ivy bagaikan ratunya. Selain dia sangat pintar berdandan untuk keperluan cospaly, tubuhnya juga menunjang. Tubuh Ivy bukan jenis jangkung, namun agak pendek dan ramping. Ini menjadikan Ivy sangat sesuai jika ber-cosplay menjadi lolita dan berbagai karakter dark dan misterius di anime. Ia tidak suka memerankan karakter ceria.      

"Ivy, apa kau akan ikut ke festival cosplay anime akhir pekan besok?" tanya salah satu anggota Adora pada Ivy.      

"Hm." Ivy menggumam sambil mengangguk sebagai jawaban singkat.      

"Kau nanti akan cosplay jadi siapa, hime?" tanya yang lainnya. Mereka semua adalah lelaki dan senang berada di dekat Ivy yang cantik meski harus berhati-hati pada Gavin yang galak. Namun, karena saat ini Gavin tidak ada di dekat Ivy, mereka mulai menggunakan kesempatan itu untuk mendekati Ivy.      

"Ai Enma." Ivy menjawab singkat.      

"Wuaahh! Ai Enma dari anime Jigoku Shoujo?"     

"Jigoku Shoujo? Hell Girl? Wow!"     

"Pasti Ivy akan sangat hebat jadi Ai Enma, dia punya vibe Ai Enma!"     

"Hime pasti sangat cantik melebihi Ai Enma!"     

Banyak orang segera memuji Ivy bahkan sebelum dia berdandan ala Ai Enma itu sendiri.      

Dandanan untuk cosplay sebagai Ai Enma sangat mudah. Cukup memiliki rambut panjang, hitam, dan lurus, dengan poni bagai sapu yang tebal ... dan itu semua sudah dimiliki oleh Ivy, kemudian juga membutuhkan mata merah dan besar ... dan itu lagi-lagi sudah dimiliki Ivy tanpa dia repot-repot memakai lensa kontak, bermuka pucat namun cantik dan memakai kimono. Itu saja.      

Sepertinya mereka benar, bahwa Ivy memang akan cocok memerankan si Hell Girl, Ai Enma. Selain penampilan fisik yang serupa, vibe yang dimiliki Ivy juga mirip dengan tokoh Ai Enma.      

Ketika Gavin muncul di ruangan itu, para lelaki yang mendekat pada Ivy segera menjauh, menyingkir sebelum Gavin mengomel ke mereka. Meski Gavin masih dinilai bocah cilik, namun jika mengomel tidak tanggung-tanggung, dan bahkan berani menantang berkelahi.      

Andrea harus sering-sering menasehati Gavin agar tidak sampai melukai para anggota Adora. Ia tidak ingin Adora jadi buruk hanya karena masalah temperamen sang mister bucin kecil.      

Jovano sesekali akan datang ke Adora hanya untuk iseng saja, tidak benar-benar mendaftar menjadi anggota di sana. Namun, kedatangan Jovano selalu ditunggu banyak gadis muda yang memuja dia, baik secara diam-diam atau terang-terangan.      

Hal ini juga mengesalkan bagi Ivy. Dia kerap menatap tajam para gadis muda yang hendak mendekati kakaknya. Biasanya, jika Ivy sudah begitu, para gadis muda itu takut dan memilih urung mendekati Jovano dan hanya akan bergerak ketika Ivy tidak ada di sekitar Jovano.      

Vargana dan Voindra juga ikut bergabung dengan Adora. Vargana bergabung di divisi suara, sedangkan Voindra di divisi dance. Mereka ikut Adora bukan karena ingin berkarir di sana melainkan hanya menyalurkan hobi saja.      

Voindra enggan masuk ke divisi cosplay meski sebenarnya dia pantas di sana karena dia sangat cantik jika berdandan ala cosplay. Apalagi cosplay karakter ceria, sangat cocok. Namun, Voindra tidak mau karena akan bertemu Ivy dan Gavin, dan hal itu hanya akan menyakitkan mata dan hati saja baginya.      

Bocah itu memang menyukai Gavin sejak mereka di Alam Schnee. Sayangnya, Gavin tidak merasakan apa yang dirasakan Voindra dan malah tergila-gila pada Ivy, yang menjadikan Voindra menjadi patah hati.      

Namun, karena dukungan kakak dan anggota Blanche lainnya, Voindra mulai bisa menerima jika Gavin tidak menyukai dia, meski untuk menatap pemandangan Gavin sedang menempel ke Ivy itu tetap saja menyebalkan.      

Maka dari itu, Voindra memilih divisi lain saja daripada bertemu dengan Gavin dan Ivy. Ayah dan ibunya sudah sering menasehati dia untuk tidak bertengkar atau ribut dengan saudara sendiri hanya karena masalah asmara.      

-0-0-0-0-     

"Ivy, besok kau akan cosplay apa untuk acara festival cosplay anime di Ikebukuro?" tanya Gavin ketika dia berada di ruang makan pagi itu sebelum berangkat sekolah.      

"Ai Enma." Ivy menjawab singkat lalu memakan roti berisi perkedel kornet-nya.      

"Ai Enma dari Hell Girl? Jigoku Shoujo?" Gavin memastikan.      

Ivy mengangguk sambil mengunyah rotinya.      

"Kalau begitu, aku yang jadi Ren Ichimoku, yah!" Gavin bersemangat. Tokoh karakter yang disebut oleh Gavin tadi sering dipasangkan dengan Ai Enma di berbagai fanart.      

"Tidak mau." Ivy secara cepat menjawab.      

"Ehh? Kenapa tidak mau?"     

"Kak Jo saja."     

Jovano yang sedang mengunyah sarapan paginya pun berhenti dan menatap sang adik, Ivy, dan juga sahabat masa kecilnya, Gavin. "Aku? Aku kenapa, Ivy?" Ia tidak menyangka akan disebut oleh Ivy.      

"Kak Jo jadi Ren Ichimoku." Demikian jawaban Ivy.      

"Ehh? Kok Kak Jo, sih? Memangnya kenapa kalau Gavin? Biar Gavin saja, oke?" bujuk Jovano ke adiknya.      

"Tidak mau?" Ivy bersikeras meski dengan nada datar.      

"Kenapa, Ivy? Kenapa kau tak mau aku jadi Ren Ichimoku?" Gavin mengerang sedih.      

"Kau kurang tinggi." Ivy menatap sekilas ke Gavin lalu beralih ke Jovano. "Kak Jo tinggi, seperti Ren."     

Gavin dan Jovano sama-sama kehilangan kata-kata untuk sesaat. Memang, sih, karakter Ren Ichimoku itu digambarkan tinggi jangkung dan juga tampan. Gavin mungkin memiliki aspek tampan dan mata sedikit sipit ala orang asia, namun dia tidak setinggi Jovano.      

Putra sulung dari Shelly dan Kenzo itu masih berusia 15 tahun, dan dia memang belum secara optimal tumbuh tinggi. Memang masih kurang cocok menjadi sosok tokoh pendamping Ai Enma.      

"Tapi, aku ingin jadi Ren Ichimoku." Gavin juga tak ingin surut dari keinginan dia. "Ivy-hime sudah berjanji untuk berfoto pasangan dengan aku, kan? Maka dari itu aku harus jadi pasangan cosplay kamu, hime."     

"Tidak mau. Kak Jo saja!" tegas Ivy sambil habiskan sarapannya. Hanya dua roti berisi perkedel kornet dan segelas darah buatan.      

Jovano jadi tak enak hati sendiri jika dia malah menghalangi Gavin. "Tapi, Ivy, Kak Jo kan kurang sipit matanya, gak seperti Ren-"      

"Kak Jo saja!" Ivy kini menatap tajam dan tegas ke kakaknya.      

Jika sudah begitu, keras kepala Ivy keluar, dia takkan mau dibantah siapapun.      

"Oke, oke, Kak Jo, deh! Oke, Ivy sayank jangan marah, yah!" bujuk Jovano pada akhirnya. "Ahh, bagaimana kalo nanti Gavin juga ikut jadi Ren Ichimoku bareng Kak Jo juga. Gak apa, kan?"     

"Terserah." Ivy melanjutkan meneguk segelas darah buatan tersebut dan mengusap mulut menggunakan punggung telapak tangannya. Andrea memang masih membuatkan cairan darah buatan melalui cara alkimia yang dia ketahui. Dan untung saja Ivy tidak menolak.      

Maka, kini sudah diputuskan bahwa Jovano dan Gavin bisa memakai cosplay yang sama untuk mendampingi Ivy nantinya pada festival cosplay anime di Ikebukuro.      

Andrea juga akan mengakomodir para peserta Adora yang ingin ikut acara tersebut. Dia jauh hari sudah menyewa mobil untuk semua anggota divisi cosplay yang hendak ikut.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.