Devil's Fruit (21+)

Festival Cosplay di Ikebukuro



Festival Cosplay di Ikebukuro

3Fruit 870: Festival Cosplay di Ikebukuro     3

Maka, kini sudah diputuskan bahwa Jovano dan Gavin bisa memakai cosplay yang sama untuk mendampingi Ivy nantinya pada festival cosplay anime di Ikebukuro.      

Andrea juga akan mengakomodir para peserta Adora yang ingin ikut acara tersebut. Dia jauh hari sudah menyewa mobil untuk semua anggota divisi cosplay yang hendak ikut.     

Sudah pasti banyak anggota divisi cosplay yang bersedia ikut. Apalagi semuanya gratis dari Adora. Mereka hanya cukup bawa badan dan semangat saja.      

"Mom, kau terlalu murah hati." Jovano meledek ibunya yang sedang menulis sesuatu di buku notesnya.      

"Hah?" Andrea menghentikan kegiatannya dan menatap sang anak. Mereka sedang berada di bawah pohon sakura, tempat kesukaan Andrea sekarang. Di mansion itu, sakura bisa berbunga sepanjang musim berkat daya magis yang disiramkan ke pohon tersebut, apalagi bibitnya merupakan bibit sakura dari Underworld.      

"Iya, Mom terlalu dermawan menggratiskan semuanya untuk anak-anak divisi cosplay." Jovano menjabarkan ledekan dia ke ibunya. "Lama-lama akan muncul lingkaran cahaya di atas kepalamu nanti, Mom."     

Andrea yang sudah paham pun terkekeh. "Yah, bagus kan kalau nanti di atas kepala Mama keluar halo (lingkaran cahaya) kayak malaikat, biar bapak kamu jungkir balik kayang karena iri, he he ..." Ia melirik Tuan Nephilim yang sedang bersantai rebah di dekat sang istri.      

"Hei, apakah aku mendengar namaku disebut dengan maksud tidak terpuji?" Dante pun membuka matanya dan melirik ke sang istri.      

"Kagak. Kagak ada yang nyebut-nyebut kamu, kok!" Andrea memukul kepala suaminya secara pelan menggunakan ujung bolpen di tangannya. "Gih, sono balik molor lagi."     

"Ha ha ha ... tiduran di sini sangat nyaman, sayank. Apalagi jika sore menjelang petang begini. Sangat enak." Dante memeluk pinggul istrinya yang sedang duduk.     

Jovano memutar kepalanya melihat keintiman kedua orang tuanya. "Get a room!" oloknya ke mereka. "Tidak waktu aku di dalam perut, tidak setelah aku di luar perut, kalian sama saja."     

"Heeiii!" Andrea menatap protes pada sang anak. "Dulu siapa coba yang manja banget di dalam perut, rese banget di perut mintanya dielus mulu ma bapaknya, kalo enggak bakalan ngamuk di dalam ampe mamaknya yang cuantekk ini jadi kerepotan?!"     

Kini terdengar tawa renyah Jovano ketika diingatkan mengenai memori dia semasa masih di dalam kandungan ibunya. "Ha ha ha! Yah, harusnya Mom berterima kasih padaku, dong, karena berkat kerewelan aku itu, Mom jadi bisa anuan dengan Dad."     

"Bocah ini!" Andrea mendelik. "Kamu yang memanipulasi soal itu, Jo! Kamu yang seenaknya nyuruh-nyuruh Mama anuh ama bapakmu!"     

"Pfftt!" Jovano menahan tawa. "Tapi, akhirnya Mom suka juga, ya kan?"     

"Bocah!" Andrea sampai ayunkan buku yang dia pegang ke Jovano.      

Sayangnya si bocah sudah menyingkir menggunakan teleportasi dan tertawa nyaring dan menghilang ke dalam mansion.      

"Hihhh! Bocah sompret! Bisa-bisanya ngomongin hal kayak gitu ma ortunya!" Andrea sampai kesal sendiri. Wajahnya juga memerah karena teringat akan memori dulu dia dan Dante di Hutan Kegelapan kerajaan Orbth.      

Tuan Nephilim terkekeh. "Sudahlah ... toh sudah terjadi dan itu sangat menyenangkan, kok!" Ia semakin mempererat pelukannya pada pantat kenyal sang istri yang sedang duduk, sementara dia masih rebahan.      

Adegan selanjutnya ... tidak perlu dijabarkan lagi, kan?     

-0-0-0-0-     

Hari H untuk acara festival cosplay anime di Ikebukuro pun datang. Itu adalah akhir pekan. Dan sesuai dengan janji Andrea, semua anggota divisi cosplay bisa ikut dan mendapat fasilitas gratis dari kostum sampai make up. Ya, semuanya. 200 orang.      

Namun, Andrea tidak memberangkatkan semuanya. Dia membagi menjadi 2 kelompok karena festival juga diadakan selama 2 hari.      

Andrea sudah memilih siapa 100 orang yang akan berangkat di hari Sabtu dan 100 orang berikutnya di hari Minggu. Tidak mungkin dia memberangkatkan semuanya sekaligus dalam sehari karena keterbatasan make up artist dan penyedia kostumnya.      

Bahkan, untuk make up artist, Andrea sampai harus menyewa make up artist dari golongan ras demon sebanyak 10 orang yang bisa bekerja cepat mendandani 100 orang.      

Ivy dan Gavin ikut dalam kelompok pertama di hari Sabtu. Andrea tidak jadi menyewa mobil dan malah menyewa 2 bus besar yang masing-masingnya bisa menampung hingga 59 orang.      

Rombongan Adora menjadi pusat perhatian para pengunjung festival karena kedatangan mereka menggunakan bus besar berjumlah 2 armada, dan juga para cosplayer yang memikat dari Adora.      

Beberapa orang pengunjung festival tampak iri melihat rombongan dari Adora. Sepertinya mereka merupakan orang-orang yang ditolak oleh Adora karena keterbatasan kuota. Dan sisa orang iri lainnya karena mereka bukan orang yang tinggal di Tokyo sehingga tidak bisa bergabung dengan Adora.      

Acara itu diselenggarakan di sebuah gedung yang memiliki gelanggang luas. Di area dalam gedung, banyak stand yang menjual berbagai pernak-pernik aksesoris yang berkaitan dengan anime, dan ada juga yang menjual manga buatan sendiri alias doujinshi.      

Sedangkan di gelanggang yang luas itu, semua peserta cosplay bebas berinteraksi satu sama lain dan juga bebas berfoto sana sini. Di sana juga ada banyak taman yang bisa lebih menunjang kegiatan berfoto-foto.      

Rombongan Adora juga membawa beberapa fotografer dan make up artist. Ini adalah festival pertama mereka, maka dari itu tidak boleh sampai mengecewakan.      

Banyak orang yang takjub dengan begitu berlimpahnya peserta cosplay dari Adora yang ikut acara ini. Bayangkan saja, 100 orang. Apa ada pihak lain yang mendatangkan 100 cosplayer sekaligus ke sebuah acara sampai menggunakan bus besar sebanyak 2 armada?     

Sepertinya hanya Adora saja.     

Ivy turun dari bus dan mendapatkan perhatian lebih dari banyak orang. Dandanan dia yang begitu mirip dengan sosok si gadis neraka Ai Enma sangat mencuri perhatian orang-orang.      

"Lihat! Itu, yang cosplay Ai Enma! Kenapa dia sangat mirip dengan Ai Enma di animenya, yah?"     

"Iya, benar! Tapi itu Ai Enma versi cantik!"     

"Haa ... kau benar, versi cantik dari Jigoku Shoujo."     

"Siapa itu yang di belakang Ai Enma?"     

"Sepertinya Ren Ichimoku, iya kan? Yang sering dipasangkan dengan Ai Enma."     

"Kenapa ada dua, yah? Tapi yang jangkung itu sangat cocok jadi Ren Ichimoku."     

"Iya, dan yang pendek, malah kurang serasi dengan Ai Enma."     

Gavin bisa mendengar celotehan orang-orang tentang dia meski di jarak jauh. Kesal juga, sih, tapi dia memang tidak bisa memungkiri jika tinggi badan dia kurang pantas untuk menjadi Ren Ichimoku.      

Apalagi ketika sesi foto antara Ivy dan Jovano, keduanya sangat serasi. Banyak orang yang terkagum-kagum pada Ivy dan Jovano.      

"Coba gendong Ai-nya, Ren!" pinta sang juru foto Adora ke Jovano.      

"Ohh, begini?" tanya Jovano ketika dia mengangkat tubuh Ivy dan menahan bokong sang adik dengan satu lengan seperti jika kita menggendong anak kecil.     

"Yak, seperti itu! Tahan sebentar, Jo!" Juru foto mulai membidik dua kakak beradik itu dan menjepret beberapa kali ke mereka. "Ganti posisi. Jo, kamu berlutut, Ivy berdiri di depannya, Jo peluk adikmu."      

Jovano melakukan sesuai yang diperintahkan juru foto. Kini tinggal Gavin yang berwajah manyun.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.