Devil's Fruit (21+)

Sang Pangeran Jatuh Cinta?



Sang Pangeran Jatuh Cinta?

1Fruit 874: Sang Pangeran Jatuh Cinta?     4

Jovano ikut membantu Adora untuk hal pengambilan dokumentasi, baik itu foto maupun video di hari kedua acara festival cosplay anime.      

Di acara tersebut, Jovano bertemu dengan seorang gadis berambut merah muda yang menarik perhatiannya. Gadis itu sepertinya merupakan siswa sekolah SMA dan sikapnya terkesan anggun dan gemulai, membuat Jovano jadi ingin terus dan terus meliriknya.      

Dan dia mendapatkan cara mendekati si gadis kepala merah muda tanpa terkesan norak layaknya pemuda yang mendekati perempuan pada biasanya. Dia memakai cara mengajak berfoto bersama gadis dan rombongannya itu dengan anggota Adora.      

Jovano juga sengaja memancing alamat si gadis sebagai alasan memberikan hasil foto tersebut.      

Si gadis kepala merah muda pun menoleh ke salah satu temannya dan berkata, "Ke rumah kamu saja, yah Yumi?"     

"Ke rumahku?" Gadis yang dipanggil Yumi itu pun menyahut. "Hm, oke kalau begitu." Kemudian, Yumi segera menyebutkan alamat rumah dia ke Jovano yang mencatat di notesnya. Mereka juga bertukar nama instagramm satu sama lain.      

"Ohh! Kau ternyata anak pemilik Tropiza! Anak pemilik Adora juga, kan?" Yumi berseru kaget ketika melihat instagramm Jovano. "Ya, aku sekarang mengenalimu. Jo ... Jovano? Benar?"     

Jovano mengulum senyumnya seraya mengangguk dan kemudian berkata, "Ya, benar. Namaku Jovano. Salam kenal untuk kalian semua. Apakah kalian sering makan di Tropiza?"     

"Ohh, kalau aku sih biasanya setiap akhir pekan, karena aku ingin bertemu pelayan favorit aku di sana, ha ha ha!" Yumi tertawa kecil sembari menangkup dua pipinya sendiri agar terlihat kawai (imut).      

"Wah, jadi ini yah yang disebut-sebut pangeran dari Horiga (Horikoshi Gakuen)?" Gadis lain mulai menjerit ketika menyadari siapa yang berada di hadapannya.      

"Ha ha ha, aku sudah tidak bersekolah di sana lagi." Jovano tertawa ringan.      

"Ya, ya, kau sudah lulus dari sana, kan?" Gadis itu menjawab dengan mata berbinar. "Tapi tetap saja kau masih populer sebagai Pangeran Horiga!"      

Tak tau harus berkomentar apa mengenai itu, Jovano hanya angkat bahunya sembari mengulum senyum, lalu dia melirik ke si kepala merah muda. Gadis itu terlihat acuh tak acuh saja. Jadi, reputasi dia di kalangan gadis tidak terlalu berefek pada si merah muda? Jovano jadi semakin penasaran.      

"Kalian kenapa tidak masuk ke Adora?" tanya Jovano untuk memperpanjang obrolan.      

"Ahh, kami terlambat mengetahuinya dan ketika sampai di sana, sudah penuh dan tidak bisa menampung lagi, jadi kami hanya bisa memandang iri saja kalian yang dari Adora." Salah satu dari mereka menyahut ucapan Jovano.      

"Jika nanti Adora membuka lowongan lagi, aku akan memprioritaskan kalian jika memang kalian masih berminat," janji Jovano.      

"Betulkah? Wuaahh! Tentu saja kami masih berminat! Tentu! Tentu! Tolong bantu kami, yah!" Gadis bernama Yumi pun membungkuk ke Jovano sebagai tanda permohonan, dan diikuti gadis lain kecuali si kepala merah muda.      

Hal itu membuat Jovano makin heran dan penasaran.      

"Hei, teman kalian yang itu kenapa pendiam sekali? Apa dia terpaksa ber-cosplay? Wajahnya tampak tidak ceria." Jovano berlagak heran. Ia menunjuk ke arah gadis kepala merah muda di antara mereka.      

"Ohh, Nadin? Dia ini memang pendiam, tak suka banyak bicara." Yumi menjawab. Ternyata nama gadis itu Nadin. Kini Jovano mengetahuinya. "Tapi, kau harus tau, Prince Jo, Nadin ini maniak cosplay, loh! Dia hanya suka diam saja."     

"Ahh, maniak cosplay ..." Jovano manggut-manggut paham. "Sepertinya dia yang akan mendaftar pertama jika Adora membuka lowongan lagi."     

"Ohh, memang!" Teman si Yumi menjawab. "Dia kemarin yang pertama datang ke Adora dan mengeluh kecewa karena tidak bisa masuk, kalah cepat."     

"Ahh, begitu rupanya." Jovano manggut-manggut lagi. "Nadin, aku akan memberitahumu jika Adora membuka lowongan lagi. Kau mau, kan?" pancing Jovano sambil menatap si kepala merah muda.      

"Boleh saja." Nadin menjawab disertai senyum tipis. Pembawaan gadis itu tidak sedingin Ivy yang juga sama-sama pendiam dan tampak acuh tak acuh. Nadin tetap manis meski banyak diam.      

"Apa kalian punya WA? Liney? Boleh saling bertukar?" tanya Jovano memberi penawaran. Dia tau bahwa orang Jepang tidak suka secara sembarangan menyebarkan mengenai sosial media yang mereka gunakan. Bahkan mereka juga tidak suka di-add sembarangan, atau di-follow orang asing. Begitulah kebiasaan orang Jepang dalam ber-medsos untuk menjaga keselamatan mereka sendiri dalam bersosialisasi di internet. Butuh bertanya dan mendapatkan persetujuan dari mereka sebelum add atau follow, atau akan dianggap orang mencurigakan dan bisa-bisa diblokir.      

"Ohh, baiklah." Yumi tidak keberatan. Mendapatkan nomor kontak WA atau Liney dari sosok seperti Jovano. "Aku tidak menyangka Prince of Horiga ternyata ramah dan tidak sombong!"     

"Memangnya selama ini yang kalian dengar mengenai aku apa saja? Apakah sombong ada di antaranya?" tanya Jovano sambil bertukar profil ID dia di Liney. Yumi hanya ingin itu saja. Jovano menghargai keputusan Yumi. Yang lain juga hanya menyerahkan nama ID Liney dan instagramm saja, termasuk Nadin.      

"Yah, yang kami dengar sih, Prince Jo itu sangat keren dan tampan dan juga banyak teman." Yumi menjawab.      

"Berarti itu tidak bisa dimasukkan ke dalam kategori sombong, ya kan?" Jovano bertanya sambil melirik ke Nadin.      

"Ha ha, iya, memang tidak. Hanya tak menyangka saja Prince of Horiga sangat baik!" Yumi dan yang lain pun sudah selesai bertukar nama ID media sosial mereka ke Jovano.      

"Oke, baiklah, nanti aku akan menghubungi kalian jika foto ini sudah diedit lebih keren. Atau kalian ingin ambil sekarang? Akan aku kirim ke akun kalian." Jovano menatap mereka bertiga.      

"Tidak, tidak usah. Edit dulu saja yang keren agar jika kami pamerkan di instagramm akan terlihat wow." Teman Yumi menjawab.      

"Oke, kalau begitu … see ya kalian semua!" Jovano pamit pergi sambil melambai ke semua gadis meski pandangan terbanyak dia tertuju ke Nadin.      

Para gadis itu balas lambaian tangan Jovano dengan wajah berseri-seri, kecuali Nadin yang tetap kalem terkendali.      

"Pangeran Horiga sangat keren!"     

"Ohh astaga, aku tidak mengira akan bertemu Prince Jo! Ternyata dia sangat baik dan ramah! Tidak seperti idol lain yang dingin dan menjaga jarak!"     

"Ehh? Memangnya dia termasuk idol, kah?"     

"Bagiku, dia idol!"     

"Ourgh, aku berharap Adora buka lowongan lagi!"     

"Ya, aku juga sangat ingin masuk ke sana!"     

Yumi dan temannya terus membahas mengenai Jovano, sedangkan Nadin tetap tenang dan mendengarkan saja. Kedua gadis itu tidak terlalu menggubris Nadin, karena dia memang biasa begitu.      

Sementara itu, Jovano duduk di dalam bus yang masih kosong sambil dia melihat-lihat semua foto di instagramm Nadin. Ternyata gadis itu memang suka cosplay.      

Banyak postingan foto Nadin di instagramm hanyalah berisi dia sedang menjadi cosplayer. Dari berbagai anime dan sesekali ada cosplay OC, seperti yang dilakukan Ivy, namun OC milik Nadin lebih ke arah manis dan anggun.     

Dia menyimpan beberapa foto manis Nadin.      

Apakah sang pangeran ini sedang jatuh cinta?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.