Devil's Fruit (21+)

Mulai Tampil di Televisi



Mulai Tampil di Televisi

3Fruit 902: Mulai Tampil di Televisi      2

Hari berganti dan suasana kembali damai meski di luar mansion masih saja kehebohan mengenai terbunuhnya beberapa orang secara misterius belum terungkap siapa pelakunya. Sudah tentu, Andrea dan penghuni mansion sangat mengerti siapa pelaku kasus keji itu.      

Di sisi lain, ternyata stasiun televisi yang didirikan oleh Pangeran Djanh bisa lekas melejit menjadi pesaing stasiun televisi lama yang sudah senior. Kecerdasan Pangeran Djanh yang sangat cemerlang dalam banyak hal sangat berperan banyak dalam kesuksesan DRH TV di Jepang.      

Stasiun televisi DRH berhasil membuat banyak kontrak dengan berbagai pihak rumah produksi untuk menayangkan film dan serial mereka di DRH TV. Dan yang berhasil digaet DRH adalah rumah-rumah produksi yang membuat serial-serial memikat, menjadikan rating acara di DRH pun meroket naik.      

Tidak itu saja, DRH juga merajai acara-acara variety show di Jepang dalam waktu singkat. DRH mampu menyuguhkan tayangan acara yang fresh dan belum ada di Jepang, itulah kenapa masyarakat Jepang mulai menyukai DRH.      

Dan jangan lupakan peran serta Revka dengan GnG Agency dia.      

Agensi GnG menyumbangkan banyak talenta-talenta muda dan menarik untuk mengisi banyak acara di DRH. Dari variety show, acara idol, acara drama original DRH, semuanya didatangkan dari agensi yang dikelola Revka.      

Itu artinya, Adora milik Andrea juga kena imbas baiknya.      

"Hei, siapkan beberapa dancer terbaikmu untuk mengiringi artis yang akan tampil di acara DRH. Kira-kira ... 6 orang." Revka menelepon Andrea suatu siang menjelang sore ketika sang Cambion sedang duduk di ruangan dia di Adora.     

"Owkeeii, bebeb kitty! Tengkyuuu, unch unch!" balas Andrea di telepon membalas Revka.      

"Hih! Jijik!" Revka pun sudahi panggilan secara sepihak.      

Andrea terkikik geli dan mulai berjalan keluar dari ruangan dia untuk menuju ke gedung khusus divisi dance di sebelah. Jika hanya 6 orang, dia sudah tau siapa saja yang akan diberangkatkan ke DRH.      

Setibanya di gedung Adora 2, dia langsung ke ruangan para pelatih dan bertanya apakah 6 orang yang dia butuhkan ada di tempat ini saat ini?      

"Ohh, kalau Miyano Mira dan Yukino Shuu, keduanya sepertinya masih ada di sini. Mereka sepertinya belum selesai berlatih. Tapi 4 lainnya sepertinya sudah pulang, atau belum datang." Ronin menjawab Andrea.      

"Oke, sip kalo gitu, aku akan datangi mereka dan ajak bicara mereka sebentar." Andrea hendak melangkah keluar dari ruang pelatih ketika Ronin bersuara.      

"Memangnya kenapa mencari mereka berenam, Bos?" tanya Ronin pada bosnya.      

"Aku dihubungi istri pemilik DRH dan mereka butuh 6 dancer untuk memgiringi penyanyi di acara DRH." Andrea memberikan penjelasan singkat.      

"Wah ... itu sangat bagus! Akhirnya akan ada anggota Adora yang bisa mulai menampilkan skill mereka di televisi!" Ronin ikut senang mendengarnya.      

"Yeah! Oke, nanti sampaikan ke pelatih lainnya, yah Ronin-san!" Andrea melambaikan tangan sambil terus berjalan.      

"Oke, Bos!" Ronin pun meneruskan mendengarkan musik melalui headset. Hanya ada dia di ruang itu, karena para pelatih lainnya sedang mengajar di kelas masing-masing.      

Selesai Andrea menemui 2 orang yang dia maksud, sekarang dia menuju ke meja resepsionis. "Mio, Hana, kalian kalau bertemu dengan Amarita Rinko, Kaneki Ryuji, Han Byulhae, dan Choi Yoohan ... suruh mereka menghadap ke aku, akan aku tunggu di ruanganku sampai nanti malam."     

"Baik, Nyonya,"     

"Baiklah, Andrea-sama."     

Mio dan Hana sama-sama menyahut dan mengangguk.      

Setelah itu, Andrea kembali ke Adora 1 ke ruangan dia dan membuka file yang berisi data-data anggota Adora.     

Dia mencari data ke-6 anggota divisi dancer tadi yang hendak dia berangkatkan ke DRH nantinya. Kemudian, dia mulai menghubungi mereka satu demi satu untuk meminta mereka datang ke Adora kalau mereka punya waktu luang malam ini.      

Ketika mereka bertanya ada masalah apa hingga pemilik Adora memanggil mereka, Andrea mengatakan, "Kalian akan diminta tampil di televisi."     

4 anggota yang dihubungi Andrea melalui telepon pun berseru girang ketika mendengar berita itu dari sang bos Adora. Mereka tidak menyangka bahwa kesempatan untuk mereka tampil di publik begitu cepat, tidak sampai setengah tahun!     

"Kalau nanti kalian datang, lekas ke ruanganku di Adora 1, yah!" Andrea menambahkan.      

"Baik!" Mereka masing-masing menjawab demikian.      

Malam itu, Andrea berhasil mengumpulkan 6 orang dancer yang hendak dia serahkan ke DRH. Mereka semua duduk di ruangan dia di Adora 1.      

"Kalian berenam adalah yang sudah kami pantau selama beberapa bulan ini. Tidak hanya aku yang memantau kalian, tapi juga para pelatih yang terus mengamati progres kalian. Maka dari itu, begitu ada pihak yang membutuhkan dancer, maka kami dengan bangga menawarkan kalian berenam." Andrea memulai ucapannya.      

Raut wajah enam orang itu langsung sumringah senang mendengar ucapan sang pemilik Adora.      

"Nyonya, terima kasih atas bantuan dan kesempatan yang diberikan ini."     

"Andrea-san, kau sungguh hebat!"     

"Bos Andrea memang luar biasa! Tidak menyesal aku bergabung dengan Adora."     

Mereka masing-masing berkomentar karena kegembiraan yang dirasakan. Perjuangan mereka selama ini akhirnya mulai menampakkan hasil. Mereka akan bisa menampilkan kemampuan mereka pada khalayak Jepang.      

"Terima kasih juga atas usaha dan keseriusan kalian selama berlatih di Adora." Andrea tersenyum, lalu melanjutkan, "kali ini memang kalian hanya sebagai penari latar seorang penyanyi saja, namun siapa tau dengan satu tapak ke sana, akan ada jalan terbentang untuk langkah kalian lebih jauh lagi nantinya, karena namanya dunia broadcast, itu ditonton bisa mencapai satu dunia. Maka, tampilkan yang terbaik dari kalian, jangan menyerah untuk menggapai lebih tinggi!"     

"Yeaahh!" Mereka mulai ikut bersorak dan penuh antusiasme.      

"Oh ya, omong-omong, Andrea-san ... memangnya nanti kami akan mengiringi penyanyi siapa?" tanya Kaneki Ryuji.      

"Yang aku dengar sih ... Deandra." Andrea menjawab.      

"Wuaahh! Deandra yang sedang beken itu?" Choi Yoohan yang berdarah Korea itu sampai terpekik karena takjub. Andrea mengangguk.      

"Weeww! Sepertinya aku harus menyombongkan mengenai ini pada teman-temanku, fu fu fu ..." Kaneki Ryuji terkekeh.      

"Jangan berlebihan nanti, Ryu, bisa-bisa kau ternyata demam panggung, rasakan saja nanti, ha ha ha!" Han Byulhae yang juga orang Korea menggoda Kaneki Ryuji.      

Lekas saja Kaneki Ryuji memiting leher Han Byulhae menggunakan lengannya. Mereka memang kebanyakan saling akrab satu sama lain sesama anggota di Adora. Bahkan ada rumor yang mengatakan bahwa Amarita Rinko dan Kaneki Ryuji sedang berpacaran.      

"Rinko-chan! Rinko-chan! Tolong aku! Ryu menggila, aku hampir mati!" Han Byulhae malah berteriak minta tolong ke Amarita Rinko. Gadis itu malah tertawa-tawa. Melihat adegan itu, Andrea jadi semakin yakin memang ada sesuatu yang terjadi antara Amarita Rinko dan Kaneki Ryuji.     

"Hei, hei, kalian tidak malu dilihat Andrea-san, heh? Ck ck ck ..." Yukino Shuu sampai mendecak heran. Andrea terkekeh senang melihat keakraban mereka.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.