Devil's Fruit (21+)

Konsep Untuk Ivy



Konsep Untuk Ivy

3Fruit 926: Konsep Untuk Ivy     
2

Andrea dan Dante tiba-tiba secara mengejutkan sudah muncul di mobil sang putra sulung, Jovano, ketika pemuda itu selesai mengantar kekasihnya, Nadin, ke apartemen.      

Jovano paham bahwa tidak mungkin kedua orang tuanya mau repot-repot mencari dia kalau tidak ada sesuatu yang penting ingin dibicarakan padanya, dan memang tepat dugaan Jovano. Ibunya mengatakan bahwa Ivy ingin diorbitkan sebagai penyanyi setelah gadis cilik itu berkali-kali mengunggah nyanyian dia di Yutub dan Instagramm dia.      

Setelah mendengar informasi dari sang ibu, Jovano memberikan masukan bahwa silahkan saja mereka mengorbitkan Ivy agar gadis vampir itu berhenti melakukan hal gila lainnya jika kemauannya dipenuhi.      

Maka, setibanya di mansion, Andrea pun masuk ke kamar Ivy dan mengatakan ya pada putri sulungnya mengenai keinginan sang putri. "Oke, Ivy ... Mama akan bantu kamu agar bisa masuk ke dunia entertainer." Ia juga berharap dengan begini, Ivy bisa lebih menghargai dan dekat dengannya.      

Gadis vampir itu tersenyum tipis dan mengangkat dagunya tanda senang keinginannya dipenuhi. "Aku ingin tampil menyanyi dengan kostum cosplay aku."     

"Ohh, silahkan saja, sayank. Kau boleh jadi dirimu sendiri untuk itu. Apakah kau butuh dibuatkan lagu?" tanya Andrea sambil duduk di tepi kasur.      

"Hm, aku ingin menyanyikan lagu-lagu milik Vocalord." Ivy menyebutkan sebuah komunitas utaite terkenal di Jepang. "Jika itu mendapat sambutan bagus, maka aku akan mempertimbangkan dibuatkan lagu khusus untukku." Ia berkata penuh percaya diri.      

"Baiklah, nanti akan Mama bantu membuatkan album atau video klip untuk kamu." Andrea memutuskan mengikuti alur kemauan putrinya saja untuk menunjukkan dukungan dia pada Ivy.      

"Apakah tidak bisa kalau aku langsung masuk ke televisi? DRH, misalnya?" tanya Ivy sambil tatap lekat sang ibu. Ada pancaran keinginan kuat di matanya.     

"Tidak semudah itu bisa langsung ke televisi, sayank. Kau harus membuktikan dulu bahwa kau memang layak ditayangkan di televisi. Nah, karena itu, ayo kita bangun dulu nama dan karir kamu melalui internet. Yah!" Sang ibu berusaha membujuk putri sulungnya. Dia juga tidak yakin apakah Pangeran Djanh dan Revka akan meloloskan keinginan Ivy untuk tampil di televisi mereka setelah dua suami istri itu mengetahui dengan pasti siapa pencuri suara Deandra.      

Terlalu riskan untuk menampilkan Ivy secara gamblang di televisi ketika suara gadis itu terlalu mirip suara Deandra. Dan juga bukan keputusan bijak jika muncul di publik melalui televisi sesudah Deandra kehilangan suaranya.      

Oleh karena itu, Andrea hanya bisa mencoba untuk menahan sang putri agar bersabar dan mengulur waktu sampai orang agak melupakan kasus Deandra.      

"Hm, jadi ... tidak bisa langsung ke televisi, yah? Hm ..." Ivy tampak berpikir. "Baiklah. Bantu aku untuk proses rekaman yang layak dan membuat MV-nya."     

Sang ibu mengangguk, bersyukur bahwa putrinya tidak memaksa keadaan yang memang belum begitu kondusif. "Tenang saja, sayank ... kalau kau bisa mencuri perhatian publik dan mereka menyukai penampilanmu, maka takkan sulit untuk melenggang ke televisi."     

"Oke." Ivy pun setuju.      

-0-0-0-0-     

Beberapa hari kemudian, Andrea disibukkan mengenai proses rekaman suara untuk Ivy. Pertama-tama, dia mencoba merekam sang putri di Adora. Setelah proses recording selesai, pelatih divisi suara dan dia sendiri pun menilai kualitas rekaman.      

"Tidak buruk juga, ya kan?"     

"Ya, sepertinya kualitas recording di Adora tidak buruk."     

"Baiklah, jadi ini saja yang akan digunakan untuk Ivy?"     

"Yep! Ini sudah bagus."     

"Berarti sekarang yang harus dilakukan adalah membuat MV untuk lagu ini, kan?"     

"Benar, kita harus membuat konsep MV-nya dan kita tawarkan pada Ivy, apakah dia menyukainya atau mungkin dia memiliki masukan lainnya."     

Andrea dan pelatih divisi menyanyi pun saling berunding. Lalu mereka mengundang para karyawan Adora yang memahami dunia pembuatan video agar mereka mendapatkan ide untuk konsepnya. Mereka adalah editor video dan graphic engineer.     

"Apakah Ivy menginginkan memakai kostum cosplay dia?" tanya Watanabe Yuga sang graphic engineer.      

"Ya, dia berkata bahwa dia ingin memakai kostum cosplay dia untuk tampil di MV-nya." Andrea menyahut.      

Watanabe Yuga pun mengangguk-angguk paham dan berkata, "Oke, aku akan coba berikan ide konsep yang aku pikirkan. Besok mungkin akan kukerjakan, dan semoga saja tidak butuh berhari-hari bisa selesai."     

"Oke, thanks Yuga-san." Andrea berterima kasih.     

"Tidak masalah, Andrea-san, senang bisa membantumu." Watanabe Yuga tersenyum singkat dan dia pun mulai mengerjakan ide konsep dia ketika kembali ke ruangannya.     

-0-0-0-0-      

Sementara itu, hari-hari Jovano terasa terus berbunga-bunga penuh kembang api suka cita. Dia terus saja berangkat pagi untuk mengantar Nadin sekolah, lalu nanti siangnya akan menjemput gadis itu dan dilanjut dengan kencan mereka hingga malam.      

Sesuai dengan yang pernah Nadim katakan, Jovano pun tanpa sungkan mandi di kamar Nadin dan dia tentu saja sudah menyediakan baju ganti dari rumah yang dia simpan di tas ranselnya.      

Kali ini, setelah kencan beberapa kali, keduanya sudah tidak begitu canggung lagi dan bisa saling bergandengan tangan dengan santai ketika mereka berjalan menyusuri trotoar ataupun di amusement park.      

Tidak hanya itu, setelah seminggu melakukan kencan, Jovano sudah berani mencium bibir Nadin lagi meski gadis itu terkesan malu-malu menerimanya. Tapi, setidaknya ia tidak menolak dan tidak lagi bersikap canggung setelahnya.      

Nadin hanya akan tersenyum tersipu usai berciuman. Melihat imutnya respon Nadin, rasanya Jovano ingin terus mencium dan mencium gadis kepala merah muda itu, namun dia harus menahan diri agar tidak menakuti Nadin dan disalahmengerti sebagai lelaki mesum.      

Yah, siapa yang tidak akan menjadi mesum jika memiliki pacar seperti Nadin, sih?      

Sekarang pun Jovano sudah tidak sungkan untuk mengecup pipi atau kening atau bahkan bibir Nadin ketika dia mengantar pulang gadis itu ke apartemennya. Usai itu, Jovano akan melonjak-lonjak seperti orang gila di lift ketika turun.      

-0-0-0-0-     

Terkait dengan project untuk Ivy, Watanabe Yuga sudah menyerahkan konsep MV yang dia buat ke Andrea, dan Andrea menyerahkan itu pada Ivy. Ide konsep itu disimpan dalam format seperti komik yang memiliki panel-panel sederhana namun memiliki penjelasan detil.      

Saat Ivy melihat ide konsep hasil pemikiran Watanabe Yuga, dia terus meneliti konsep tersebut.      

"Bagaimana dengan konsep itu, sayank?" tanya Andrea ketika dia mendatangi Ivy di kamarnya. "Mama rasa itu bagus. Dan cocok untuk menampilkan MV perdana kamu."     

"Konsep putri hitam yang terjebak dalam kastil dia sendiri dan kemudian diselamatkan seorang pangeran dan kemudian si putri justru membunuh pangeran itu? Apakah itu benar-benar layak untuk imej aku?" Ivy kerutkan keningnya.      

"Yah, kan agar sesuai dengan lagunya, sayank." Andrea mencoba menjelaskan latar belakang Watanabe Yuga membuat konsep dark tersebut.     

"Ubah! Aku ingin imej yang baik dan hebat." Ivy melemparkan konsep itu di kasur dekat dia duduk.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.