Devil's Fruit (21+)

Imbas Ulah Ivy



Imbas Ulah Ivy

2Fruit 928: Imbas Ulah Ivy     
3

Deandra akhirnya mengetahui bahwa ada seorang anak remaja yang memiliki suara sangat mirip dengan suara dia (tadinya), dan Deandra bersikeras pada sang manajer, Nakajima Ryo, bahwa gadis remaja itu mencuri suara dia.      

Nakajima Ryo menenangkan Deandra dan meminta agar Deandra tidak perlu terus memikirkan hal yang sudah berlalu dan menyarankan agar Deandra bisa lebih fokus saja menjalani kehidupan dan karir baru dia yang kini, yaitu menjadi bintang serial drama dan film.      

Deandra tersedu-sedu di pelukan manajernya dan terus terisak sambil mengatakan bahwa gadis itu mencuri suaranya.      

Namun, rupanya Deandra tidak ingin itu berlalu begitu saja. Sewajarnya seorang wanita muda yang masih penuh gejolak, dia menuliskan sebuah postingan di Instagramm dia dengan caption cukup mengejutkan warganet dan follower dia. "Dia mencuri suaraku. Dia mencurinya."      

Postingan dari Deandra di Instagramm dia sangatlah memicu kekagetan para followers dan warganet Jepang. Terjadi polemik akan hal tersebut. Ini karena banyak warganet, terutama para fans setia Deandra yang paham siapa gadis yang dimaksud Deandra.      

Apalagi mereka sudah mendengar sendiri ketika Ivy mengeluarkan MV single perdana dia di kanal Yutub. Mereka semua memang syok dan kaget kenapa bisa suara Deandra yang sangat mereka kenali bisa dimiliki gadis remaja itu?     

Dikarenakan idola mereka terkena musibah besar bagi kehidupannya dan mereka adalah fans setia Deandra, maka sebagai fans garis keras pun mereka berduyun-duyun datang ke kanal Yutub Ivy dan meluapkan kemarahan serta caci maki mereka di kolom komentar. Mereka juga membanjiri tombol dislike di MV tersebut.      

Hal ini tentu saja sangat mengejutkan Andrea dan timnya. Ivy juga sebenarnya kaget namun dia tidak ingin menunjukkan secara gamblang.      

Perdebatan pun terjadi antara fans garis keras Deandra dan fans setia Ivy.      

"Heh! Dasar perempuan pencuri suara orang!"     

"Heh! Kata siapa dia pencuri? Memangnya kau ini sedang delusional, yah? Mana bisa suara dicuri? Ha ha ha Bodoh!"     

"Kau ini remaja atau tante-tante, sih? Dandananmu menor sekali? Sungguh jauh dari Deandra kami yang murni bagaikan malaikat! Kau iblisnya!"      

"Kau baru saja keluar dari goa mana hingga tidak paham bahwa itu adalah dandanan yang keren? Makanya berjalanlah yang lebih jauh lagi agar tidak norak!"      

"Nenek menor, kembalikan suara Deandra kami!"     

"Kalian ini sungguh tolol! Jangan terlalu banyak terinfeksi cerita Ariel putri duyung, idiot!"     

"Hei, aku baru tau ... dia itu anak dari pemilik Adora!"     

"Hah?! Anak dari pemilik Adora? Anak dari pemilik Tropiza juga kalau begitu!"     

"Ya ampun, ternyata pencurinya dari Adora!"     

"Euuwhh ... ternyata Adora adalah sekumpulan para pencuri! Menjijikkan sekali!"     

Dan orang-orang pun jadi semakin tau bahwa latar belakang Ivy adalah anak dari pemilik Adora serta Tropiza yang sangat terkenal. Selama ini banyak orang Jepang hanya melihat bahwa putra pemilik Adora dan Tropiza adalah Jovano dan Zivena karena keduanya sering dibawa tampil oleh orang tua mereka jika ada event khusus.      

Kini, akhirnya terkuak sudah bahwa Ivy anak Andrea. Dan mulai banyak yang menyerang Adora di komen akun Adora dan juga akun-akun sosial media milik Ivy. Mereka yang tadinya tidak suka Adora atau merasa kesal karena ditolak Adora, seakan mendapatkan angin segar untuk melampiaskan amarah mereka pada Adora melalui kejadian itu.      

Bahkan akun sosial media Tropiza juga mulai diserang fans fanatik Deandra dan juga orang-orang yang ingin menunggangi kebencian pada Tropiza saja. Mereka benar-benar memanfaatkan momen ini untuk menjatuhkan bisnis-bisnis milik Andrea.      

Betapa pusingnya Andrea ketika dia dan semua bisnis dia mendapatkan imbas dari perbuatan Ivy. Mereka sangat tidak menyangka dampaknya bisa sebesar itu pada Adora dan juga Tropiza. Orang-orang juga secara masif mengajak masyarakat Tokyo untuk memboikot Tropiza, Adora, Joglo Fiesta, dan Schubert.      

Ivy sebagai sumber masalah ini masih diam terus di kamarnya. Dia tau Instagramm dan Yutub dia diserang fans fanatik Deandra.      

Hari kelima usai Deandra memposting itu dan fans fanatik dia berduyun-duyun melakukan pergerakan, keadaan di mansion mulai lesu. Kuro paling terlihat lunglai setiap dia pulang dari Joglo Fiesta.      

"Hari ini Joglo Fiesta hampir tidak ada yang datang!" seru Kuro berseru ketika dia merebahkan pantatnya di sofa ruang tengah di malam itu. Shiro sudah naik ke atas untuk bersih-bersih badan usai berkeringat seharian menunggui Joglo Fiesta.      

Shelly yang duduk menyebelahi dia di sofa pun menepuk memberi kode pada Kuro untuk tidak berteriak.      

Tapi Kuro tidak perduli karena dia sudah tidak tahan lagi. "Gara-gara ulah satu orang saja akhirnya merepotkan satu rumah, bahkan menyusahkan banyak bisnis yang sudah berjalan dengan baik!"     

"Kuro ..." Shelly mengerling tajam pada si hybrid.      

"Aunty, kalau dia juga bisa bertindak seenaknya, maka aku juga bisa bertindak seenaknya juga! Dia pikir hanya dia yang berkuasa di dunia ini? Atas dasar apa dia malah menyusahkan kita-kita di sini?" Kuro melengkingkan suaranya lebih keras daripada sebelumnya. Dia yakin Ivy pasti bisa mendengar ucapan dia dari lantai atas di kamarnya.      

"Kak Kuro, jangan begitu ..." Gavin pun keluar dari kamarnya dan terpaksa turun untuk menyambangi Kuro di lantai bawah.      

"Kenapa aku tidak boleh begitu sedangkan dia boleh begitu? Apa karena kau ini pacarnya sehingga kau membela buta terhadap dia walau dia itu salah?" Kuro makin emosi ketika Gavin malah berbicara demi Ivy.      

"Kak Kuro, aku bukan pacar Ivy, tapi setidaknya aku menganggap dia keluarga."     

"Tapi dia tidak menganggap kamu keluarga, Gav? Apa kau tidak merasakan hal itu? Naif sekali kau selalu saja berpikir baik tentang dia, sementara dia sebaliknya terhadapmu!"     

"Kak-"     

"Hei, hei, hei, ada apa ini?" Jovano datang dari luar dan dia sangat terkejut mendengar perdebatan keras antara Kuro dan Gavin, karena biasanya Kuro ribut dengan Shiro, bukan Gavin.      

"Aku sedang membicarakan biang masalah di keluarga ini, yang membuat banyak bisnis bagus kita jadi kacau balau!" Kuro mengatakannya dengan blak-blakan dan nada sengit.     

Jovano menoleh ke Gavin dan berkata, "Gav, kau naiklah sana ke kamarmu, bro."      

Gavin angkat dua bahunya dan menjawab, "Baiklah. Toh bukan aku yang memulai." Lalu dia pun melirik sinis ke Kuro dan pergi ke kamarnya lagi.      

"Kak Kuro ... ayolah, Kak ... jangan seperti ini." Jovano membujuk.      

"Apakah yang berhak melakukan ini dan itu seenaknya itu hanya adikmu, Ivy?" lengking Kuro. "Apa kau tak tau, Jo ... akun-akun bisnis ibumu diserang banyak warganet dan fans Deandra, dicaci maki dan diboikot! Ini sudah dua hari Joglo dan Tropiza mendadak sepi."     

"Kak ..."     

"Maksudku ... kalau memang dia mau jadi maling, jangan sampai bawa-bawa imbas ke kita yang di sini yang bukan maling!"     

"Kak Kuro-"     

"Maksudku ... kalau memang dia itu tidak punya bakat menyanyi, yah tidak usah ngotot ingin punya sampai jadi maling, dong! Sudah merugikan orang, membuat malu keluarga, dan membuat bisnis keluarga jadi rugi!"      

"Cukup! Kau ular sialan!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.