Devil's Fruit (21+)

Akhirnya Tau



Akhirnya Tau

4Fruit 945: Akhirnya Tau     
0

Melihat kepergian dari Pangeran Djanh, sudah tentu Andrea mengomel panjang lebar dan tinggi karena dia merasa tidak mendapatkan poin penting dari si pangeran Incubus. "Apaan, coba?! Seenaknya datang kayak demit, lalu bilang seuprit doang kalo kesabaran berbuah keuntungan. Apaan?!" Rasanya sangat kesal sekali hingga Andrea ingin meledakkan sesuatu. Apa, ya? Bijinya Pangeran Djanh? Huss! Jangan, Tuan Putri, nanti kau dikuliti Revka, dan kulitmu dijadikan bahan untuk melapisi sendal jepit dia.      

Dante meraih sang istri dan mengusap-usap punggung istrinya agar Andrea sedikit bisa tenang. Sang Cambion ini memang terkenal impulsif dan emosional, gampang tersulut, gampang membara. Yah, itu memang sudah menjadi tabiat Andrea sejak dia remaja.     

"Tenang dulu, sayank ..." Tuan Nephilim memberi kalimat penghiburan. "siapa tau memang si pangeran itu sudah merencanakan sesuatu yang hasilnya akan baik untuk kita. Kau tau sendiri, kan, dia itu kadang nyeleneh dan tidak terduga."     

"Huft!" Andrea hembuskan napas beratnya. "Aku mo liat kondisi Zizi dulu, siapa tau dia udah bangun." Karena tidak juga mendapatkan solusi untuk masalah Ivy, maka sang Cambion pun memutuskan untuk berdiri dan berjalan ke kamar putri bungsunya.      

Shelly dan Kenzo pun memutuskan untuk pergi ke dapur, membuat sesuatu yang bisa mereka nikmati agar bisa menyenangkan perasaan gundah mereka. Meski mereka bukanlah pemilik asli Tropiza, namun Tropiza sudah seperti anak mereka sendiri.      

Saat ini, keempat rumah makan mereka sedang terpuruk parah dan dalam sehari kadang hanya ada 1 pengunjung saja. Itu memang parah, sangat parah dalam sebuah bisnis rumah makan. Tapi karena mereka belum menemukan solusi, maka mereka hanya menunggu dan berharap masalah ini lekas berlalu dan publik lupa dan rumah makan kembali ramai seperti biasanya.      

Sedangkan Jovano memilih untuk keluar lagi dan tentu saja untuk menjemput sang pacar dari sekolahnya.      

Kuro memilih ikut dengan Andrea saja naik ke atas menjenguk Zivena. Sementara itu, Dante mengajak Shiro untuk berenang saja di kolam belakang daripada pusing memikirkan yang masih belum ada titik terang. Siapa tau dengan merendam tubuh dan kepala mereka, dua pria itu bisa menemukan solusi terbaik nantinya.      

-0-0-0-0-     

Di galeri seni, Danang pun duduk manyun siang itu. Dia selesai makan siang dan tiba-tiba saja merasa sepi ketika melihat meja hanya berisi dia dan bungkus bekas burger. "Kemarin di sini di meja ini penuh ama makanan, siang dan malam. Sekarang kagak ada."      

Menyadari dia malah termenung yang tidak-tidak saat menatap meja, Danang segera meringis merasa tolol sendiri. Bukankah dia harusnya senang karena Ivy sudah kembali ke keluarganya? Dan itu juga yang dia inginkan, ya kan?     

Dan setelah semuanya terselesaikan, lalu kenapa dia malah membayangkan mengenai Ivy? Sungguh konyol. Danang merasa dirinya konyol. "Hghh ... efek kelamaan jomblo, sialan dah!" Ia meringis lagi sambil merutuki diri sendiri.      

Saat ini, Ivy sedang tidak chat dirinya. Danang hanya mengira-ngira, mungkin gadis cilik itu sedang melakukan aktivitas penting lainnya di sekolah. Yah, memang harusnya begitu, kan? Jangan chat terus menerus saat harusnya si gadis fokus pada pelajarannya.      

Karena Ivy sedang berhenti chat, dan pengunjung galeri juga mulai sepi karena mungkin ini masih jam makan siang, maka Danang pun iseng saja berselancar di internet. Membuka beberapa akun sosial media dia, Danang mengingat-ingat betapa dulu jaman dia remaja, sosial media adalah kawan kedua dia jika sedang tidak main dengan Andrea.      

Dulu Danang begitu aktif di sosial media, terutama setelah Andrea menghilang begitu saja entah kemana. Danang menjadi penggila platform-platform sosial media. Bertindak bagai orang no life di sosial media, berdebat kusir sana sini, ribut dan menjadi keyboard warrior untuk hal yang kurang jelas.      

Hm, pria itu benar-benar kesepian waktu itu ketika dia kehilangan Andrea.      

Setelah Danang bosan mengecek akun-akun dia, entah itu Fesbuk atau Twitty atau pun Instagramm, kini dia malah tertarik ingin tau apakah Andrea punya akun sosial media pula? Ahh, pasti punya lah! Sebagai pemilik bisnis besar seperti Tropiza dan Joglo Fiesta, tentu dia punya akun pribadi juga disamping akun bisnis pula.      

Maka, jemari Danang mulai mengetikkan di kolom pencarian mengenai nama Andrea, namun dia tidak menemukan Andrea yang dia inginkan. Akhirnya dia pun mengetikkan Tropiza yang lebih muda pastinya, dan memang ketemu!     

Danang segera menekan tombol follow agar dia bisa melihat semua postingan Tropiza yang kini sudah di private akunnya. Dia agak bingung juga, kenapa akun bisnis harus dibegitukan? Kenapa tidak publik saja agar bisa dilihat semua orang dengan leluasa?     

Tapi Danang bagaikan menemukan jawabannya ketika dia melihat salah satu postingan Tropiza paling atas dan itu penuh akan komentar. Ketika dia klik komentar, betapa terkejutnya dia membaca begitu banyak komentar hujatan untuk Tropiza, untuk Andrea, dan juga ... untuk Ivy?     

"Ehh?" Danang jadi bingung. "Lha kenapa malah netijen pada nyerang akun Tropiza ampe bawa-bawa Andrea ama Ivy, yak?"     

Danang pun mencoba membaca huruf-huruf dalam bahasa Jepang itu satu demi satu dan kini dia bisa paham apa yang diributkan oleh banyak warganet. "Mencuri suara? Hah?!" Ia pun akhirnya mencari akun Instagramm Ivy dan akun itu di private juga dan Danang lekas klik tombol follow di sana dan dia makin tertegun melihat berbagai postingan Ivy diberi komentar hujatan hingga mencapai jutaan komentar dalam 1 postingannya. Bayangkan itu!     

"Lah, ini pada kenapa, yak?!" Danang benar-benar heran. Dia terus menelusuri komentar-komentar para warganet Jepang untuk tau lebih jelas mengenai apa yang sedang diributkan mereka semua pada Ivy.      

Setelah membaca banyak komentar di salah satu postingan foto cosplay Ivy, dia menyimpulkan bahwa si gadis vampir yang sempat tidur bersama satu futon dengannya itu dituduh mencuri suara seorang penyanyi terkenal di Jepang. "Ini ... ini apa-apaan, sih?" Sungguh, Danang sangat bingung dengan tuduhan yang ditujukan pada Ivy.      

Dan di suatu postingan, muncul sebuah link yang ditautkan oleh Ivy sendiri dan di sana dikatakan itu adalah MV baru dia di Yutub.      

Maka, karena sangat penasaran dan ingin tau, link itu pun segera di klik oleh Danang, yang membawa dia ke aplikasi Yutub. Ketika MV milik Ivy diputar oleh Yutub, muncullah Ivy yang bernyanyi dengan sangat baik dan suaranya begitu indah.     

Kemudian, Danang tergelitik dengan kolom komentar di bawah video itu. Dia mendapati begitu banyak hujatan untuk Ivy dan mengatakan Ivy mencuri suara Deandra.      

"Deandra? Siapa sih Deandra, ya ampun!" Danang menghentikan dulu video Ivy dan mengetikkan kata Deandra di kolom pencarian Yutub, dan di sana ada banyak video-video lagu Deandra dan sebagian besar itu adalah video resminya.      

Ketika Danang menekan salah satu video Deandra, betapa terpananya dia ketika mendengarkan suara Deandra.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.