Devil's Fruit (21+)

Nekat Demi Nyawa Pasien (21+)



Nekat Demi Nyawa Pasien (21+)

1Fruit 990: Nekat Demi Nyawa Pasien (21+)     
0

Shona jadi mulai panik. Padahal dia sudah berhasil menutup luka di perut Pangeran Zaghar. Apakah ada kesalahan? Wajah sang pangeran incubus begitu pias pucat bagai mayat.      

Ohh, gawat, ini pasti akibat sang pangeran kehilangan sangat banyak darah. Bahkan suhu tubuhnya pun turun drastis.      

Gadis itu panik, tapi dia tidak ingin memanggil bantuan siapapun karena dia tidak ingin merepotkan orang lain dan masih banyak yang di luar sana masih berjuang bertempur. Dia pasti bisa menangani ini!     

Shona ini menunjukkan pada semua orang bahwa dia bisa melakukan tugasnya dengan baik dan sempurna. Dia yakin bisa menyelamatkan Pangeran Zaghar.      

Mencoba untuk mengendalikan diri agar tidak panik, Shona pun mulai mengiris telapak tangan dia dan meremas tangannya agar bisa meneteskan darah dia untuk diteteskan pada mulut sang pangeran.      

Pangeran Zaghar setengah tersadar ketika Shona melakukan itu. "No-Nona Sho-mmghh ... tidak perlu ..." Ia ingin menolak darah dari Shona sembari meneguk tetesan darah itu.      

"Tapi, Pangeran ... kau dalam kondisi gawat karena kehilangan banyak darah." Shona terus meneteskan darahnya ke mulut Pangeran Zaghar. "Kau bisa pingsan karena suhu tubuhmu terus menurun."     

Pangeran Zaghar memang hampir pingsan. Suhu tubuhnya menurun, badannya mulai dingin. Dia juga merasa sangat lemah saat ini. Meski dua lubang di tubuhnya sudah berhasil disatukan menjadi tertutup lagi oleh Shona, namun darah yang tertumpah terlalu banyak, bahkan dari sebelum dia masuk ke alam pribadi Jovano, dia sudah banyak kehilangan darah.     

Sekarang, Shona benar-benar panik. Pandangan mata sang pangeran mulai kabur-kaburan seolah hendak pingsan. Jika pangeran itu pingsan, maka bisa berakibat kematian.      

Tidak mau itu terjadi pada pasien penting yang Shona tangani, ia lantas berpikir keras. Tiba-tiba dia teringat akan latar belakang dirinya dan Pangeran Zaghar. Mereka adalah sama-sama keturunan dari Asmodeus, sang iblis Lust. Iblis yang mendapatkan 'makanan' utama dari yang namanya lust alias sexual desire.      

Bagaimana bisa Shona lupa itu?      

Tapi, dia sedikit ragu mengenai apa yang tengah dia pikirkan saat ini. Pantaskah dia melakukan itu? Bagaimana jika ada yang tau? Ohh, tentu saja yang pertama tau pasti adalah Jovano sebagai pemilik dari alam pribadi ini.      

Dan, Shona amat sangat yakin dia bisa mempercayai Jovano yang sudah dia kenal sedari kecil. Pasti Jovano akan bersedia menutup mulut untuk apa yang akan dia lakukan pada Pangeran Zaghar.      

Shona, tak ada banyak waktu tersisa! Cepat! Cepat! Cepat!     

Maka, dengan meneguhkan hatinya, Shona pun mulai melepaskan pakaiannya. Tindakan dia itu mendapatkan pandangan tertegun dari Pangeran Zaghar. Bahkan saking tertegunnya, sang pangeran sampai tidak menutup matanya.      

Karena masih awam mengenai hubungan intim, Shona pertama-tama hanya menyatukan bibirnya pada bibir sang pangeran sembari dia melepaskan pakaian bagian bawah sang pangeran.      

"Nona-mmpphh ... apa kau-mmrghh ..." Pangeran Zaghar tidak menyangka akan apa yang dilakukan Shona padanya. Bukannya dia membenci, tapi dia ... ahh, dia menyukainya tapi dia khawatir Shona akan menyesali ini suatu hari nanti.      

Shona hentikan sejenak lumatannya pada bibir Pangeran Zaghar dan mereka saling tatap. "Hanya ini yang bisa aku pikirkan untuk menyelamatkanmu, Pangeran." Lalu dia pun meneruskan melucuti pakaian sang pangeran dan setelah mereka sama-sama tanpa sehelai benang, Shona kembali menyatukan bibir keduanya.      

Jangan salahkan Pangeran Zaghar jika dia menyambut baik ciuman dari gadis yang sedari tadi memang menarik minatnya. Dia menaikkan tangannya untuk meraih belakang kepala Shona meski sebenarnya terlalu lemah untuk melakukan itu.      

Pangeran Zaghar memperdalam cumbuan mereka. Tidak bisa dipungkiri bahwa dia bukanlah iblis amatir mengenai seks. Meski begitu, dia tidak terlalu menggilai seks seperti incubus lainnya.      

Ketika cumbuan itu membuahkan sebuah libido pada diri Pangeran Zaghar, itu menyebabkan munculnya kekuatan di dalam tubuhnya meski masih terlalu kecil dan harus terus distimulasi. Sebagai iblis keturunan Asmodeus, mereka memang membutuhkan hasrat libido untuk memunculkan energi pada diri mereka.      

Jika iblis lainnya mencari energi 'makanan' dari amarah dan dendam dari manusia dan makhluk lainnya. Ada pula yang mendapatkan energi dari rasa keserakahan. Juga ada yang kenyang setelah memakan kesombongan, ataupun dari rasa cemburu iri, atau juga rasa malas, rasa rakus ... dan itu semua di dapat sebagian besar dari manusia.      

Namun, hanya iblis Lust saja yang memiliki kelebihan bisa menyerap energi lust dari manusia dan sesama mereka untuk diubah menjadi sumber tenaga.      

Energi pada diri Pangeran Zaghar kian terkumpul meski sedikit demi sedikit, tidak serta merta melonjak, karena yang paling bisa mengenyangkan para iblis lust adalah cairan spesial yang berasal dari tempat spesial pula.      

Karena memahami bahwa Shona melakukan ini atas dasar untuk membangkitkan energi Pangeran Zaghar, maka sang pangeran pun mulai rebahkan tubuh telanjang Shona dan ia bergerak ke selatan sang gadis untuk mengambil apa yang akan disediakan untuknya di sana.      

Tangan Pangeran Zaghar membuka paha Shona. Gadis itu memejamkan mata. Ini adalah pertama baginya dan dia memang terlalu amatir sehingga tidak paham apa saja yang harus dilakukan untuk 'memberi' energi pada sesama iblis lust seperti ras mereka.      

"Angghh!" Shona tak bisa meredam suara pekikannya ketika sesuatu yang peka di dirinya dipulas oleh lidah sang pangeran. "Haa-aanghh ... ermmghh ..." Dadanya membusung tanpa disadari ketika bagian sensitifnya terus dilumat dan digelitik menggunakan lidah Pangeran Zaghar.      

Kian lama distimulasi di sana, Shona tak bisa bertahan lagi dan menyemburkan cairannya yang lekas dihisap hingga kering oleh Pangeran Zaghar. Meski begitu, sang pangeran belum merasa cukup.      

Dia ingin menikmati lagi yang lainnya, ingin mereguk lebih banyak lagi.      

Pangeran Zaghar pun bergerak naik untuk mempertemukan bibirnya dengan bibir kenyal Shona yang tadi dia sangat ingin tau rasanya. Ternyata memang sangat nikmat. Dibuktikan dengan dia terus melumat bibir itu sepuasnya sebelum mulai merayap turun menggunakan bibirnya ke leher Shona.      

"Aangghh ... Pa-Pangeran ..." Shona merintih lirih ketika puncak dadanya ditemukan dan dipenjara oleh mulut sang pangeran tampan. Bukit kenyal yang sedang mekar-mekarnya itu terasa menegang ketika satunya diremas oleh sang pangeran.      

Mulut Pangeran Zaghar tak henti-hentinya melumat menghisap dan memuaskan dahaganya di dada montok Shona. Dua tangannya menangkup dada itu sambil diremas dan mulutnya melomoti bergantian yang kiri dan kanan sembari dia melirik ke wajah Shona yang memerah.      

Betapa di mata Pangeran Zaghar bahwa pesona Shona makin terlihat ketika sedang merona begitu. Ini membuat sang pangeran makin jatuh cinta pada anak perempuan Pangeran Djanh. Sensualitas Shona yang memancar saat diliputi libido seperti itu sungguh menggelegakkan hasrat seksual Pangeran Zaghar.      

Ini bagai impian jadi kenyataan.      

"Nona Shona ... ermghhh ... kau sangat cantik. Saaaangat cantiikkk!" Sang pangeran menyatakan apa yang ada di otaknya, membuat Shona membuka matanya dan saling mempertemukan tatapan mereka.      

"Pa-Pangeran ... haanghh ..." Wajah sendu Shona semakin merona ketika melihat bagaimana pucuk dadanya dihisap-hisap oleh pria di atasnya. Dia palingkan pandangannya ke samping sambil tutupi mulutnya yang mengerang menggunakan punggung tangannya.      

Karenanya, Pangeran Zaghar tidak kuat lagi dan dia sudah tak sabar ingin mendapatkan jackpot istimewanya, maka dia pun bergerak untuk menyelipkan masuk pusaka kebanggaan dia ke dalam liang sempit nan amatir milik Shona.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.