Devil's Fruit (21+)

Memuaskan Hasrat Tuan Nephilim (21+)



Memuaskan Hasrat Tuan Nephilim (21+)

4Fruit 759: Memuaskan Hasrat Tuan Nephilim (21+)      1

"Angh!" pekik Andrea ketika liang intim dia sudah ditembus, disesaki oleh batang tegang berurat sang suami.      

Dante tidak ingin berlama-lama dan segera saja menghentakkan pinggulnya sehingga pusaka arogan dia memompa kuat-kuat liang sesak Andrea.      

Ini yang membuat Dante tergila-gila pada sang istri, liang intim Andrea seolah bagai milik perawan saja, padahal sang Cambion sudah melahirkan 3 bayi dengan kelahiran normal, tidak pernah dioperasi.      

Namun, meski begitu, liang sempit Andrea seolah tidak pernah mengendur sama sekali dan selalu saja bisa "menggigit" milik Dante, mengunyahnya bagai itu adalah mulut atas Andrea, membuat tuan Nephilim tergila-gila pada sang istri.     

Mungkin ini karena Andrea memiliki darah Succubus yang membuat daerah intimnya istimewa, seperti halnya para Succubi yang dengan mudah membuat para pria takluk tak berdaya jika bersenggama.     

Ditambah Andrea juga seperti tidak pernah menua meski hampir berusia 40 tahun. Wajah sang Cambion masih kencang dan mulus kenyal bagai wajah remaja usia 18 hingga 19 tahun.      

Apalagi tubuh Andrea tidak perlu diragukan lagi yang masih kencang bagai mendapatkan perawatan tingkat tinggi seperti yang didapatkan para selebritis papan atas. Padahal Andrea tidak pernah melakukan apapun pada tubuhnya.     

Tapi sekali lagi … darah Succubus telah menjadikan dia mempesona dari atas hingga bawah. Terlebih lagi Andrea adalah Cambion Hera yang langka dan super. Bisa dikatakan kecantikan Andrea melebihi Succubi pada umumnya.     

Ini membuat Dante tak akan sanggup berpaling dari Andrea. Meski pun dia dulu pernah hidup di alam dunia peri, dan banyak para peri itu berwujud sangat cantik dan menarik, namun si Nephilim itu tidak tergiur sama sekali dan hanya ada Andrea saja terukir paten di sanubari dia.      

Maka, tak heran jika Dante sering gemas jika sedang menyetubuhi istrinya, dia seolah menyetubuhi seorang remaja, bukan sosok ibu 3 anak. Kadang, Dante geli sendiri karena apabila dia menatap raut pasrah Andrea ketika ditekan dan dipompa begitu, dia seperti sedang mencabuli siswi remaja SMA.     

Namun, jujur saja ini bisa menaikkan libido tuan Nephilim. Ia bagai menganggap sang istri adalah paket lengkap dan sempurna yang dia dapatkan dalam hidupnya. Cantik, seksi, menawan, pandai mengelola bisnis, teman mengobrol yang asik, dan mampu membuatnya tergila-gila setiap saat.     

Dante pun melepaskan kain hitam dari mata sang istri agar dia bisa utuh menatap sang istri apa adanya, wajah yang selama ini membuat hatinya melonjak jungkir balik tak tentu.      

Setelah kain hitam diurai dan disingkirkan dari wajahnya, Andrea menatap sang suami dengan mata sayu mengundang libido. Ditambah lagi dengan erangan serta rintihan-rintihan Andrea yang mengguncang hasrat Dante, menyebabkan hujaman pusaka Tuan Nephilim semakin menggila.     

Memegangi erat dua pinggul istrinya sambil terus saja hentakkan miliknya ke dalam liang intim sang terkasih, Dante terus menatap wajah yang kadang memandang sayu padanya, kadang terpejam dengan suara terus mengalun, sang Nephilim bisa geli sendiri dan merutuki dirinya dalam hati.     

Itu karena dia teringat betapa dulu dia sangat membenci Andrea, sangat mengejar nyawa sang Cambion hanya demi bisa naik ke Nirwana menjadi Angel.      

Dante berpikir, jika dia saat itu tetap bersikukuh membunuh Andrea demi cita-cita Angel-nya, mungkin saja dia tak akan pernah menemukan kebahagiaan sebesar ini. Tentu saja dia tidak akan menemui keindahan setinggi ini dari sosok yang dia buru.     

Semakin Dante merutuki kebodohan dia masa lalu dan keberuntungannya masa kini, dia semakin gencar menghentak liang sesak sang istri hingga tubuh Andrea bergerak terlonjak-lonjak dengan dua tangan masih tetap dibelenggu.      

"Angh! Anghh! Dannh! Hangh!" Mata sayu Andrea begitu menakjubkan dan mengundang birahi lebih tinggi.      

Dante memeluk erat tubuh molek itu untuk kian menggilakan hujamannya, lebih kuat, lebih kencang, lebih agresif … hingga mereka berdua sama-sama mengerang dan melimpahi diri mereka sendiri dengan paduan peluh di sekujur tubuh.      

"O-OORRHH! Andreaaa—erghhh … sayank … orrghhh …" Dante pun serahkan cairan pekat dia semuanya pada liang sang istri, terserah pada sang Cambion, apakah akan dijadikan tenaga, atau benih.     

Tapi, sepertinya bukan untuk dijadikan benih, karena anak bungsu mereka, Zivena, masih terlalu kecil apabila diberi adik.      

Keduanya sama-sama tersengal dan itu tidak berlangsung lama hingga Dante membalikkan tubuh sang istri sehingga telungkup masih dalam keadaan tangan terikat.      

Dante dengan puas menciumi pantat seksi istrinya sebelum akhirnya dia kembali tenggelamkan pusaka jantan dia dalam-dalam ke liang sempit sang Cambion.      

"Arkhh!" Andrea menoleh ke samping, mencari wajah suaminya. Dia hanya bisa menerima dua kakinya dibuka dalam keadaan telungkup dan Dante terus bergerak cepat dikuasai birahi di atas dirinya.      

"Agkh! Argkh! Hargk! Hagk!" Andrea dan Dante sama-sama mengerangkan hasrat mereka.      

Bahkan ketika pinggul sang Cambion dinaikkan dan dihujam lebih gila lagi, Andrea juga mengerang lebih keras sembari menyeru nama sang suami.      

Setelah dua jam lebih bergelut di atas ranjang, Dante pun kembali menyemburkan miliknya, bersamaan dengan Andrea yang juga menyerah, entah sudah keberapa kali saat ini.      

Keduanya terengah-engah dan terkekeh.      

"Nephilim mesum gila."     

"Salahkan dirimu yang membuatku gila."     

Keduanya terkekeh dan saling berciuman sebelum Dante melepaskan ikatan di tangan Andrea dan berpelukan sambil pejamkan mata.     

Di jam 8 malam lebih, mereka terbangun dan Andrea pun turun dari ranjang untuk mandi. Selesai mandi, dia hanya bisa menyulap sebuah bikini renang 2 pieces karena tidak membawa pakaian ganti lainnya, sedangkan pakaian dia sebelumnya sudah porak poranda akibat keganasan napsu Dante.     

Melihat Dante masih tertidur, Andrea perlahan ke balkon kamarnya dan mulai masuk ke kolam renang. Ia akan berenang sebentar.     

Namun, baru saja dia menyembulkan kepalanya usai memutari kolam satu kali, Dante sudah duduk di tepi kolam di bagian ujung. "Tidak menungguku, hm?"     

Andrea terkekeh. Dia langsung paham maksud kenapa suaminya duduk telanjang menunggu dia di ujung kolam.      

Dalam waktu tak ada lima menit, Andrea sudah berpegangan pada tepi kolam renang, sembari Dante menghujami liang spesialnya dari dalam air. Mereka melakukan sex in the water.     

Tak puas hanya di sana, usai Dante dan Andrea sama-sama menyemburkan milik mereka, Tuan Nephilim pun menggendong sang istri untuk dibawa ke kolam Jacuzzi. Di kolam tersebut, mereka melakukan seks dengan berbagai posisi yang memungkinkan.      

Sambil mendapatkan semburan air Jacuzzi yang menyenangkan pada punggungnya, Dante juga memangku sang istri yang memunggungi dia sambil dia hentakkan batang tegangnya dalam-dalam dengan posisi mereka saling duduk.     

Setelah itu, Andrea berbalik dan berada di atas pangkuan Dante, berhadapan dan menikmati persenggamaan posisi demikian. Dan kemudian, Dante sambil menggendong Andrea di depan, dia juga memompa vagina sang Cambion dan Andrea erat berpegangan pada leher suaminya.     

Usai menyemburnya cairan masing-masing, mereka pun tersenyum puas dan berciuman sejenak sebelum masuk lagi ke kamar untuk berbilas di bawah shower, dan sekali lagi Dante menyetubuhi Andrea di bawah siraman shower sebelum akhirnya mereka keluar untuk mencari makan.     

Untung saja Andrea sudah mengabari Shelly bahwa Dante meminta bulan madu dadakan sehari semalam dan akan pulang besoknya, jadi tak ada yang bingung mencari kedua orang tersebut.     

-0-0-0-0-     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.