Devil's Fruit (21+)

Mengajak Anak Cosmo Bersenang-Senang Juga



Mengajak Anak Cosmo Bersenang-Senang Juga

2Fruit 761: Mengajak Anak Cosmo Bersenang-Senang Juga     
2

Myren melambaikan tangan ke rombongan Andrea. "Ternyata beneran di sini yah kalian," katanya ketika sudah di depan sang adik.      

"Lah, Kak Myren kok tau kami di sini?" Andrea terheran akan pertemuan kebetulan ini. Berapa kemungkinan mereka bisa bertemu di tempat ini jika menilik luasnya Tokyo? Mungkin satu banding sejuta tempat di Prefektur ini.     

"Ya ini, nih! Voi yang ngomong kalo kalian lagi ke Tokyo Dome City." Myren menunjuk ke putrinya yang tersenyum.      

"Gavin yang kasi tau, Aunty." Voindra menyahut.      

Jadi, bukan kebetulan tapi memang sudah direncanakan.      

"Dia tadi heboh waktu tau dari Gavin kalo kalian mo ke sini. Dia ampe maksa-maksa harus ikut, pokoknya ikut, gitu katanya." Myren melirik Voindra. "Dasar bucin."     

Voindra kerucutkan bibirnya ke sang ibu. "Ihh … Mama apaan, sih?" Pipinya bersemu merah samar karena ledekan dari Myren.      

Sementara yang sedang dibicarakan malah sedang asik melirik ke Ivy di sebelah Jovano dengan tatapan mendamba penuh memuja. Voindra yang melihat itu hanya bisa mengulum bibirnya secara kesal.     

"Tunggu, Zev! Ya ampun! Mama ini lagi hamil besar, oi!" Tak berapa lama, ada suara yang mereka kenal juga.      

"Aiihh … Mpok Kitty!" sapa Andrea. Langsung saja dia elus-elus perut besar Revka. "Juga ngikut ke sini, yah Mpok?"     

"Cih! Ngapain ngikut-ngikut kamu, burik? Aku cuma kepingin jalan-jalan ke sini doang, kok!" Revka memutar bola matanya. "Kau pasti yang ikut-ikutan ke sini, ya kan? Dasar burik gak kreatif."     

"Kalo yang ini … aku ngaku, kalo aku yang kasi tau Zevo, Mom, he he …" Celetukan dari Jovano pun membuyarkan kalimat Revka sebelumnya. Karuan saja Andrea tertawa puas.     

"Oh ya, mana suamimu, Rev?" tanya Dante karena tidak melihat hadirnya Pangeran Djanh.      

"Dia lagi dipanggil bapaknya." Revka mengelus perut besarnya.     

"Ohh, lagi pulkam ke Huvro, yah?" Andrea mengangguk-angguk paham. "Ya udah, sini elu gue jagain. Tapi jangan minta diohok-ohok, yak! Bisa, sih … tapi pake gagang sapu ato terong deh yang sekiranya mungkin itu ukuran lakik elu."     

Revka mendelik gahar dan menampar lengan Andrea. "Mulut minta diulek jadi sambal terasi, hah?! Bacot lemes seenaknya saja di depan anak-anak!"     

Andrea malah julurkan lidah. "Udah, udah, yuk kita bagi rombongan, deh … berhubung Mpok kitty ini lagi melendung gede gini, gak mungkin dia naik Dolphin, ye kan? Bisa brojolan ntar dia! Nah … rombongan pertama … yang ikut Jo. Rombongan kedua, ikut gue!"     

Maka, rombongan pun langsung terbentuk.      

Untuk yang ikut Jovano, ada Ivy, Gavin, Zevo, Vargana, Voindra, Kuro, Shiro dan ketiga bapak.      

Sedangkan sisanya, ikut Andrea.      

Namun, ternyata … para bapak memisahkan diri dari anak-anak dan mereka memiliki pengaturan sendiri pada 3 orang itu. Rupanya para bapak—Dante, Kenzo, dan Ronh—sepakat untuk membuat semacam pertandingan.     

Tiga kelompok berpisah sendiri-sendiri. Rombongan Jovano tentu saja ke wahana-wahana ekstrim, sedangkan Andrea mengajak rombongannya untuk wahana santai.      

"Kita pertama-tama naik Big O dulu, yak!" tawar Andrea untuk menaiki wahana kincir raksasa. Kemudian, mereka mulai antri untuk memasuki gerbong masing-masing.     

Andrea yang satu gerbong dengan Zivena mulai duduk santai dan membiarkan putrinya sibuk berceloteh antah berantah sambil melihat pemandangan pada ketinggian Big O.      

Revka masuk ke gerbong bersama Shona dan si kecil Xavea. Sedangkan Shelly bersama putrinya, Kiran. Myren bersama si kecil Vicario.      

Zivena sangat senang ketika gerbong yang dia naiki berada di puncak Big O. Ia tertawa senang dan memekik gembira sambil bertepuk tangan melihat pemandangan kota Tokyo dari atas Big O.     

Setelah selesai, Andrea mengajak ke wahana bernama Venus Lagoon, yaitu semacam merry-go-round (kuda putar).      

"Mpok, lu gak naik?" tanyanya pada Revka yang tidak ikut mengantri.      

"Nyindir apa ngeledek, burik?" Revka tampakkan wajah masam.     

"Dua-duanya, he he …" Tanpa menutupi, Andrea jujur berkata. "Makanya jangan melendung mulu, Mpok. Elu sih, kebanyakan ngadon melulu!"     

"Bacot!" seru Revka galak.     

Setelah Venus Lagoon, Andrea mengajak ke Pixie Cup, wahana bentuk seperti cangkir yang berputar-putar di sebuah area. Mereka semua masuk dan anak-anak tertawa ketika cangkir mereka berputar-putar, termasuk Zivena yang tertawa riang sambil bertepuk tangan.      

Usai dari Pixie Cup, mereka memutuskan duduk sebentar di bangku taman. Andrea tiba-tiba saja teringat sesuatu. "Gimana kalo kita bawa Kyuna dan keluarga dia ke sini!"     

Maka, setelah Andrea mencari tempat sepi, ia mengeluarkan Kyuna, Rogard, Kevon, dan Alyn.      

"Noni Putri, terima kasih atas undangannya." Kyuna memeluk majikannya yang sudah seperti saudara perempuan sendiri.     

"Yuk, kita senang-senang di luar." Andrea menggandeng Alyn.      

Ketika mereka bergabung dengan Revka dan yang lain di bangku taman, Alyn dan Kevon langsung bersemangat.      

Akhirnya, Andrea pun membiarkan para bocah untuk mencari mainan mereka yang memang sesuai dengan usia mereka. Shona, Kiran, Xavea, Vicario, Kevon, dan Alyn pun mulai memilih wahana terdekat dengan mendapatkan pengawasan dari Rogard, sementara para ibu istirahat sejenak di bangku itu.      

Kevon dan Alyn yang sehari-harinya hanya bermain di Alam Cosmo saja, sangat terpukau dan antusias menyaksikan banyak permainan di Tokyo Dome City.     

Ketika mereka baru saja usai bermain di wahana Corocco, mereka bertemu rombongan Jovano.      

"Wuaahh! Ada Kevon dan Alyn!" seru Jovano ketika melihat anak-anak dari alam Cosmo. "Yuk kita seru-seruan di yang lain!" ajaknya.     

Tapi Jovano tau bahwa ada juga Xavea yang berumur 4 tahun dan si kecil Vicario berumur 3 tahun, dia memilih wahana yang cocok untuk para balita.      

Jovano dengan ramah bercengkerama dengan Kevon dan Alyn, membuat dua bocah alam Cosmo itu tidak lagi canggung dan ikut bersenang-senang, terutama di Kids Hacker, Power Tower, Gan Gun Battlers, Flash Rush, Water Canon, Laser Mission, Hoppin' Drappy.      

Andrea dan Myren terkadang ikut serta mengajak balita mereka untuk turut bersenang-senang, sedangkan Shelly dan Revka melihat dari jauh saja.     

Apalagi ketika di Magical Mist yang bebas tiket, semua anak-anak berlarian di sana, termasuk Zivena yang diawasi kakak sulungnya. Mereka bergembira ria di area yang menyemburkan kabut air dari lantainya dan juga terkadang muncul percikan air pula dari lubang tempat muncul semburan air tadi.      

Meski pakaian mereka basah, itu tidak masalah, karena para ibu sudah mempunyai trik dengan kekuatan magis mereka untuk lekas mengeringkan pakaian para balita mereka. Sedangkan yang sudah remaja, mereka bisa mengeringkan sendiri.      

Shelly yang manusia normal hanya butuh Andrea untuk mengeringkan baju Kiran.     

Ketika mereka semua sudah menjajal begitu banyak wahana dan mulai lelah—meski sebenarnya tidak—dan hari juga sudah mulai petang, mereka menggunakan anting komunikasi untuk berkumpul di tempat yang Andrea tentukan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.