Devil's Fruit (21+)

Jalan-Jalan Untuk Kyuna Sekeluarga



Jalan-Jalan Untuk Kyuna Sekeluarga

2Fruit 764: Jalan-Jalan Untuk Kyuna Sekeluarga     
3

Andrea tidak menyangka tebakan acak dia ke kafe Sanrio bisa menghasilkan wajah gembira putri sulungnya. Yah, meskipun Ivy tidak tersenyum lebar, namun terbias jelas suka cita dia melihat berbagai macam hidangan pada daftar menu di sana.      

Hidangan di kafe itu sangat unik, warna warni ceria dan selalu ada tokoh karakter dari Sanrio di masing-masing hidangan.      

Ivy memilih Fluffy Apple and Custard Pancake dan Hello Kitty Colourful Parfait.     

Sedangkan bocah-bocah lainnya memesan seperti pancake karakter lainnya, cupcake, donat, bakpao, macaron, burger.     

"Aku kepingin cobain ini, ah!" Andrea memesan kari khas jepang yang di tengahnya ada nasi yang dibentuk menjadi kepala Gudetama warna kuning. "Minumnya ini, deh!" Ia memesan Strawberry Dream Smoothie yang terlihat cantik dan menakjubkan.     

"Dhududuu …dhaaa wlhaa …" Zivena menunjuk ke salah satu gambar menu.      

"Zizi mo pesan birthday cake?" tanya Andrea ke bungsunya. Zivena mengangguk dengan tatapan penuh harap. "Oke."     

Zivena pun tergelak lucu sambil bertepuk tangan.      

"Aku ingin ini! Piece Chocolate Chip Cookie Set!" Voindra memesan. "Dan minumnya Frozen Mocha Chip!"     

"Wah! Gambar di sini tak cuma Kuro Usa yang memakai namaku! Ini juga! Kuromi! Aku ingin Kuromi saja, terlihat lebih … aku? Hi hi …" Kuro malah masih fokus saja pada macam-macam karakter di Sanrio.      

Shiro di sebelahnya hanya memutar bola matanya.      

Suasana mendadak semarak dengan kedatangan rombongan Andrea ke kafe yang hampir tutup tersebut.      

Manajer kafe yang awalnya ingin menolak, namun melihatnya banyaknya rombongan yang sepertinya bukan orang yang hanya datang untuk pesan kentang goreng dan es teh saja selama berjam-jam, maka dia pun mengulur jam kafe lebih malam dari biasanya.     

Ketika hidangan-hidangan di berikan oleh pelayan, mereka sibuk mencari pesanan mereka sendiri. Terutama para bocah.      

Andrea melihat semua hidangannya dan menoleh ke Shelly. "Beb, kalo Tropiza dibikin ala-ala gini, gimana menurutmu?"     

"Kayak yang gimana, Ndre?"     

"Pake karakter kartun terkenal gitu di atas hidangan Tropiza."     

"Kayaknya nggak usah, deh Ndre. Tropiza itu unik dengan warnanya sendiri. Kalo dikasi karakter terkenal, nanti malah kita bisa dituntut karena plagiat makanan, hi hi …"     

"Ehh, benar juga, sih, ha ha ha … aku gak mikir ke sana."     

"Tapi konsep penyajian Smoothie ini cakep banget, Ndre. Ini bisalah kita tiru dikit-dikit idenya, he he …"     

"Ahh, iya ini smoothie keren banget sih emang penampilannya."      

"Tropiza itu beken sekali, loh Aunty." Voindra menyela.      

"Iya kah?" tanya Andrea.     

"Hu-um! Banyak sekali teman sekolahku yang ngomongin tentang Tropiza, terutama pelayan-pelayannya yang mirip artis beken!" Voindra memaparkan.      

Andrea terkekeh senang karena ide dan konsep baru darinya manjur.      

"Benar, Aunty!" Vargana ikut bersuara. "Banyak teman-temanku di sekolah selalu tanya ke aku … nanti sore siapa yang jadi pelayan. Malah mereka minta daftar dan foto semua pelayan!"     

"Ha ha ha! Begitu? Wow!" Andrea tidak mengira Tropiza bisa se-hype itu di antara para remaja Tokyo.     

"Kalian masih mending cuma ditanya itu," sambung Gavin. "Aku malah diuber-uber hampir satu sekolah cuma untuk dimintai biodata pelayan Tropiza. Kadang juga ada yang nitip surat cinta segala lewat aku."      

"Hm … kalian sih enak cuma gitu …" Jovano berikan celetukan. "Aku … saban hari beneran diuber-uber untuk diajak foto. Loker aja isinya surat cinta melulu," tukasnya dengan wajah muram.     

"Cieee … yang laris manis di sekolah …" goda Andrea. "Ihh, nyebelin! Sok-sokan muka kesal pula! Dasar idol cemen, isshh!" Gemas, Andrea mencubit pipi putranya.     

"Apa sih, Mom. Itu justru mengganggu aku." Jovano menepis pelan tangan ibunya. "Aku jadi susah pergi-pergi di area sekolah. Dikuntit melulu. Ternyata begini perasaan para idol itu, yah!"     

"Holooohh … yang idol." Andrea kian hujani si anak cubitan di sekujur tubuhnya.      

Ivy yang mendengarkan ucapan Jovano, merasa tidak terima, tapi dia diam saja.      

Selesai makan, mereka malah membeli beberapa merchandise yang juga dijual di kafe itu.     

Jadilah para ibu dan beberapa bocah memborong berbagai pernak-pernik Sanrio. Dari canvas tote bag, pin set, cookie cushion, donut cushion, t-shirt, mug, keychain, botol minum, lunchbox, dan berbagai plush doll-nya.      

Setelah memborong ini dan itu, mereka pun keluar dari kafe untuk masuk ke mobil masing-masing. Myren dan keluarganya pamit untuk ke hunian mereka sendiri.     

Mereka pun saling melambai dan berpisah jalan.      

Tiga mobil Andrea pun tiba di mansion. Andrea menawarkan Kyuna dan keluarga kecilnya untuk menginap semalam di mansion. Awalnya Kyuna menolak, tapi karena Andrea terus membujuk, maka ia pun mengangguk.      

Kamar pun disediakan untuk mereka. Tadinya Andrea ingin memberikan 2 kamar kosong, namun Kyuna menolak dan berkata, "Noni Putri, cukup berikan satu kamar dengan 2 tempat tidur saja untuk kami."     

Akhirnya, Andrea pun memberikan 2 tempat tidur besar dalam sebuah kamar yang bisa dihuni 4 orang.     

Mansion itu terdiri dari 8 kamar tidur besar dengan kamar mandi di dalamnya. Andrea bisa menambahkan kamar jika memang terdesak, namun karena kamar yang pernah dihuni oleh Hagemori Karin kosong, maka itu bisa diberikan ke Kyuna dan keluarganya.      

Jika mereka ada tamu keluarga lainnya dan butuh kamar tambahan, itu bukan hal sulit bagi para dewasa di sana seperti Andrea, Dante, dan Kenzo menyulap adanya ruangan baru karena area mansion masih luas.     

Lagipula … jin saja bisa mudah membuat banyak candi dalam semalam, apalagi Andrea dan yang lainnya yang merupakan keturunan iblis?     

-0-0-0-0-0-     

Esoknya, suasana hiruk pikuk terjadi di rutinitas pagi mansion Andrea.      

Mansion isinya celotehan bocah-bocah yang sibuk berkemas dan mencari barang, seperti biasa.      

Setelah mereka sarapan, Kenzo akan mengantar mereka satu demi satu.      

Jika anak-anak sudah berangkat sekolah, biasanya suasana mansion mendadak tenang dan hanya ada sesekali suara keributan antara Kuro dan Shiro.     

Itu terjadi jika mereka hendak ikut Dante berolah raga pagi. Setelah itu, mansion benar-benar sunyi tenang meski masih ada Andrea, Shelly, dan Zivena.      

Namun, dengan adanya keluarga Kyuna menginap di situ, Andrea bermaksud membawa mereka jalan-jalan lagi.      

Dan setelah Dante serta duo hybrid selesai berolah raga, mereka pun lekas mandi, lalu mempersiapkan untuk jalan-jalan lagi.      

"Waahh! Asik! Jalan-jalan bersama Kak Kyu!" seru Kuro sambil bersemangat peluk Kyuna.     

Mereka pertama-tama ke taman bermain Sanrio Puroland yang banyak menyediakan wahana untuk anak kecil. Lalu berlanjut berbelanja di sebuah Mall besar di Tokyo.      

"Kita ke Aeon aja, yuk!" saran Andrea. "Di sana gede dan keren."     

"Daerah mana, yank?" tanya Dante.     

"Saitama, Dan."     

Maka, dua mobil itu pun meluncur ke daerah Saitama.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.