Devil's Fruit (21+)

Makan Siang Lahap di Tropiza



Makan Siang Lahap di Tropiza

3Fruit 766: Makan Siang Lahap di Tropiza     3

Setelah kejadian di G SIX, Andrea mengajak mereka untuk melihat-lihat fashion di GU. Di sana semacam retailer dan banyak yang potongan bajunya trendi, siapa tau Kuro dan Shiro suka.     

Semua baju yang mereka belanjakan dibayar oleh Andrea. Meski mereka merasa tidak enak, tapi bagi Andrea, mereka adalah tanggung jawab dia, dan urusan uang habis … nanti bisa dicari lagi.     

Usai berbelanja di GU, Andrea menggiring mereka ke Hakuhinkan, sebuah toko besar yang berjualan mainan saja, berbagai jenis dan merk.      

Setelah menyeberang jalan, mereka langsung masuk ke toko yang letaknya ada di sudut ujung dari jalan itu, bersebelahan dengan Sanyo Ginza Tower.     

"Jo ma Gavgav biasa ke sini, sih." Andrea berkata, "gih dah kalian pilih mainan untuk KevKev ma Lynlyn."     

Mendengar itu, Kevon dan Alyn pun gembira menjelajahi lorong demi lorong, dan juga menaiki semua lantainya yang berjumlah 4.     

Memborong boneka macam-macam rupa dan jenis, mainan robot seperti yang biasa dikoleksi Gavin, dan banyak lagi.      

"Zizi kepingin apa? Boneka hewan? Atau yang cantik-cantik kayak punya Kak Ivy?" tanya Andrea pada sang bungsu. Zivena menatap ibunya sebelum dia menyentuh boneka jerapah di dekatnya.      

Tapi, ketika mereka melewati toko fashion doll, Zivena pun menarik tangan sang ibu dan memasuki toko yang biasanya didatangi anak perempuan. Ternyata bocah itu menyukai semua jenis boneka.     

Alyn juga suka ketika masuk ke toko tersebut dan dia memilih 5 boneka cantik berbagai rupa, yang bentuk ala berbie, atau yang mirip bocah cilik, dan ada pula yang ala Lolita.     

Sesudah puas mengaduk-aduk Hakuhinkan, Andrea mengusulkan untuk datang ke Tropiza yang memang juga ada di Ginza.      

Masuk ke Tropiza Teen, suasana cukup ramai para gadis muda yang sepertinya usia anak kuliahan yang duduk sambil cekikikan dengan kawan-kawan mereka sambil melirik-lirik pelayan di sana.      

Masih tersisa 2 meja saja waktu itu karena ini sudah jam makan siang. Benar-benar hype Tropiza di Jepang. Banyak membuat orang dari manapun ingin datang ke sana demi melihat kembaran artis dan selebritis ternama sebagai pramusaji.     

Andrea langsung saja mengambil daftar menu dan menyodorkan ke keluarga Kyuna untuk memilih makanan di sana.     

"Noni Putri saja yang pilihkan." Kyuna berkata begitu karena dia dan keluarganya tidak pernah tau makanan di Bumi yang bentuknya berbagai macam dan apalagi penuh warna, seperti di kafe Sanrio kemarin.      

"Oke, aku pilihkan yang asik untuk Kevkev dan Lynlyn, yah!" Andrea membaca nama menu agar dicatat pelayan yang ada di sampingnya.     

Pelayan bertampang mirip Sehun EXO itu pun gesit mencatat apapun yang diucapkan Andrea dan kemudian dia membungkuk sopan untuk undur diri dari sana.     

"Aku ke sebelah dulu untuk pesan makanan buat yang dewasa, yak!" Maka, Andrea pun bangkit dan berjalan ke pintu kaca yang menghubungkan Tropiza Teen dan Tropiza Family.      

Seorang pelayan berwajah mirip Chris Hemsworth pun mencatat apa saja yang disebutkan Andrea.      

Meski sebenarnya Andrea bisa saja langsung mendatangi bagian dapur untuk mengambil sendiri makanan yang dia pesan karena ada lemari copy paste, namun itu bisa menjadi hal jelek jika dilihat pengunjung lain. Maka, ia memutuskan berpura-pura ikut memesan seperti orang lain.      

Toh, makanan dan minuman akan cepat datang karena langsung diambil dari lemari ajaib yang ada di dua Tropiza.     

Ketika pelayan dari Tropiza Family membawa makanan ke Tropiza Teen, banyak juga gadis muda yang menahan napas ketika melihat kembaran Chris Hemsworth masuk untuk menghidangkan makanan yang dipesan Andrea.      

Pengunjung seolah melihat wujud Chris Hemsworth asli yang berbadan tegap namun tidak terlalu berotot seperti di Thor. Ada yang diam-diam memotret, ada yang diam-diam melakukan vlog … dengan harapan bisa menuai banyak like dan banyak komen di media sosial mereka.      

Walaupun dua Tropiza itu menggunakan lemari copy paste, namun dapur masih berakting sibuk dan ada bunyi-bunyi samar orang memasak.      

Bahkan pengunjung juga bisa mencium bau wangi masakan yang baru diolah. Oleh karena itu, tidak ada satupun orang menyadari bahwa di dalam dapur sana tidak ada yang sungguh-sungguh memasak.     

Kevon dan Alyn sangat lahap menyantap hidangan untuk mereka, bahkan mereka minta makanan lainnya lagi. Ini tentu saja membuat Andrea senang dan langsung pesan beberapa lagi lainnya.      

Rogard, Shiro dan Dante sibuk mengobrol sendiri, sementara Andrea, Shelly, Kyuna, dan Kuro juga asik dengan obrolan ala emak-emak sendiri. Sedangkan anak-anak lebih memilih asik dengan makanan mereka masing-masing.     

Kenzo tidak diajak serta karena dia menjaga mansion dan akan menjemput anak-anak dari sekolah nanti siangnya. Ia memang berdedikasi mengenai tanggung jawab itu.      

"Tuan, jika Tuan membutuhkan saya, tolong Tuan panggil saya, karena saya juga ingin melindungi Tuan jika Tuan sedang bertempur." Rogard berkata ke Dante. Ia merasa tak enak hati jika dia tak bisa menyertai majikannya ketika sang majikan sedang berperang.     

Tuan Nephilim menyahut, "Tenang saja, Ro. Aku pasti akan memanggilmu ketika aku menghadapi musuh yang terlalu kuat. Saat ini, musuh-musuhku sangat mudah ditangani."     

Rogard memikirkan itu dan berprasangka bahwa tuannya memandang tinggi dirinya. Hatinya tenang dan hangat atas pujian Dante yang dikatakan tidak secara langsung.      

"Nah, Ro," sambung Dante. "lebih baik kau terus tingkatkan kekuatanmu di dalam Alam Cosmo, agar ketika saat aku membutuhkanmu, kau benar-benar bisa aku andalkan."     

"Siap, Tuan. Saya selalu berusaha meningkatkan kekuatan saya, bahkan saya rutin menyerap tenaga petir dari inti Kristal. Saat ini petir saya sudah menjadi putih."     

"Bagus, Ro. Terus tingkatkan sampai ke petir hitam, yah! Saat itu, kau pasti sangat kuat ketika aku gunakan." Dante mengangguk. Lalu ia menoleh ke Shiro. "Nak, kau juga selalu tingkatkan kekuatanmu, yah! Kalau butuh inti Kristal, kau jangan sungkan-sungkan minta ke mama kamu."     

"Iya, Pa. Petirku juga sudah putih." Shiro mengangguk ke ayah angkatnya.      

"Ehh? Apa ini? Kok gini, sih?" Andrea kerutkan dahi ketika tak sengaja iseng membuka berita online ketika di pertengahan obrolan dengan yang lain.     

"Ada apa, Ndre?" tanya Shelly ketika sahabatnya seperti melihat sesuatu yang tidak mengenakkan di media sosial. Hanya insting dia saja jika menilik raut muka sang Cambion.      

Bahkan para lelaki seperti Dante dan yang lain pun ikut menoleh ke Andrea, ingin tau ada apa sehingga nada suara sang Cambion terdengar kesal.     

Andrea pun mengangkat ponsel dia, dihadapkan ke mereka, dan di layar itu ada judul berita: "Apakah Pelayan di Tropiza Dipaksa Melakukan Operasi Plastik Agar Mirip Selebritis Dunia? Lihat 8 Dugaannya. Nomor 7 Paling Tidak Terduga."      

Sebuah judul yang mainstream sekali di portal berita Indonesia, tapi itu dalam bahasa Jepang.      

Apakah portal berita negeri sakura ini terkontaminasi cara portal berita Indonesia menjaring perhatian para pembaca?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.