Devil's Fruit (21+)

Tropiza Menjadi Trending Topic di Berita 



Tropiza Menjadi Trending Topic di Berita 

0Fruit 767: Tropiza Menjadi Trending Topic di Berita       1

Kuro memutar matanya. "Kok bisa menduga ngawur begitu, sih?" Ia sudah agak paham banyak hal di dunia manusia, makanya dia mengerti apa itu operasi plastik. "Kita tak butuh itu karena kita bisa menentukan sendiri muka seperti apa." Ia sandarkan punggung ke bangku dengan raut kesal.      

"Sstt." Andrea buru-buru menyetop Kuro dengan suara pelan agar si hybrid hitam tidak berbicara lebih jauh lagi, karena masih ada banyak orang di sekitar meja mereka.      

Kuro mengerucutkan bibirnya dan diam.      

"Ini siapa, sih, yang bikin berita seperti ini?" Shelly ikut kesal atas tuduhan yang dialamatkan ke Tropiza. Meski itu milik Andrea, namun dia juga ikut bersusah payah mengelola Tropiza di awal-awal.      

"Mungkin aja itu ulah pesaing yang sirik." Andrea mendesah santai. "Tapi … menurut aku sih … biar aja deh mereka mo berkoar apa, yang penting Tropiza rame terus saban hari."     

"Yank, kamu sudah menyuruh pegawai Tropiza untuk menyamarkan aura iblis mereka, kan?" tanya Dante sambil berbisik.      

Sang istri mengangguk. "Udah, dari awal aku udah nyuruh gitu ke mereka, biar kagak diendus ama hidung para manusia suci." sindir Andrea pada sekelompok kaum yang biasanya memiliki sensitifitas pada makhluk selain manusia.      

Jika Tropiza buka di Indonesia, bisa-bisa nanti akan muncul berita kalau restoran itu memakai penglaris demit jika para iblis tidak pandai menyembunyikan aura mereka.     

Namun, yang lucu di sini … jika di Indonesia, demit dan jin yang dipekerjakan untuk melariskan dagangan biasanya tersembunyi dan tidak bisa dilihat mata biasa, di Tropiza malah bisa dilihat dan dipegang pula! Tapi tentu saja tidak perlu menjilat centong nasi atau meludahi hidangan, karena tanpa itu pun Tropiza sudah terkenal lezat.      

Jika memikirkan ini, Andrea kadang terkikik geli. Dia kadang bertanya ke pegawai iblis di restorannya, dan mereka tidak sudi disejajarkan dengan para jin atau dedemit, apalagi siluman.     

"Bos, level kita jauh lebih tinggi dari mereka itu." Salah satu iblis yang biasa memakai wajah Jungkook berbicara jika Andrea berkata bahwa mereka bisa saja dikira jin penglaris.      

"Benar, Nyonya. Tingkatan kami jauh melebihi semua yang Nyonya sebut tadi." Pelayan yang kerap berwajah Selena Gomez pun menimpali.     

"Kami cukup meniup siluman, dan mereka akan terbakar musnah," ucap pelayan penyuka wajah Cole Sprouse dengan wajah bangga dia.     

Dalam hati Andrea, dia hanya bisa berkata: 'Dasar iblis, sombongnya nyundul langit, hi hi …'      

Kini, Tropiza malah terkena tuduhan memakai operasi plastik pada para pelayannya. Andrea ingin tertawa tapi dia juga merasa wajar saja jika ada tuduhan itu karena kemiripan para pelayan Tropiza memang 90 persen lebih dari para selebritis yang ditiru.     

Toh, tidak mungkin mereka mengetahui bahwa itu hanyalah dari kekuatan menyamar para iblis saja, kan?     

"Bisa jadi, Noni Putri." Kyuna menyetujui kalimat majikan kontraknya. "Karena restoran milik Noni Putri ini sangat laris, tentu saja ada pihak-pihak yang tidak suka dan hanya mencari-cari alasan saja untuk menjatuhkan restoran ini."     

Semua setuju dengan opini Kyuna.      

Menjelang sore, Andrea mengembalikan Kyuna dan keluarga kecilnya ke Alam Cosmo. Dia, Dante, dan Kuro ikut mengantar sampai ke dalam Cosmo.     

Juga, Andrea sudah membelikan oleh-oleh banyak daging lezat seperti daging sapi Wagyu mentah yang dia borong langsung dari Kobe, dimana harga 1 kilogram-nya bisa mencapai 7 juta rupiah. Tentu saja sang Cambion ke sana memakai teleportasi.      

Andrea juga membelikan banyak daging Jamon Iberico alias Spanish Ham yang 1 kilogram bisa mencapai 3 juta rupiah.      

Semua daging yang mencapai puluhan kilogram itu dia berikan ke Sabrina dan Noir untuk makan mereka dan anak-anak mereka.      

"Nyonyaku, kau malah repot-repot ke sini." Sabrina menggosokkan kepalanya pada tubuh Andrea. Kepala yang diameter hampir 1 meter itu dipeluk Andrea meski tangan sang Cambion tidak bisa penuh mencapai lingkarnya.      

"Tidak ada yang repot untuk sahabatku, Bree …" Andrea juga mengusapkan wajahnya ke dahi Sabrina ketika macan itu merundukkan kepala. "Bagaimana kabar anak-anakmu?"      

"Mereka makin nakal dan kerap berlarian sembarangan di Cosmo, Nyonyaku."     

"Tak apa, toh itu juga berguna untuk ketangkasan mereka nantinya. Cukup beritahu mereka untuk tidak mengusik atau mengganggu para koloni siluman king kong."     

"Iya, Nyonyaku."     

Sementara itu, Dante dan Noir berjalan-jalan di lembah Cosmo. Dante kangen menaiki singa petirnya dan kunjungan ini dia gunakan untuk menuntaskan kekangenan itu.     

"Kakek Gazum, apa kau rajin makan inti Kristal?" tanya Andrea ketika dia bertemu si rajawali angin yang bertengger diam di cabang pohon besar kesukaan dia.     

"Hmph, tentu saja. Kalian akan kaget jika melihat kekuatanku sekarang." Gazum menaikkan dagunya seperti manusia sombong.     

"Baguuss … jadi gak selalu mesum-mesum aja di mimpi, yah Kek!" goda Andrea membuat Gazum kehilangan kata-kata.     

Andrea terkikik geli melihat kikuknya Gazum ketika disinggung mengenai kemesuman di mimpi, karena kata sang ayah, mutiara ilusi yang ditanamkan ke para prajurit serta Gazum dan Heilong, itu masih ada di otak mereka.     

Setelah memasukkan puluhan kilogram daging-daging terbaik yang Andrea ketahui ke dalam lemari khusus yang bisa menyimpan apapun tanpa basi atau busuk, ia pun menaiki Sabrina dan diikuti anak-anak si macan gigi pedang lainnya ke lembah untuk menyusul Dante.      

"Dan …" panggil Andrea pada suaminya. Mereka saling melempar senyuman. Ini begitu mengingatkan mereka ketika dulu mereka ada di sini sebelum Jovano lahir.      

Karena tubuh Noir lebih besar dari Sabrina, Andrea pun melonjak dan hinggap duduk di punggung Noir, di depan Dante. Keduanya bersama dengan keluarga singa itu pun berjalan-jalan menyusuri lembah dan bukit di Cosmo.      

Sungguh sore yang menyenangkan.      

Andrea berkali-kali bercumbu dengan Dante di atas punggung Noir. Dante juga memeluk erat pinggang istrinya dari belakang, menggelitik tengkuk Andrea sambil mereka bersenda gurau dan sesekali bercerita tentang masa lalu.     

Di petang hari ketika mereka pulang ke pondok Cosmo, tuan Nephilim mengajak sang istri ke kolam air hangat misterius. Sebuah kolam yang airnya seolah bisa memperbarui dirinya sendiri, tak pernah kotor dan kolam juga berair jernih bagai jacuzi saja.     

Karena mereka hanya berdua saja di kolam dan yang lain tau diri untuk tidak mengganggu yang sedang berduaan, Dante memanfaatkan kesempatan ini untuk memesrai sang istri.      

Duduk berhimpitan dan kemudian memposisikan istrinya di depan dia sambil dia bebas menggerayangi tubuh Andrea, dia berbisik, "Dulu kamu suka menggodaku di sini, kan?"     

Andrea menoleh. "Itu kan di alam mimpi."     

"Kalau begitu, sekarang harus naik level, melakukannya di kolam … tanpa perlu masuk ke alam mimpi. Di alam nyata."     

Ketika Andrea ingin menolak, tangan Dante sudah tiba di mutiara mungil sensitif sang Cambion di selatan sana, mengakibatkan wanita itu mendesah dan akhirnya Dante berhasil menguasai keadaan dan sukses menaikkan level pencapaian seperti yang dia inginkan, bercinta secara nyata di kolam misterius.     

Usai klimaks beberapa kali, Dante berbisik, "Kapan-kapan main ke sini lagi, yah sayank."     

-0-0-0-0-0-     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.