Devil's Fruit (21+)

Berakhirnya Duo Yoku Tuan Endo Yokuzawa



Berakhirnya Duo Yoku Tuan Endo Yokuzawa

4Fruit 777: Berakhirnya Duo Yoku Tuan Endo Yokuzawa     
2

Wartawan meskipun kecewa harus keluar paksa, tapi mereka sangat puas mendapatkan berita hebat malam ini.      

Selain mendapatkan berita mengenai kepanikan dan kalapnya Tuan Endo Yokuzawa ketika ada rekaman misterius menyabotase acaranya, juga mengenai keanehan televisi tadi yang seakan tak mau dihentikan, ingin terus berputar menampilkan rekaman tersebut.      

Bahkan, anehnya lagi, ketika Tuan Endo Yokuzawa dan semua tim pengacara keluar dari sana, lalu para wartawan juga mulai diusir, terdengar bunyi berdebum aneh dari dalam televisi itu dan mati.     

Wartawan menjerit kaget dan tak mengira akan kejadian aneh tersebut.      

"Mungkin televisi itu sedang kukuh menampilkan dosa-dosa Tuan Endo Yokuzawa sehingga tadi dia tidak bisa dimatikan!"     

"Ya, atau itu adalah karma milik Tuan Endo Yokuzawa yang masuk ke dalam televisi?"     

"Ohh, entahlah, ayo kita mulai kerjakan berita ini agar besok bisa naik terbit!"     

Namun, begitu mereka keluar dari gedung kecil milik Miryoku, mereka terpana ketika melihat di salah satu gedung tinggi besar yang biasanya bisa menampilkan berita yang bisa ditonton oleh orang di luar di jalanan, di sana sudah terpampang rekaman yang sama seperti di ruang konferensi pers tadi.     

Bahkan sudah ada banyak orang-orang berkerumun sambil melongo menonton rekaman yang disiarkan di badan gedung tersebut.     

Apalagi karena ini sudah masuk ke waktu malam, rekaman itu tampak mencorong penuh warna dan sinar, kontras dengan langit malam yang gelap.      

Publik di sana terkejut sekali ketika akhirnya mereka melihat sendiri kenyataan yang dipaparkan oleh mulut Tuan Endo Yokuzawa, bahwa banyak berita yang terjadi akhir-akhir ini ternyata adalah ciptaan dari pihak Miryoku.     

Bahkan kasus-kasus aib beberapa selebriti wanita yang dilecehkan dan bahkan diperkosa ketika mabuk, itu ternyata juga ciptaan dari pihak Miryoku dan dilakukan pula oleh Tuan Endo Yokuzawa.     

Ini terlalu mengejutkan bagi semua orang. Mereka tidak menyangka bahwa ada orang yang sekeji itu membuat ini dan itu hanya untuk kebutuhan sebuah berita hot dan agar rating acara mereka naik melejit.     

Ini … rasanya terlalu rendahan dan kotor.     

Semua orang di situ mengutuk dan mengecam Tuan Endo Yokuzawa.      

Setelah rekaman itu selesai diputar, kehebohan pun terjadi di media sosial menyoal rekaman pembeberan aib Tuan Endo Yokuzawa yang disiarkan secara publik.      

Banyak orang mulai berdiskusi pula mengenai hal ini. Dan tentu saja dengan rekaman itu, polisi bisa lekas bertindak untuk menahan Tuan Endo Yokuzawa.      

Di Tropiza, Andrea dan Dante saling tersenyum penuh arti. Ulah siapa lagi rekaman dosa-dosa Tuan Endo Yokuzawa bisa tersebar luas apabila bukan ulah mereka?     

Meski esoknya Tuan Endo Yokuzawa dan tim pengacara dia sibuk menyangkal dan memberikan alasan-alasan dan kelitan apapun, namun tetap saja itu tidak berpengaruh karena bukti sudah sangat kuat dengan adanya pengakuan secara nyata.     

Walau Tuan Endo Yokuzawa mengatakan bahwa itu bukan dia juga itu tidak mungkin, karena ketika keluarga dia dihadirkan untuk mengonfirmasi kejadian malam itu, mereka semua ciut dan mengatakan bahwa memang Tuan Endo Yokuzawa dan salah satu anak buahnya ada di ruangan itu sesuai dengan jam yang tertera.     

Tidak bisa mengelak. Tuan Endo Yokuzawa sudah tidak bisa mengelak apapun sekarang. Ia hanya bisa tertunduk lesu ketika dirinya dikenai banyak pasal dan tim pengacara dia juga tidak bisa membantu meringankan hukuman.     

Banyak masyarakat Jepang mencibir ketika teringat ucapan Tuan Endo Yokuzawa bahwa ia membangun bisnis duo Yoku, Miryoku dan Goryoku.     

"Cih! Yoku! Dia sebut itu yoku! Seperti menodai kata "yoku" saja!" Banyak orang berkomentar demikian, karena makna kata "yoku" dalam bahasa jepang itu sendiri berarti: baik, terampil, sepenuhnya, sayap, hasrat keinginan atau juga sering.      

"Yeahh … duo yoku itu memang baik. Baik dalam mengolah kejahatan pemiliknya."     

"Kau benar, duo yoku. Terampil. Terampil melakukan intrik keji!"     

"Duo yoku … sepenuhnya. Sepenuhnya gila dan kejam!"     

"Duo yoku memiliki sayap. Ya, sayap untuk terbang dan menghilang."     

"Duo yoku. Duo sering melakukan kejahatan."     

"Hei, duo yoku! Dua-duanya sama-sama berhasrat ingin cabul dan jahat!"     

Dan banyak lagi cibiran masyarakat Jepang yang menggunakan "yoku" untuk meledek Duo Yoku milik Tuan Endo Yokuzawa.     

Jepang benar-benar terpana akan kasus Tuan Endo Yokuzawa. Sungguh tidak menyangka bahwa sosok yang terlihat elegan dan terhormat dengan restoran Goryoku yang bergaya tradisional Jepang tersebar di beberapa wilayah Jepang, langsung runtuh dalam semalam.     

Beginilah kehidupan. Apa yang dibangun susah payah, jika pada prosesnya diselipi akan niat jahat dan rencana keji, maka itu bisa saja runtuh dalam sekejap mata.     

Bisnis baik-baik yang tidak melalui proses licik saja bisa runtuh, apalagi jika memakai cara jahat mencelakai orang?     

Maka, setelah kasus Tuan Endo Yokuzawa tuntas, sudah bisa dipastikan Tropiza makin laris, hingga Andrea pun "terpaksa" membeli ruko sebelah dia yang cukup besar untuk memperluas Tropiza.     

Walau ada saran dari Dante untuk membuka cabang di daerah perbelanjaan ramai dan terkenal Omotesando, tapi Andrea belum ingin ke sana.      

"Aku malah sebenarnya kepikiran ingin Tropiza aku sebar di kota-kota atau prefektur beken di Jepang, kayak Kyoto, Osaka, Hokkaido, Shibuya, atau … Kyushu mungkin?" gumam Andrea sambil ketuk-ketukkan telunjuk ke dagu.     

"Terlalu jauh, sayank." Dante mencubit gemas hidung istrinya.      

"Sekalian aja ke Okinawa yang lebih ujung lagi, Ndre …" goda Shelly yang ditimpali kekehan Andrea.     

Dengan ini, Tropiza sudah mulai tentram lagi.      

Tak terasa, hari untuk acara reuni pun mulai dekat. Andrea dan Shelly sibuk berbelanja beberapa kebutuhan untuk menginap di sana.      

Karena reuni akan diadakan pada malam tahun baru, maka mereka butuh barang-barang yang cocok untuk pesta tahun baru.      

"Masih ingin belanja, yank?" tanya Dante hari itu ketika melihat sang istri mengeluarkan mobil untuk disetir sendiri bersama Shelly.      

"Hu-um. Masih ada yang belum kebeli. Aku titip Zizi dulu, yak!" Andrea menaikkan gagang kacamata coklat besar dia. "Zizi sayank, ama Papa dulu, yah! Nanti Mama oleh-olehin enak-enak, oke?"      

"Whlaa whlaa whaalaabwaa!" jawab Zizi sambil memamerkan gigi bawahnya yang sudah mulai tumbuh.      

"Sepertinya dia sedang mengomelimu, yank, ha ha …" goda Dante sambil menggendong sang putri.      

Tampang Andrea dibuat seolah-olah menegur si bungsu. "Kalo Zizi ngomel, gak ada oleh-oleh, loh! Sini cium Mama dulu kalo mau oleh-oleh asoi!" Andrea julurkan kepalanya dari jendela.     

Zivena tergelak ringan dan maju menubruk kepala ibunya sampai Dante kewalahan memeganginya. "Ampun, Veve … jangan tiba-tiba begitu. Papa sampai kaget dan hampir saja kamu kena rangka jendela."      

Usai mengecup pipi dan bibir ibunya, Zivena menoleh ke Dante, tertawa imut lalu menepuk ringan pipi sang ayah dan mengecup wajah Dante juga.      

Shelly dan Andrea tertawa geli. Ulah Zivena memang selalu membuat siapapun yang melihat akan tersenyum lebar dan hati merasa tentram.      

-0-0-0-0-     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.