Devil's Fruit (21+)

Bersenang-Senang di Kolam



Bersenang-Senang di Kolam

4Fruit 789: Bersenang-Senang di Kolam     4

Andrea kembali menyewa cafe dan kolam terasiring seperti kemarin dan mengundang teman-teman dia lagi ke area itu untuk bersantai.     

"Tapi, kalo kalian makan atau minum, bayar sendiri yang ini, yes!" ucap Andrea pada teman-temannya. Dia hanya membayar biaya masuk saja karena memang memasuki area tersebut harus merogoh kocek dulu untuk menikmati suasana nyaman kolam terasiring tersebut.      

Maka, hari itu, Andrea meminta pada petugas untuk menghitung jumlah berapa orang yang masuk saat dia dan keluarga dia berada di sana, dan ia yang akan membayarnya nanti.     

Suasana pagi hingga siang itu begitu meriah dengan rombongan besar Andrea bersantai di kolam terasiring tersebut. Para bocah tak ragu-ragu meloncat ke air dan mereka terjun dari satu kolam ke kolam lainnya.     

Sedangkan Andrea dan Dante terus mendekap Zivena. Ivy juga diajak serta ke kolam tersebut dan didudukkan di sebelah Andrea.      

"Ivy sayank, kamu gak pengin kayak kakak dan mereka?" Ia menunjuk ke para bocah yang suka cita bermain di kolam.     

Ivy menggeleng saja dan tetap diam sambil terus menyibukkan diri dengan ponselnya.      

Andrea tau jika begitu, anak tengahnya tidak ingin diusik. Maka, ia pun mulai mengobrol dengan yang lain sambil memegangi Zivena.     

"Mom! Ajak Zizi masuk air, sini!" teriak Jovano pada ibunya. "Akan kami jaga, sumpah!"      

Dante mengangguk sebagai isyarat ke istrinya.      

"Oke!"      

Ivy mendadak juga ingin masuk ke air. Andrea sangat senang dan ia pun memutuskan akan masuk juga ke air. Jovano yang mengetahui adik dinginnya mau masuk ke kolam, mengacungkan ibu jarinya ke Ivy. Gadis itu tersenyum senang.      

"Yuk, kita ganti baju dulu." Andrea mengajak Ivy dan Zivena ke ruang ganti tak jauh dari cafe dan kolam.      

Dengan menggunakan kekuatan magisnya, Andrea sudah menyulap dirinya memakai baju renang one piece yang seksi berwarna merah marun. Lalu dia juga mengubah tatanan rambut dia bersanggul yang dilingkari kepangan sekeliling cepolnya dan menyisakan rambut kanan dan kiri dari poni panjangnya saja.      

"Ivy kepingin baju renang seperti apa? Nanti Mama sulapkan untuk kamu. Coba bilang, atau mungkin udah liat di internet?" Andrea berkata ke putri sulungnya.      

Sementara Ivy sedang mencari-cari referensi baju renang sesuai selera dia, Andrea menyulap dulu untuk Zivena yang memakai baju renang one piece berwarna merah marun seperti dirinya.     

Karena rambut Zivena masih tipis coklat pirang dan belum tumbuh panjang, Andrea hanya berikan ikat kepala bentuk pita ke Zivena yang terkekeh senang.      

"Ini." Ivy akhirnya menemukan satu baju renang. Model two pieces semacam bikini namun tidak terlalu vulgar.      

"Yang warna hitam ini?" tunjuk Andrea ke sebuah gambar di layar kumpulan baju renang. Ivy mengangguk. "Oke, siap yah!"     

Lalu, dengan lambaian tangan saja, Andrea sudah mengubah pakaian pada Ivy menjadi baju renang yang persis sama dengan yang ada di gambar.      

"Imut banget, aiihh!" puji Andrea ketika melihat penampilan Ivy. "Mau rambutnya dibikin kayak Mama gini? Biar rambut panjang kita nggak acakadul kena air, biar tetep cuantikk gitu!"     

Ivy diam sejenak dan akhirnya mengangguk. Hatinya sedang senang, makanya dia mau patuh ke ibunya dan menanggapi si ibu.     

Dengan lambaian lagi, Andrea berhasil mengubah tatanan rambut Ivy seperti dirinya, bercepol dengan adanya lingkaran dari kepangan di sekeliling cepol tadi.     

"Sini bagian depannya Mama kasi yang cantik." Poni Ivy tetap dibiarkan, namun rambut di kanan kiri telinga Ivy sepanjang dagu, dibiarkan menjuntai untuk menambah manis.     

"Tuh lihat, kamu cantiiiikkk banget! Aduh imutnya, aduduh!" Andrea menghadapkan Ivy ke kaca besar di sana.     

Ivy tersenyum tersipu melihat tampilan dirinya di cermin. Meski dia berdarah vampire, namun dia masih memiliki bayangan di cermin, karena dia tidak murni seorang vampire. Dia bisa dikatakan … Dhampir, hasil kawin silang vampire dengan manusia.      

Karena ketika Ivy tercipta ketika Andrea masih menjadi manusia (darah iblisnya masih disegel saat itu), maka bisa dikatakan Ivy benar-benar seorang Dhampir.      

Ketika ketiga perempuan itu keluar dari ruang ganti, mereka mendapat banyak siulan pujian dari orang-orang dan juga para bocah Blanche memuji Ivy.      

Well, terutama Gavin. Dia langsung saja mengitari Ivy sambil terus terpukau. Jangan ditanya seberapa sebal Voindra melihat itu.      

Revka yang baru hadir bersama suaminya, Pangeran Djanh, pun tak mau ketinggalan. Dia masuk ke kamar ganti dan keluar dengan bikini hitam seksi, membuat para lelaki menoleh tergiur dan para wanita mengerang iri.      

Pangeran Djanh menggendong Romanov yang masih bayi dan dia juga sudah memakai celana renang jenis brief, seperti celana dalam. Romanov juga sudah dipakaikan celana renang seperti ayahnya.      

Para wanita menahan napas melihat penampilan Pangeran Djanh, apalagi ke tonjolan besar di bawah sana.      

Dante yang baru keluar dari ruang ganti juga menyita perhatian para wanita, disusul Kenzo juga.     

Orang-orang di situ mendadak seperti sedang melihat parade model baju renang yang sungguh menawan dan menggugah … selera.     

"Ya ampun, aku gak nyesel datang lagi ke sini walo harus repot bangun en mandi!"     

"Duhai, tubuh 3 cowok itu, ya ampun!"     

"Ehh! Itu ada 2 lagi keluar!"     

"Itu yang kemarin Andrea bilang … kakak ipar dia, kan?"     

"Wuaahh … guanteng juga!"      

"Tapi bininya juga keren loh, kayak Beyonce!"     

"Ehh, liat tuh! Yang rambutnya kayak ungu, yang gondrong itu! Aihh, dia juga manis, yah!"     

"Eh, eh, bininya juga cakep, anjiirr!"     

"Kenapa orang-orang yang barengan ama Andrea cakep semua, sih! Gak adil! Ini benar-benar gak adil!"     

"Gue harus kenalan ama mereka! Siapa tau mereka itu ternyata artis di luar negeri sana! Ya, kan!"     

"Gue juga ikutan kenalan, ahh! Sekalian foto-foto selfie ma mereka!"     

Dan jadilah siang itu sebagai ajang berfoto dan berkenalan. Sedangkan Andrea lebih menyibukkan diri bersama keluarganya di dalam kolam, bermain air sambil Dante merekam mereka.     

Andrea melirik ke Rogard dan Kyuna yang sedang dirubung di atas sana. Ia terkikik geli melihat Kyuna tampak gugup menjawab pertanyaan yang diajukan padanya, sementara Rogard lebih tenang dan terkendali.     

Ivy juga lebih ceria hari itu dan membuat para bocah Blanche lebih bisa mendekat ke dia dan mengajaknya mengobrol. Bahkan Ivy juga bisa tertawa-tawa ketika dia naik ke punggung Jovano yang berenang membawa dia berputar sepanjang kolam.      

Gavin hanya bisa mengulum bibir saja dengan wajah sendu.      

Setelah puas main di kolam, karena matahari tambah terik, Andrea mengajak mereka naik dan bersihkan diri di kamar ganti yang memiliki bilik-bilik untuk berbilas atau mandi.     

Andrea hanya cukup memakai tenaga magis dia untuk mempersingkat waktu.      

Ivy menunjuk lagi sebuah baju terusan bentuk princess Lolita berwarna hitam dengan bunga-bunga merah di ujung gaun itu.      

"Oke." Andrea cukup melambaikan tangan dan baju itu sudah dipakai Ivy. Lalu untuk rambut, Ivy menunjuk ke sebuah gambar lagi dan … voila! Rambut Ivy berubah mirip di gambar, panjang terurai dengan cepol dangkal di tengah kepala yang dilingkari kepangan, lalu rambut di kanan dan kiri dikepang dan menjuntai bebas di dada Ivy.      

Ivy terlihat puas dan keluar dari ruang ganti dengan penuh rasa percaya diri.      

Di meja makan cafe, Andrea berkata, "Abis ini Mama mo ke tempat om yang kemarin, mo liat barang dagangan dia. Ada yang mau ikut?"     

Ivy menaikkan tangannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.