Devil's Fruit (21+)

Kali Ini Bersama Dante (21+)



Kali Ini Bersama Dante (21+)

2Fruit 794: Kali Ini Bersama Dante (21+)     2

Maka, sesuai yang sudah direncanakan dan juga disepakati, besok Dante dan Andrea akan pergi ke Hokkaido, ke Vila Keyaki yang ada di Residen Ginto.      

Zivena akan dititipkan ke Shelly dan yang lain, dan karena bocah itu memang tidak rewel, ia bisa tidur dengan Kuro malamnya.      

Dante dan Andrea sengaja tidak melakukan teleportasi karena ingin menikmati suasana perjalanan darat. Para iblis penjaga vila juga sudah dikabari sehari sebelumnya dan mereka lekas membereskan vila.     

Sebagai budak dari King Zardakh, mana mungkin para iblis tadi berani membantah atau memberikan pelayanan yang tidak baik pada putri dari majikan mereka?     

Maka, sambil mengenakan baju hangat dari bulu Beast yang dia buat, Andrea dan Dante bersiap masuk ke mobil tuan Nephilim, Grand Cherokee, karena nanti medannya pasti bersalju tebal, sehingga tidak akan nyaman jika memakai mobil jenis sedan yang rendah milik Dante satunya, Bugatti Veyron.     

"Jo, jaga adik-adikmu, yah! Jangan lengah. Kau yang Mama andalkan, oke?" Andrea mewanti-wanti ke anak sulungnya.      

"Udah sana Mommy honeymoon saja dengan Daddy dan puas-puaskan hepi-hepi di sana." Jovano berlagak menggoda ibunya.     

"Dih, nih anak …" sungut sang ibu. Lalu dia ke Shelly dan Kuro sambil berpesan sama untuk menjagakan Ivy dan Zivena ketika dia pergi.      

"Jangan khawatir, Ma, Ivy dan Zizi akan aman denganku!" Kuro acungkan ibu jarinya.      

"Jangan sampai sakit di sana, yah Ndre …" Shelly membetulkan kancing baju hangat Andrea. "Dulu dari sana, kamu pulang bawa Ivy. Ntar kali ini, pulang bawa adik untuk Zizi, yah Ndre … hi hi!"     

"Bebeb, ihh …" Andrea mencubit pinggang sahabatnya. Lalu dia mengecup kepala Ivy dan Zivena. Ivy terlihat datar saja, berbeda dengan adiknya yang berceloteh entah apa.      

"Ha ha! Kata Zizi: Puaskan Daddy yah Mom! Bawakan aku adik!" Jovano sok-sokan jadi penerjemah Zivena.      

Andrea melotot ke Jovano. "Sotoy!"      

Lalu, dia pun benar-benar masuk ke mobil bersama Dante. Dan mereka saling melambai sambil diiringi salju yang turun bagai gerimis.      

Berangkat pagi, sampai di Hokkaido sudah nyaris larut malam. Maklum saja, Hokkaido letaknya di daerah utara, jauh dari Tokyo yang berada di tengah.      

Sesampainya di Vila Keyaki, dua iblis sudah menunggu mereka dan membawakan koper-koper dua majikan mereka.      

Kamar yang dulu dipakai Andrea pun dipakai lagi kali ini.     

Begitu pintu kamar dibuka, udara hangat di sana menyambut mereka karena adanya mesin pemanas ruangan sudah dinyalakan sebelumnya.      

Andrea menghirup aroma di kamar itu, seolah masih ada bau dari Giorge tersisa di sana. Namun dia diam saja, siapa tau itu tidak berkenan jika disampaikan ke Tuan Nephilim. Lagipula, tidak etis, bukan, jika menyampaikan bahwa kamar itu masih menyisakan bau lelaki sebelumnya pada lelaki yang sekarang.      

Selain ada mesin pemanas ruangan di kamar yang besar dan luas tersebut, juga terdapat perapian juga.      

Andrea memutuskan menggunakan perapian saja dengan cukup menjentikkan sedikit api biasa dia ke dalam tungku perapian dan api segera menyala membakar bongkahan kayu di sana.      

Apalagi kayu yang digunakan di perapian vila itu juga merupakan kayu khusus yang ada di Underworld, dimana kayu itu berbau wangi ketika dibakar saja.      

Maka, ketika perapian menyala, ruangan menjadi terasa hangat sekaligus wangi. Harum aroma yang ada di ruangan itu mirip dengan wangi cendana.      

"Wangi." Dante selesai meneguk kopi panasnya dan kini sudah rebah di tempat tidur.      

"Ya. Kata pekerja di sini, kayu perapian di vila ini diambilkan kayu khusus dari Underworld yang ngeluarin aroma wangi kalo dibakar." Andrea baru selesai berganti baju tidur.      

Mata Dante menatap tajam pada gaun tidur istrinya. Berwarna merah menerawang, tipis, dan tidak menyembunyikan apapun yang didalamnya.      

Andrea bukan manusia biasa, maka tidak khawatir masuk angin jika memakai pakaian setipis itu. Apalagi … suhu dingin di Hokkaido ini masih kalah dibandingkan dengan suhu di Alam Schnee.      

"Sudah langsung menggoda, yah?" Dante menarik tangan sang istri sambil hempaskan tubuh Andrea ke ranjang.      

"Dan—mmphh …" Terlambat. Tuan Nephilim tidak membiarkan Andrea berbicara terlalu panjang dan sudah menyumpal bibirnya dengan bibir dia sendiri.      

Meladeni cumbuan agresif Dante, Andrea agak kewalahan dan memilih palingkan wajah sehingga cumbuan Tuan Nephilim beralih ke leher jenjang mulus sang Cambion.      

"Daann … hmmhh …" Andrea mendesah ketika dua tangannya dibawa ke atas kepalanya dan ditahan oleh tangan Dante, sementara bibir Tuan Nephilim sudah mulai menjelajahi payudara montoknya.      

Tanpa menyibak gaun tidur merah tipis menerawang sang Cambion, mulut Dante menggoda puting yang sudah menegang sempurna. Giginya menggigiti puting itu hingga erangan Andrea kian terdengar keras.      

Ketika mulut agresif Dante merobek gaun tidur menggunakan giginya pun Andrea tidak terlalu menggubris robeknya gaun tersebut. Ia terus mengerang dan melenguh saat putingnya dihisap-hisap kuat dan lembut secara bergantian.      

Bahkan dia makin mengerang keras tatkala suaminya menyibak bawah gaun dan menyesap benda mungil peka di sana, melonjakkan libido Andrea hingga ke taraf lebih tinggi lagi.      

Sang Cambion hanya sibuk mengerang, mendesah, memejamkan mata, meremas tepian bantal dan membuka kakinya lebar-lebar sebagai kemudahan akses sang suami.      

Usai melepaskan jus cinta pertamanya dalam mulut Dante, kini Andrea ganti yang meladeni sang suami, memanjakan batang jantan tuan Nephilim dengan jurus dan manuver yang dia paham pasti akan membuat sang suami melayang serta mengerang nikmat.      

Andrea mencoba sebuah eksperimen yang pernah dibisikkan oleh Myren. Yaitu … mengkloning dirinya.     

Jika selama ini, Dante yang terkadang mengkloning dirinya, maka … kenapa tidak jika Andrea berbuat hal yang sama.      

Ia memunculkan kembaran dirinya dan mengusap wajah Dante. Tuan Nephilim yang menyadari itu hanya terkekeh sambil berbisik, "Kamu sudah pintar nakalnya, sayank …"     

Andrea asli yang sedang sibuk mengulum memanjakan batang berurat sang Nephilim hanya menatap mata tajam Dante yang sarat akan napsu birahi.      

Sedangkan Andrea kloning mendorong tubuh Dante hingga Tuan Nephilim tidak lagi dalam posisi duduk. Ia kini rebah telentang.      

Sosok Andrea kloning segera saja mengangkangi wajah suaminya dan menyodorkan kewanitaan dia di depan wajah rebah Dante.     

Tuan Nephilim paham dan mulai meraih panggul istrinya agar tubuh itu bisa lebih turun ke bawah dan lidah Dante bisa sampai ke sebuah benda mungil yang disodorkan pemiliknya.      

Dengan memunculkan kloning, Andrea di tubuh aslinya bisa merasakan apa yang dirasakan si kloning pula. Maka, ketika lidah tuan Nephilim terus menggeliat liat pada klitorisnya, Andrea di selatan Dante juga ikut melenguh merasakan nikmat tiada tara di kewanitaan dia.      

Bagai ada yang menjilati klitoris dia saat dia sedang menungging begitu, padahal itu karena apa yang dirasakan kloningnya akan dia rasakan pula. Sama persis. Tidak kurang, tidak lebih.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.