Devil's Fruit (21+)

Liburan Musim Dingin Penuh Bara (21+)



Liburan Musim Dingin Penuh Bara (21+)

2Fruit 795: Liburan Musim Dingin Penuh Bara (21+)     
1

Bahkan ketika pusaka jantan suaminya sudah menegang tegak melawan gravitasi, Andrea pun menduduki tongkat berurat tersebut diiringi lenguhan Dante ketika merasakan batangnya seperti memasuki sebuah lorong yang sempit, hangat dan mendekap erat penisnya.      

Andrea bergerak bersama-sama dengan Dante, satu irama sambil mulut Tuan Nephilim masih setia di kewanitaan sang istri dalam pose licking pussy saat posisi face sitting.      

Andrea kloning bergerak liar di atas wajah Dante dan dua payudara montoknya sudah diremas kedua tangan Dante sembari mulut rakus Tuan Nephilim berkarya pada selatan si kloning.      

Itu juga sama liarnya dengan liukan pinggul Andrea asli pada selangkangan Dante.      

Semua yang di ruangan itu melenguh dan mengerang saling bersahutan, membunyikan nada sensual tersendiri.      

Setelah Dante menyemburkan peluru cairnya, Andrea kloning di depan sana juga turut menyemburkan jus cintanya yang bening dan lengket.      

Dante meneguk semua karena itu termasuk sesuatu hal yang bergizi untuk tubuhnya.      

Sesudah itu, kloning ditiadakan, dan Dante mengganti posisi dengan memangku Andrea di sofa kamar meski wanita Cambion itu dalam posisi memunggungi dia.      

Tongkat berurat Dante kembali dilesakkan masuk ke dalam liang pekat dan sempit Andrea, kembali dipijat sehingga dia merasakan otaknya bagai melayang lepas dari kepala karena saking enaknya jepitan otot kewanitaan dari sang istri.      

Selagi Andrea turut bergoyang seirama dengan desakan tongkat pusaka Dante, dua kakinya dibentangkan dan ditaruh di sandaran tangan sofa tunggal.      

Ini memudahkan Dante untuk menyentuh benda mungil bagai mutiara yang sangat peka dari sang istri dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanan meremas payudara dan memainkan putingnya.      

"Hnghh! Ernghh! Hngghh!" Andrea dan Dante saling melenguhkan kenikmatan yang mereka dapatkan dari aktivitas menyenangkan ini.      

Dante akhirnya mengeluarkan kloningnya dan menjejalkan pusaka arogan dia pada mulut Andrea sehingga dia mendapatkan kesenangan ganda sekaligus.     

Keduanya menikmati kegiatan ini diselingi dengan berhenti sejenak ketika ada yang sudah klimaks, lalu melanjutkan lagi bagai tak ada hari esok.      

Sebagai sosok bukan manusia biasa, keduanya terus saja menggempur satu sama lain hingga pagi … bahkan siang pun kini sudah tiba dan mereka masih belum ingin selesai.      

Ketika semua sama-sama sudah menyemburkan air cinta mereka, Dante mengajak Andrea untuk keluar kamar sebentar sambil menikmati suasana siang ini.      

Para pelayan iblis sudah tidak ada di sana sejak keduanya masuk ke kamar. Mereka cukup tau diri untuk tidak mengganggu dengan kehadiran mereka. Toh, Andrea bisa leluasa memanggil mereka jika memang dibutuhkan.      

Dante melihat adanya suasana serba putih begitu dia membuka jendela balkonnya. Salju di Hokkaido memang paling banyak di Jepang, dan paling tinggi. Hanya menggunakan boxer tanpa celana dalam, Dante hanya berdiri santai di balkon untuk menikmati pemandangan Gunung Yotei yang terbentang gagah di kejauhan sana.      

Andrea datang menghampiri dia hanya dengan membungkus dirinya dengan selimut tanpa memakai apapun di balik itu.      

"Yank, lihat … pemandangan di sini luar biasa." Dante memeluk istrinya dengan tangan kanan dan tangan satunya mengeluarkan kamera kecil dari cincin ruang dia, lalu merekam menggunakan instagramm live di akun bersama mereka, suasana siang di sana melalui balkon kamar di lantai atas.      

"Semua keliatan serba putih, yah!" Andrea menimpali sambil pandangannya lurus ke depan, hingga mengarah ke Gunung Yotei. "Cakep …"     

Dante berbicara sambil merekam, "Guys, kita ada di Hokkaido dan itu jauh di sana adalah Gunung Yotei. Seperti istri cantikku ini bilang, suasana serba putih dan indah." Lalu kamera pun diarahkan ke Andrea yang tersenyum.      

Para komentator pun mulai bermunculan dan mereka mulai menembakkan love serta pertanyaan.      

"Kalian lagi ngapain itu?"     

"Andrea kenapa cuma pakai selimut doang?"     

"Ndre, liburan lagi? Astaga, baru kemarin di Bali!"     

"Liburan teroosss!"     

"Niat banget bikin kita pada iri, haduh!"     

Dante yang sempat membaca komentar-komentar itupun menyahut sambil terkekeh. "Kami … ha ha, Andrea memakai selimut … karena yah … kami baru saja sibuk dari semalam."     

Andrea menoleh dengan wajah terkejut sekaligus malu sampai pipi putih mulusnya mulai merona, lalu memukuli lengan sang suami. "Ngomong apaan, sih kamu! Aihh, Dante jangan ngawur! Ini live, tauk! Ntar ditonton anak-anak kita di rumah!"     

Dante makin terkekeh. "Ha ha! Yank, bukannya mereka sudah paham kita ke sini hendak apa? Dan anak-anak kita juga sudah biasa melihat kemesraan kita." Ia pun memeluk dan mengecup kening Andrea.      

Komentar makin berhamburan mengenai ucapan Dante.      

"Wuah! Apa kalian biasa nganuh di depan anak-anak kalian?"     

"Andrea ma Dante geblek, ahh!"     

"Utututtuuu … asoiiii digeboi teroosss!"     

"Tareekk maaang Danteeee!"     

"Kayaknya Dante ma Ndrea rajin bingit, gaes!"     

"Jamunya apa, nih?"     

Andrea terkekeh membaca komen-komen teman SMA dia dan menyahut, "Kalian kenapa fokusnya ke gue ama lakik gue? Komen tentang pemandangan Hokkaido dong, woi!"     

Tapi hanya ditanggapi oleh temannya, "Nanti malam pasti lagi."     

"Malem? Abis live insta gini, gaes!"     

Maka emoticon tawa pun bertebaran di kolom komentar.      

Lalu Dante pun menanggapi dengan berkata, "Karena kalian sepertinya mendukung aku melanjutkan memanjakan Andrea sesudah ini, maka live insta ini aku akhiri sekarang, yah! Bye, all! See ya soon … kalau sudah selesai," ucap Dante dengan memberi emoticon tawa lebar di kolom komentar.      

Lalu ia pun menyudahi insta live tersebut, kemudian menatap sang istri dengan pandangan penuh arti.      

Setengah jam selanjutnya, mereka sudah berada di kolam Jacuzzi di balkon luar yang hanya tertutupi partisi kain saja dan kain itu disibak oleh Dante. Ia tak peduli jika memang nanti ada yang akan menangkap perbuatan mereka dari jauh. Toh masih ada sekat pilar dari kayu yang menghalangi pandangan orang ke balkon tersebut.      

Andrea didudukkan di depan Tuan Nephilim sembari gelombak riak air di Jacuzzi menambah kenyamanan ketika Dante terus menghentakkan pinggul dia agar desakan tongkat arogan dia bisa lebih kuat dan tegas.      

Tubuh Andrea terlonjak-lonjak sembari dia berpegangan pada tepian Jacuzzi dan sesekali meremas rambut suaminya dengan menjulurkan tangan ke belakang.      

Ketika mereka selesai melakukan kenikmatan dalam Jacuzzi, Dante mengeluarkan ponsel dari cincin ruang hendak memotret mereka.     

Andrea mencubit sambil berkata, "Aku pake baju renang dulu lah, Dan! Isshh! Kamu, nih!" Ia pun lambaikan tangan dan sepasang bikini warna kuning terang sudah menempel di tubuhnya.     

Dante terkekeh dan kemudian mereka pun berpose beberapa kali di dalam Jacuzzi sembari ponsel diarahkan ke mereka berdua. Lalu itu pun diunggah ke instagramm mereka.      

"Wuahhh! Sudah kelar ya gaes?"     

"Etdah, sesi yang ini sambil berendam, cuy!"     

"Di Jacuzzi niyee … ciyeee yang tajir melilit!"     

"Sultan bebas, dah!"     

Dante dan Andrea terkekeh.      

Hari-hari mereka di Hokkaido dijalani dengan senang dan penuh bara, sambil sesekali melakukan live insta atau memotret segala kegiatan asik mereka di vila dan sekitarnya.      

Hari ke-5, mereka pun kembali ke Tokyo.      

-0-0-0-0-     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.