Devil's Fruit (21+)

Berkunjung ke Chirihama Beach



Berkunjung ke Chirihama Beach

2Fruit 840: Berkunjung ke Chirihama Beach     4

Saat Andrea dan Kuro sedang mendiskusikan mengenai rencana mereka untuk berkunjung ke tempat Jovano berlibur, tiba-tiba Ivy masuk ke ruang makan dan bertanya: "Bolehkan aku ikut ke tempat Kak Jo?"     

Andrea dan Kuro segera saja menoleh ke ambang pintu dan ada Ivy berdiri di sana, sepertinya baru saja berjemur. Ada peluh di wajah gadis cantik tersebut.      

"Ohh, boleh aja, sayank. Tentu aja boleh." Andrea menghampiri Ivy dan menggiring bocah itu ke kursi untuk didudukkan di sana.      

Ivy dengan patuh duduk di kursi yang ditarikkan ibunya meski secara kaku bersikap.      

"Mama ama Kak Kuro lagi ngerancang mo bawa apa nanti ke tempat Kak Jo." Andrea kembali duduk dan sekarang di sebelah Ivy. "Apa Ivy ada usul? Makanan apa yang enaknya dibawa ke sana?"     

Ivy terdiam sejenak untuk berpikir.      

"Nasi goreng seafood!" Bukan Ivy yang menjawab, melainkan Zivena. "Kak Jo suka nasi goreng seafood, Mam. Masukkan itu ke daftar!" Si kecil 2 tahun itu sudah menghabiskan sebagian makan siangnya.      

"Hm ... oke, oke, nasi goreng seafood. Nanti biar Papa kamu yang bikin semuanya." Andrea menulis menu makanan kesukaan putra sulungnya di notes.      

"Parfaits." Suara lirih Ivy berkumandang ketika semua orang di ruangan itu sedang terdiam.      

"Gimana, sayank?" tanya Andrea.      

"Parfaits." Ivy mengulang. "Pasti itu akan segar dimakan waktu musim panas."     

"Benar! Parfaits!" Andrea langsung memasukkan itu ke daftarnya. "Yang bau-bau Jepang, apa yah yang cocok dimakan waktu musim panas?"     

"Sedang apa kalian semua di sini?" Dante masuk ke ruangan itu. Tubuhnya basah dan ada pasir menempel di beberapa area. Pasti lelaki Nephilim itu kembali bertanding berenang dengan Kenzo dan Shiro. "Apakah kalian sedang bergosip sesuatu yang wow?"     

"Pa, kami hendak pergi ke tempat Jo berlibur!" Kuro berseru penuh semangat. "Kami sedang merancang akan membawa makanan apa ke sana."     

"Oh, wow! Ke tempat Jo." Dante melirik ke istrinya seakan berkata: "kau tidak bermaksud memata-matai anak kita, kan?"     

Andrea mendelik seolah berkata: "aku tidak bermaksud apapun yang kau pikirkan!"     

"Pa, nanti Papa yang masak semua makanannya, yah!" Kuro menatap penuh harap ke ayah angkatnya.      

"Memangnya apa saja?" Dante duduk di sebelah Zivena dan tak lupa mengecup pipi bocah itu setelah mengusap lembut kepala Ivy. Ivy diam saja menerima perlakuan tersebut.      

"Ada rawon, nasi goreng seafood dan parfaits. Untuk saat ini baru itu." Andrea memperlihatkan daftar yang baru dia tulis. "Tapi aku kepingin ada makanan yang khas Jepang kalo lagi musim panas. Apa, yah?"     

"Kita lihat internet saja." Dante memberi usul dan disambut antusias oleh Andrea yang mengeluarkan ponselnya dan mengetikkan sesuatu di pencarian.     

Kemudian, Nyonya Cambion menyodorkan ke Dante beberapa makanan yang tertera di sebuah situs. "Kamu bisanya yang mana, Dan?"     

Dante menatap layar ponsel dan mengamati makanan musim panas di Jepang yang ada di sana. "Sepertinya yang ini dan ini." Jemarinya menunjuk ke Rei Shabu (Shabu-shabu musim panas) dan Yakitori."     

"Halah, Yakitori kan sama aja sate ayam di kita, Dan." Andrea mencubit pinggang suaminya.      

"Ha ha, baiklah, apa enaknya kalau begitu?" Dante menangkap tangan istrinya yang tadi mencubit pinggangnya dan mengecupnya.      

Andrea sempat merona atas tindakan sang suami, namun dia berusaha kembali fokus ke makanan. "Gimana kalo Somen."     

"Itu harus pas membuat sausnya. Dan membuat mie-nya sendiri juga tantangan, sayank. Aku tak yakin bisa mempelajari selama beberapa jam."     

"Ya sudah, yakitori spesial aja, deh!" Andrea mengusulkan.      

"Seperti apa itu?" tanya tuan Nephilim.      

"Daging ayamnya dipotong tipis lalu dilingkarkan ke potongan sosis, gimana?" usul Andrea.      

"Hm, itu pasti enak, Ma!" Kuro yang menyahut.      

"Oke, deal yah! Tambahan Rei-Shabu dan Yakitori spesial." Andrea menuliskan itu lagi di notesnya.      

"Jangan lupa beri mereka semangka, yank." Dante menambahkan.      

"Ahh, iya! Belikan semangak kotak untuk mereka." Andrea mengangguk. Semangka adalah sesuatu yang krusial dan penting dalam musim panas di Jepang.     

Setelah semua pilihan makanan disetujui, tinggal Dante yang mulai mempelajari resep yang belum dia ketahui. Dan karena itu merupakan resep yang tidak terlalu sulit, maka tidak ada kendala berarti bagi tuan Nephilim untuk membuat semuanya dalam waktu beberapa jam saja sebelum petang.      

"Jadi, nanti siapa aja nih yang ikut ke tempat Jo?" tanya Andrea ketika sore sudah menjelang.      

"Sepertinya semua aja, deh Ndre." Shelly menyahut. "Karena semua orang kan pasti ingin mengunjungi Jo dan ingin tau seperti apa suasana dan keadaan di sana."     

"Hm ... oke. Berarti nanti kalian aku masukkan ke Cosmo dulu sebelum nanti aku keluarin satu demi satu, yah!" Andrea berkata.      

"Tapi, Ma. Kalau begitu, nanti justru akan aneh di mata teman-teman Jo." Kuro mengingatkan.      

"Ohh, iya juga yah! Untung Kuro ngingetin." Andre menepuk keningnya, terlupa. "Oke, nanti akan pake dua mobil, lalu itu semua kita teleportasi di dekat sana dan dari sana kita bisa meluncur ke tempat Jo. Gimana kalo gitu?" Putri Cambion bertanya pada mereka di situ.      

"Itu bagus juga, sih Ndre." Shelly setuju. "Asalkan teleportasinya kagak di tempat ramai aja."     

"Iya lah ... gak akan aku arahin ke tempat yang rame." Andrea mengangguk.      

Setelah semua persiapan matang, makanan-makanan yang telah dibuat Dante pun dimasukkan dulu oleh Andrea ke cincin ruang dia yang terbuat dari bahan khusus, dimana di sana bisa menyimpan makanan atau minuman apapun tanpa basi.      

Hal itu untuk meminimal dan menghindari terjadinya guncangan di jalan pada wadah makanan, sehingga makanan akan tetap cantik dan utuh ketika tiba di tempat tujuan. Semua hal sudah sesuai dengan perhitungan cermat dari Andrea.      

Saat ini, Andrea sedang mengirim telepati pada anaknya untuk mengabarkan kedatangan mereka ke pantai Chirihama di Hakui, Ishikawa. Meski ini konteksnya semacam kejutan, tapi Andrea tidak ingin kejutannya sia-sia belaka, makanya dia pun mengabari Jovano pada akhirnya.     

"Mom dan yang lain mau ke sini?" tanya Jovano pada telepatinya.      

"Iya, kami akan mengunjungi kamu di sana. Ini juga bakalan bawa banyak makanan. Usahain kalian jangan makan dulu malam nanti. Ngerti, Jo?" Andrea menyahut.      

"Mengerti, Mom." Jovano berdebar-debar, sebenarnya apa motif mereka semua datang ke tempat liburan dia? Jangan katakan ingin berganti liburan di Chirihama, deh!     

Jam enam petang, Andrea dan yang lainnya mulai masuk ke mobil. Dan tak berapa lama kemudian, usai Andrea mendeteksi area yang aman untuk "kemunculan" mereka, dua mobil mereka pun tiba di sebuah area sepi dan mobil Andrea yang dikemudikan Dante mulai meluncur di depan mengikuti share location dari Jovano.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.