Devil's Fruit (21+)

Mendadak Tak Bisa Menyanyi



Mendadak Tak Bisa Menyanyi

1Fruit 905: Mendadak Tak Bisa Menyanyi     
0

Setelah semalam acara di DRH sukses, Andrea datang agak siang ke Adora. Namun, dia terkejut ketika mendengar dari salah satu resepsionis yang berjumpa dengannya bahwa ada berita menggemparkan hari ini.     

"Apa itu, Gumi? Berita heboh apa?" tanya Andrea sambil memeriksa daftar anggota Adora yang sudah datang hari ini sejak tadi pagi.      

"Deandra tidak bisa bernyanyi lagi, Nyonya!" Megumi yang biasa dipanggil Gumi berseru dengan ekspresi wajah dramastis.     

"HAH?!" Andrea tanpa ragu-ragu berteriak. "Bagaimana? Apa tadi?"     

"Benar, Ma'am!" Vanya, salah satu resepsionis yang bertugas dengan Megumi juga membenarkan ucapan rekannya. "Beritanya sudah menyebar kemana-mana! Deandra kehilangan skill menyanyi dia dan kini dia sedang kalut di rumah sakit!"      

Andrea melongo seketika. Deandra si penyanyi berbakat yang sedang menanjak karirnya ... kehilangan kemampuan menyanyinya! Kehilangan kemampuan bernyanyi! Seberapa gila itu?!      

Menuju ke kantornya di lantai atas Adora 1, Andrea duduk terhenyak di kursinya dan sibuk berpikir. "Deandra kehilangan kemampuan menyanyinya ... Deandra kehilangan kemampuan menyanyinya ..." Itu terus yang dia gumamkan sembari duduk termangu di ruangannya.      

Bukan berarti sang Cambion ini merupakan fans berat dari Deandra. Tapi ... jika gadis itu kehilangan kemampuan bernyanyinya, itu berarti bahwa tidak ada kesempatan bagi 6 dancer Adora dia untuk tampil lagi di televisi jika Deandra akan melakukan live perform. Padahal 6 dancer itu sedang merintis karir mereka, tapi kini ... sudah dihempas dengan Deandra kehilangan kemampuan menyanyinya.      

Andrea masih saja terhenyak sambil terus berpikir dan merenungkan hal itu. Dia sibuk bertanya-tanya, apa yang harus dia lakukan untuk 6 dancer dia? Apakah dia harus menghubungi Revka untuk meminta agar keenam dancer dia digunakan lagi pada artis lainnya?     

Mungkin harus begitu. Meski Andrea jenis orang yang memegang gengsi, namun dia tidak bisa keras kepala jika itu menyangkut masa depan orang-orang yang bergantung serta berharap banyak padanya.      

Andrea pun segera menekan nomor kontak Revka dan meneleponnya. "Mpok, bisa ketemu?"     

Tiba-tiba saja, Revka sudah muncul di ruangan Andrea sambil membawa Xavea. Dia memegang teleponnya ketika muncul. "Aku yang ingin menemuimu, Cambion!"     

Melihat orang yang dia hubungi sudah muncul di depan mata, Andrea terkekeh dan menutup teleponnya. "Gak nyangka mpok kitty langsung ke sini saking kangennya ma aku."     

Revka segera duduk di depan Andrea dan Xavea pada kursi satunya. "Udah! Tak usah banyak bacot tak penting. Ini ada yang lebih penting, bodoh!"     

"Apa tuh?"     

"Kau sudah dengar tentang berita heboh Deandra kehilangan kemampuan menyanyinya?"      

Nyonya Cambion mengangguk. "Udah, barusan sih tadi dari resepsionisku."     

Revka memijat tulang hidungnya. "Ini sungguh memusingkan, ya ampun!"      

"Kenapa memusingkan, Mpok?"     

"Otakmu ternyata tidak sampai, yah Cambion jelek! Kalau Deandra tak bisa menyanyi, DRH akan mengalami kerugian!"     

"Kok bisa gitu?"     

"DRH udah membuat perjanjian ama Deandra mengenai gadis itu hanya akan tampil live secara eksklusif di DRH saja selama sebulan awal dari comeback dia!"     

"Lalu?"     

"Belum paham juga?" Revka tatap remeh ke Andrea. "Tentu aja DRH udah bayar banyak duit ke dia! Tapi kalau ternyata dia ampe gak bisa nyanyi lagi, yah duitnya hangus sia-sia!"     

"Ya ampun, Mpok kitty, kirain apaan. Kirain lakik lu bakalan rugi ampe bertrilyun-trilyun ampe bisa bikin elu makan nasi aking." Andrea memutar bola matanya secara kesal ke Revka.      

"Heh! Kau ini pebisnis bukan, sih?! Namanya rugi, entah itu hanya satu juta yen juga tetap namanya rugi!" Revka mendelik.      

"Ha ha! Ternyata keluarga terkaya di kerajaan Incubus ini ngerasa kebakaran jenggot hanya karena rugi secuil dari ujung kuku kalian, pfftt!" Andrea patut tertawa, memang. Sebagai kerajaan paling kaya, Huvro milik ayah Pangeran Djanh tentu tidak akan merasa rugi meski itu membuang milayaran dolar secara sia-sia, kalau perlu.      

"Sorry not sorry, yah Cambion burik! Bagi pebisnis sejati, satu sen tetaplah uang." Revka naikkan dagunya.      

"Wastagah! Mpok kitty! Baru kali ini gue tau lu segitu paman gobernya! Ha ha ha!" Andrea tertawa dan melirik ke Xavea. "XaXa, ibumu ini memang luar biasa! Dia pebisnis sejati, loh! Ha ha ha!"     

Xavea hanya tersenyum tanpa memberikan kalimat.      

.     

.     

Berita mengenai Deandra kehilangan kemampuan menyanyinya terus saja diperbincangkan secara seru dan terus menerus oleh masyarakat Jepang hari ini.      

Kronologi yang terungkap bahwa Deandra terkejut ketika pagi harinya dia sedang bernyanyi di kamar mandi seperti biasa, tiba-tiba saja suaranya terdengar fals dan jelek. Gadis itu mencoba berkali-kali menyanyi dan hasilnya masih saja buruk.      

Karena panik, gadis itu berteriak ketika menelepon manajer dia dan sambil menangis menceritakan yang terjadi pada dirinya. Lalu, sang manajer yang juga terkejut pun berteriak mendengar berita itu dari artisnya dan didengar rekan dia.      

Akhirnya, berita itu menyebar begitu cepat bagai api menjalar pada rumput kering, hingga media diberitahu dan Deandra didesak untuk mengakui.      

Terkadang, media merupakan kumpulan orang tidak memiliki hati nurani hanya karena mengejar berita paling depan dan untuk menaikkan rating dan oplah saja, mereka tega mendesak gadis muda yang sedang syok untuk mengakui sesuatu yang memalukan baginya.      

Maka, alhasil atas kegigihan wartawan, siang itu pun terbit berita menggemparkan tersebut. Warga Jepang mulai berkomentar di mana-mana. Online maupun offline.     

"Duh, kasihan yah Deandra, padahal karirnya sedang bagus-bagusnya, loh!"     

"Kok bisa dia kehilangan kemampuan bernyanyi, sih? Memangnya bisa?"     

"Kasihan dia, padahal dia baru saja menelurkan album baru dan semalam pun tampil di panggung DRH begitu keren."     

"Nasib seseorang memang sungguh misterius, yah! Yang sebelumnya dipuja karena suaranya, kini terancam tenggelam."     

Namun, meski begitu, manajer dan tim dokter yang menangani Deandra optimis bahwa ini hanya berlaku temporari saja, tidak permanen.      

"Mungkin ini akibat kelelahan saja." Salah satu dokter menyatakan opininya. "Aku tidak menemukan hal aneh pada tenggorokan dia. Semuanya baik-baik saja, tidak ada virus maupun bakteri yang mengganggu di sana yang menyebabkan peradangan."      

"Yah, semoga saja memang begitu." Manajer Deandra pusing juga memikirkan mengenai artisnya yang tiba-tiba tidak bisa bernyanyi dengan baik. "Bagaimana dengan pita suara dia?"      

"Kami juga sudah memeriksanya dan tidak ada masalah di sana. Tidak ada cidera ataupun kerusakan di pita suara." Dokter THT itu menjawab manajer dari Deandra.      

Ini makin membuat pusing dan juga heran sang manajer. Jika memang tidak ada masalah pada tenggorokan dan pita suara Deandra, kenapa artisnya itu bisa berubah cara bernyanyinya. Deandra seperti orang buta nada! Suaranya buruk, tidak bisa mengeluarkan vibrasi suara dan yang paling menyedihkan adalah: FALS!     

Sejak Deandra kecil, dia tidak pernah bernyanyi secara fals. Gadis itu berkeras bahwa dia tidak pernah menyanyi secara fals satu kalipun meski itu di masa dia kecil.      

Maka, sang manajer pun hanya bisa mengatakan ke Deandra bahwa gadis itu mungkin hanya kelelahan. Benarkah begitu?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.