Devil's Fruit (21+)

Serangan Tiba-Tiba Para Iblis



Serangan Tiba-Tiba Para Iblis

1Fruit 963: Serangan Tiba-Tiba Para Iblis     
2

Siang menjelang sore, akhirnya Danang diantarkan Andrea dan Ivy serta duo hybrid ke bandara internasional. Ivy merasa sangat sedih dan ingin menahan Danang agar tidak usah masuk ke pesawat, tapi dia malu.      

Dan ketika Danang melambaikan tangan dia sebelum masuk menuju ke pesawat, Ivy menahan air mata dia. Tadi sebelum Danang keluar dari mansion, lelaki itu berjanji pada Ivy untuk selalu chat dengan gadis itu kapanpun Ivy mau.      

Ini agak menghibur bagi Ivy yang masih mabuk cinta, meski si pria tidak mengetahuinya.      

Sikap mabuk cinta Ivy diamati terus oleh Shiro sejak mereka masuk ke mobil. Si hybrid putih mengetahui Ivy kerap melirik curi-curi pandang ke Danang yang duduk di jok depan dengan ibunya. Dan dari tatapan lembut Ivy pada Danang, Shiro makin yakin akan asumsi dia. Tapi dia belum ingin menyampaikan penemuan dia ini pada sang ibu karena ini belum akurat sepenuhnya.      

Apalagi, Shiro merasa ini hal yang sangat sensitif. Terlebih ketika sebelumnya Ivy menyukai sang kakak dan Shiro sudah mengamati itu dengan jelas dan yakin. Kali ini dia mengetahui bahwa hati Ivy sudah beralih ke orang lain.      

Hal ini cukup melegakan untuk Shiro karena Ivy tidak perlu melakukan hubungan terlarang. Meski dia juga tidak menyangka bahwa perpindahan hati Ivy ternyata kepada Danang yang seusia dengan ibunya.      

Tapi ... cinta itu tidak terduga, bukan?     

Selama Shiro hidup di dunia, dia sudah banyak mempelajari dan mengamati setiap kelakuan dan sikap orang-orang yang dia lihat dan dia tonton melalui televisi. Dari situ dia bisa mempelajari tingkah laku makhluk hidup, terutama manusia.      

Kembali ke mansion, Ivy terlihat lesu dan memilih untuk kembali ke kamarnya karena dia masih dirumahkan saja oleh sang ibu. Dan Ivy bersyukur mengenai keputusan itu. Dia malas pergi ke sekolah yang hanya berisi orang-orang sirik, seperti yang Danang katakan sebelum ini.      

Walaupun sebenarnya Danang hanya sedang menghibur dia saja tanpa mengetahui mengenai skandal mengenai Ivy saat itu. Coba kalau waktu itu Danang tau, mungkin kalimat penghiburan dia akan berbeda.      

Shiro hanya melirik sambil diam tanpa kata seperti biasanya ketika melihat tingkah laku Ivy. Dia paham kenapa Ivy bersikap demikian. Dia sangat-sangat paham.     

Kini semenjak Deandra pernah melakukan wawancara pers beberapa hari lalu, rumah-rumah makan milik Andrea mulai menggeliat ramai kembali. Ini artinya Kuro dan Shiro juga harus kembali ke Joglo Fiesta. Shelly dan Kenzo juga akan kembali ke Tropiza.      

Andrea biasanya akan berdiam di rumah bersama Zivena yang masih lemah. Dia juga akan menjaga Ivy.      

Dan mungkin besok dia akan mengajak dua anak gadisnya pergi ke Adora.      

Ketika malam hari, King Zardakh muncul di mansion. Wajahnya agak terlihat gelisah.      

"Ada apa, Mbah?" tanya Andrea pada ayahnya.      

"Ada yang tidak bagus." King Zardakh memberikan jawaban singkat.      

"Maksudnya? Apanya yang kagak bagus?" Andrea bertanya lagi karena masih merasa jawaban sang ayah terlalu minimalis.      

"Ini tentang-"     

"Kalian bedebah brengsek! Kalian semua!" Tiba-tiba terdengar teriakan dari arah ruang tengah mansion.      

Blaaarrrr!     

Kenzo yang sedang duduk dengan istrinya di sana menonton televisi pun langsung saja meraih sang istri dan bergerak cepat menghindar. Shelly menjerit ketakutan ketika dirinya tiba-tiba mendapatkan serangan tadi.     

"Beb!" Andrea lekas saja bergerak cepat keluar dari ruang makan menuju ke ruang tengah dan mendapati adanya 4 iblis yang menggeram penuh amarah pada Kenzo dan Shelly. "Siapa kalian?!" teriak Andrea.      

Kuro dan Shiro lekas saja datang ke bawah dan berkumpul di ruang tengah, menjadi tameng untuk Shelly yang masih terkejut dan ketakutan.      

"Kalian! Kalian membunuh anakku!" teriak salah satu iblis. Wajahnya berwarna merah padam, matanya hitam dan rambutnya bergerak bagai medusa, tubuhnya berkarakter wanita dan telapak kakinya berbentuk cakar seperti burung elang.     

"Anjiirr! Emangnya siapa anak elu?! Seenaknya aja main tuduh!" Andrea berseru kesal karena iblis itu seenaknya saja menyerang di dalam rumah dia. Ohh tidak, dia rupanya terlupa memasang array penghalang di area mansion dia. Pantas saja iblis-iblis itu muncul secara tiba-tiba seenaknya saja di dalam ruangan.      

"Ini buktinya!" Salah satu iblis yang sepertinya ayah dari si anak yang katanya dibunuh keluarga Andrea itu memulas udara dan bekas pulasan tangan dia mendadak muncul gambar dimana di situ terdapat perkelahian beberapa iblis remaja melawan Jovano dan Gavin.      

Taulah kini Andrea siapa mereka yang menyerang mansion dengan seenak dengkul. "Ohh, jadi itu tadi anak-anak kalian, heh?" Ia yakin bahwa para iblis remaja itu adalah anak-anak dari iblis-iblis yang kini sedang menyerang mansion dia.      

"Iya!" teriak si iblis wanita bermuka merah. "Anakmu harus mati untuk menentramkan hatiku!" Iblis itu menyeringai culas.      

Andrea tersadar. "Ivy!" Tanpa memerdulikan apapun lagi, dia lekas bergerak secepat kilat berpindah ruang ke kamar si anak perempuan. Dari senyum seringaian iblis tadi, dia langsung bisa mengetahui rencana culas sang iblis.     

Dan benar saja, di sana, ada iblis lain yang hendak melemparkan bola energi ke arah Ivy. Meski di sana sudah ada Gavin yang mendampingi Ivy, namun kemunculan iblis secara tiba-tiba sangat mengejutkan Gavin yang tidak mengira mansion mereka diserang seperti ini.     

Swooshh! Sebuah bola energi berwarna oranye menghambur dari tangan iblis asing itu menuju ke Ivy.     

Dhuarr! Ledakan terjadi.     

Namun, ledakan itu terjadi karena Andrea lekas gunakan Mossa untuk ambil alih kendali bola energi itu dan membelokkannya ke jendela yang menyebabkan benda di sana langsung hancur berderai. Gavin sudah ada bersama Ivy semenjak dia mengetahui bunyi ledakan sebelumnya.      

Sementara itu, di lantai bawah, sudah ada pertempuran antara 4 iblis tadi dengan Kenzo dan yang lainnya. Andrea berseru meminta Jovano dan Dante pulang sekarang juga karena keadaan sedang gawat.      

King Zardakh bisa dengan mudah memusnahkan satu iblis dengan sekali lambaian tangan dan dia beralih ke iblis kedua.      

Kenzo hendak memerangi iblis lainnya, tapi Shelly menarik baju suaminya dan menggeleng sambil wajahnya masih syok.      

Kuro dan Shiro mengambil alih peran Kenzo dan mulai mengejar 2 iblis lainnya. Duo hybrid itu tidak segan-segan menghajar para iblis yang berani sekali menyerbu mansion mereka secara tiba-tiba.     

Ketika Andrea hendak membalas dan memusnahkan iblis yang berani menyerang Ivy di kamarnya, iblis itu menyeringai dan menghilang cepat. Oh tidak, pasti akan ada hal lainnya akan dilakukan iblis tadi!      

Otak Andrea lekas paham dan ia lekas berpindah tempat, berteleportasi ke kamar yang ditempati Zivena. Benar saja, iblis yang tadi hendak dia hajar ternyata ada di kamar Zivena. "Zizi!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.