Devil's Fruit (21+)

Pernikahan Dua Pasangan



Pernikahan Dua Pasangan

4Fruit 1142: Pernikahan Dua Pasangan      4

Tidak diduga-duga, Andrea mendatangkan tuan raja kerajaan Izvax, Raja Drent, orang tua dari pangeran kembar, bersama dengan salah satu istrinya yang merupakan ibunda dari si kembar.      

Mereka, orang tua dan kedua anak segera dipertemukan dan saling melepas rindu dengan cara mereka masing-masing.      

Meski ibunda si kembar tampak kesal karena anak-anak mereka begitu melupakan orang tuanya hanya karena telah menemukan tambatan hati sendiri-sendiri, tapi sebenarnya Beliau sangat senang dan bangga dengan para putranya yang telah tumbuh dewasa.      

Yah, karena mereka bangsa iblis, sudah tentu mereka memiliki begitu banyak keturunan. Demikian juga si kembar, mereka sudah pasti memiliki saudara kandung yang sangat banyak jumlahnya. Jangan bandingkan kemampuan reproduksi mereka dengan manusia ataupun hewan macam tikus atau kelinci. Mereka masih menang kuat urusan itu.      

Sang ibunda meminta dipertemukan dengan masing-masing istri dan calon istri kedua putranya.      

Pertama-tama, Pangeran Zaghar membawa Shona ke hadapan ayah dan ibunya. Gadis itu tersenyum sopan sambil menyapa hormat kepada calon mertuanya.      

"Paman, Bibi ... apa kabar. Dulu sewaktu pergi ke kerajaan Isvax, aku hanya sempat bertemu sebentar dengan Paman." Lalu Shona maju dan meraih tangan ibu calon suaminya dan berkata, "Bibi, aku Shona. Salam kenal untuk Bibi."     

"Bibi apanya!" Ibunda sang pangeran kembar menyentak pelan pegangan tangan Shona tanpa melepaskannya dan kemudian Beliau tersenyum seraya memandang penuh sayang ke Shona. "Aku jangan kau panggil Bibi lagi, aku tak mau! Aku ingin dipanggil Mama, oke! He he he ... mendapatkan menantu secantik dan semanis ini, sungguh sebuah keberuntungan bagiku, terutama bagi anak nakalku ini." Ia mengerling ke Pangeran Zaghar.      

Kemudian, Pangeran Abvru baru saja kembali dengan membawa Vargana bersamanya untuk dipertemukan dengan ibunya. "Ma, ini istri bandelku." Ia menarik Vargana agar mendekat ke ibunya.      

Vargana mendelik ke suaminya yang seenaknya saja memperkenalkan dirinya ke mertua dengan sebutan seperti itu. Sementara itu, Shona mundur untuk memberikan kesempatan bagi Vargana.      

"Ha ha ha! Sepertinya aku mendapatkan menantu yang menarik!" Ratu Isvax tertawa renyah melihat interaksi unik antara putranya dengan sang menantu. "Coba kemari agar Mama bisa melihat kecantikanmu yang bisa meruntuhkan jiwa anak nakalku itu." Beliau rentangkan kedua tangan ke Vargana.      

Gadis itu patuh dan meraih tangan ibu mertuanya. Saling bertatapan sejenak sebelum Vargana memperkenalkan dirinya, "Mama, aku Vargana. Maaf kalau tidak mengundang Mama sewaktu pernikahan beberapa hari lalu."     

"Tidak masalah, sayankku ..." Ratu Isvax memandangi Vargana tanpa jeda tanpa berkedip. Lalu dia menoleh ke suaminya dan berkata, "Suamiku, sepertinya kita diberi sangat banyak keberuntungan. Lihat, kedua menantumu ini semuanya begitu cantik dan memesona. Aku tak tahu apakah para putraku menipu mereka atau para gadis ini benar jatuh cinta pada anak-anak nakal kita."     

"Ha ha ha!" Raja Isvax tertawa sembari mengelus jenggot lebatnya dengan aura bangga. Memangnya siapa yang tidak akan bangga jika mendapatkan menantu dari dua kerajaan hebat di dunia Lust? "Aku juga sempat bertanya-tanya apakah para putri menawan ini sadar dan tidak menyesal dengan kedua putra kita, ha ha ha!"     

Vargana melirik ke arah suaminya seperti hendak berkata: "Ya, aku memang ditipu olehmu, cowok mesum!"     

"Ohh, ternyata ada baginda raja dari Isvax!" Kini, muncullah Pangeran Djanh dan Revka dari arah lain.      

Raja dan Ratu Isvax tidak menyangka akan bertemu dengan pewaris dari Huvro yang agung. Keduanya segera saja sibuk memuji dan menjilat kepada Pangeran Djanh. Bagaimana pun, memiliki besan dengan latar belakang seperti Pangeran Djanh adalah kesempatan emas 1 dibandingkan 1 milyar.      

Maka, siang itu menjadi ajang ramah tamah para senior.      

-0-0-0-0-0-     

Malam harinya, Kuro sudah didandani dengan sangat cantik oleh Andrea. Begitu juga halnya dengan Shona. Meski Revka sempat ingin mendandani putrinya sendiri, ternyata hasil dari Andrea lebih baik dan Shona menyukainya.      

"Tsk! Sho, kau berkhianat dari mamamu." Revka berlagak sedih meski hanya pura-pura semata.      

"Maaf, Ma ... Sho tidak bermaksud meremehkan Mama ..." Shona secara menyesal membujuk ibunya agar tidak sungguhan kesal.      

"Sudahlah, Mpok! Kau lihat sendiri, kan? Shosho tau apa yang terbaik untuk dia, makanya milih gue. Shosho kan kepingin tampil sempurna malam ini." Andrea seperti biasa mulai memprovokasi Revka.      

"Kau dan mulut busukmu, Cambion!" teriak Revka.      

Shona terpaksa buru-buru memeluk ibunya dan membujuk lebih keras agar tidak terjadi tanah terbelah dan Cosmo gonjang-ganjing.      

Kuro yang ada di dekat mereka hanya terkikik geli sambil kembali berkaca melihat pantulan bayangannya usai didandani Andrea. Meski hanya menggunakan energi magis saja, tapi tidak menghilangkan wajah asli Kuro yang cantik.      

Sentuhan magis Andrea benar-benar bagus dan masih bisa menampilkan kecantikan asli yang dia rias. Mungkin nanti kalau bisnis restoran dia bangkrut, Andrea bisa mencoba alih profesi jadi penata rias.      

"Apa kalian para perempuan belum juga selesai?" Kepala Jovano melongok ke tenda rias darurat di samping pondok. "Butuh berapa jam lagi, hm?" sindir pemuda itu.      

Andrea melempar sisir besar ke arahnya dan si pemuda sudah lebih dahulu kabur sebelum terkena. "Bawel!" Setelah berteriak, Andrea mengamati Kuro dan Shona. "Kayaknya udah beres semua, ya kan? Hayuk, dah! Kita bikin mulut suami-suami kalian nganga ampe gak bisa ditutup!"     

"Jangan, dong Aunty ... kasihan Zaghar kalau benar begitu." Shona tersenyum sambil mencubit pinggang Andrea.      

"Ya, ya, jangan, Ma! Kalau sampai Zevo sakit, aku yang bakalan repot menyembuhkan dia, bisa sampai pagi atau siang! Huft!" Dia masih juga belum menyadari tingkah muslihat suaminya.      

Andrea terkikik geli dan berkata, "Ya udah, deh! Mari kita kemon, gaes! Kita bikin mereka melongo massal! Ehh, lakik gue jangan!"     

Revka memutar bola matanya mendengar ucapan Andrea yang sangat absurd tiada makna tiada faedah.      

Kedua mempelai melangkah berdampingan keluar dari tenda rias dan telah memakai gaun pengantin masing-masing.      

Gaun yang dipakai oleh Kuro bagaikan terbuat dari awas kapas, menutupi tubuh indah dia secara dramastis seakan dia adalah seorang putri negeri awan putih. Gaunnya tanpa lengan dan berbentuk strapless menjuntai hingga ujung kaki dan tampak seperti awan lembut. Ada detil kilau-kilau di sepanjang gaun seakan itu adalah bintang berwarna perak.      

Sedangkan gaun yang dikenakan oleh Shona putih bersih dengan warna biru muda transparan di bagian kaki bawah sampai ujungnya. Gaun itu seakan bagaikan aliran air dari atas sampai bawah, memiliki alur samar-samar dari air, sangat cantik dan ditaburi permata terbaik yang dipunyai Revka. Potongannya sederhana, tanpa lengan dan bertali pundak yang dibiarkan menjuntai di lengan atas, sementara bagian dadanya meliuk cantik memperlihatkan lekukan indah bentuk atas payudara Shona.     

Keduanya tampil sangat cantik dan tidak mungkin ada yang mengatakan sebaliknya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.