Devil's Fruit (21+)

Menyamar Menjadi Iblis Pengelana



Menyamar Menjadi Iblis Pengelana

3Fruit 1163: Menyamar Menjadi Iblis Pengelana     
1

Sebuah tim diadakan oleh Jovano dengan mengemban misi khusus, yaitu menangkap anggota kerajaan Ivy, terutama dari golongan iblis atau keturunannya yang telah berhasil dijadikan budak oleh Ivy.      

Anggota tim khusus itu adalah Jovano, Zevo, Shiro, duo pangeran kembar, dan Kenzo. Mereka sengaja memilih yang terkuat di antara para Blanche di alam Cosmo, karena misi ini sangat berbahaya.      

Jovano tidak mengajak Gavin meski si cambion lelaki itu termasuk kuat, karena mempertimbangkan kecintaan dan pemujaan Gavin terhadap Ivy yang dikhawatirkan akan mempengaruhi misi nantinya.      

Kini, setelah tim khusus itu mencari dan mencari mangsa mereka selama berhari-hari, mereka tidak juga berhasil menangkap satupun anggota Ivy. Jangankan menangkap, bahkan bertemu saja tidak. Sekalipun bertemu, mendadak saja anggota Ivy sudah kabur secepat kilat tanpa sempat dihadapi.      

Dikarenakan kegagalan berhari-hari itulah, mereka mulai menduga-duga ada kemungkinan kalau Ivy memerintahkan budak-budaknya untuk tidak bersinggungan dengan Jovano dan lainnya.      

Dan sepertinya itu memang benar. Ivy sungguh telah memberikan titah pada para budak yang berada di luar alam pribadinya untuk berhati-hati dan lekas menghindari semua orang yang memiliki kaitan hubungan dengan kerajaan Orbth dan Huvro.      

Ivy memiliki pertimbangan sendiri mengenai perintah itu. Dia hanya merasa bahwa kedua kerajaan besar dunia Lust itu untuk saat ini tidak boleh disentuh dulu. Instingnya mengatakan demikian. Terutama semenjak insiden meledaknya anggota prajurit dari kerajaan Huvro yang mereka tangkap ketika hendak dibangkitkan menjadi budak Ivy.      

Oleh karena kewaspadaan Ivy yang cukup tinggi akan apa yang dia cemaskan, maka Jovano dan timnya memikirkan strategi lainnya.      

Dan strategi menyamar dan menyaru menjadi iblis petualang adalah pilihan terbaik.      

"Ingat, kita selain mengubah wajah, juga harus mengubah aroma dan menyembunyikan aura asli kita." Jovano mengingatkan pada anggota tim khususnya. Semuanya mengangguk.      

Kemudian, masing-masing dari mereka mulai melakukan perubahan pada wajah dan juga tubuh, dan tidak ketinggalan pula aroma dan aura. Diharapkan, dengan begini, maka mereka tidak lagi dihindari kelompok Ivy.      

Setelah saling menyamar, mereka kembali dipecah menjadi kelompok 2 orang, berpencar ke berbagai arah dan menggunakan anting komunikasi untuk mengirimkan pesan.     

Karena kini anting komunikasi sudah di-upgrade oleh Jovano, itu bisa berfungsi seperti telepati, tidak perlu menekan anting lagi jika ingin bicara pada yang diinginkan.      

Jovano dan Shiro menuju ke selatan, Zevo dan Kenzo ke utara, sedangkan duo pangeran kembar (Pangeran Zaghar dan Pangeran Abvru) ke arah timur. Mereka tidak memiliki tim untuk meninjau arah barat, tapi biarlah.      

Hari pertama 'berkelana', tidak membuahkan hasil apapun. Padahal penyamaran mereka sudah sangat sempurna. Bentuk dan aura mereka sangat berbeda dengan aslinya. Bahkan Jovano mengambil bentuk iblis jelek yang cukup menjijikkan berwarna ungu serta berlendir namun tubuhnya terlihat gagah penuh tonjolan otot maskulin yang menyeramkan.      

Tapi, masih saja tidak ada kelompok Ivy yang mendekati mereka.      

Ketika berkumpul di tempat rahasia nan aman tersembunyi, Jovano dan lainnya mengeluhkan hasil nol yang mereka dapatkan hari ini.      

"Padahal sudah menyamar secara totalitas begini, yah!" keluh Jovano sambil kembali ke bentuk aslinya.      

"Iya, sepertinya hari ini bukan keberuntungan kita menangkap mangsa." Kenzo berusaha menaikkan semangat para muda di depannya agar tidak putus asa. "Tak mengapa, kita bisa mencoba hari berikutnya."     

Semua anggota itu pun mengangguk dan ketika mereka hendak meneruskan berkelana mencari mangsa, tiba-tiba muncul asap hitam tebal di dekat mereka. Semuanya siaga kecuali Kenzo. "Tenang saja, mereka bukan musuh," katanya.      

Benar saja, asap hitam tebal itu berubah menjadi Ronh dan seorang lelaki lain.      

"Salam, Panglima Ronh, dan juga Panglima Orvaz." Kenzo memberi salam pada dua lelaki yang muncul di depannya. Jovano dan lainnya pun tenang kembali, apalagi karena memang Jovano mengetahui itu adalah pamannya.     

"Paman Ronh!" seru Jovano senang ketika Ronh muncul dari asap tersebut.     

"Hm." Ronh tersenyum dan mengangguk ke keponakannya.      

"Salam untukmu, Panglima Kenz," balas Panglima Orvaz, lalu dia beralih ke Jovano. "Salam untuk Pangeran Muda."     

"Halo, Paman Orvaz." Jovano membalas riang sapaan dari panglima kerajaannya.     

"Apakah ini yang pernah bertempur bersama kita di Underworld waktu itu?" Zevo menatap ke Panglima Orvaz.      

"Ahh, ya benar, Anda sangat benar, Pangeran Muda Zevo." Panglima Orvaz memberikan bungkukan sedikit untuk menghormati Zevo dan juga pada duo pangeran kembar. Sebagai seorang dengan status seperti Orvaz, mana mungkin dia tidak membungkuk bila ada bangsawan tingkat tinggi seperti Zevo dan duo pangeran kembar?     

"Ada apakah kalian berdua ke sini menemui kami?" tanya Jovano pada dua panglima di depannya. "Dan ... bagaimana bisa kalian mengetahui keberadaan kami di sini?"     

"Kami ...." Panglima Orvaz sudah hendak menjawab.      

"Ahh! Aku tahu!" Jovano sudah memotong terlebih dahulu dengan wajah riangnya. "Pasti Mom atau Dad yang memberitahu kalian kalau kami ada di sini, iya kan?" Ia memang menduga begitu. Apalagi tadi dia juga sempat bertelepati dengan ibunya mengenai keberadaan dia saat ini.      

"Ha ha ha! Kepandaian Jo dalam menebak memang sungguh tidak mengecewakan!" Ronh memuji keponakannya.      

"He he he ... hanya kebetulan saja tepat, Uncle." Jovano merendah. Lalu bertanya lagi, "Jadi, kenapa kalian ke sini?"     

"Kami berdua ingin membantu kalian." Ronh lugas menjawab tanpa menutupi apapun. "Kalian kekurangan orang untuk menjelajah ke daerah barat, kan?"      

"Woaahh! Ternyata begitu!" Zevo akhirnya paham. Matanya berbinar senang. "Ya, ya, ya! Kami memang butuh ada yang membantu mencari di bagian barat!"     

Maka, ditetapkanlah bahwa Ronh dan Orvaz akan ikut di tim khusus Jovano sebagai orang yang akan menjelajahi arah barat mencari anggota Ivy di sana.      

"Semoga penyamaranku ini bisa berhasil memancing mereka." Ronh mengamati perubahan dirinya di cermin tinggi sebadan yang dia munculkan di udara, mengambang di hadapannya.      

"Percayalah, Uncle Ronh, kalau Uncle tampil begini di hadapan Aunty Myren, dia akan menendang Uncle karena saking jijik dan tidak mengenali Uncle, ha ha ha!" Jovano malah berkelakar.      

"Ho ho ho ... aku jadi ingin menguji ini pada istriku itu. Kalau dia sampai menendangku, maka bisa dikatakan ini sukses!" Ronh malah ingin mencoba penyamarannya pada Myren.      

"Ha ha ha! Aku tak sabar juga ingin muncul di depan Kuro dengan dandanan begini!" Zevo tak mau kalah dan membayangkan pasti akan sangat menarik jika dia tiba-tiba muncul di depan istrinya dan berlagak seperti monster yang ingin menerkam Kuro.      

Ahh ... teringat si hybrid hitam itu, Zevo jadi rindu dan gairahnya seketika muncul tanpa bisa dicegah. Dia meneguk ludah dengan wajah menahan diri. Nanti mungkin dia akan mendatangi Kuro melalui mimpi saja karena tak mungkin dia pulang ke Cosmo hanya untuk menindih sang istri.     

"Ayo kita selesaikan misi!"     

"Ayo!"     

Maka, mereka mulai berpencar dalam grup 2 orang seperti sebelumnya dan kini dengan adanya Ronh serta Orvaz, ada yang bertugas di bagian barat.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.